Ajakan Abil Kepada Ay

Mereka kembali menikmati makan malamnya. Setelah selesai Ay dan Abil membantu Sang Ibu membereskan sisa makanan tersebut. Dan kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat.

Abil yang sudah dikamar merasa jenuh pun langsung menuju ke kamar sang adik.

"Dek, buka pintunya" Abil mengetuk pintu kamar Ay.

Ay yang sedang didalam kamar mendengar suara dan ketukan pintu tersebut langsung bangkit dari kasurnya . Ia pun membuka pintu tersebut.

"Ada apa kak?" Abil pun masuk ke kamar Ay

"Ada yang mau aku ceritain dek . Gimana ya kakak bingung kejadiannya pas pagi kakak berangkat ke Kampus" Abil dengan serius. Abil memang sering curhat dengan sang adik. Beruntung banget dia memiliki adik perempuan yang bisa diajak tukar cerita .

Abil langsung menceritakan kejadian waktu pagi tersebut kepada sang adik. Ay pun serius mendengar cerita dari sang kakak tersebut.

"Terus sekarang bagaimana kak" Ay

"Untuk sementara ini hanya kartu identitas kakak yang diambil dek" Ay pun mengangguk ucapan dari sang kakak .

Itulah alasan Abil ingin bekerja. Ia tidak mau meminta bantuan kepada orang tuanya. Ay yang sudah mendengar cerita sang kakak pun tidak bisa membantu sang kakak karena dirinya juga sama masih sekolah.

"Sudah dek kamu jangan ikut memikirkan nya itu urusan kakak" Abil sambil mengelus kepala sang adik tersebut. Ay pun tersenyum kepada sang kakak. Abil pun mengalihkan pembicaraan nya.

"Dek bagaimana kalo besok kita ke taman" Abil mengajak Ay ke taman. Memang jika weekend ia sering ke taman dengan Ay . Mereka sering menghabiskan waktu berdua .

"Baiklah kak nanti kakak bangunkan saja ya" Abil pun mengangguk . Ia pun beranjak dari kamar sang adik dan kembali ke kamarnya . Melihat sang kakak sudah keluar dari kamarnya Ay langsung mematikan lampu kamarnya dan tidur .

...----------------...

Dirumah kediaman Bagus Wijaya mereka sedang berkumpul dan menikmati makan malam meskipun tanpa anak sulungnya Erl. Momen itu sangat jarang ia bisa meluangkan waktu untuk anak istrinya saja sudah bersyukur . Karena dirinya yang sibuk mengurus perusahaan begitu pun anak sulungnya yang sibuk mengurus Caffe yang dikelola nya.

Putra sulungnya Erl yang masih kuliah ia memang sudah mandiri. Padahal sang ayah memiliki perusahaan dan pemilik beberapa sekolah juga . Namun Erl hanya ingin berusaha sendiri .

...----------------...

Sedangkan di Caffe terlihat seorang pemuda yang sibuk memeriksa laporan keuangan. Pemuda tersebut adalah Erl putra sulung dari Bagus Wijaya . Memang setiap hari pemuda tersebut selalu datang ke Caffe miliknya jika dirinya tidak ada urusan lain.

"Lumayan rame. Semoga bisa lebih rame lagi biar aku bisa buka cabang ditempat lain" Erl yang melihat perkembangan Caffe nya tersebut.

Waktu sudah menunjukan tengah malam . Erl yang melihat pergelangan tangannya pun langsung bangkit. Ia langsung keluar dari ruangannya.

"Bim aku titip Caffe dulu ya . Aku mau pulang." Erl kepada Bima . Bima adalah orang kepercayaan Erl .

"Baiklah bos." Erl pun langsung keluar dari Caffe itu dan menuju mobilnya. Erl melajukan mobilnya ke rumah kediaman orang tuanya. Erl sebenarnya bisa saja membeli rumah dari hasil nya sendiri namun orang tuanya tidak mengizinkan Erl untuk tinggal sendiri sebelum ia menikah. Mungkin jika ia akan menikah ia akan membeli rumah sendiri.

Sesampainya dirumah Erl pun turun dari mobil ia langsung masuk ke kedalam rumah .Melihat rumah yang sudah sepi, mungkin adik dan orang tuanya sudah istirahat . Erl pun langsung menuju kamarnya . Ia pun membersihkan diri . Selesai membersihkan Erl akan melihat Caffe miliknya lewat layar laptopnya .

"Apa ini?" gumam Erl. Erl yang membaca ia baru ingat jika itu kartu identitas perempuan yang menabrak mobilnya.

"Abilasya "Erl membaca Identitas gadis yang pagi menabrak mobilnya tersebut. Setelah membacanya Erl langsung memasukan kartu identitasnya kedalam tas nya kembali. Ia mengambil laptop nya untuk melihat Caffenya .Melihat caffe aman Erl langsung menutup layar tersebut dan tidur .

...----------------...

Pagi harinya . Ay dan Abil sudah siap-siap ingin berolahraga.

"Ayo kak . Keburu panas ." Ay

Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Kejadian Di Pagi Hari
3 Pertemuan Pertama
4 Permintaan Abil kepada Ayahnya
5 Ajakan Abil Kepada Ay
6 Melihat Kembali
7 Melamar Bekerja
8 Ganti Rugi
9 Gelang
10 Hari pertama kerja
11 Datang Ke Toko
12 Bocor
13 Cokelat di Pagi Hari
14 Bertemu Kembali dengan Gadis di Toko
15 Desakan Erl
16 Dya melihat Kakek yang hampir tertabrak
17 Pemberian Eliya
18 Erl yang ingin manja
19 Pulang bareng Ay
20 Bima melihat Kakeknya
21 Abil memikirkan Sesuatu
22 Menyukai Perempuan Yang Sama
23 Ajakan Adi
24 Eliya Curiga
25 Berkunjung dan pertemuan pertama
26 Gagal menghindar
27 Adi kesal
28 Mengantar Abil pulang
29 Ani Kepo
30 Becanda Kakak dan Adik
31 Dino yang penasaran
32 Menjemput Adiknya Pulang
33 Menyerahkan Caffe kepada Bima
34 Berkemas
35 Erl akan berangkat
36 Rencana Weekend
37 Ay Kepergok Abil sedang jalan
38 Menerima Ajakan Kakek Ali
39 Pertemuan Pertama
40 Tidak Aktif
41 Adinda bertemu Erl kembali
42 Menjemput Ay
43 Teman makan Teman
44 Adinda Pura-pura pingsan
45 Rencana Adinda
46 Permintaan Ayah Erl
47 Adi dan Ay yang sudah berani
48 Kegugupan Abil
49 Amelia sengaja
50 Ruangan bersuara
51 Rencana Mengungkapkan Isi Hati
52 Jadian
53 First Kiss
54 Menunggu dijemput Pacar
55 Panasnya Hati Dino
56 Hari Pertama Menggantikan Ayahnya
57 Ay melihat Adi dan Seorang gadis
58 Penjelasan Adi kepada Ay
59 Erl menemui Abil
60 60
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Kejadian Di Pagi Hari
3
Pertemuan Pertama
4
Permintaan Abil kepada Ayahnya
5
Ajakan Abil Kepada Ay
6
Melihat Kembali
7
Melamar Bekerja
8
Ganti Rugi
9
Gelang
10
Hari pertama kerja
11
Datang Ke Toko
12
Bocor
13
Cokelat di Pagi Hari
14
Bertemu Kembali dengan Gadis di Toko
15
Desakan Erl
16
Dya melihat Kakek yang hampir tertabrak
17
Pemberian Eliya
18
Erl yang ingin manja
19
Pulang bareng Ay
20
Bima melihat Kakeknya
21
Abil memikirkan Sesuatu
22
Menyukai Perempuan Yang Sama
23
Ajakan Adi
24
Eliya Curiga
25
Berkunjung dan pertemuan pertama
26
Gagal menghindar
27
Adi kesal
28
Mengantar Abil pulang
29
Ani Kepo
30
Becanda Kakak dan Adik
31
Dino yang penasaran
32
Menjemput Adiknya Pulang
33
Menyerahkan Caffe kepada Bima
34
Berkemas
35
Erl akan berangkat
36
Rencana Weekend
37
Ay Kepergok Abil sedang jalan
38
Menerima Ajakan Kakek Ali
39
Pertemuan Pertama
40
Tidak Aktif
41
Adinda bertemu Erl kembali
42
Menjemput Ay
43
Teman makan Teman
44
Adinda Pura-pura pingsan
45
Rencana Adinda
46
Permintaan Ayah Erl
47
Adi dan Ay yang sudah berani
48
Kegugupan Abil
49
Amelia sengaja
50
Ruangan bersuara
51
Rencana Mengungkapkan Isi Hati
52
Jadian
53
First Kiss
54
Menunggu dijemput Pacar
55
Panasnya Hati Dino
56
Hari Pertama Menggantikan Ayahnya
57
Ay melihat Adi dan Seorang gadis
58
Penjelasan Adi kepada Ay
59
Erl menemui Abil
60
60

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!