Karena terlalu lama menangis dan meratapi nasib hubungannya dengan Nathan,sejenak Kirana melupakan tujuan awal kenapa dia ada di Jakarta hari ini juga
"Bagaimana aku bisa melupakannya?", ucap Kirana sambil mengusap kasar air matanya
Gadis itu segera bangkit berjalan menuju kamar mandi,membersihkan tubuhnya lalu bersiap keluar
Setelah merapikan menampilannya,Kirana berdiri di depan cermin berusaha tersenyum sebaik mungkin
"Kiran kamu mau kemana?", tanya Maharani saat melihat sang putri tengah berjalan keluar dan penampilannya sudah rapi
"Kiran mau pergi sebentar Bun,boleh kan?", tanya Kirana lembut
Tentu saja Maharani membolehkannya,wanita paru baya itu tersenyum hangat pada sang putri
Kirana langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang,berniat untuk mengambil kue dan bucket bunga yang sudah dia pesan pagi tadi
"Permisi,saya ingin mengambil pesanan kue dan bucket atas nama Kirana Daneswari", ucap Kirana pada seorang pelayan toko
"Oh baiklah Kak,Mohon di tunggu sebentar ya", sahut si pelayan dengan ramah
Tidak lama kemudian,bucket dan kue sudah Kirana dapatkan,wanita itu buru buru naik ke atas mobil dan mulai melanjutkan perjalanannya
"Aku yakin Nathan ada di penthouse saat ini", gumam Kirana
Setelah menempuh 30 menit perjalanan akhirnya Kirana tiba di lantai paling bawah yaitu basement sekaligus parkiran penthouse tempat Nathan tinggal
Sebuah hunian mewah yang terletak di kawasan senayan
Kirana bisa melihat bahwa mobil milik Nathan terparkir dengan sangat rapi disana
Perasaan Kirana tidak menentu,ada rasa senang sekaligus sedih yang jadi satu menyelimutinya
Kirana tiba di lantai paling atas,ia berdiri tepat di depan pintu unit milik Nathan
Tanpa basa basi Kirana langsung menekan tombol bel hingga berulang kali namun nihil tidak ada tanggapan apa apa dari Nathan
Pikiran Kirana sudah tidak tenang,gadis itu mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Nathan namun sama saja tidak ada jawaban apapun
"Nathan!! Ini aku Kirana! Nathan! Kamu di dalam?", teriak Kirana
Hingga beberapa menit akhirnya bunyi pintu yang akan dibuka mulai terdengar,memberikan harapan pada Kirana
"Nathan!!", pekik Kirana
Yang keluar memang Nathan tapi kondisinya tidak bisa dibilang baik,lelaki muda itu terlihat sangat berantakan
Seluruh wajahnya terlihat babak belur,merah lebam bahkan sudut bibirnya mengeluarkan darah yang sudah kering
"Apa yang terjadi padamu?", ucap kirana memegang wajah Nathan bahkan dia melempar bunga dan kue ditangannya begitu saja
Nathan tidak bisa berkata apapun,lelaki itu terlihat sangat lemah bahkan tubuhnya hampir saja ambruk seandainya Kirana tidak cepat menangkap tubuhnya
"Ayo kita masuk saja ke dalam,tubuhmu juga terasa hangat", ucap Kirana lalu menuntun Nathan masuk ke dalam dengan pelan pelan
Kirana membaringkan tubuh Nathan diatas kasur king size di dalam kamarnya lalu dia segera beranjak masuk ke dapur mencari wadah dan handuk untuk mengobati sang kekasih
Kirana kembali ke dalam kamar dengan membawa wadah berisi air dingin dan handuk ,gadis itu duduk disamping tubuh Nathan dan segera mengompres dahinya dengan handuk yang sudah lebih dulu dia rendam dalam air dingin
"Apa yang terjadi padamu Nath? Dengan siapa kamu berkelahi?", tanya Kirana lirih
Hatinya terasa sangat sakit melihat kondisi Nathan yang seperti ini
Setelah mengompres dahi Nathan dan meminumkan obat padanya Kirana lalu berniat untuk kembali ke dapur namun saat dia akan berdiri,tangan kekar Nathan sudah lebih dulu menahan pergelangan tangannya hingga membuat Kirana hilang keseimbangan
"Jangan pergi Ana,kumohon jangan tinggalkan aku", ucap Nathan lirih sambil memeluk Kirana dari belakang meletakkan dagunya pada pundak Kirana
"Aku tidak kemana mana Nath,aku disini bersamamu", sahut Kirana dengan lembut
Gadis itu segera membalik tubuhnya menghadap wajah ke wajah dengan Nathan
"Aku sudah memberikan obat pada lukamu Nath,sebentar lagi pasti akan sembuh" ,sambil mengusap lembut wajah tampan Nathan
Kasih sayang dan perhatian Kirana membuat hati Nathan terasa sangat sakit bahkan jauh lebih sakit daripada bogeman mentah sebanyak berkali kali yang dia terima dari sang papi siang tadi
Ya,Baswara menghajar Nathan habis habisan setelah dia mendapat penolakan dari Nathan atas keinginan Baswara untuk perjodohan Nathan
"Maafkan aku Ana maafkan aku,aku mencintaimu Ana,aku tidak bisa hidup tanpamu", ucap Nathan dengan lirih
Kirana segera membawa Nathan dalam pelukannya untuk memberikan ketenangan pada lelaki itu meski sebenarnya hatinya pun terasa remuk karena keinginan sang ayah untuk menjodohkannya
Nathan menatap lekat wajah cantik Kirana membuat gelayat aneh tiba tiba muncul dari dalam tubuhnya
Dengan sangat lembut Nathan memberikan sapuan pada bibir ranum Kirana hingga membuat Kirana tersentak
"Nath", ucap Kirana lirih
"Ana,a-aku ingin memilikmu sepenuhnya", ucap Nathan dengan kedua mata yang menatap lekat wajah Kirana
Kirana mematung bahkan terasa sangat sulit untuk menelan salivanya,gadis itu segera memalingkan wajahnya ke arah lain
"Ana, maafkan aku", ucap Nathan lirih
Kirana balik menatap lekat Nathan dan itu membuat hatinya terasa sangat sakit,memikirkan bahwa dia akan kehilangan Nathan membuat akal sehat Kirana tidak berfungsi dengan baik
"Kamu ingin memiliki aku?", tanya Kirana sambil mengusap lembut pipi Nathan
"Aku ingin kita saling memiliki agar tidak ada yang bisa memisahkan kita Ana tapi", ujar Nathan dengan lirih
"Miliki aku semaumu Nath,aku menyerahkan diriku padamu", ucap Kirana lalu menyandarkan tubuhnya pada dada bidang Nathan
Nathan senang mendengarnya,lelaki itu segera mencumbu Kirana,menciumi bibir dan leher Kirana hingga membuat gadis itu mengerjap nikmat
Saat ini bukan hanya nafsu yang menguasai Nathan dan Kirana tapi juga cinta,rasa takut akan kehilangan satu sama lain membuat keduanya hilang akal tidak bisa berpikir jernih
Nathan melepaskan pagutannya dari Kirana,lelaki itu mengatur nafas dan kedua matanya menatap damba pada gunung kembar yang masih tertutup pakaian
"Boleh aku melihatnya?",tanya Nathan yang diangguki malu malu oleh Kirana
"Ana aku akan memasukkannya dengan pelan pelan", ucap Nathan dan Kirana hanya mengangguk pasrah
Hingga 30 menit akhirnya Nathan merasa bahwa ia akan mencapai *******,lelaki itu makin memacu kencang pinggulnya
"Aku hampir selesai Ana", ujar Nathan
"Aku juga Nath", sahut Kirana
Hingga akhirnya Nathan dan Kirana melakukan pelepasan mereka secara bersamaan,untuk beberapa saat Nathan membiarkan senjatanya tetap berada didalam goa basah itu
"Tuhan aku tahu ini berdosa tapi aku mohon semoga salah satu benihku akan tumbuh dan hidup dalam rahim Kirana dan akan menjadi alasan kuat agar kami tidak berpisah", ucap Nathan berdoa dalam hati
Nathan mengecup lembut bibir Kirana lalu perlahan mulai menarik senjatanya keluar dan saat Nathan melakukan itu tidak sengaja dia melihat darah yang ikut menetes
Nathan merasa sangat bahagia karena dia jadi yang pertama untuk Kirana,lelaki itu langsung mendaratkan kecupan lembut di kening sang pujaan hati
"Terimakasih Ana,aku mencintaimu", ucap Nathan lalu merobohkan tubuhnya di samping Kirana
Untuk beberapa saat,kedua insan yang baru saja melebur jadi satu itu memilih untuk sama sama diam
Nathan memeluk erat tubuh Kirana dari belakang sambil bibirnya terus mengecup lembut pucuk kepala sang pujaan hati
"Ana kenapa takdir begitu kejam pada kita? Kenapa Tuhan sangat kejam?", tutur Nathan lirih
Kirana hanya memilih diam,tanpa sepengetahuan nathan sebenarnya Kirana menangis dalam diamnya
"Tuhan dan dunia ini tahu kalau kita saling mencintai tapi kenapa? Kenapa sangat sulit bagi kita untuk bersatu?", lirih Nathan
"Jangan menyalahkan takdir apalagi Tuhan Nath,karena Tuhan tidak pernah salah dalam menciptakan takdir,you know that", sahut Kirana terdengar serak
Nathan mengangguk lemah dia makin mengencangkan pelukannya pada Kirana
Dan terjadi lagi,malam ini menjadi malam yang amat panjang untuk Nathan dan Kirana
Dua anak manusia itu terbuai dalam dosa yang beralaskan cinta
...-"""""""""""""""""""""-...
Keesokan harinya di mansion keluarga Herlangga,
Maharani sejak tadi mondar mandir wanita itu merasa amat gelisah karena anak gadisnya tidak pulang hingga sekarang
Hal yang tidak pernah dilakukan oleh Kirana,selama ini jika dia akan menginap atau apapun itu dia akan menghubungi sang ayah atau Bunda namun kini gadis itu tidak berkata apapun
"Belum ada kabar dari Kirana Bun?",tanya Herlangga yang baru saja keluar dari kamar dengan keadaan sudah berpakain lengkap
Maharani tidak menjawab apapun,wanita itu hanya menggeleng dengan lemah
"Kemana anak kita pergi? Dia tidak pernah seperti ini sebelumnya yah", ujar Maharani
"Ini gara gara Ayah,putri kita baru saja kembali dia merindukan kita namun ayah sudah lebih dulu menyakiti perasaannya", ucap Maharani marah pada sang suami
Herlangga memutar bola matanya malas,pria itu berjalan mendekati sang istri lalu memegang pundaknya
"Bun,kamu tenang saja ayah yakin putri kita baik baik saja,dia gadis yang pintar dan pasti bisa menjaga dirinya dengan baik", ujar Herlangga
Maharani hanya berdecak kesal,bagaimana bisa suaminya itu setenang ini? Padahal anak gadis semata wayang mereka kini seolah menghilang
"Sudah Bunda tenang saja,setelah ini ayah akan minta tolong Ashraf untuk mencari keberadaan Kirana,oke?", ujar Herlangga
"Ayah janji?", tanya Maharani
"Iya Bunda sayang, ya sudah ayah berangkat dulu", ujar Herlangga
Pria berbintang 2 itu melangkah keluar bersama sang istri,di depan Ashraf sudah menunggu
Lelaki muda itu segera membukakan pintu untuk Herlangga
"Kita jalan sekarang Komandan?", tanya ashraf yang hanya diangguki oleh Herlangga
"Ashraf,tolong kamu cari dimana keberadaan Kirana,putriku itu tidak pulang semalaman", ujar Herlangga memberikan perintah
"Siap Komandan,akan saya laksanakan", sahut Ahsraf
"Semoga kamu baik baik saja Nak", gumam Herlangga
...-""""""""""""""""-...
...S...
ementara itu di tempat lain,
Di mansion keluarga Adhiwiguna,Nyonya Felicya terlihat sangat dingin wanita paruh baya itu bahkan tidak menyambut Baswara saat sang suami tiba di ruang makan
"Dimana anak itu?", tanya Baswara datar
Felicya hanya melirik kesal ke arah Baswara,wanita itu masih kesal dan marah pada sang suami setelah apa yang dia lakukan pada Nathan kemarin siang
"Untuk apa kamu mencari putraku? Kamu ingin membunuhnya? Karena kemarin kamu gagal jadi kamu ingin melakukannya lagi sekarang?", tanya Felicya nyalang
Baswara yang mendengar perkataan Felicya menjadi tidak senang,dia berdecak kesal
"Kau berani melawanku Felicya Hutomo?!!", sentak Baswara
Namun Felicya tidak takut,entah dapat kekuatan dari mana
"Ya! Aku melawanmu! Kenapa?! Kamu tidak terima?!", bentak Felicya
"Dengarkan aku baik baik Tuan Baswara Sandiaga!! Selama ini aku selalu diam dan menurut pada apapun itu yang jadi keputusanmu! Tapi lihatlah! Lihat apa yang kudapat sebagai hasilnya? Kau! Kau hampir saja membunuh putraku! Jika kemarin aku terlambat sedikit saja maka pistol terkutukmu itu pasti sudah menembus kepala putraku!!", teriak Felicya hingga nafasnya tersengal
"Kenapa kamu begitu ingin menjodohkan Nathan dengan putri sahabatmu itu Bas? Sejujurnya aku sangat mendukung hubungan Nathan dan Kirana,aku tahu mereka sama sama saling mencintai dengan dalam jadi kenapa harus memisahkan mereka?", tanya Felicya
Baswara menggebrak meja makan menggunakan kedua tangannya dengan sangat keras
"Kamu tahu jawabannya Feli!! Bagaimana bisa aku membiarkan anak laki laki kebangganku meninggalkan jalannya hanya karena seorang wanita? Tidak! Aku tidak akan membiarkannya! Nathaniel adalah penerusku dan dia harus berjalan sesuai dengan arahanku!", ucap Baswara
Felicya tersenyum smirk mendengar jawaban sang suami yang terdengar sangat egois
"Listen to me Bas, jangan pernah mencoba untuk menyakiti putraku lagi", ucap Felicya
"Kill me first, jika kau ingin menghabisi nyawa putraku", tutur Felicya
Baswara seolah terkunci,pria paru baya itu diam membisu tidak mampu menjawab apapun
Bahkan setelah punggung Felicya menghilang pun Baswara masih diam tidak berkutik
Baswara mengeluarkan ponselnya mencoba menghubungi seseorang di seberang sana
"Mari percepat rencana perjodohan ini", ucap Baswara datar
TBC
*KRITIK DAN SARAN AKAN SANGAT BERARTI UNTUK AKU GUYS,JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA,OH
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
Haslinda Subhan
ceritanya bagus , lanjut tor
2023-11-15
0