Saat Sassy bangun keesokan harinya, ruang di sampingnya sudah kosong. Mengingat tidurnya semalam, ia meras jika tidurnya malam tadi adalah tidur paling nyenyak yang pernah ia alami selama ini. Apa mungkin karena dia tidur dalam pelukan Dewa tadi malam? Memikirkan wajah tampan yang memeluknya semalam, wajah Sassy langsung memerah. Ia sama sekali tidak menyangka bisa sedekat itu dengan Dewa.
Setelah mandi dan mengganti bajunya, Sassy tidak langsung keluar dari kamar. Bukannya ia tidak rajin. Biasanya dia melakukan pekerjaan rumah sendirian karena kondisi Tuti yang sakit-sakitan. Tetapi di rumah besar dengan banyak pelayan ini, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan.
Pintu tiba-tiba terbuka dan mengejutkan Sassy yang berdiri di depan jendela kaca. Ia menoleh dan melihat Dewa masuk. Dewa baru saja selesai melakukan aktivitas lari paginya. Kaos yang dikenakannya penuh dengan keringat dan saat ini menempel di kulitnya dengan ketat. Memperlihatkan otot-otot kuat yang menonjol di dada sampai perutnya. Tanpa sadar Sassy menelan ludahnya kasar dan segera memalingkan wajahnya yang memerah. Melihat reaksinya, Dewa menyunggingkan senyumnya. Dia ingin menggoda istri kecilnya itu. Namun saat ia ingat pesan mamanya di bawah tadi, dia segera masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan dirinya.
Dewa dan Sassy keluar kamar bersama. Keduanya turun dari tangga dengan Sassy menggamit lengan Dewa setelah dipaksa oleh laki-laki itu. Luna yang melihat hubungan kedua anak itu yang sepertinya sangat baik merasa bahagia. Sepertinya keputusannya untuk menikahkan Dewa dengan Sassy adalah keputusan yang sangat tepat.
"Ayo ayo duduk dan makan." Luna berdiri dan menyambut keduanya di meja makan. Dewa duduk di kursi utama tempat kepala keluarga. Luna duduk di diri kirinya dan Sassy duduk di sisi kanan. Seperti posisi saat mereka makan malam semalam.
"Mama punya hadiah pernikahan untuk kalian di sini." Setelah mereka selesai makan, Luna mengeluarkan amplop yang dia simpan sebelumnya. Ia memberikannya pada Sassy dengan senyum bahagia di bibirnya.
Sassy menoleh pada Dewa dan setelah menerima isyarat dari Dewa untuk membukanya, Sassy membuka amplop besar itu.
"Ini...." Sassy terkejut melihat isi amplop besar itu. Dua buah tiket honeymoon ke beberapa negara di Eropa. Dewa juga sedikit terkejut. Ia memang berencana untuk mengajak Sassy untuk berbulan madu. Namun ia masih belum menentukan dimana dan bagaimana mereka akan menghabiskan waktu yang manis itu. Sekarang sepertinya mamanya jauh lebih efisien. Sebenarnya mamanya sudah menyiapkan rencana honeymoon yang sesuai dengan keinginannya.
"Yah. Itu tiket untuk honeymoon. Kalian menikah dengan terburu-buru kemarin. Jadi mama tidak sempat menyiapkan hadiah yang bagus. Mama hanya bisa mempersiapkan ini sebagai hadiah kecil. Untuk jadwalnya bisa kalian atur nanti." Saat mengatakannya, Luna seperti sangat menyesal karenanya.
"Terima kasih ma." Karena jadwal keberangkatan bisa disesuaikan, itu masih lebih baik. Namun saat kata-kata Luna selanjutnya terdengar, Sassy tidak bisa tidak terkejut dan panik.
"Ya sayang. Jadi bagaimana jika kalian pergi besok saja? Lebih cepat lebih baikm jika kalian menunda lagi entah kapan lagi kalian akan memikirkannya?" Ucap Luna dengan semangat.
"Tapi ma, aku harus kembali bekerja besok. Jika tidak aku akan kehilangan pekerjaan." Ucap Sassy untuk menolak hadiah Luna.
"Ha ha ha ha... Apakah kamu lupa dimana kamu bekerja? Suamimu adalah bos di sana. Jadi apa yang kamu takutkan? Benar kan Nak?" Luna menole pada Dewa pada akhir kalimatnya.
"Tentu saja."
"Tapi... Tapi..." Sassy tidak menemukan alasan lainnya untuk menolak. Rencana honeymoon ini memang benar-benar sangat menggoda. Menghabiskan waktu bersama dengan Dewa hanya berdua saja pasti sangat menyenangkan. Apalagi destinasi yang dipilih oleh Luna semuanya adalah tempat honeymoon yang paling direkomendasikan di luar negeri.
Tetapi jika dia harus menghabiskan waktu bersama dengan Dewa bukankah dia akan dengan mudah semakin larut dalam mencintai Dewa?
Tidak! Dia tidak boleh membiarkan cinta itu terus tumbuh. Jika tidak, jik suatu hari nanti saat dia sudah sangat mencintai Dewa dan pad akhirnya laki-laki itu meninggalkannya dengan berbagai alasan, dia akan hancur!
"Sayang jangan ditolak ya? Mama tahu kamu pasti tidak nyaman untuk pergi berlibur setelah kematian mamamu, tapi kamu juga tidak boleh terlalu larut dalam kesedihan." Luna yang memerhatikan wajah aneh Sassy segera membujuk. Ia berpikir jika menantunya itu pasti merasa tidak nyaman untuk berlibur setelah kematian mamanya.
Melihat harapan di mata Luna, Sassy tidak tega untuk menolak secara langsung. Tapi dia benar-benar tidak bisa pergi honeymoon bersama dengan Dewa atau dia mungkin tidak akan dapat menahan diri di sana nanti. Jadi dia melirik Dewa dan menunggu tanggapan Dewa. Ia yakin pria itu pasti juga tidak akan setuju. Sama dengannya. Tapi jawaban Dewa ternyata membuatnya tidak tahu harus berkata apa.
"Karena mama bilang seperti itu. Kenapa kita tidak pergi saja. Lagipula pekerjaan di kantor juga sangat banyak akhir-akhir ini dan sangat melelahkan. Jadi bisa berlibur sebentar juga tidak buruk." Mata membelalak Sassy menatap Dewa dengan tidak percaya. Bukankah bosnya ini adalah tipe orang yang gila kerja? Dia bahkan tidak pernah mengambil cuti bahkan hanya untuk sehari pun. Bukankah kemarin juga dia masih bekerja meskipun banyak hal telah terjadi? Dan dia yakin bahwa selama ini pada saat para karyawan sudah pulang untuk beristirahat dengan baik, Dewa membawa pulang pekerjaannya? Lalu ada apa kali ini? Dia menyetujui honeymoon satu Minggu penuh dengan santai!
"Tapi tuan...mas...." Sassy cepat mengganti panggilannya saat melihat tatapan mengancam Dewa. "Saya sudah memgbio cuti sebelumnya. Jika saya tidak masuk lagi satu Minggu penuh, bukankah ini tidak baik?" Lanjut Sassy dengan gugup. Dia tidak bisa pergi. Setidaknya tidak sekarang. Dia masih belum menyiapkan mentalnya.
"Kamu tenang saja. Aku akan mengatur semuanya." Melihat wajah panik Sassy, Dewa sangat terhibur. Wajah panik Sassy terlihat sangat imut. Seperti seekor kucing yang takut diabaikan. Jadi dia tanpa sengaja mengulurkan tangannya dan menepuk pucuk kepala Sassy dengan lembut. Membuat gadis itu langsung berhenti mengacau dengan patuh.
***
Keesokan harinya, Luna mengantar keberangkatan Dewa dan Sassy dengan bahagia di depan rumah mereka. Dia sebenarnya ingin mengantar pasangan baru itu sampai ke bandara, tetapi pagi ini dia harus menghadiri acara sosial yang diadakan oleh komunitasnya. Luna adalah ketua dari kelompok sosial untuk menggalang dana bagi kemanusiaan. Jadi dia harus hadir saat ada acara. Tapi meskipun ia tidak bisa mengantar keduanya hingga ke bandara, ia tidak mengurangi antusiasnya sama sekali. Sama saja dengan dirinya mengantar secara pribadi atau tidak, yang paling penting adalah keduanya sudah bersedia berangkat. Masalah selanjutnya, itu sudah diatur dengan sangat baik olehnya. Melihat mobil yang perlahan menghilang, Luna menepuk pundaknya dengan bangga. Dia memang ahli dalam hal ini!
Di dalam mobil, Sassy duduk dengan menjaga jarak dari Dewa. Yang membuat Dewa tidak senang. Apakah istri kecilnya ini sungguh tidak menyukainya? Memikirkan hal ini tiba-tiba Dewa merasa jika dia harus bekerja keras untuk mendapatkan hati Sassy cepat atau lambat.
Sementara satu karyawan dan bos mereka yang sedang pergi honeymoon ke luar negeri, karyawan lain sibuk berdiskusi. Pagi ini kabar jika Sassy akan menemani Dewa untuk pergi dinas ke luar negeri tersebar dari bagian staf sekretaris. Berita itu datang dari Tuan yang merupakan Sekretaris utama Dewa. Dikatakan jika rencana dinas ke luar negeri sangat mendadak dan masih banyak yang harus dikerjakan di perusahaan. Jadi Tian harus tinggal untuk mengurus sisanya dan tidak bisa pergi menemani sang bos seperti biasanya. Jadi Sassy dipilih untuk menggantikan tugasnya.
Tapi kenapa harus Sassy?
Pertanyaan inilah yang terus dibahas di seluruh sudut kantor. Karena Sassy bukanlah satu-satunya sekretaris Dewa dan selain Sassy masih ada yang lebih senior. Apalagi Sassy masih baru dipromosikan dua bulan yang lalu. Namun semakin mereka berdiskusi, mereka semakin tidak tahu jawabannya dan akhirnya diam dari waktu ke waktu. Pekerjaan mereka jauh lebih penting dikerjakan daripada terus mengobrol.
*
*
🍀Bos, Sekretaris Anda Melanggar Aturan_3🍀
...Terima kasih sudah mampir 😘...
...Jangan lupa Like, vote dan komen ya...👍...
...Follow juga akun Author nya....
...☘️Queen_OK☘️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Farida Wahyuni
ungkapin cinta kamu dong dewa, supaya sassy tau ku tuh cinta dia. dia begitu karna takut kebablasanmya saja perasaannya ke kamu, makamya dia jaga jarak.
2023-11-09
1