Bab 4. Takut Naik Pesawat

Sassy terus memalingkan wajahnya ke luar jendela mobil. Sepertinya pemandangan di luar sana lebih menarik dari pria tampan yang duduk tepat di sampingnya. Namun tanpa disadari, Sassy terus meremas tangannya yang sedikit gemetaran.

Alasan lain kenapa Sassy menolak pergi honeymoon selain karena ia takut jika dirinya tidak bisa mengontrol dirinya, itu juga karena sebenarnya ia takut naik pesawat. Gadis cantik itu fobia ketinggian sejak ia masih kecil. Selama ia bekerja di kantor, ia belum pernah melihat keluar jendela dari lantai atas atau dia mungkin tidak akan langsung mengundurkan dirinya sejak lama.

Namun karena melihat mata penuh harapan Luna, Sassy tidak tahan untuk menolaknya. Apalagi Dewa juga tidak keberatan. Jadi Sassy tidak memiliki alasan untuk menolak.

Tapi sekarang ini sepertinya ia mulai menyesal karena dia yang tidak berani menolak kemarin. Bagaimana jika ia melakukan kesalahan atau hal yang memalukan di pesawat nanti?

"Tuan, nyonya, Kita sudah sampai." Suara sopir membuyarkan lamunan Sassy.

Ketika mendongak, Sassy segera melihat bangunan bandara yang megah serta lalu lintas orang yang sedang terburu-buru penuh dengan kesibukan. Setelah mengambil napas dalam untuk memberinya keberanian, Sassy mengikuti Dewa yang sudah lebih dulu turun. Berjalan di sampingnya dan tak lupa menggamit lengannya setelah diperingatkan. Seorang pelayan berjalan di belakang mereka dengan menarik dua buah koper berukuran sedang milik mereka yang ditumpuk menjadi satu.

Mereka tidak membawa banyak barang saat ini. Akan repot jika mereka membawa dari rumah. Lebih praktis membeli di sana nanti. Itulah yang dikatakan oleh Luna saat Sassy hendak mengepak barang bawaannya. Jadi dengan baik hati Luna lah yang mengepak barang yang dibawa oleh Sassy. Praktis, Sassy tidak mengetahui apa saja yang ada di dalam kopernya.

Seperti dia yang belum pernah naik pesawat sebelumnya, Sassy juga tidak pernah pergi ke bandara. Dia sedikit terkejut melihat kesibukan di bandara. Orang-orang yang berjalan dengan cepat dengan membawa barang bawaan mereka. Lalu beberapa lainnya adalah kelompok kecil orang yang sepertinta satu keluarga. Mungkin mereka mengantarkan saudara mereka. Selain orang yang berlalu lalang beberapa orang tampak duduk di kursi tunggu. Mereka semuanya tampak sibuk dan tidak terpengaruh pada orang di sekitarnya. Mungkin hanya Sassy yang diam-diam memperhatikan karena dia penasaran.

Sassy tidak melepaskan tangannya dari Dewa sedikit pun karena dia takut tersesat. Bagaimana pun, bandara ini sangat besar dan banyak orang dan jalan yang berlorong seperti labirin. Dia mungkin akan tersesat begitu dia melepaskan tangan Dewa. Masih baik jika dia anak kecil, namun dirinya sudah dewasa saat ini. Akan sangat memalukan jika dia tersesat. Memikirkan hal ini, Sassy mengeratkan pelukannya.

Dewa yang sedang berjalan dengan santai di sampingnya tidak menyangka jika lengannya tiba-tiba merasakan kehangatan yang lembut. Dan saat ia melirik dimana tangannya berada, matanya langsung gelap. Apakah gadis ini sengaja melakukannya? Apa dia sadar dengan apa yang dia lakukan?

"Apa kamu baru pertama kali naik pesawat?" Tanya Dewa setelah ia menyadari jika sejak tadi mata Sassy sibuk berkeliling.

"Ya." Jawab Sassy singkat menganggukkan kepalanya.

"Hah? Di zaman sekarang?" Maksudnya adalah di zaman sekarang pun masih ada seorang gadis yang belum pernah naik pesawat?

"Ya. Saya tidak memiliki kebutuhan untuk pergi ke suatu tempat yang harus menggunakan pesawat." Sassy menjelaskan dengan malu.

Dewa tidak mengatakan apa-apa. Dia telah mengirim orang untuk mencari informasi mengenai Sassy. Dan dari informasi ia mengetahui jika Sassy dan ibunya hidup dengan saling bergantung satu sama lainnya. Mereka hanya hidup pas-pasan. Dan Sassy dapat kuliah di universitas yang sama dengannya yang merupakan universitas elit adalah karena dia telah menerima beasiswa.

Setelah menunggu kurang lebih sepuluh menit di ruang tunggu VIP, Dewa mengajak Sassy masuk ke dalam pesawat karena mereka akan segera berangkat.

Sama seperti saat mereka datang ke bandara, Sassy juga menggamit lengan Dewa saat mereka masuk ke dalam pesawat. Dewa meliriknya dan melepaskan tangannya untuk diganti dengan menggenggam tangan kecil yang sudah berkeringat itu. Saat menyadari jika tangan gadis itu berkeringat, Dewa mengernyitkan alisnya. Melihat reaksinya tidak berlebihan jika dikatakan jika Sassy tidak hanya belum pernah naik pesawat sebelumnya tetapi juga takut ketinggian.

Setelah sampai di tempat duduknya di kelas bisnis, Dewa memilih duduk di dekat jendela. Sassy juga dengan patuh duduk di sampingnya. Namun dia masih tidak mau melepaskan tangan Dewa.

"Tidak apa-apa." Sassy menoleh mendengar suara Dewa yang menenangkan. Namun meskipun begitu, ia masih tidak bisa melepaskan ketakutannya. Jadi dia hanya mengangguk sebagai jawaban. Dewa mengerti jika Sassy masih takut, jadi dia mengeratkan genggaman tangannya.

Wajah Sassy masih terlihat tegang sampai beberapa saat dan semakin tegang dari waktu ke waktu. Apalagi saat pramugari mengumumkan bahwa pesawat mereka akan segera tinggal landas. Sassy semakin panik.

"Tenang. Tidak apa-apa. Setelah naik akan baik-baik saja." Di sampingnya, Dewa dengan sabar menghiburnya menepuk ringan punggung tangan Sassy. Lalu memiringkan tubuhnya dan menarik Sassy dalam pelukannya. Menyembunyikan kepala gadis itu sehingga tidak terlihat. Sassy tidak memberontak sama sekali. Tangan kecilnya bahkan perlahan naik dan memegang ujung jaket yang dikenakan Dewa.

Pada saat pesawat mulai tinggal landas, pesawat sedikit bergetar sebelum akhirnya melaju dengan mulus. Baru setelah pesawat terbang dengan stabil, Sassy perlahan membebaskan dirinya. Dewa juga tidak lagi menahan Sassy.

"Tuan, Nona, apakah anda menginginkan minuman?" Seorang pramugari dengan mendorong meja berhenti di samping mereka dan bertanya dengan sopan. Di atas meja terdapat beberapa jenis minuman yang bisa dipilih.

"Berikan jus jeruk untuknya." Dewa menjawab mewakili Sassy.

"Baik, tuan." Pramugari itu tersenyum saat dia memberikan sebotol jus jeruk pada Sassy sebelum pergi setelah diam-diam melirik Dewa. Dia sudah biasa melihat pria tampan sebelumnya, namun dia belum pernah melihat yang seperti Dewa yang terlihat perhatian ada gadis di sampingnya. Alangkah baiknya jika gadis itu adalah dirinya.

Sassy meminum jus jeruknya dengan perlahan. Jus jeruk adalah minuman favoritnya. Ia tidak menyangka jika Dewa akan memilihkan jus jeruk untuknya. Mungkinkah pria ini memperhatikannya selama ini? Memikirkan pikirannya yang terlalu banyak berpikir, Sassy menggelengkan kepalanya. Mengusir pemikirannya yang berjalan terlalu jauh.

"Ada apa? Apakah ada yang salah dengan jus jeruk itu?" Tanya Dewa.

"Tidak. Tidak. Ini sangat enak." Jawab Sassy jujur.

"Kalau begitu minum baik-baik." Dewa menepuk kepala Sassy dengan lembut. Membuat gadis itu menunduk dengan malu.

"Perjalanan akan membutuhkan waktu beberapa jam. Kamu bisa tidur." Ucap Dewa memecah keheningan. Lalu tanpa menunggu jawaban Sassy, Dewa sudah mengatur tempat duduk agar Sassy merasa nyaman. Sassy tidak menyangka jika ternyata tempat duduk di pesawat daat diatur sedemikian rupa hingga dapat membuat orang merasa nyaman. Mereka berdua hanya diam saja sejak tadi dan dia juga merasa sedikit bosan. Jadi hanya butuh beberapa menit sebelum Sassy benar-benar tertidur.

Melihat gadis di sampingnya yang tidur dengan tenang, Dewa mengambil ponselnya. Melihat jadwal perjalanan yang akan mereka habiskan selama honeymoon. Lalu merubah beberapa hal. Terutama tentang merubah negara tujuan mereka nanti. Sassy terlihat sangat takut naik pesawat . Jadi mungkin tidak akan nyaman baginya untuk berganti-ganti negara. Jadi lebih baik menghilangkan mereka. Berlibur di satu negara saja sudah cukup.

*

*

🍀Bos, Sekretaris Anda Melanggar Aturan_4🍀

...Terima kasih sudah mampir 😘...

...Jangan lupa Like, vote dan komen ya...👍...

...Follow juga akun Author nya....

...☘️Queen_OK☘️...

Terpopuler

Comments

Farida Wahyuni

Farida Wahyuni

semoga sassy cepar mengetahui perasaan dewa yang sebenarnya pada dia. jangan bikin salah paham yang lama ya.

2023-11-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!