Di Jakarta,
3 hari sudah berlalu sejak perpisahan itu dan kini Kirana mulai berpikir untuk melangkah
Luka di hatinya memang masih menganga dan bukan hal yang mudah untuk melalui hari dengan rasa sakit itu
Kirana sudah memutuskan kalau dia akan mengambil pendidikan spesialis di LA
Dia sudah membicarakan itu dengan kedua orang tuanya,dia juga sudah menceritakan tentang Nathan dan Erina
Herlangga dan Maharani merasakan rasa sakit yang amat dalam saat mengetahui bahwa putri mereka yang amat berharga harus menerima semua ini
Keduanya berjanji akan mendukung apapun itu yang menjadi pilihan Kirana sebelumnya Herlangga berpikir untuk merestui Kirana dan Nathan membantu mereka untuk bersatu tapi sekarang tidak lagi
"Gimana Kiran?" tanya Maharani
"Sudah siap Bun,Dokter Danu bisa bantu supaya Kirana berangkat ke LA secepatnya." sahut Kirana
"Kenapa harus buru buru sih Kiran? Bunda masih pengen sama kamu", ujar Maharani
Kirana hanya menggeleng pelan,dia sudah menunggu selama 3 hari namun hingga kini Nathan sama sekali tidak menghubunginya
Padahal bohong kalau Kirana tidak rindu pada Nathan,perpisahan ini juga berat dan menyiksa untuk Kirana
Tapi nyatanya? Nathan baik baik saja dengan perpisahan itu
Tidak lama kemudian Herlangga masuk ke dalam rumah menghampiri anak dan istrinya
Raut wajah Herlangga mengatakan kalau pria paru baya itu tengah marah,dia menatap lekat Kirana
"Ada sesuatu untuk kamu Kirana" Herlangga berucap sambil menyerahkan sesuatu pada sang anak
DEGG, bak disambar petir itulah yang dirasakan Kirana sekarang
Di tangannya,Kirana mengenggam erat sebuah undangan,Undangan Pernikahan yang bertuliskan nama Nathaniel Adhiwiguna dan Erina Gunawan
Hati siapa yang tidak hancur? Saat menerima kenyataan pahit ini? Saat seseorang yang teramat dicintai akan melabuhkan kehidupan baru bersama orang lain
Kirana masih sangat mencintai Nathan walau saat ini dia juga membencinya namun tetap saja rasa cinta yang sudah tertanam selama 10 tahun lamanya itu tidak bisa hilang begitu saja
"Kirana..." lirih Maharani
"Seseorang dari kediaman Adhiwiguna mengantarkan ini dan Ayah yang menerimanya di depan" ujar Herlangga
Kirana terdiam,gadis itu segera berlari meninggalkan kedua orang tuanya masuk ke dalam kamar
Gadis itu menutup pintu kamar dengan rapat lalu menyandarkan tubuhnya yang perlahan melorot ke atas lantai
"Jahat kamu, Nath! Tega sekali kamu padaku? Kenapa harus secepat ini? Kamu sudah lama merencanakannya" lirih Kirana
Kirana menangis tangisannya terdengar sangat menyakitkan dia tidak menyangka kalau semua akan berakhir seperti ini antara dirinya dan Nathan
Namun tiba tiba Kirana merasakan mual yang menyiksa jadi dia berlari ke arah kamar mandi
Memuntahkan seluruh isi perutnya ke dalam closet,gadis itu meremas perutnya yang juga terasa nyeri
"Kamu harus kuat Kirana"
Kirana mengeluarkan ponsel dari sakunya untuk menghubungi Dokter Danu
"Dokter' 'Kirana berucap
"Iya Kirana,bagaimana?" sahut Dokter Danu
"Dok tolong kirim saya ke LA sekarang juga Dok!" ujar Kirana
"Apa? Kamu sadar Kirana?" Dokter Danu tahu kalau Kirana sedang menangis
"Iya Dok saya sadar,tolong Dok bantu saya kirim saya ke tempat yang sangat jauh,saya tidak ingin berada disini lagi tolong Dok", lirih Kirana
"Akan saya usahakan Kirana,saya akan membantu kamu", sahut Dokter Danu
"Terimakasih banyak Dokter", ujar Kirana
Gadis itu meletakkan ponselnya dia memeluk kedua lututnya dengan erat kembali menumpahkan segala lara dan kepedihan di hatinya
Menangis meraung raung hingga dia memukuli dadanya
Setersiksa ini hati dan jiwa Kirana karena kehilangan Nathan
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
Yuli Ana
nathan gk bs kasih kabar soalnya dy diborgol ana...
2024-02-01
0