Hidup Baru

Pria yang kini menjadi tawanan David dan ketiga sahabatnya tampak syok saat mendengar percakapan keempatnya. Dalam hatinya mulai goyah antara tetap loyal pada majikannya dengan menyelamatkan nyawanya. Namun ia juga ingat jika bukan hanya nyawanya yang dipertaruhkan saat ini tapi juga keluarga kecilnya. Tapi saat melihat kekuasaan David dan teman-temannya ia yakin jika majikannya masih kalah jauh dan jika ia bisa bernegosiasi mungkin bukan hanya nyawanya sendiri tapi juga keluarganya juga akan selamat.

"Ba... baiklah saya akan mengatakan semuanya... tapi saya mohon agar keselamatan keluarga saya tuan jamin..." ucapnya terbata.

Sungguh ia lelah...

Jika bukan karena ancaman atas keselamatan keluarga kecilnya tidak akan mungkin ia berani untuk mengusik David.

"Hah tidak seru..." cetus Hansel lalu melangkah ke pinggir ruangan dan duduk tenang di sana.

Sementara Jayden dan Roby hanya tersenyum miring melihat tawanan mereka telah menyerah.

"Kalau begitu katakan semuanya dan aku jamin nyawamu dan juga keluargamu akan terjamin..." kata David setelah sedari tadi diam dan hanya memperhatikan apa yang dilakukan oleh sahabatnya.

"Ba... baik tuan..."

Lalu mengalirlah cerita dari mulut Herman orang suruhan dari Panji itu. Sebenarnya David memang sudah mencurigai Panji paman tirinya itu sejak kedatangannya saat pemakaman Hana. Hanya saja ia tidak menyangka jika pria itu bisa begitu licik dan dengan mudah menyusupkan orangnya ke dalam perusahaannya tanpa terdeteksi. Mungkin benar karena Panji sudah memaksa Herman yang memang bersih tidak terhubung dengannya sama sekali hingga anak buah David bisa kecolongan. Setelah mendapatkan informasi yang ia butuhkan David pun membebaskan Herman dan menyuruh Jayden untuk mengantarkan pria itu pulang sekaligus menyuruhnya untuk melindungi keluarga pria itu. Tanpa bantahan Jayden langsung menuruti perintah David. Sementara Hansel dan Roby masih di sana bersama David.

"Lalu apa yang akan kamu lakukan pada paman tiri kamu itu Vid? Sebab bisa saja ia melakukan hal lain jika ia tahu kalau anak buahnya sudah ketahuan..." tanya Roby penasaran.

Begitu juga Hansel yang memandang David dengan tatapan ingin tahu.

"Kita lihat saja dulu apa yang akan dia lakukan selanjutnya... baru kemudian aku akan menghukumnya agar dia tidak akan bisa hidup tenang selamanya dan bahkan ia akan berharap mati saja..." sahut David dingin.

Hansel dan Roby hanya mendesah kasar. Keduanya tahu jika David hanya sedang mencari alasan agar bisa menyiksa pria tua itu sampai akhir tanpa akan bisa disalahkan oleh papanya. Ya... meski pun marah dan benci dengan tindakan adik tirinya itu namun papa Bima masih tidak bisa berbuat kejam untuk membalas perlakuan Panji selama ini mengingat jika ada darah yang sama mengalir di tubuh keduanya. Sebaik itulah sifat papanya itu meski sudah sering kali disakiti. Bisa saja David mengungkapkan jika kecelakaan yang menimpa mereka saat liburan dan mengakibatkan Hana meninggal adalah perbuatan Panji. Tapi pria itu masih menahan diri sebab ia masih belum memiliki bukti kuat akibat sopir truk yang menabrak mereka sudah tewas beberapa hari setelah kejadian kecelakaan. Padahal hanya pria itu saksi yang dimiliki David untuk menjerat Panji.

Bahkan kematian sopir itu pun sangat tidak wajar karena pria itu tewas karena dibunuh oleh perampok yang merampok truknya di jalan. Demikian juga dengan pengemudi mobil yang pertama kali menabrak mobilnya dari belakang. Orang itu juga tewas karena tenggelam saat memancing di sungai. Panji memang bergerak licin seperti belut membuat David kesulitan untuk menangkapnya melalui jalur hukum. Oleh karena itu setelah keadaan keluarganya membaik setelah kehilangan Hana, David sengaja menghubungi ketiga sahabatnya untuk membalas Panji.

"Baiklah jika itu maumu... kami akan selalu berada dibelakang kamu Vid..." ucap Roby yang diangguki oleh Hansel.

Meski di dalam hati Hansel pria itu sudah gatal ingin mencabik-cabik tubuh Panji karena sudah mengusik sang sahabat dan mengakibatkan sahabatnya itu harus kehilangan istri tercintanya. Apa lagi tanpa siapa pun yang tahu jika dulu Hansel juga jatuh cinta pada Hana saat pertama kali bertemu dengannya sebelum ia tahu jika Hana kekasih David. Dan pria itu rela mundur saat ia tahu sang sahabat mencintai gadis itu dan begitu pun dengan Hana yang ternyata juga mencintai David. Bahkan hingga kini pria itu masih sendiri karena belum bisa move on dari Hana. Dan rasa sakit yang dirasakan oleh David saat kematian Hana juga dirasakannya. Ia yang selama ini bertahan karena melihat kebahagiaan Hana dengan David dan keluarga kecilnya merasa hancur saat tahu wanita yang dicintainya itu harus meregang nyawa diusia muda.

Melihat kesakitan David dan kedua anaknya atas kematian Hana hampir saja membuat Hansel buta dan langsung ingin membalas kematian wanita yang masih dicintainya itu. Namun ia sadar jika David lebih berhak membalas dendam karena pria itu adalah suami Hana. Jadi kini Hansel hanya akan mengikuti David dan memastikan jika balas dendam pria itu bisa tercapai. Di sisi lain kasus Benny sudah masuk ke pengadilan. Nami dibantu oleh pengacaranya tetap menuntut Benny atas penculikan dan percobaan perkosaan. Meski pun Nami tahu jika dengan uang dan kekuasaan ayahnya Benny mungkin tidak akan dihukum lama namun setidaknya pria itu akan mencicipi hidup mendekam dipenjara untuk merasakan sedikit hukuman atas perbuatannya. Disamping itu Nami juga ingin menghilang dari kota tempatnya tinggal saat ini tanpa diusik lagi oleh Benny. Ia yakin jika Benny di dalam penjara maka pria itu tidak akan bisa lagi mengawasi dirinya. Sebab ia tahu jika kedua orangtua Benny juga tidak akan mau tahu lagi dengan kehidupan Nami.

Setelah proses persidangan yang terbilang cepat karena semua bukti yang diperoleh oleh pihak kepolisian cukup kuat sehingga Benny tidak bisa lagi untuk mengelak atas semua kejahatannya, akhirnya Benny diputus bersalah dan dihukum penjara selama dua tahun. Hal ini tentu saja membuat Nami merasa lega. Lain halnya dengan bu Lasmi yang merasa syok putra kesayangannya harus mendekam di penjara.

"Benny pak... " tangisnya tergugu saat melihat sang putra dibawa masuk ke dalam mobil tahanan.

"Tenang saja bu... Benny tidak akan lama di dalam sana... setelah beberapa bulan bapak akan mengusahakan agar dia mendapatkan remisi..." kata pak Handi menghibur istrinya itu.

Sementara Nami yang berada tidak jauh dari keduanya merasa syok dengan perkataan pak Handi. Ternyata begitu sulit untuk melawan orang yang memiliki uang dan kekuasaan. Padahal hukuman Benny masih terlalu ringan menurut Nami setelah apa yang dilakukan Benny padanya. Amarahnya muncul kembali mengingat penderitaannya dulu dan juga kematian kedua orangtuanya dan juga putrinya. Tiba-tiba Nami merasakan seseorang mengelus pundaknya perlahan yang membuat Nami menoleh dan mendapati bu Rahmi yang tengah tersenyum padanya.

"Sudah ikhlaskan saja nak... meski pun hukuman yang diterima oleh mantan suamimu itu tidak seberapa namun setidaknya pria itu tetap akan merasakan dinginnya penjara sebagai hukumannya..." ucap bu Rahmi mencoba untuk menghibur Nami.

"Sebaiknya sekarang kita pulang... bukankah kamu juga harus bersiap?" lanjutnya.

"Hem..." sahut Nami sambil menganggukkan kepalanya pelan.

Benar... dia harus bersiap. Sebab nanti malam ia akan pergi ke tempat yang jauh untuk memulai hidup barunya tanpa takut akan bayang-bayang Benny. Bu Rahmi dan Nami pun segera pergi dari tempat itu dengan menggunakan taksi online. Selama perjalanan Nami dan bu Rahmi tampak saling diam. Mereka hanyut dalam fikiran mereka masing-masing. Sesampainya di kosan Nami, bu Rahmi tidak langsung kembali ke rumahnya sendiri karena ia ingin membantu Nami berkemas sekaligus akan mengantarkan wanita muda itu ke terminal nanti malam. Tidak banyak yang Nami bawa dalam koper kecilnya. Hanya beberapa potong baju dan perlengkapan ibadah dan mandi. Nanti setelah di tempat barunya barulah Nami akan membeli barang lain yang dibutuhkannya.

Setelah satu jam berlalu akhirnya mereka selesai. Nami dan bu Rahmi memutuskan untuk beristirahat sebelum nanti pergi ke terminal. Meski pun agak sulit untuk menutup mata karena terlalu gugup akan melakukan perjalanan jauh untuk pertama kalinya namun akhirnya Nami bisa juga tertidur. Dan pada sore harinya Nami dan bu Rahmi bangun dan mulai bersiap untuk pergi ke terminal. Bu Rahmi mengantarkan Nami setelah keduanya selesai sholat maghrib. Sebelum ke terminal keduanya mampir ke sebuah restoran untuk makan malam sekaligus perpisahan untuk keduanya.

"Bu... titip makam Rani ya... mungkin nanti lama aku tidak akan kembali kemari..." ucap Nami saat pamit di terminal.

"Kamu tenang saja... makam Rani kan dekat dengan makam suami dan putri ibu jadi nanti sekalian saja ibu merawatnya..." sahut bu Rahmi sambil menepuk punggung tangan Nami perlahan

"Terima kasih bu..." ucap Nami terharu sambil memeluk bu Rahmi.

Meski ia tidak bisa menitipkan juga perawatan makam kedua orangtuanya yang letaknya jauh dari makam putrinya pada bu Rahmi setidaknya ia merasa bersyukur salah satu makam orang yang sangat dicintainya terjamin perawatannya.

"Sudah jangan menangis lagi... lebih baik kamu naik ke dalam bus sekarang... sebentar lagi pasti busnya akan berangkat..." ucap bu Rahmi mengurai pelukannya.

Nami mengangguk pelan dan menenteng kopernya masuk ke dalam bus. Setelah meletakkan kopernya ke bagasi yang berada diatas tempat duduknya ia pun duduk dikursinya yang terletak disamping jendela. Nami masih sempat membuka kaca jendela bus dan memberikan lambaian terakhir pada bu Rahmi saat bus yang membawanya perlahan melaju meninggalkan terminal.

"Selamat jalan Nami... semoga di sana kamu menemukan kebahagian..." do'a bu Rahmi di dalam batinnya sambil melambaikan tangannya pada Nami.

Begitu pun Nami yang mengucapkan do'a agar kehidupan barunya bisa lebih baik dan ia bisa melupakan segala kesakitan yang disebabkan oleh Benny dan keluarganya selama ini. Hanya kenangannya akan kedua orangtuanya dan sang putri yang akan selalu diingatnya...

"Selamat tinggal masa lalu... selamat tinggal duka..." batin Nami dengan mata berkaca-kaca.

Perjalanan yang jauh membuat Nami memutuskan untuk tidur selama perjalanan. Untung saja kursi yang ada disebelahnya kosong sehingga Nami bisa sedikit leluasa duduknya. Hari mulai pagi saat bus yang ditumpangi oleh Nami masuk ke dalam gerbang kota. Meski begitu kesibukan penduduknya sudah terasa. Dimana lalu lalang kendaran sudah ramai dimana-mana. Nami turun di terminal terakhir. Dengan langkah mantap Nami turun dari dalam bus dan langsung mencari musholla terdekat untuk menunaikan ibadahnya. Baru setelah itu ia pun mencari warung untuk mengisi perutnya yang sudah mulai terasa lapar. Untung saja karena dekat terminal disana sudah banyak warung makan yang sudah buka sepagi itu. Bahkan Nami lihat banyak juga yang buka selama 24 jam. Nami memilih warung yang terlihat agak sepi karena ia ingin makan dengan tenang dan mencari informasi tempat tinggal pada pemilik warung.

Beruntung pemilik warung tempat Nami makan ternyata orang yang ramah. Dari pemilik warung itu Nami mendapatkan informasi tempat kontrakan yang murah dan di daerah yang aman dan nyaman. Tidak membuang waktu setelah keluar dari dalam warung Nami pun langsung memesan taksi online untuk mengantarkannya mencari tempat kontrakan yang ditunjukkan oleh pemilik warung. Setelah beberapa kali mencoba mencari beberapa rumah kontrakan akhirnya Nami mendapatkan apa yang ia mau. Sebuah rumah mungil nan asri dan bertempat di perumahan sederhana namun nyaman dan aman membuat Nami merasa senang. Setelah serah terima uang kontrakan dan kunci rumah akhirnya Nami bisa menempati tempat tinggal barunya. Beruntung rumah kontrakannya sudah lengkap berisi dengan semua furnitur sehingga Nami tidak perlu repot membeli lagi. Hanya peralatan dapur dan itu bisa ia beli lain hari. Untuk sementara ia bisa membeli untuk makanan dan minumannya.

Setelah memasukkan pakaiannya ke dalam lemari dan mandi akhirnya Nami bisa beristirahat di atas tempat tidur.

"Ah... akhirnya bisa beristirahat dengan nyaman..." seru Nami sambil merentangkan kedua tangan dan kakinya diatas kasur.

"Selamat datang kehidupan baru..." gumamnya sambil menutup matanya dan akhirnya tertidur.

Terpopuler

Comments

Amalia Putri

Amalia Putri

semangat thor di tunggu ke lanjutan cerita nya jangan lama2.

2024-03-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!