Bab 4

...~Happy Reading~...

Karena tubuh Baby yang juga tengah di kuasai oleh minuman keras, membuat Baby semakin lama ikut hanyut dalam permainan yang di berikan oleh orang yang tak ia kenal nya. Meskipun, sebenarnya wajah itu tidak begitu asing bagi nya, akan tetapi Baby tidak mengetahui siapa laki laki itu.

Dan setelah pergulatan yang mereka lakukan di dalam toilet, kini tiba tiba tubuh Baby di angkat dan di bawa ke sebuah ruangan yang berada tepat di lantai tiga, dimana memang lantai itu di khusus kan untuk tempat yang lebih privasi.

Brukk!

“Jangan macem macem! Aku gak mabok! Dan aku gak mau—eeemmmtt!”

Lagi lagi tubuh Baby di bungkam oleh laki laki itu. Baby yang semula sempat sadar dan menolak kelanjutan aktifitas yang tidak seharusnya itu, kini akhirnya dia kembali hanyut dan menikmati setiap sentuhan yang di berikan.

Hawa panas yang semakin menjalar dalam tubuhnya, membuat nya seakan begitu haus akan sentuhan laki laki. Membuat Baby semakin tak terkendali, saat laki laki itu mulai menjamah titik titik sensitif nya.

“Mulut mu sangat manis untuk menolak! Tapi tubuh mu selalu bisa berkata jujur! Kau juga menginginkan nya?” Laki laki itu tersenyum miring menatap Baby.

“Lepaskan aku brengsek!”

Berulang kali Baby berusaha untuk memberontak dan melepaskan diri, namun begitu sulit. Karena saat ini, dirinya tengah tidur telentang di bawah laki laki itu.

Sambil melepaskan kancing kemeja nya satu persatu, laki laki itu menyunggingkan sebuah senyuman smirk di wajah nya, membuat Baby sontak langsung memalingkan wajah ke samping seolah enggan menatap pemandangan indah di depan nya.

“Di lihat dari penampilan mu, seperti nya kau sudah terbiasa disini. Jadi, jangan munafik! BUkankah kau perempuan seperti u sudah biasa melakukan hal seperti ini?”

“Daripada kau membuang tenaga mu untuk jual mahal, lebih baik simpan tenaga itu untuk tetap bernyanyi dengan ku.” Imbuh laki laki itu lalu mulai kembali menyerang setiap inci tubuh Baby.

Tak bisa di pungkiri, Baby pun semakin menikmati hal itu. Ia tidak munafik, selama ini dirinya memang cukup penasaran akan hal seperti itu, karena dirinya yang selalu melihat adegan adegan tak manusiawi di dalam apartemen sahabat nya. Jadilah kini ia membenarkan ucapan laki laki tersebut.

Memang benar, daripada ia membuang tenaga untuk menolak karena kabur pun juga percuma, dirinya akan tetap kalah oleh laki laki itu. Di tempat seperti itu, meminta tolong seperti hal mustahil jika sudah berada di dalam kamar dan tanpa ponsel.

Dan akhirnya, Baby pun mulai menikmati sentuhan sentuhan itu, hingga tiba tiba ia merasakan rasa sakit yang sangat luar biasa, dimana ternyata dirinya sudah kehilangan barang berharga nya.

“Sakittt begoo! Bisa pelan gak sih!” sentak Baby mencengkram erat pundak laki laki itu sambil meneteskan air mata.

“Jangan bilang ini pertama kali nya buat kamu?” Laki laki itu terkejut, menatap wajah Baby yang di bawah nya dengan perasaan tak menentu.

Bak nasi yang sudah menjadi bubur, ia tidak bisa mundur. Berhenti, percuma karena tidak akan bisa mengubah keadaan seperti semula, bukankah begitu? Batin laki laki itu.

“Menurut kamu!” Baby memejamkan mata nya erat sambil menahan nafas nya, berharap rasa sakit itu bisa berkurang, namun baru saja ia mencoba menenangkan diri.

Tanpa aba aba, benda yang semula sudah di keluarkan kini kembali di masukkan kembali oleh laki laki itu hingga membuat matanya langsung membola dengan sempurna.

“Huaaaa sakittttt!!!!"

“Tidak ada jalan lain lagi! Mundur pun tidak akan mengembalikan apa yang sudah rusak! Jadi lebih baik kita nikmati malam ini bersama!”

Setelah mengatakan itu tanpa beban laki laki itu segera mencium bibir Baby dan memberikan beberapa sentuhan agar bisa membuat wanita nya lebih rileks dan tenang sebelum akhirnya melanjutkan apa yang sempat tertunda.

...~To be continue ......

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***