Jam pulang rasa nya sangat malas untuk Bintang sebab diri nya harus duduk menunggu tunangan nya rapat osis.
Kiki selalu berusaha agar dekat dengan Langit, itu sebab nya ia menjadi sekertaris osis agar selalu ada komunikasi dengan Langit.
Bintang yang memang mengantuk duduk di sofa yang sudah Langit sediakan untuk nya yang selalu menunggu Langit.
"Apa ada pertanyaan?" Ujar langit sembari menyelimuti tubuh Bintang dengan jaket nya.
"Saran saja, bus di pisah antara anak ipa dan ips, karna anak anak ips biang nya rusuh." Ucap Kiki membuat Langit geram.
"Kita ambil suara terbanyak saja, di gabung acak, atau di pisah antara ipa dan ips saat tour nanti." Jelas Bayu menengahi antara Kiki dan Langit.
Langit menghela nafas nya saat suara terbanyak di ambil dari kata pisah. Sebab kelas ips memang biang nya rusuh di sma itu.
"Baik lah, kita ambil suara terbanyak." Langit enggan melanjut kan rapat lagi.
Dia menelfon supir untuk membawakan mobil.
"Mau pake mobil gue Lang." Tawar Bayu pada Langit yang sedang menaruh ponsel nya ke saku.
"Gue udah telfon supir, kebetulan habis dari kantor papah, sekarang sudah di luar, gue cabut." Ujar Langit sembari menggendong Bintang dengan pelan pelan.
Kiki selalu berusaha menahan air mata nya agar tak jatuh saat melihat sikap manis Langit pada Bintang. Andai ia berada di posisi Bintang.
Huh.
Sedang Bintang sadar namun enggan bangun malah justru menelusupkan wajah nya di dada tunangan nya.
Selama perjalanan pulang Bintang enggan bangun hingga sampai di kediaman Mareeta pun Enggan membuka mata nya.
Langit selalu gemas dengan tingkah anak emak satu ini.
Langit menaruh Bintang di ranjang pelan pelan, waktu sudah sore sebentar lagi para keluarga akan pulang dari kantor masing masing.
Klik.
Bintang membuka mata nya saat mendengar suara pintu di kunci. Firasat nya mengatakan akan ada sebuah bahaya yang menimpa nya.
Oh tidak, ini bahkan masih sore untuk melakukan itu.
"Aku salah langkah." Gumam Bintang saat melihat tatapan mesyum Langit.
Niat hati ingin agar tertidur dan tidak di ganggu malah justru mendapat serangan dari Langit.
Aaaahh.
Erangan yang tak bisa Bintang elak lagi, enggan namun masih menerima dengan sangat baik, tak jarang pula diri nya menjadi brutal.
.
.
.
.
Di lantai bawah Bulan sedang menyiapkan makan malam ekstra banyak sebab keluarga besar nya akan kumpul malam ini.
"Mah, dimana Bintang?" Bulan berbalik tersenyum melihat pria muda dengan segudang prestasi serta memiliki nama yang besar.
"Oooh anak mamah baru pulang?" Sindir Bulan membuat Farhan terkekeh dan memeluk Bulan.
"Bengkel sedang ramai ramai nya mah." Ujar Farhan sambil menyomot risol dan memasukan ke mulut nya.
Enak.
Risol buatan Bulan tak perlu di ragukan lagi rasa nya.
"Kamu sekarang bisa meraih kesuksesan di umur mu yang sangat muda." Puji Bulan dengan menata piring.
"Sini temani mama ngobrol, kamu baru datang jangan langsung cari Bintang." Gerutu Bulan sambil duduk di sofa ruang santai.
Bulan tahu betul apa yang sedang Bintang lakukan di kamar nya dengan Langit.
Bisa bahaya kalau Farhan tahu adik nya sedang terkurung oleh Langit.
"Apa kamu sudah punya kekasih?" Tanya mamah Bulan sembari menyuapi Farhan potongan buah buahan.
Pria 22 tahun itu menggeleng sebagai jawaban.
"Farhan tak akan menikah sebelum Bintang yang menikah." Jawabnya setelah menelan kunyahan nya.
"Bintang sudah tak perlu di ragukan lagi jodoh nya, kamu ini yang gimana." Farhan terkekeh lalu menjadikan paha mamah Bulan sebagai bantal nya.
"Farhan masih muda mah, soal menikah itu urusan nanti, yang Farhan ingin kan bengkel menjadi lebih maju, lebih besar lagi."
"Apa kamu tidak mau dengan para gadis pilihan almarhum oma dulu?" Farhan terkekeh sebab semua pilihan oma sangat lah manja.
"Nggak mah, manja semua nya, Farhan mau yang bisa menerima keluarga ajaib kita, atau minimal dia tahu lah bagaimana keluarga kita."
"Mamah Aksa datang.!"
"Mamah Nayla hadir.!"
"Mamah ada Boy di sini.!"
"Lihat kan mah?" Bulan terkekeh saat mendengar sautan suara cempreng bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Anak Axelo dan Ale
Anak Lani dan Nana.
Anak Robi dan Widia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Riska Fatihica
aku tau yang cocok buat Abang Farhan.... 😁pasti nya Kiki ...🤭kan Kiki udah tau luar dalem keluarga super duper kocak nya mama bulan sama emak Tia... jadi ga akan kaget lagi... 😁tapi yang jadi masalah nya kiki nya terlalu terobsesi sama langit 🤔😮💨
2023-11-07
0