...~Happy Reading~...
Awal nya, ia mengira bahwa Baby sengaja ingin membuat drama. Namun ternyata ia salah, saat ia hendak pergi ia bisa melihat jelas wajah Baby yang sedang menahan sakit.
Sebagai salah satu mahasiswa kedokteran, tentu saja ia cukup tahu dan paham mana yang benar dan hanya sekedar pura pura.
Tanpa membuang waktu, cowok itu pun segera membawa Baby untuk ke rumah sakit. Namun, di tolak mentah mentah, persis seperti anak kecil yang menginginkan sesuatu namun tak terpenuhi, Baby terus meraung dan menolak keras untuk ke rumah sakit.
Hingga akhirnya mau tak mau cowok itu membawa Baby ke apartemen nya. Dan disini Baby saat ini, sebuah Penthouse yang begitu besar dengan fasilitas yang begitu mewah. Meskipun dirinya kaya dan mampu mencari uang sendiri, tapi sepertinya Baby belum cukup mampu untuk membeli penthouse sendiri.
“Masih sakit?” tanya cowok itu setelah menidurkan Baby di sebuah sofa bed yang ada di ruang tamu.
“Masih,” jawab nya dengan suara parau lantaran lelah menangis dan meraung untuk memohon agar tidak di bawa ke rumah sakit tadi.
“Lo belum makan?”
“Udah kok! Cuma ini emang kaya gini aja,” gumam Baby pelan, “Ah iya, lo punya pembalutt gak?”
Seketika itu juga, cowok itu terdiam dengan posisi duduk jongkok nya di depan Baby. Tangan yang terulur hendak memeriksa perut Baby yang ia kira mungkin ada penyakit serius, kini tiba tiba mengambang di udara kala gadis itu menanyakan soal roti tawar khusus wanita.
“Lo agi dapet?” tanya cowok itu yang langsung di balas anggukkan kepala oleh Baby.
“Kayaknya sih iya, soalnya gue udah ngerasa agak becek gak enak banget,” kata Baby tanpa rasa bersalah sedikit pun.
Kesal, marah dan ingin rasanya ia berteriak sekencang mungkin. Pantas saja, Baby menolak ajakan nya untuk ke rumah sakit dan memaksa untuk segera pulang. Itu karena ia sudah tahu kondisi nya dan sangat ingin segera membasuh diri. Tapi, mengapa Baby tak mengatakan jika tamu bulanan nya datang sat masih berada di mini market.
Setidaknya jika Baby mengatakan sejak awal, ia bis membelikan pembalutt untuk gadis itu. Tidak seperti sekarang, saat sudah tiba di apartemen nya, justru Baby baru mengatakan. Dan apakah dirinya gila, jika sampai menyediakan benda seperti itu di tempat tinggal nya.
“Tolong beliin dong, sakit banget ini. Nyeri,” Baby menatap wajah cowok itu dengan mata berkaca kaca.
Jelas terlihat bahwa Baby tidak mengada ngada mengenai rasa sakit nya. Tapi, tetap saja, ia masih kesal lantaran Baby tidak mengatakan sejak awal.
“Udah kek, jangan kebanyakan bengong. Buru beliin, lo tega banget lihat cewek kesakitan begini, buruuu!”
Kesabaran Baby yang hanya setipis tisu di bagi menjadi satu juta triliun, melihat cowok itu yang hanya diam sejak tadi dengan menatap nya datar membuat nya tak sabaran. Baby langsung mendorong tubuh cowok itu dan memaksa nya untuk segera pergi keluar membelikan nya pembalut.
Huffttt!
Mau tak mau, lagi dan lagi akhirnya cowok itu patuh dan nurut dengan perintah Baby. Padahal, ia bukanlah sosok orang yang mudah untuk di suruh, namun entah mengapa dengan Baby ia tidak menolak walaupun di paksa.
“Ah iya tunggu dulu!” Baby menahan langkah kaki cowok itu, “Pembalutt nya warna pink, yang 35cm dan juga ada sayap nya. Selain itu, gue gak mau pakai!” Setelah mengatakan itu, Baby kembali mendorong nya kembali.
‘Warna pink, sayap dan 35cm.’ Gumam nya terus di sepanjang jalan lantaran takut lupa.
...~To be continue .......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Sita Sit
/Facepalm//Facepalm/baby ngerjain anak orang
2024-12-03
0
Lalisa
ujung ujungnya lupa ambyar dah tuh
2025-04-02
0
Maz Andy'ne Yulixah
Hadeh🤣🤣
2024-04-27
0