4 - Boing.. Boing..

Ryuu berlari menjauh menuju tengah tempat yang luas dihutan seperti lapangan yang dipenuhi rerumputuan liar, tetapi monster itu tidak menunjukkan tanda-tanda langsung menyerang.

Kedekatan itu menimbulkan pikirannya untuk mencari perlindungan di dalam hutan, menganggap bebek besar itu tidak mungkin memanjat pohon.

Saat dia menatap monster itu, mencari petunjuk tentang seberapa berbahayanya makhluk itu, tiba-tiba sebuah status muncul di atas kepalanya, lalu memudar dengan cepat. Ryuu merasa bingung melihatnya:

...[Monster: Bebek - Tingkat:?] ...

"Huh Muncul kembali?"

Dia terkejut oleh kemunculan status yang misterius. Namun, implikasi lebih besar mungkin menanti di masa depan. Namun, setidaknya kini Ryuu memiliki nama untuk musuhnya.

Meskipun level yang tertera tidak menggembirakan, tampaknya level monster itu tidak terlalu tinggi.

Pertanyaan besar adalah mengapa status levelnya tidak terlihat jelas. Apakah monster tersebut memiliki level yang sangat tinggi sehingga tidak bisa terbaca, atau mungkin ada keahlian khusus yang diperlukan untuk mengungkapnya?

Bebek itu mendekat, dan dengan napas dalam, Ryuu melemparkan batu terberat yang ia temukan.

Terdengar suara keras ketika batu itu mengenai bagian luar paruh monster itu. Setidaknya, itu berhasil membuatnya tersandung.

Plak!

"Quaackk!" Teriak Bebek itu dengan marah.

"Yosh!"

Ryuu merasa lega, tapi juga tegang. Aksinya berhasil menggagalkan serangan monster tersebut, namun dia tahu bahwa pertarungan baru saja dimulai.

Dia segera mengambil batu berikutnya di tangan kanannya dan mencoba lagi. Batuan ini sedikit lebih bulat dan memberikan bidikan yang lebih baik, berhasil mengenai sisi bebek.

Plak!

"Matilah Bebek sialan!"

Proyektil itu sepertinya menyebabkan rasa sakit pada monster itu, bulu-bulunya terlempar dan bebek itu kembali menjerit nyaring. Namun, Ryuu juga langsung membayar harga atas serangannya.

Tersandung ke samping, dia berhasil mengubah gerakannya menjadi penghindaran yang tepat, namun bulu sayap bebek yang gemuk menyentuh pipinya. Tangannya terulur, dan dia berhasil membuat luka di belakang kaki monster itu.

Melompat mundur sementara bebek itu berbalik, dia berusaha menilai efek dari serangannya.

Cakar monster itu cukup kecil tapi tajam, menimbulkan luka yang memancarkan sedikit darah, meskipun belum sampai membuat luka yang dalam.

Kini bebek itu berada jauh di dalam lapangan, lebih dekat ke bukit yang ada pintu masuknya. Sebelum dia kehilangan waktu yang lebih berharga, Ryuu berbalik dan berlari kabur menuju pepohonan dengan tubuh feminimnya yang membuat ia sangat risih.

Boing... Boing.. Boing...

Ryuu, yang baru menyadari dirinya bertransformasi menjadi humanoid serangga berjenis perempuan, mendadak terganggu dengan kondisi barunya yang amat tidak biasa. Kegusarannya pekat dalam hati saat ia harus beradaptasi dengan bentuk barunya.

Boing... Boing... Boing....

Detak langkahnya berpadu dengan pantulan dadanya yang terasa asing dan mengganggu. Ryuu dapat merasakan bobot yang tak nyaman didadanya itu mengikuti irama larinya yang cepat, membuatnya tersadar akan dimensi baru yang harus dihadapinya sebagai perempuan.

Boing... Boing... Boing...

Di tengah berlari, ia merutuki keadaan yang memaksanya berurusan dengan rasa tidak nyaman yang terus-menerus mengikuti setiap gerak cepatnya.

Dengan napas yang terengah-engah, Ryuu berbisik penuh kekesalan, "Aargh! Rasanya sungguh menjengkelkan, ini semua sungguh repot! Mengapa aku harus bertahan dengan beban ini di dadaku? Menjadi wanita itu rumit dan merepotkan!"

Namun, kaki-kakinya tak pernah berhenti. Dia terus berlari, dengan lekuk tubuh baru yang harus dikuasainya.

Boing... Boing... Ia terus mendorong dirinya menuju hutan, mencoba mengatur ritme dan menemukan keseimbangan baru dengan formasi dirinya yang sekarang.

Di tengah frustrasinya, Ryuu mulai menyadari bahwa tubuh barunya ini membutuhkan pendekatan yang berbeda, suatu harmonisasi yang belum ia temukan.

Meski begitu, Ryuu tidak punya pilihan selain terus berlari untuk kabur dari serangan Bebek yang sekarang mengejarnya, walaupun dirinya Di tengah lautan keputusasaan, Ryuu kini hanya teduh dalam bayang-bayang kemarahannya yang meledak-ledak.

Misinya sederhana namun berat: meloloskan diri dari kejaran monster Bebek yang mengerikan. Bau amonia yang kental dari makhluk buruk rupa itu semakin menyengat, menetralkan teriakan keganasan jantungnya seperti tirai malam yang menelan cahaya terakhir senja.

"Pohon! Kesempatan!" bisiknya dalam seruak napas tertahan.

Dengan cakar yang bertransformasi menjadi instrumen panjat, Ryuu dengan cekatan melambung, memeluk erat dahan tua batang yang telah berbisik ratusan tahun.

Berduyun-duyun daun-daun gugur menyambut langkah keberuntungannya, sepertinya mengerti akan pentas kelam yang sedang berlangsung.

Plak! Plakk!

"Quack!"

"Aha! Tidak kena Bebek bodoh!" Ryuu mengejek dari ketinggian barunya.

Rahang sang Bebek terhunjam ke udara, hanya sukses mempertontonkan deretan gigi yang menyeramkan dan kesia-siaan serangan.

"QUAACCKK!!"

Sedikit saja, dan Ryuu akan menjadi santapan malam. Namun, singgungan tajamnya hanya berhasil menerkam udara segar malam dan sehelai nyawa yang sepelemparan batu dari kematian.

Sekarang, di balik atas kerindangan pohon, Ryuu memandang ke bawah dari batang pohon. Mata Bebek itu menyala, bagaikan dua lentera yang diisi dengan benci dan hasrat untuk membinasakan dirinya.

Ryuu memandangi monster bebek yang menyerangnya dengan rasa frustrasi yang memuncak.

Tidak hanya dia telah menjadi monster aneh, tetapi juga menjadi perempuan dan sekarang dikejar oleh Bebek jumbo yang membuatnya semakin terjebak dalam depresi.

Ia menekan telinganya dengan kedua tangannya saat bebek itu mengeluarkan teriakan nyaring.

"QUAAACKKK!!! QUAAACCKKK!!!"

"Sial, sekarang bagaimana? Aku tidak bisa hanya duduk di sini seharian dan menutup kupingku selamanya..." desahnya dalam keputusasaan. Kelelahan yang menyergapnya semakin bertambah dengan rasa frustasinya yang mendalam.

Tapi situasi ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Dia perlu menemukan cara untuk menyerang, sementara pikirannya mulai meracau tentang kebutuhan akan makanan.

Sekalipun mungkin rasa laparnya tidak sebesar rasa frustasinya, tapi ia sadar betapa pentingnya mendapatkan makanan.

Tapi bagaimana dia bisa menyerang monster itu sementara terus-menerus diserang oleh suara bebek yang menggema? Ini seperti terjebak dalam masalah yang tak berujung, dan Ryuu masih belum menemukan solusi.

"Hmmm... Sebenarnya baunya cukup lezat."

Ryuu merenung sejenak, merasakan tatapan monster bebek yang terus mengancamnya. Tapi entah kenapa ia mencium Aroma monster itu terasa menggoda, tapi dia cepat mengusir pemikiran itu.

Dengan sekeliling yang terdiam, dia menyadari bahwa hewan-hewan kecil dan burung-burung telah menjadi jarang karena kehadiran monster itu.

Dia memutuskan untuk tidak berlama-lama dan meninggalkan tempat itu, meskipun ada pemikiran untuk bersembunyi di atas pohon yang tersedia.

Namun, ada bagian dalam dirinya yang bersikeras untuk mengakhiri ancaman yang diberikan oleh monster bebek itu. Menghentikan monster itu bukan hanya tentang keselamatan, tapi juga tentang menegaskan supremasi dan kekuasaannya di lingkungan yang kini menjadi tempat tinggalnya.

Tapi dia sadar, membunuh monster itu tidak akan mudah seperti yang ia bayangkan. Hambatan dan rintangan akan menghalanginya dalam upaya untuk mengatasi ancaman ini.

Ryuu tahu dia harus bertindak cepat, namun tetap waspada dan hati-hati dalam setiap langkahnya. Menanggapi ancaman monster itu bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan begitu saja.

Ryuu merenung sejenak, melihat dengan lebih cermat tubuh monster bebek itu. Tampaknya, cakar di kakinya cukup tajam, namun dia mengamati bahwa hanya cakar dan giginya yang tampak berbahaya.

"Dia adalah monster, tetapi hanya bebek. Pasti punya kelemahan juga, bukan?" gumamnya, berharap itu benar.

Terpopuler

Comments

矢kaguyume冬

矢kaguyume冬

next thor

2024-02-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!