Malam hari semua sudah berkumpul di keluarga emak tak lupa mamah Bulan yang selalu memberikan oleh oleh untuk anak anak nya, terlebih anak kesayangan nya Bintang yang sebentar lagi akan menjadi menantu nya.
"Bagus nggak sayang." Tanya mamah Bulan yang duduk di sebelah Bintang.
"Bagus banget mah," Sahut Bintang kagum dengan gelang yang mamah Bulan berikan.
"Di pake dong." Bintang hendak memakai nya namun urung saat mengingat Langit.
"Nggak bisa mah." Lirih Bintang membuat semua menatap nya.
"Loh kenapa sayang." Kali ini papah Lintang yang bertanya.
"Semua perhiasan dari mamah Bintang simpen, soal nya kata Langit nggak boleh nglepas kalung sama gelang ini mah," Semua menghela nafas nya memang Bintang memakai kalung yang ia pakai sedari kecil dulu saat umur enam tahun, Bintang bahkan masih tinggal di kampung nya.
Sedang gelang Langit berikan saat ia memasuki sekolah menengah pertama.
Dan Bintang tak pernah melepas sekalipun perhiasan pemberian Langit sebab diri nya takut Langit marah.
Tanpa Bintang tahu kalung itu memiliki sesuatu yang hanya di ketahui Langit, mamah papah dan om Kevin.
Sedang gelang itu gelang caouple namun gelang itu memiliki fungsi pendeteksi pasangan terdekat, Bintang dan Langit akan merasakan getaran ringan saat mereka saling berdekatan sebagai tanda.
Jangan tanya berapa harga nya, sebab harga nya dulu saja sangat fantastis, Langit memang tidak bekerja seperti Farhan, namun dia memiliki saham di dua perusahaan ternama perusahaan ke dua orang tua nya, Maheswara dan Mareeta,
Bahkan Langit adalah pemegang saham terbesar di dua perusahaan ke dua orang tua nya.
"Baik lah, mamah pun nggak berani maksa kamu kalau sudah menyangkut anak keras kepala itu." Decak Bulan membuat Bintang terkekeh.
"Nanti Bintang pakai deh di tangan kanan." Seru Bintang, dia meraskan getaran ringan di tangan nya.
Cup.
"Boleh pakai asal jangan lepas yang sudah ku pakaikan hem." Semua memutar mata nya malas, mode bucin akut on.
"Dari mana?" Tanya Bintang saat melihat Langit mengenakan jaket.
"Kan tadi sebelum datang ke sini, kamu bilang pengin makan martabak." Sahut Langit dia menenteng lima bungkus martabak telor karna dia sadar keluarga besar nya luar biasa besar.
"Hah, aku cuma bergumam loh." Ujar Bintang kaget, sebab memang tadi ia hanya bergumam sendiri bukan meminta atau berujar dengan keras.
"Kamu bergumam, berbisik atau bahkan dalam hati mu berucap pun aku tahu, dan akan aku usahakan semampu ku untuk menuruti nya." Ucap Langit dengan menyuapi Bintang martabak kesukaan nya.
Meleleh maaaaak
"Enak?" Tanya Langit dan jelas saja Bintang mengangguk, hanya saja diri nya tak menyangka tunangan nya ini se sweet ini pada nya.
"Halah." Decak Lintang sebab si mantan polos ini nan kaku merasa kalah star dari anak nya.
"Ck bilang saja iri kan, kamu nggak bisa seromantis anak mu." Decak mamah Bulan membuat Lintang kicep,
Lintang memang masuk ke jajaran suami bucin, namun dia tak seromantis Fahmi dan Robi, dia cenderung kaku, kalau soal diri nya yang mantan si polos, maka kalian akan tahu saat malam pertama yang sangat menakjub kan.
"Ck Langit kan memang lebay." Decak papah Lintang membuat semua terkekeh.
"Terserah apa kata papah, tapi yang tahu bagaimana aku mencintai Bintang adalah diri ku sendiri."
Eaaakkk
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Riska Fatihica
matap benar langit.... bucin parah sama bintang....👍🥰🥰🥰
2023-11-07
1