Di meja makan keluarga Mareeta semua sudah berkumpul.
Lintang dan Bulan
Axelo dan Ale serta Aksa
Bulan dan Langit
Di mana yang lain? Ya di rumah sebelah, rumah emak Tia. Mereka masuk ke jajaran keluarga Prasetio
"Makan lah yang banyak, hari ini mamah dan papah ada urusan ke luar kota, kita mau melihat yayasan keluarga di kota sebelah." Ucap Bulan sembari makan. Tak ada larangan makan harus tenang karna menurut Bulan itu sepi.
"Sama siapa aja mah?" Tanya Bintang antusias.
"Mamah, papah, emak sama bapak." Bulan mengangguk.
"ya sudah hati hati mah, pah, jangan lupa oleh oleh nya." Bulan dan Lintang terkekeh pergi kemana aja pasti oleh oleh.
"Seperti biasa kan mamah nggak akan lupa." Sahut Bulan membuat Bintang dan yang lain terkekeh.
"Oh ya Bin mau ikut ke mal nggak?" Tawar Ale, Bintang melihat Ale.
"Acara apa kak?" Langit mendengus dalam hati saat mendengar pertanyaan dari Bintang, sedang Bintang tersentak namun bisa menguasai diri nya saat mendapat elusan di pa.ha nya.
"Mau shoping lah biar fresh gitu." Sahut Ale membuat semua terkekeh.
"Bintang sebenar nya mau ikut kak, tapi rasa nya Bintang cape banget, tidur semalam masih kurang." Cletuk Bintang.
"Iya sayang kamu pasti lelah, tidur lah dan kamu Langit, jangan ganggu istirahat Bintang." Ucap Lintang di angguki Langit dengan malas, namun percayalah hati nya bersorak.
Kesempatan.
Bintang mengantar mamah, papah bapak dan emak memasuki satu mobil, sedang Ale bersiap menuju rumah sebelah untuk bertemu dengan anak anak yang semalam minta tidur di rumah emak,
Dua rumah dengan gonta ganti penghuni, kadang ke rumah emak, kadang kumpul
ke rumah mamah.
Bintang berjalan menuju kamar nya, lelah yang sebagai alasan sebetul nya memang benar diri nya sangat Lelah.
Ceklek
Bintang merebah kan tubuh nya.
Klik.
Bintang sudah menduga pasti Langit masuk dan mengunci pintu nya. Bahkan pintu menuju balkon pun Langit kunci.
"Sayang." Rengek Langit menaiki ranjang Bintang dan jangan lupakan dia bahkan sudah berada di atas Bintang.
Cup
Bintang mengalungkan tangan nya di leher Langit, bunyi cecapan mengiringi pagi setelah sarapan mereka.
"Sayang aku ingin itu." Bintang hanya mengangguk sebagai jawaban nya, bagaimana pun mereka sudah melakukan ini sejak smp.
"Sabar sayang." Lirih Bintang saat Langit tak sabar melepas seluruh baju Bintang juga baju yang diri nya kenakan.
"Uuuuhhh.." Lenguh Bintang mengiringi pergerakan Langit yang sedang menyusuri leher putih Bintang.
"Aaah." Sungguh Bintang selalu tak karuan saat ke dua buah apel nya menjadi mainan untuk Langit.
"Eeemmm." Bintang meremas rambut Langit.
Mainan yang sangat Langit sukai adalah mengulum pucuk buah apel Bintang, hingga turun ke bawah dan menyapu milik nya dengan Lidah Langit.
Tubuh Bintang bergetar hebat saat ia sudah mendapat pelepasan. Bintang menarik kepala Langit agar berhenti karna tak kuat dengan gelombang tinggi yang bintang rasakan.
"Lang it." Bintang terbata saat Langit bangkit, bukan nya melepas malah justru mengulum pucuk buah nya, Bintang berteriak manja saat jari tengah Langit masih asik bergerak di bawah sana.
Aaaahh.
"Kau puas?" Bintang mengangguk dengan mata terpejam, dada nya naik turun namun bibir tak lepas dari senyum nya.
"Giliran ku."
Aaahhh.
Setelah Erangan Bintang terhenti kini justru bi.bir Langit yang selalu melepas erangan manja nya saat lato lato nya menjadi mainan Bintang, dan jangan lupakan tangan yang selalu naik turun berada di pusaka nya.
Bergantian merasakan pelepasan, Langit mencium kening Bintang sayang, Langit selalu terpesona dengan cara Bintang yang selalu punya variasi dalam membuat nya senang.
"Terimakasih sayang." Bintang hanya mengangguk, saat Langit membantu nya mengenakan drees tidur Bintang tanpa da.le.man.
Langit sangat senang setelah melakukan itu yang di ingin kan nya, pelepasan tanpa penyatuan. Enak tanpa khawatir hamil.
Tok tok tok.
"Aku buka pintu dulu yah," Bisik Langit pada Bintang yang terlelap karna lelah, Langit memakai celana bokser,
Ceklek
"Lang it kau." Langit mengangkat satu alis nya saat Kiki berada di depan kamar Bintang, jadi ternyata Kiki lah yang mengetuk pintu kamar Bintang.
Sedang Kiki terbata melihat penampilan Langit yang hanya memakai bokser, serta peluh yang menetes di dahi nya karna Bintang sukses membuat nya merasakan pelepasan hingga tiga kali.
Kiki tertegun saat melihat ke dalam, kamar yang acak acakan dia sadar betul gadis yang terbaring di ranjang adalah Bintang.
Kiki bukan gadis polos yang tidak tahu apa yang mereka lakukan terlebih saat melihat baju mereka berdua berserakan di lantai.
Nyuuut
Sakit rasa nya saat melihat lelaki yang ia cintai mengahabis kan waktu nya dengan wanita lain,
Mulut nya kelu untuk berucap, mata nya berkaca kaca saat melihat fakta menyakitkan untuk nya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Evy
wah...dari SMP Thor...sudah Ono Ono...wau... benar2 bebas... dari orang tua cuma ditunangkan... harusnya dinikahi...
2025-02-17
0
Kosong
Gadis aneh
Cari penyakit sendiri
Dia yg Nyari sakit hati sendiri
2024-01-31
0
Riska Fatihica
kan udah tau dari dulu tetapi kenapa atuh tetap kekeuh masih cinta aja sama langit....🤦
2023-11-07
0