Setelah 2 hari penuh berada di Jogja,pada hari ini Nathan memutuskan untuk kembali ke Jakarta
Sebenarnya Nathan masih ingin berada di Jogja tapi Kirana melarang,gadis itu hanya tidak ingin kalau nantinya Nathan mendapat masalah atau terkesan bersikap seenaknya sendiri pada perusahaan
"Semua sudah siap Nath? Apa ada yang ketinggalan?", tanya Kirana
"Kamu yang ketinggalan", sahut Nathan gemas
Kirana hanya memutar bola matanya malas mendengar gombalan absurd dari Nathan
Keduanya tengah berada di bandara,Kirana mengantarkan Nathan
"Nath cepatlah ini sudah waktunya boarding", ujar Kirana sambil melihat jam di pergelangan tangannya
"Tapi aku masih ingin bersamamu Ana" ,sahut Nathan manja
"Iya iya tapi sekarang kamu harus kembali Nath,ayo cepatlah jangan membuang waktu", ucap Kirana sambil berusaha mendorong tubuh Nathan
Nathan akhirnya mengalah,dia lebih dulu memeluk erat Kirana sebelum ia benar benar pergi
"Jaga dirimu baik baik Ana,aku akan sangat merindukanmu", ucap Nathan lembut
"Aku juga akan sangat merindukanmu Nath ,kabari aku begitu kamu landing dengan selamat", ujar Kirana dengan senyum sempurna diwajahnya
Akhirnya Nathan benar benar menghilang ditengah keramaian sementara Kirana? Gadis itu hanya mampu menatap nanar punggung sang kekasih tercinta
-""""""""""""""""-
Di Jakarta,
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam akhirnya Nathan landing dengan selamat di Jakarta,lelaki itu langsung berusaha menelpon Kirana tapi sang gadis tidak menjawab alhasil Nathan mengirimkan sebuah pesan padanya yang mengabarkan kalau Nathan sudah sampai di Jakarta
Nathan langsung di jemput dengan sopir kantor,ya lelaki itu akan langsung berangkat ke Kantor
Setibanya di kantor,Nathan langsung di sambut oleh Andrew sahabat sekaligus asisten pribadinya
"You look so happy bro tapi gua yang ga happy disini", ujar Andrew kesal
"Hahahaha ,thankyou bro",sahut Nathan asal
"Nathaniel sepertinya lu harus menghadap ke kantor CEO sekarang juga", ucap Andrew yang membuat Nathan mengerutkan keningnya
"Why? Ada masalah?",tanya Nathan
"Gua juga gatau tapi yang jelas Tuan Baswara udah nyariin lu sejak lu pertama berangkat ke Jogja 2 hari lalu", sahut Andrew
Nathan menghela nafas kasar dan itu tidak luput dari pandangan Andrew
"Nathaniel awas lu ya,jangan sampai gua di pecat gara gara lu", ucap Andrew mengingatkan
"Lu tenang aja Ndrew disini gada yang bisa pecat lu kecuali gua,oke friend?", sahut Nathan santai yang hanya diangguki oleh Andrew
Nathaniel langsung melangkahkan kakinya berjalanan menuju ruangan CEO tempat Papi nya berada
Setibanya disana Nathan berpapasan dengan Asisten Baswara yang langsung mempersilahkan Nathan untuk masuk karena Baswara sudah menunggunya jadi Nathan langsung saja melangkah masuk ke dalam ruangan sang Papi
Nathan masuk dengan tenang sambil terus menduga ada apa gerangan
"Papi", ujar Nathan menyapa sang Papi yang berdiri membelakangi kursi kebesarannya
Mendengar suara sang Putra membuat Baswara langsung membalik tubuhnya dan melihat Nathan
"Kamu sudah kembali Nathaniel? Papi kira kamu tidak akan kembali ke Jakarta karena kamu sudah sangat betah berada di Jogja", ucap Baswara sarkas
Nathan menjadi tidak enak mendengarnya, "Iya Pi,tidak enak meninggalkan pekerjaan lama lama"
"Jangan terlalu sering meninggalkan pekerjaan meski itu pada orang yang kamu percayai Nathan",ucap Baswara datar
Nathan hanya mengangguk sopan sebagai jawabannya
Baswara mempersilahkan Nathan untuk duduk karena dia ingin berbicara pada sang putra
"Kamu masih bersama dengan gadis itu Nathan?",tanya Baswara dengan tatapan yang sulit diartikan
"Gadis itu?siapa maksud Papi?",tanya Nathan dengan tatapan yang sama
"Kamu tahu siapa yang Papi maksud",jawab Baswara datar
Nathan membingkai senyuman smirk diwajahnya lalu menggeleng kecil
"Pi,gadis itu adalah Kirana dia bukan hanya gadis tapi dia adalah kekasih Nathan dan gadis yang amat Nathan cintai Pi,Nathan rasa Papi juga tahu itu", jawab Nathan sarkas
"Kau sangat mencintainya? Kau yakin bisa hidup bersamanya?", tanya Baswara dengan tatapan dalam pada sang putra
"I Love Her and i don't want to live without her Pi and you know that", sahut Nathan tegas
Mendengar penuturan sang putra membuat Baswara tersenyum simpul,pria paru baya itu lalu bangkit dan menghampiri sang putra memberi sapuan pada pundaknya
"Kau adalah pewarisku Nathan,ruangan ini kelak akan menjadi milikmu bukan hanya ruangan ini tapi seluruh ADHIWIGUNA GROUP akan menjadi milikmu", ucap Baswara dan Nathan hanya melirik sang Papi
"Kau bisa memiliki semua itu hanya jika kau tidak berulah Nathan,jangan membuat Direksi kesal padamu untuk alasan apapun itu",ucap Baswara terdengar seperti sebuah ancaman di telinga Nathan
"Aku akan mengingatnya Pi", sahut Nathan lemah
Baswara kembali tersenyum dengan smirk mendengarnya
"Kembalilah Nathaniel lanjutkan pekerjaanmu", ucap Baswara
Nathan segera bangkit dia menunduk sopan sebelum berjalan meninggalkan ruangan Baswara
"Sesekali mampir dan menginaplah dirumah,Mami mu merindukanmu dan dia sangat kesepian,kau dan adikmu kalian tidak mempedulikan Mami kalian", ucap Baswara yang membuat langkah Nathan terhenti
Nathan kembali berbalik menatap Baswara yang sudah duduk di kursi kebesarannya dan Nathan hanya bisa mengangguk pelan melanjutkan langkahnya
Nathan keluar dari ruangan Baswara dengan raut wajah yang semrawut tidak bisa ditebak
Lelaki itu tidak kembali ke ruangannya,dia berjalan menuju ararh rooftop di kantor ini
Nathaniel sudah berada di rooftop lelaki itu berdiri dengan tegap menatap hirup pirup keramaian ibukota Jakarta
Dia memejamkan kedua matanya erat,dalam lubuk hatinya Nathan sangat yakin bahwa pembicaraan barusan dengan sang papi tidak akan berdampak baik terhadap kelanjutan hubungannya dengan Kirana
Satu hal besar yang berhasil Nathan tangkap dari pembicaraan sarkas Baswara adalah PRIA PARU BAYA itu tidak merestui hubungannya dengan Kirana
Nathan menghembuskan nafas dengan berat ada rasa sesak yang dalam di dadanya namun tidak bisa dia keluarkan
"Ana apa yang harus kita lakukan sekarang? Aku benar-benar tidak bisa hidup tanpamu Ana", gumam Nathan dengan lirih
Kini Nathan hanya mampu terdiam dengan pandangannya yang menatap jauh ke atas langit
"Semoga kau berikan keajaiban untuk aku dan Ana Tuhan,kumohon ijinkan kami bersama" , ucap Nathan berdoa tulus pada Tuhan
-"""""""""""""""""""""-
3 Bulan Kemudian
Tak terasa sudah tinggal 2 bulan lagi dan Kirana akan menyelesaikan masa KOAS nya gadis itu sangat bahagia karena setelah KOAS selesai rencananya dia akan langsung mengambil pendidikan untuk dokter spesialis
Siang ini saat jam makan siang berlangsung ,di cafetaria Kirana tengah mengobrol dengan Syifa
Kedua sahabat itu tengah membicarakan rencana mereka untuk kedepannya
"Kamu jadi mau ambil spesialis ke LA Ki?", tanya syifa
"Kayaknya iya Syif tapi aku mau bicarain ini sama Ayah dan Bunda dulu", sahut Kirana
"Iya Ki aku sih setuju kalau kamu ambil spesialis ke LA", kata Syifa
"Oh ya Syif rencananya aku mau balik ke Jakarta", kata Kirana
"Tiba tiba? Kamu dah bilang ke Dokter Danu?",tanya Syifa
"Udah dong,aku ambil ijin seminggu ke Jakarta,hari ini ulang tahun Nathan Syif dan aku pengen kasih surprise ke dia", ucap Kirana berbinar
Syifa memutar bola matanya malas dengan kebucinan Kirana
"Ya ya terserah kamu saja Kirana", sahut Syifa
Tidak lama ponsel Kirana berdering,gadis itu tersenyum saat menatap ponselnya
"Lihat Syif,orangnya baru saja aku omongin dah telpon aja emang panjang umur", ucap Kirana terkekeh
"Halo Nath", jawab Kirana
"Ana kamu dimana?", sahut Nathan
"Tentu aku dirumah sakit Nath,aku masih harus piket sampai nanti malam", sahut Kirana terkekeh
"Kamu lupa ini hari apa?", tanya Nathan lagi
"Ehm tentu saja ini hari Kamis kan?", sahut Kirana
"Kamu benar benar lupa?", tanya Nathan memastikan
"Aku tidak melupakannya Nath,ini memang hari kamis kok", sahut Kirana
"Baiklah lupakan saja", sahut Nathan kesal
Kirana makin terkekeh dibuatnya,dia tahu kalau Nathan sedang sangat kesal karena berpikir kalau Kirana melupakan hari ulang tahunnya
"Oke Nath,oh ya udah dulu Nath ini Dokter Danu nyariin aku", ucap Kirana langsung mematikan telponnya dia sudah tidak tahan lagi Nathan benar benar membuatnya terkekeh geli
"Nathaniel pasti sedang menggurutu disana Ki", ucap Syifa gemas pada sang sahabat
"Biarlah syif biar sekali kali aku kerjain dia", sahut Kirana
Gadis itu segera berdiri dari kursi tempat dia duduk
"Syifa sepertinya aku harus ke bandara sekarang,aku flight satu jam lagi", ucap Kirana
Gadis itu meninggalkan Syifa yang hanya bisa geleng geleng melihat tingkah sang sahabat
Di Jakarta
Setelah Kirana mematikan telponnya begitu saja benar benar membuat Nathan menjadi sangat tidak mood
Lelaki itu kesal sendiri pada sang kekasih
"Bagaimana bisa dia melupakan hari ulang tahunku?", gerutu Nathan kesal
Ponsel Nathan kembali berdering dan dia sangat berharap kalau itu adalah Kirana tapi sayangnya panggilan itu dari sang mami
Nathan langsung menekan tombol hijau pada ponselnya
"Halo Mami", ucap Nathan
"Nathaniel anak Mami,Mami tidak akan basa basi Nak,datanglah ke mansion sekarang juga", sahut sang mami
Nathan mengerutkan keningnya, "Ke mansion? Sekarang? Tapi buat apa Mi?".
"Datanglah saja sayang,ada yang ingin Papi dan Mami bicarakan padamu", sahut sang mami lalu memutuskan telponnya begitu saja
Nathan mengusap usap dagunya,entah mengapa tapi perasaannya tidak enak mengenai hal ini
Tapi tetap saja dia tidak ingin membuat sang mami menunggu,Nathan langsung menyambar jas di kursinya
Di depan Nathan berpapasan dengan Andrew
"Ndrew gua harus ke mansion sekarang juga,Papi dan Mami dah nungguin gua", ucap Nathan berlalu begitu saja dari hadapan Andrew
Setelah menempuh perjalanan 30 menit akhirnya mobil yang di kendarai Nathan tiba di mansion mewah mililik keluarga Adhiwiguna,kedua orang tua Nathan
Seorang pelayan menunduk hormat saat Nathan turun dari mobilnya
"Silahkan masuk Tuan Muda,Tuan dan Nyonya Besar sudah menunggu kedatangan anda", ucap si pelayan sopan
Nathan hanya melirik sekilas lalu berjalan masuk ke dalam mansion
Begitu masuk ke dalam,Nathan langsung melihat kedua orang tuanya sudah duduk manis diatas kursi di ruang makan
"Nathan sayang,selamat datang", ucap Felicya berdiri untuk menyambut sang putra
Nathan hanya tersenyum kala sang mami menciumi wajahnya dan merangkulnya berjalan menuju kursi
"Duduklah disini sayang", ucap Felicya
"Karena Nathan sudah disini jadi kita mulai saja makan siang ini", ucap Baswara datar
Makan siang yang agak terlambat pun dimulai,tidak ada yang bersuara hanya sendok dan garpu yang saling beradu hingga beberapa menit acara makan siangpun selesai
Baswara menatap ke arah Nathan yang terlihat tidak nyaman berada disini
"Bangunlah Nathan ikutlah dengan Papi ke ruang kerja", ucap Baswara
Pria paru baya itu langsung bangkit dari duduknya berjalan meninggalkan ruang makan
Sementara Nathan masih diam membisu,ia melihat ke arah sang mami yang ekspresi wajahnya berubah pias
Namun tetap saja Nathan berdiri mengikuti langkah Baswara
Baswara berdiri membelakangi kursi kebesarannya dan itu membuat perasaan Nathan makin tidak enak
"Papi,ada yang ingin dibicarakan denganku?", tanya Nathan hati hati
Baswara melirik Nathan dengan ekor matanya,wajahnya masih datar
"Menikahlah Nathan", ucap Baswara
Nathan tentu terkejut dengan ucapan sang papi
"Menikah Pi? Dengan Kirana?", tanya Nathan
"Tidak! Bukan dengan gadis itu tapi dengan gadis pilihan Papi,anak dari sahabat terbaik Papi dan kalian sangat cocok karena kalian satu jalan", ucap Baswara datar
Seperti disambar petir begitulah yang Nathan rasakan sekarang,tidak! Nathan tidak mau menikah selain dengan Kirana
"Apa maksud Papi? Perjodohan? Pi ini sudah jaman modern dan Papi masih membicarakan perjodohan? Jangan lucu Pi", ucap Nathan sudah mulai emosi
Baswara tentu tidak senang dengan jawaban Nathan,pria itu berjalan mendekati Nathan
"Kamu membantah ucapan Papi?", tanya Baswara tajam
Nathan tidak takut,dia balik.menatap tajam Baswara
"Bukan hanya membantah tapi menolak,aku menolak perjodohan bodoh ini", sahut Nathan tajam
Seketika emosi dalam diri Baswara berkobar dengan besar,dia menatap Nathan dengan mata merah bahkan kedua tangannya sudah mengepal erat
Sementara itu di tempat lain,
Lebih tepatnya di mansion kedua orang tua Kirana
Kirana baru saja tiba di mansion setelah perjalanan yang lumayan panjang,gadis itu sangat ceria karena ia akan bertemu dengan Ayah dan Bunda
"Kirana", ucap Maharani yang berjalan menghampiri sang gadis
"Yah Bunda kok udah keluar duluan sih? Kan Kiran pengen kasih suprise buat Bunda", ucap Kirana
Maharani tersenyum mendengarnya,ia lalu memeluk erat tubuh Kirana yaa dia sangat rindu pada anak gadisnya
"Anak Bunda,ayo sayang kita masuk dulu", ajak Maharani pada Kirana
Keduanya berjalan masuk ke dalam mansion dengan saling bergandengan
"Ayah belum pulang Bun?", tanya Kirana
"Belum sayang bentar lagi juga pulang kok", sahut Maharani
Tidak lama setelah itu terdengar suara mobil yang baru saja terparkir,Maharani tersenyum
"Itu pasti mobil yang di kendari sama Bang Ashraf", ucap Maharani
Kirana antusias mendengarnya,dia sangat rindu pada cinta pertamanya
Tidak lama kemudian,Herlangga masuk ke dalam dengan gagah masih menggunakan pakaian dinasnya
"Ayah", teriak Kirana antusias lalu segera berjalan memeluk sang ayah dengan erat
"Kirana", ujar Herlangga terkejut
"Kiran rindu sama Ayah", ucap Kirana manja
Herlangga mengembangkan senyumnya,namun dengan segera raut wajahnya berubah tegas
"Karena kamu disini baiklah ada yang ingin Ayah bicarakan padamu", ucap Herlangga sambil mengurai pelukan sang putri
Herlangga sudah duduk di sofa menatap tajam ke arah Kirana yang hanya bisa diam menunduk,dia tahu sang ayah sedang berada pada mode serius
"Ayah tidak ingin basa basi jadi langsung saja,Ayah ingin kamu tinggalkan dan lupakan Nathaniel", ucap Herlangga yang sukses membuat Maharani dan Kirana terkejut
"Apa maksud Ayah?", tanya kirana mengangkat wajahnya
"Tinggalkan Nathaniel dan lupakan semua tentang dia", ucap Herlangga
"Tapi kenapa Ayah? Enggak,Kirana ngga bisa ninggalin Nathan", ucap Kirana
"Kamu masih tanya? Kamu tahu jawabannya Kirana,kamu dan nathan tidak akan pernah bisa bersatu,benteng diantara kalian terlalu tinggi", kata Herlangga keras
"Ayah tapi masih ada cara untuk merobohkan benteng itu kan? Kirana mohon ayah jangan minta Kirana buat tinggalan Nathan", ucap Kirana terisak
"Tidak ada cara apapun itu Kirana! Jangan membuat seorang umat meninggalkan Tuhannya karena cinta kalian yang dipenuhi hasrat duniawi! Diluaran sana masih banyak lelaki muslim yang mengantri untukmu", ucap Herlangga tegas
"Tapi mereka bukanlah Nathan Ayah! Dan Kirana hanya cinta pada Nathan! Ayah tahu itu", ucap Kirana tegas dalam isakannya
"Terserah padamu,Ayah akan menjodohkan kamu dengan Lettu Irfan dia anak buah ayah yang usia nya setahun diatasmu,dia lelaki muslim dan akan sangat cocok bersanding denganmu", ucap Herlangga
Isakan Kirana makin menjadi mendengar ucapan sang ayah,dijodohkan?
Tidak! Kirana tidak akan mau dijodohkan dengan siapapun itu,Kirana langsung bangkit
"Tidak akan pernah! Kirana tidak akan mau di jodohkan dengan siapapun itu! Kirana hanya mencintai Nathan dan akan selalu begitu", ucap Kirana,gadis itu langsung berjalan meninggalkan Herlangga dan Maharani
"Kirana sayang", ucap Maharani ingin mengejar namun di cegah oleh Herlangga
"Biarkan saja Bun,biarkan dia berpikir", ucap Herlangga datar
"Ayah ini apa apaan? Kenapa tiba tiba merencakan perjodohan Kirana dengan anak buah ayah? Coba jelaskan ke Bunda", kata Maharani
Herlangga menarik nafas panjang,dia melirik ke arah sang istri yang tengah menunggu jawaban darinya
"Ayah mendengar bahwa Tuan Baswara ingin menjodohkan Nathaniel dengan putri dari sahabatnya Bun", ucap Herlangga
"Apa? Dijodohkan? Yang benar saja lalu bagaimana dengan Nathan dan Kirana?", tanya Maharani
"Ayah tidak tahu tapi yang jelas mereka tidak akan mungkin bersama Bun,Tuan Baswara tidak merestui dan ayah pun sama Ayah tidak akan merestui mereka,Ayah merasa tersinggung dengan sikap Baswara yang main menjodohkan Nathan dengan orang lain begitu saja", ucap Herlangga
"Kirana tahu soal ini?", tanya Maharani
"Tentu belum dan lebih baik tidak mengatakan soal ini pada Kirana lebih dulu,Ayah takut dia akan shock nantinya", ucap Herlangga
Maharani hanya bisa mengangguk lemah,ia sedih memikirkan nasib sang putri yang mungkin tidak akan pernah bersatu dengan lelaki yang dia cintai
Sementara didalam kamarnya,Kirana hanya bisa menangis dan meraung dia tidak terima dengan ucapan sang ayah yang memintanya berpisah dengan Nathaniel
"Ayah jahat,Kirana cuman cinta sama Nathan dan ayah tahu itu", ucap Kirana terisak lirih
TBC
*MOHON DUKUNGANNYA YA UNTUK KARYA INI,INSYAALLAH ALURNYA TIDAK AKAN MEMBOSANKAN,INI JUGA AUTHOR SEDANG KEBUT NULIS SUPAYA CERITANYA GAK LAMBAT,JANGAN LUPA TINGGALKAN COMMENT YA,KRITIK DAN SARAN SANGAT AUTHOR HARAPKAN
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
Mukmini Salasiyanti
🤕
2023-11-20
0
thalexy
Pesan cerita ini mengena dan membuat saya merenung.
2023-10-29
0