Makan malam besar terjadi di kediaman Mareeta.
Keluarga Lintang, Fahmi, Lani dan Kevin berkumpul.
Memang untuk mempererat hubungan mereka, terkadang menyempatkan makan malam bergilir.
"Aaa.." Lintang mendengus melihat sikap putra nya yang kelewat manja pada Bintang.
"Kau bisa makan sendiri kan Langit, kasian putri papah harus menyuapi mu terus." Ketus Papah Lintang, namun seolah tuli bahkan Langit tak menjawab membuat Lintang geram.
Farhan melirik Kiki sekilas ia tahu bocah itu sakit hati namun Farhan memilih bodo amat, dia hanya tahu agar adik nya tak kenapa napa.
"Farhan bagaimana usaha mu, om lihat kemaren bengkel mu semakin besar saja." Puji Kevin membuat Kiki mendengus dalam hati.
"Bulan depan Farhan akan membuka cabang om." Semua antusias mendengar usaha Farhan yang ia rintis sedari sma.
"Benar kah? Memang belum selesai hingga menunggu bulan depan, kalau perlu bantuan om bisa bantu." Farhan menggeleng sembari tersenyum.
"Sudah selesai semua om, Farhan hanya mau buka cabang itu saat ulang tahun Bintang bulan depan." Ujar nya membuat kunyahan Bintang terhenti.
Terharu.
"Ah iya, bulan depan Bintang ulang tahun yah, bukan hanya diri mu saja yang antusias, kamu tahu papah mu, bapak, dan papi serta Xelo dan Robi sedang heboh bingung mau cari kado apa untuk Bintang." Kevin bercerita dengan terkekeh saat mendengar antusias para lelaki di keluarga nya karna ulang tahun Bintang.
"Loh kenapa? Bintang di kasih apa aja mau kok, kenapa kalian bingung?" Tanya Bintang menatap bingung satu persatu para lelaki di meja makan.
"Kami bingung mau kasih kamu sesuatu pun akan di bantah, dan lagi tak akan terpakai." Gerutu Lintang menatap Langit sengit, membuat Bintang bingung.
"Kalian kalau mau kasih, kasih saja, Bintang terima kok, dan Bintang akan pakai." Ucapan Bintang seolah tak berpengaruh.
"Mamah mu membelikan perhiasan pun kamu nggak pakai kan?" Sahut Lintang. Bintang mengangguk.
"Dan semua kartu yang papah berikan pun kau tak pernah menggunakan nya." Bintang menganga hendak menjawab namun.
"Semua kartu ku Bintang yang pegang, dia mau apa pun tinggal gunakan kartu itu." Sahut Langit cepat.
"Papi mau belikan kamu motor, bukan kah kamu ingin motor." Pancing Lani. Lagi dan lagi Langit yang menyahuti.
"No! motor cukup satu, itu pun Bintang hanya duduk manis memeluku dari belakang." Bintang menganga medengar jawaban Langit.
"Bapak mau belikan kamu rumah." Cletuk Fahmi, karna ia memang sudah membangun rumah untuk anak anak nya sayang nya mereka enggan meninggal kan rumah keluarga ini,
"Simpan saja dulu pak, Sampai kita menikah nanti akan kami tempati." Ingin sekali Bintang mengeplak kepala Langit, ini hadiah untuk siapa.
"Tadi nya abang mau belikan kamu mobil." Cletuk Robi namun dengan cepat Langit menyauti sebelum Bintang menjawab nya Lagi.
"Semua mobil ku atas nama Bintang." Jawaban Langit membuat Robi mendengus.
"Usaha Bengkel abang yang baru akan abang serah kan untuk mu Bintang." Sahut Farhan membuat Bintang menganga.
"Bintang tidak akan bekerja bang, lagian semua saham Langit hasil nya untuk Bintang, Bintang cukup selalu berada di sisi ku selama nya."
Plak.
Langit meringis mendapat geplakan di bahu nya dari Bintang.
"Mereka kasih hadiah untuk siapa?" Langit bungkam saat melihat tatapan tajam dari kekasih nya.
"Kenapa sedari tadi kamu yang menyahuti." Sambung Bintang sembari mendengus.
"Yah kan memang kamu tak kurang apa pun, semua nya aku yang penuhi, dan hanya aku yang akan memenuhi nya." Ceplos Langit tanpa sadar membuat semua menatap tajam Langit.
"Bintang anak kami." Ucap Fahmi, Lintang dan Lani
"Bintang adik kami." Sambung Robi, Xelo dan Farhan.
Langit menganga melihat ke kompakan para lelaki di meja makan ketika menyerang nya.
"Ck, aku tidak peduli, yang perlu kalian semua tahu, Bintang hanya milik ku seorang."
Deg.
Ada dua hati yang merasa berdebar.
Bintang dengan rasa bangga nya begitu di cintai keluarga nya serta lelaki yang sedang menatap nya penuh cinta ini.
Sedang Kiki dengan rasa sakit di hati nya.
Tangan nya terkepal erat saat mendengar semua nya memuja Bintang, terlebih mendengar betapa Langit sangat mencintai Bintang.
Aku tak sanggup lagi. Batin Kiki menangis.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bintang di Langit
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Kosong
Bunuh diri saja gadis gila
2024-01-31
0
Siti Shiro
visualnya cucok meong
2023-12-27
0
Pudji Alfarizi
visualny serasi sekali🤭😁
2023-11-08
1