"Eh Langit lu kok anteng antengan aja, itu tunangan lu belum balik sampe malem nyante aja lu." Gerutu emak Tia, padahal ia tahu kemana anak bontot nya,
Kiki tersenyum, dia merasa Langit tak peduli lagi pada Bintang, menjadi kebahagiaan tersendiri untuk nya yang sangat tergila gila pada Langit.
"Sebentar lagi dia juga pulang mak, dia sedang di mobil di anter Marvel dan Faisal." Jawab Langit terkekeh, dia bisa mendengar semua usaha Bintang untuk mendekat kan ke dua keluarga sahabat nya.
"Dari mana kamu tahu?" Tanya emak Tia serius.
Eh
Sontak Langit gelagepan, mana mungkin ia bilang ia tahu dari kamera yang berada di kalung Bintang.
Bulan dan Lintang mengulum bibir nya, sebab ia tahu dari mana anak nya tahu semua kegiatan Bintang.
Rahasia di balik kalung yang yang Langit berikan pada Bintang saat itu umur Bintang enam tahun.
"Eeemm dari Bintang mak." Sahut Langit. Emak mengangguk saja sebagai jawaban nya.
"Selamat malam semua nyaaaaa." Suara cempreng Bintang menggema.
"Nah ini anak nya nongol." Dengus emak saat menerima uluran tangan dari Bintang dan ke dua sohib nya.
"Udah pada makan belum kalian." Ujar emak mengelus pundak Marvel, sahabat anak nya ini sikap nya mirip dengan anak lelaki nya,
Farhan dan Marvel memiliki kesabaran yang tipis untuk Bintang, namun emak tahu mereka berdua sangat menyayangi Bintang.
"Udah mak, tadi makan masakan mommy." Ujar Marvel,
"Ciiieee mommy baluuuu." Ledek emak membuat semua terkekeh.
Ke tiga sekawan menyalami satu persatu bahkan yang bocil bocil sekalian.
"Duduk sini." Perintah papah Lintang pada Bintang.
"Kenapa pah, kangen yah sama Bintang." Papah Lintang mengangguk antusias.
"Papah kangen nggak liat kamu seharian, betah banget di rumah mommy." Decak papah Lintang.
"Bukan cuma papah, aku juga." Bisik Langit namun bisa di dengar semua nya, apa lagi kini Langit sudah menempel ala ala permen karet.
Semakin lama semakin lengket.
"Halah." Dengus papah Lintang.
"Eh Bin gue balik yah," Pamit Marvel pada Bintang.
"Ya udah sana balik, ngapain bilang gue, pamit ke semua nya lah." Gerutu Bintang,
"Ck anterin ke depan, udah sukur sukur gue bawa lo balik sini." Dengus Marvel di sambut kekehan semua nya, bukan perkara baru bagi mereka melihat Marvel yang memarahi Bintang.
"Ck males." Marvel mendelik hingga hendak maju untuk menjitak pala Bintang namun di tahan oleh Faisal.
"Semua nya, kami pamit pulang dulu yah? Bintang anterin gue ke depan yuk." Ujar Faisal lembut pada Bintang, sedang Marvel mendengus mendengar nya paling juga ogah biang kerok mau nurutin Faisal.
"Yuk." Bintang berdiri mendekat pada Faisal merangkul pinggang Faisal dan mengajak nya keluar meninggal kan Marvel dan Langit yang menganga, Marvel yang heran karna Bintang menurut begitu saja, sedang Langit menganga sebab diri nya yang sedang menyender di tinggal begitu saja hanya untuk Faisal.
"Woi biang kerok tungguin gue, Semua nya Marvel pamit pulang dulu, permisi." Pamit Marvel berlari keluar.
"Hati hati nak," Seru Bulan.
"Hahaha ada ada aja mereka itu," Tawa Lani melihat persahabatan anak anak sahabat mereka.
Bintang berjalan memasuki rumah emak dengan mulut umis umis lalu duduk di samping bapak Fahmi.
"Kenapa hem?" Tanya ayah kandung dari Bintang ini.
"Aku di piting sama Mar di ketiak nya, ck bau mana belum mandi tuh bocah." Bintang berseru dengan menggerutu sungguh ia sangat geram.
"Hahaha kamu juga jail sama dia." Langit yang merasa jauh dari Bintang pun berjalan mendekat dan memeluk Bintang mengambil nya dari ayah kandung nya secara terang terangan membuat Fahmi berdecak sebal.
"Faisal itu kayak nya sayang banget sama kamu ya Bintang, kayak nya kalian cocok deh."
Deg.
Semua mata kini menatap pada Kiki apa maksud ucapan bocah ini, sedang sudah jelas jelas Bintang bertunangan dengan Langit.
Kevin memalingkan muka nya canggung akibat ulah anak semata wayang nya.
"Hahahaha iya, aku Fas, Mar dan Tata memang saling menyayangi, setidak nya kami betul betul menyayangi, mencintai sebagai sahabat, bukan yang ngaku nya dekat sebagai sahabat, tapi berusaha merebut agar menjadi kekasih nya, ck kuno."
Skakmat.
Kiki mengepal kan tangan nya di balik bantal sofa, Keyla yang tahu anak nya sedang emosi mengelus punggung nya mencoba meredam amarah nya.
"Eh bocah, lu di rumah mommy di kasih makan apa." Emak mencoba mencairkan suasana agar tak canggung, dia merasa kikuk dengan keluarga sahabat Bulan.
Tapi tidak dengan Bulan, dia tetap diam sambil melihat apa yang sebenar nya terjadi.
"Aku di kasih makanan enak enak sama mommy mak karna mommy tahu seberapa besar peran ku hari ini." Langit terkekeh padahal Bintang belum menjelaskan peran apa.
"Kenapa kamu tertawa kaya gitu, memang nya kamu tahu apa yang terjadi hari ini di rumah mommy?" Cecar Bintang psda Langit.
"Hah."
Hahahaha
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Riska Fatihica
ya pasti tau lah 🤭🤣🤣
2023-11-07
0