Bab 5

Beberapa bulan telah berlalu,kini yang dinanti-nanti akhirnya sudah tiba.SMA Bhineka saat ini sedang melaksanakan ujian akhir untuk kelas 12.Hari ini adalah hari terakhir ujian,Sania,Hana,Kevin,dan semua murid kelas 12 sudah berusaha untuk belajar semaksimal mereka.Setelah ini,mereka hanya menunggu hasil kelulusan saja.

Kini Sania,Hana,dan Kevin sudah berada di parkiran sekolah,mereka bersiap-siap untuk pulang.

"Sayang,maaf ya.Hari ini aku ga bisa main ke rumah,karena aku ada urusan mendadak"Kevin berucap sambil memegang tangan Sania.

"Oh gitu,ya udah gapapa,kamu hati-hati ya"Sania tak ingin menanyakan tentang urusan Kevin,dan hanya bisa mengiyakan saja.

"Kalo urusannya udah selesai,kabarin aku ya"ucap Sania pada sang kekasih.

"Kita pulang dulu ya Vin"Hana juga ikut menimpali.

"Oke Han,kalian juga hati-hati ya"kemudian mobil Hana sudah berjalan keluar dari parkiran.

Hari ini Hana memutuskan untuk membawa mobil sendiri.Meskipun banyak sekali drama pagi yang diciptakan oleh Hana supaya mendapatkan izin oleh papanya.Kevin yang melihat mobil Hana sudah pergi,ia pun juga segera pergi dari sana.

Sementara di dalam mobil Hana,Sania sedang mengobrol bersama Hana mengenai banyak hal yang terjadi saat ujian mereka.

"Hana,ini kita langsung pulang?"Sania bertanya saat melihat bahwa ini adalah rute jalan pulang.

"Iya,kita langsung pulang aja"Hana membenarkan ucapan Sania sambil fokus menyetir

"Aku ga ngerti deh,kalo kita langsung pulang,kamu ngapain tadi pagi sampe ngedrama kaya gitu didepan mama sama papa?"Sania tak habis pikir lagi dengan kelakuan Hana yang terkadang sangat ajaib.

"Hehehe pengen aja"Hana cuma bisa cengengesan mendengar keluhan Sania

"Ya lagian aku udah lama banget ga bawa mobil.Terus kalo kita ga langsung pulang,aku takut kita kena pamali"Hana menjelaskan kenapa mereka langsung pulang ke rumah.

"Pamali?maksudnya?"Sania tak mengerti maksud dari perkataan Hana itu.

"Gini San,kita kan baru aja selesai ujian.Hasilnya juga belum di umumkan,aku ga mau kita kenapa-napa sebelum hari kelulusan kita tiba.Iya sih nasib kita di tangan Tuhan,tapi kita juga harus tetap hati-hati"jelas Hana yang masih fokus menyetir.

"Oh iya San,aku masih penasaran deh Kevin pergi kemana,biasanya meskipun ada urusan dadakan,dia pasti ngasih tau mau pergi kemana"Hana sedikit heran dengan kelakuan Kevin saat di parkiran tadi.

"Aku juga pengen tahu sih,mungkin aja Kevin ga ngasih tau kita karena itu berurusan sama sesuatu yang penting,misalnya urusan perusahaan keluarganya"Sania hanya mencoba berfikir positif tentang Kevin,bagaimana pun ia sangat mempercayai sang pacar.

"Tapi San,"Hana ingin melanjutkan pembicaraannya,namun dipotong oleh Sania

"Kita udah kenal sifat nya Kevin kan Han,jadi semuanya bakalan baik-baik aja kok"Sania berucap begitu untuk menghentikan pikiran penasaran Hana.

"Iya,tapi awas aja kalau dia macam-macam dibelakang kamu,aku akan bikin perhitungan sama dia"ucap Hana menggebu-gebu

"Baiklah" Sania berucap seadanya.

Tak terasa mereka sudah sampai didepan rumah,mobil hitam itu memasuki pekarangan rumah dengan baik.Sania dan Hana turun dari mobil kemudian masuk kedalam rumah untuk membersihkan diri.

****************

Sania dan Hana yang baru saja selesai makan siang.Mereka hanya makan siang berdua,karena orang tua mereka masih bekerja.Sania asik meminum jus jeruknya,sementara Hana sedang sibuk memainkan ponselnya.

"San,barusan papa ngirim pesan.Katanya,papa udah membelikan kita hadiah karena udah bekerja keras dalam belajar selama ini"Hana memberitahu pada Sania tentang hadiah yang sudah disiapkan.

"Oh ya?terus hadiahnya ada dimana?"Sania juga antusias mendengar tentang hadiah yang sudah disiapkan oleh orang tuanya itu.

"Papa bilang ada di ruang kerja papa,ayo kita lihat"mereka berdua bergegas menuju ruangan kerja sang papa untuk menemukan hadiah itu.

Terlihat pintu dari kayu jati dengan ukiran yang rumit,kedua gadis itu langsung membuka dan memasuki ruangan kerja sang papa.Diruangan itu berisi banyak sekali berkas-berkas tentang urusan bisnis orang tua mereka.Ada dua meja di ruangan itu,yang satu meja kerja sang papa,dan yang satu lagi meja kerja sang mama.Diatas meja kerja sang papa,ada sebuah kotak besar berwarna putih dengan pita berwarna merah muda.

"Sepertinya ini deh San,hadiah buat kita"Hana memegang kotak yang lumayan besar itu

"Kalau begitu,bagaimana kalau kita buka aja?"langsung saja kedua gadis itu membuka kotak berwarna putih itu.

Didalamnya ada dua pasang sepatu berwarna putih dari brand terkenal,dan itu adalah keluaran terbaru.Sania dan Hana merasa sangat senang.

"Waaah,aku sangat menyukainya"Hana tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya saat melihat sepatu itu.

"Aku juga sangat menyukainya"Sania mencoba sepatu itu,itu sangat cocok untuknya.Tanpa disadari matanya berkaca-kaca.

"Ayah,ibu,lihat lah keluarga ini.Mereka sangat baik padaku.Aku berjanji,akan selalu melindungi keluarga baik ini"Sania berucap didalam hatinya tentang bagaimana keluarga ini menyayanginya.

Setelah puas dengan hadiah mereka,kini mereka berdua hendak keluar dari ruangan itu,tapi Hana melihat ada berkas papanya yang jatuh dan berserakan,jadi ia membereskannya terlebih dahulu.Tapi,Hana menemukan sebuah surat dari kepolisian di dalam berkas tersebut.

"San,sini deh,kok ada surat dari kepolisian ya"Hana merasa heran dan segera memberi tahu Sania

"Iya,setau aku papa sama mama ga ada berhubungan sama kepolisian deh"ucap Sania

Hana yang penasaran langsung membaca surat itu dan betapa terkejutnya ia.

"San,ini tentang kecelakaan orangtuamu"mendengar perkataan Hana,langsung saja ia membaca surat tersebut

"Ternyata ada saksi mata saat itu,dan dia sempat memfotokan mobil pelaku tapi hanya bisa mendapat sedikit dari bagian mobil"Sania yang sudah lemas mendudukkan dirinya dilantai keramik.Ia tak menyangka bahwa orang tua angkatnya terus berusaha mencari sang pelaku dari kecelakaan orang tua kandungnya.

"Saksi hanya bisa mendapatkan foto stiker kupu-kupu emas dari bagian mobil.Dilokasi kejadian juga tak ada cctv,karena kekurangan bukti kasus ini ditutup"Hana membacakan garis besar dari isi surat itu.

"Andai saja ia bisa mendapatkan foto dari plat nomor mobil itu,kita bisa menemukan pelakunya"kini mereka tak bisa untuk berbuat apa-apa jika tak ada petunjuk tentang pelaku.

Hana memeluk Sania yang saat ini keadaannya sangat kacau,Sania teringat kembali tentang hari itu.Hari dimana ia terakhir kali berbicara dengan orang tuanya dan hari itu juga ia melihat orang tuanya terbujur kaku tak bernyawa.Kini luka itu terbuka kembali,siapa sebenarnya pelaku itu?apakah ia tak memiliki rasa penyesalan terhadap apa yang ia lakukan?.

Hana juga penasaran dengan bukti itu,semenjak melihat foto stiker kupu-kupu emas yang ada pada surat,hati Hana seperti tak tenang.Ia juga sama kalutnya dengan Sania.Ada banyak pertanyaan yang ada di kepalanya saat ini tentang stiker kupu-kupu emas itu.

"San,kita ke kamar dulu yuk,kamu harus tenangin diri kamu dulu"Hana memapah Sania menuju kamar,Hana hanya bisa berharap Sania akan baik-baik saja.Ia tak ingin melihat Sania menderita kembali.

Terpopuler

Comments

Sarah

Sarah

Kisahnya bikin baper thor, semangat terus menulisnya!

2023-12-14

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!