Bab 9

...~Happy Reading~...

Merasa situasi sudah aman, Baby pun merasa haus dan segera mengajak cowok tadi untuk ke sebuah minimarket. Selain untuk membeli minum, Baby merasa tempat tiu jauh lebih baik, di banding harus kembali bersembunyi di belakang gerobak sampah.

“Siapa mereka?” tanya cowok itu sambil memberikan sebuah minuman kaleng kepada Baby.

“Orang!” jawab Baby singkat dan segera membuka minuman itu tapi ternyata begitu sulit, “Bukain dong, nanggung amat sih cari pahala! Niat ngasih kan?”

Menarik napas nya sedikit kasar, cowok itu langsung mendengus kala mendengar perkataan Baby. Sudah untung ia traktir minuman, masih saja nawar dan banyak tingkah! Ingin rasanya cowok itu meninggalkan Baby di sana atau bahkan memberitahu beberapa orang tadi untuk membawa gadis tak tau diri seperti itu.

Tapi, sayang nya ia masih memiliki hati nurani yang begitu besar. Sehingga membuat nya enggan dan tak tega jika Baby di bawa oleh beberapa orang tadi.

“Mereka bukan Depkoleptor kan?”

Byurrr!

Uhuhukkk huuukk uhukk!

Baby langsung menyemburkan minuman nya dan tersedak kala mendengar celetukan cowok di sebelah nya yang mengira bahwa pengawal ayah nya adalah seorang Depkoleptor yang mana itu artinya penagih hutang.

What!Apakah wajah Baby terlihat seperti orang yang banyak hutang sampai harus di kejar oleh Depkoleptor. Oh tidak! Ingin rasanya Baby menyumpal kasar mulut cowok itu karena sudah berfikir sembarangan.

“Gak akan ada yang mau minta minuman elo. Gue udah punya!” celetuk cowok itu lagi setelah membantu Baby untuk lebih tenang dengan mengusap dan memukul kecil pundak Baby.

“Lo ikhlas bantuin gue gak sih!” seru Baby langsung menepis kasar tangan cowok itu.

“Sebenarnya sih enggak!” Dan seketika itu juga, Baby langsung menatap horor pada alki laki di sebelah nya.

Sudah ia duga, mendapatkan bantuan dari cowok itu, hidup Baby tidak akan tenang atau selamat. Yang ada, ia akan semakin kesusahan dan juga darah nya otomatis naik setiap kali harus berdebat dengan nya.

“Jawab pertanyaan gue!”

“Gue gak kenal sama mereka!” jawab Baby berbohong.

“Orang orang kaya tadi, gak mungkin mau bawa lo, kalau lo gak buat kesalahan!”

“Ya nyatanya gue emang gak buat salah! Mereka aja yang kurang kerjaan mau nyulik gue, mungkin mau minta tebusan kali.” Jawab nya kesal.

Cowok itu terdiam. Ia tidak mau lagi berdebat dengan Baby, namun di balik diam nya, ia terus mengamati wajah Baby yang kini tengah menatap lurus ke depan dimana orang orang sedang berlalu lalang di balik dinding kaca itu.

Terlihat begitu kuat, namun entah mengapa cowok itu merasa bahwa Baby tidak sekuat luarnya. Ada sesuatu yang di simpan oleh gadis itu, namun tak ingin oran lain mengetahui nya. Dan ia juga yakin bahwa orang orang tadi bukanlah orang sembarangan.

“Gue mau cabut, lo mau disini atau—“

“Pergilah! Gue mau disini,” Baby langsung merebahkan kepala nya di meja sambil membelakangi cowok itu, suara nya terdengar begitu lirih sambil sesekali ia meremas kuat baju nya sendiri.

“Kenapa? Gak rela gue tinggal?”

“Pergi aja pergi! Emang cowok di dunia ini itu brengsek, gak tahu diri dan gak punya hati! Padahal perut gue sakit kaya gini, masih aja mau di tinggal hiks hiks hiks.” Tiba tiba Baby terisak, membuat dahi cowok itu mengerut dan sedikit bingung.

Sakit? Apanya yang sakit, padahal jelas jelas Baby masih memiliki kekuatan ekstra untuk berdebat dengannya. Tapi kenapa kini tiba tiba berubah dan seolah dia menjadi wanita paling lemah dan tersakiti.

...~To be continue ......

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***