Bab 3

Malam ini Sania dan keluarganya baru saja selesai makan malam.Sania diajak Hana untuk ke kamarnya.Disana,mereka mulai menceritakan banyak hal,termasuk pembicaraan yang di tanyakan saat selesai makan malam oleh papa Hana.Papa Hana bertanya kepada Sania dan Hana,akan melanjutkan pendidikan kemana setelah lulus nanti.Hana yang sudah mempunyai pilihan sendiri,akhirnya angkat suara kalau ia ingin melanjutkan ke fakultas kedokteran.Awalnya Sania sedikit malu membicarakan ini,tapi ia mengatakan kalau ia juga ingin masuk ke fakultas kedokteran.Hana dan orang tuanya sangat menyetujui dan mendukung sekali keinginan Sania.

"San,kita harus belajar lebih keras lagi deh san.Solnya kan ujian akhir ga nyampe satu tahun lagi.Kira-kita kita bisa ga ya masuk kedokteran,soalnya saingannya ketat banget"Hana bertanya kepada Sania sambil merebahkan badannya di kasur.

"Yang penting kita berusaha aja dulu Han,dan ga lupa kita berdoa sama yang diatas"Sania juga ikut merebahkan diri disamping hana

"Tapi aku berharap bisa satu fakultas sama kamu san"Hana membalikkan badannya menghadap Sania

"Aku juga begitu"Sania hanya menjawab seadanya saja.

"Aku bisa membayangkan,nanti kita satu fakultas,dan saat bekerja nanti kita bekerja di tempat yang sama"Hana sudah bisa membayangkan apa yang akan terjadi dimasa depan.

"Hei,kau tak boleh membayangkan hal seperti itu.Jika itu tak sesuai ekspetasimu,itu sangat menyakitkan"Sania menasehati Hana tentang ekspetasinya itu

"Oh iya,bagaimana keadaan hubunganmu dengan Kevin?Jika dia menyakitimu,kau bilang saja padaku.Aku akan memberinya pelajaran"Hana mulai bicara serius kepada Sania

"Semuanya baik baik saja.Kehadiran kau dan keluargamu dan juga Kevin,adalah keberuntungan untukku.Setelah ibu dan ayah meninggal,kalianlah yang selalu menguatkan ku"Sania mulai merasa sedih saat mengingat orang tua kandungnya.

Hana yang mendengar itu langsung memeluk Sania dan mengatakan semuanya akan baik baik saja.Sania merasa hari ini ia sangat sedih.Sedari pagi ia selalu memikirkan mendiang orang tuanya,mungkin ia sedang merindukan mendiang orang tuanya.

...****************...

Bel istirahat sudah mulai berbunyi sedari tadi,kini Sania,Hana,dan juga Kevin sedang makan di kantin.Sejak berpacaran dengan Kevin,Sania mulai membiasakan diri untuk makan dikantin.Sania sebenarnya sangat canggung jika harus makan dikantin,tapi ia tak boleh egois terhadap sang pacar,dan membuatnya tak nyaman.

Kevin dan Hana sama-sama memesan makanan yang sama,jus alpokat dan mie goreng.Sementara Sania memesan jus jeruk dan nasi goreng.Sebenarnya Sania masih membawa bekal ke sekolah.Tapi hari ini,seluruh keluarganya bangun kesiangan,jadi mereka tak sempat membuat bekal ke sekolah.

"Sepertinya mulai hari ini kita bakalan pulang telat deh.Soalnya aku dengar dari beberapa guru,semua kelas 12 akan diberikan pelajaran tambahan untuk persiapan ujian nanti"Kevin tiba-tiba angkat suara sambil meminum jus alpokatnya

"Oh ya?kira-kira bakalan pulang jam berapa Vin?"Hana bertanya kepada kavin

"Sepertinya jam 6 sore deh Han"kavin menjawab pertanyaan Hana

"Menurut aku sih bagus ya,soalnya kan ini demi masa depan kita juga.Dari pada nanti udah mau dekat dekat ujian,terus baru belajar yang serius"Sania memberikan pendapat positif

"Sayang,kayanya waktu untuk kita main udah makin sedikit aja deh"Kevin menggenggam tangan Sania

"Gapapa kok Vin,lagian kita masih bisa ketemu di sini kan"Sania juga menyentuh tangan kevin

Karena Kevin menggenggam tangan Sania,banyak pasang mata yang menatap sania dengan sinis.Masih banyak orang yang tak setuju mengenai hubungan Kevin dan Sania.Tapi mereka tak bisa berkomentar karena takut diamuk oleh Kevin.

Hana yang melihat pemandangan didepan matanya ini hanya diam,seakan sudah mulai terbiasa.Jika hal itu bisa membuat Sania bahagia,ia tak akan mempermasalahkannya.

"Kalo mu habis lulus nanti mau nyambung kemana Vin"Hana bertanya pada Kevin

"kalo aku,aku maunya langsung nikah aja sama Sania,sambil ngurusin perusahaan keluarga"Kevin menjawab sambil tersenyum pada Sania

"Hah?Serius?mu ga mau kuliah gitu"Hana terkejut atas jawaban Kevin

"Buat aku,Sania itu udah segalanya,jadi aku mau itu aja"Kevin menjawab dengan mantap

"Tapi..."belum sempat Hana melanjutkan ucapannya,Kevin sudah memotongnya terlebih dahulu

"Udah lah Han,kamu ga usah khawatirkan Sania.Selama ada aku,Sania akan aman"Kevin menjawab sambil mengelus rambut Sania

"Tapi awas,kalo sampe Sania kenapa Napa,aku akan maju duluan"Hana mulai memberi peringatan pada Kevin

"Percaya sama aku Han"Kevin hanya menjawab seadanya.

Percakapan mereka berakhir akibat bel masuk yang berbunyi.Karena Sania tak satu kelas dengan Kevin dan Hana,mereka mulai menuju kelas masing masing.Dikelasnya Sania mulai mengeluarkan buku untuk pelajaran selanjutnya.Sania mulai bertekad untuk lebih rajin belajar.

"Aku yakin,aku pasti bisa mendapatkan beasiswa itu"Sania meyakini hatinya dengan tekad yang ia buat.

Guru yang mengajar di mata pelajaran selanjutnya sudah masuk.Dan benar apa kata Kevin saat dikantin.Guru itu memberi tahu bahwa hari ini dan seterusnya mereka mulai melakukan pelajaran tambahan,itu berlangsung sampai jam 6 sore.Seperti siswa pada umumnya,banyak juga siswa yang mengeluh untuk pelajaran tambahan ini,tapi ada juga yang senang,seperti halnya Sania.

Pelajaran berlangsung dengan tenang,karena tak ada yang berani bersuara jika itu menyangkut pelajaran yang sangat banyak dihindari manusia,yaitu matematika.Ditambah lagi dengan guru yang super duper tegas dalam hal mengajar.

Tak terasa hari sudah mulai beranjak sore,para siswa-siswi kelas 12 berhamburan untuk segera meninggalkan sekolah.Hari ini Sania dan Hana dijemput oleh supir pribadi papa Hana.Sedangkan Kevin,yang sudah memastikan kepergian keduanya dengan selamat,juga segera meninggalkan sekolah.Sesampainya dirumah,dua saudara itu mendapati rumah dengan keadaan sepi.Orang tua mereka hari ini tak pulang,karena ada urusan bisnis di luar kota.Mereka langsung saja membersihkan diri dan bersiap untuk makan malam.

"Hari ini lelah banget ya san"Hana mulai menyuapkan nasi kemulutnya.

Menu makan malam mereka adalah rendang,telur balado,dan sayur toge.Meskipun orang tua Hana adalah orang kaya,tapi mereka lebih menikmati makanan yang sederhana.Karena menurut mereka,makanan sederhana jauh lebih nikmat dan sehat.

"Ini kan demi kebaikan kita semua juga Hana,kamu tau sendiri kan,persaingan masuk universitas jauh lebih sulit"Sania yang juga sedang makan menasehati Hana supaya tidak terus mengeluh.

"Iyaa,demi masuk fakultas kedokteran,kita harus semangat"api semangat mulai panas kembali pada diri Hana saat mengingat kembali tujuannya

"Oh iya san,satu bulan ini rumah bakalan sepi deh,soalnya tadi waktu mau mandi,mama sama papa nelvon aku,urusan bisnis mereka bakalan lama disana"Hana memberi tahu bahwa orang tua mereka akan berada di luar kota selama satu bulan.

"Wah,bakalan sepi banget nih"ucap Sania

Sania dan Hana membicarakan banyak hal,dan setelah semuanya selesai mereka bersiap siap untuk tidur.Hana dan Sania malam ini tidur sekamar,yaitu di kamar Sania.Hana hanya bisa berharap pada Tuhan,supaya mereka selalu bahagia sampai maut memisahkan.Sania yang bergabung kedalam keluarganya,adalah suatu keberkahan baginya dan keluarga.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!