HARI PERTAMA

Subuh hari Ana terbangun dengan hati yang gembira. Setelah resmi jadian dengan Petra kemarin, Ana menjadi semangat untuk berangkat sekolah hari ini. Bahkan kemarin malam Ana sms an dengan Petra sampai jam 10 malam. Saat mama Ana mengetuk pintu kamar Ana, Mama nya terkejut karena Ana sudah bangun dan sedang menjalankan ibadah sholat subuh.

“ Tumben udah bangun ni anak.” Ucap mama Ana.

Setelah sholat Ana bergegas menyiapkan buku apa saja yang akan Ana bawa hari itu. Tetapi betapa terkejutnya ia ketika tidak menemukan tasnya di kamarnya.

“ Maa!!! Lihat tas aku gak ya?” Tanya Ana bergegas mendekati mamanya yang sedang berada di dapur.

“ Mama ga lihat Ana. Coba kamu cari lagi yang teliti.” Jawab mama Ana.

“ Sudah ma, sampai aku cari di kolong kasur. Padahal kemarin siang Ana taro tas di atas meja. Apa dipindah sama Mba Arin ya ma?” Tanya Ana lagi.

“ Bisa jadi, coba kamu tanya Mba Arin.” Tegas Mama.

“ Mba mbaa..Mba Arin lihat tasku gak?” Tanya Ana cemas.

“ Engga lah! Kamu taro dimana? Kebiasaan suka lupa naro barang!”jawab Mba Arin dengan nada ketus.

Kemudian Ana kembali ke kamarnya dengan wajah murung. Dalam hatinya ia bertanya-tanya, dimana ia meletakkan tas nya. Ana ingat sekali bahwa ia tidak memindahkan tasnya setelah diletakkan di atas meja belajarnya. Saat Ana sedang berfikir, tiba-tiba..

“ Anaaa!!! Sini!, teriak mama Ana.

“ Iya maa.” Jawab Ana bergegas menuju mamanya.

“ Tuh kata Lik Puji tasmu dibuang dibawah jendela! Kenapa kamu buang? Sudah ga seneng sama tasnya?” tegas mama Ana.( Lik Puji merupakan tetangga sebelah Ana).

“ Hah dibuang? Gak mungkin lah maa.” Jawab Ana kebingungan.

Kemudian Ana bergegas berlari keluar rumah, dan benar saja Ia menemukan tasnya tergeletak dibawah jendela kamarnya. Ana kemudian langsung mengambil tas nya dan masuk ke kamarnya.

Tangan Ana gemetar ketakutan, dan Ia bertanya-tanya, bagaimana bisa tas yang Ia letakkan di atas meja bisa berada di luar rumah dan dibawah jendelanya. Ana tak habis pikir dengan hal ini. Dengan keraguan Ana mencoba membuka tasnya. Betapa terkejutnya Ana, surat dari Petra hilang. Namun Ia bersyukur, dompetnya masih ada di dalam tas.

Ana mencoba membuka dompetnya, daaan KOSONG!. Semua uang di dompet Ana hilang. Foto-foto Ana, Mba Arin, Mba Eri, dan Mba Uni menghilang!. Bahkan koin 100 Rupiah pun ikut menghilang. Ana semakin takut, dan mencoba mengingat kembali apa yang terjadi kemarin.

Ana ingat, kemarin setelah mengerjakan PR Bahasa Indonesia, lalu Ana sms Petra. Ana pun ingat dengan jelas bahwa tasnya masih berada di atas meja saat Ana mengerjakan PR. Sebelum berpamitan dengan Petra akan tidur, Ia pun masih melihat tasnya diatas meja belajar sambil memikirkan bahwa besok pagi Ana akan menunjukkan surat dari Petra ke Novi.

“ Anaa!” panggil mama Ana. Panggilan itu lantas menyadarkan Ana atas lamunannya.

‘ Iya Ma. Ada apa?” jawab Ana lirih.

“ Tasnya sudah kamu ambil?” Tanya mama Ana penasaran.

“ Sudah ma, tapi.. uang di dompet Ana hilang Ma. Bahkan recehannya juga ikut hilang.” Jawab Ana dengan nada gemetar.

“ Kok bisa. Mana mama lihat?!.” Kata mama Ana sambil berjalan dari pintu kamar menuju Ana.

Mama Ana memeriksa dompet Ana. Ia juga melihat seluruh isi tas Ana. Nampak wajah Mama Ana penuh kekhawatiran. Lantas Mama Ana menuju jendela kamar Ana. Lalu membuka horden jendela yang semula masih tertutup rapat. Betapa terkejutnya Ia ketika melihat jendela kamar Ana tidak terkunci.

“ Ini jendelanya kok ga dikunci?” marah Mama Ana.

“ Sudah aku kunci kok Ma. Beneran kan sore kemarin udah aku kunci. Memang kan kunci jendelanya sudah agak rusak ma.” Jawab Ana ketakutan.

“ Berarti jendelanya di bobol dari luar. Kalau niatnya mau maling, ngapain ngambil tas anak sekolah yang isi dompetnya hanya recehan?!” Tanya Mama Ana pebuh rasa penasaran.

“ Oh ya, HP kamu aman gak? Apa ikut diambil?” Tanya Mama Ana.

“ Oh sebentar.” Jawab Ana bergegas menuju kasurnya. Ana kemudian merogoh bantalnya, dan betapa bersyukurnya Ana HP tersebut masih ada.

“ Ada Ma! Alhadulilah masih ada.” Jawab Ana sambil tersenyum.

“ Kok bisa maling itu ga ngambil HP nya ya?” Tanya mama Ana.

“ Gak tau Ma, entah kenapa semalem aku masukin HP ke dalam sarung bantal. Padahal biasanya aku taro di samping bantalku Ma.” Jawab Ana tegas.

“ Ya sudah, sekarang kamu mandi,terus sarapan. Sudah siang nanti kamu bisa terlambat.” Pinta Mama Ana.

“ Baik Maa.” Jawab Ana bergegas ke kamar mandi.

“ Yuk berangkat bareng.” Pinta Mba Arin.

“ Tumben, biasanya duluan. Aku mau berangkat bareng Novi. Nanti Novi naik di Jatisari lho ya.” Jawab Ana dengan nada sedikit ketus.

" Iya cerewet. Cepetan tuh udah ada angkot bagus.” Kata Mba Arin sambil menarik tangan Ana.

Setelah naik angkot, Ana dan Mba Arin duduk di kursi belakang sopir. Mba Arin mulai menanyakan hal yang terjadi tadi pagi.

“ Kenapa tas kamu? Kok bisa diluar rumah?” Tanya Mba Arin penasaran.

“ Engga tau mba, udahlah aku ga mau bahas ini. Aku takut kalau inget semalem ada yang ambil tas aku. Tapi mbaa..” kata Ana dengan penuh keraguan.

“ Apa, kenapa kenapa?” Tanya Mba Arin penasaran.

“ Aku ngerasa semalem tuh entah ngimpi atau nyata. Aku emang denger ada orang yang buka jendela aku, tapi pas aku buka mata tuh ga ada apa-apa. Jadi aku lanjut tidur lagi sambil naro HP di dalem bantal. Apa jangan-jangan itu nyata ya. Berarti di atas kepala aku beneran ada orang ya mba?” kata Ana dengan ketakutan.

Sebelum Mba Arin sempat menjawab pernyataan Ana, Novi teman Ana naik ke angkot mereka. Mba Arin pun pindah tempat duduk dan Novi duduk di samping Ana. Setelah Novi naik, Ana pun tidak membahas masalah tasnya. Ana dan Novi mengobrol topik lain di sekolah. Niat Ana yang ingin menunjukkan surat Petra ke Novi pun gagal karena surat itu telah hilang.

PS

Jendela di kamar Ana ada dua. Model jendelanya masih jaman dahulu. Jendela berbentuk besar dengan teralis besi melengkapi jendela tersebut. Jarak antar teralis di kamar Ana cukup besar dibandingkan kamar lain dirumah. Sehingga dulu saat Ana masih SD pun muat masuk lewat jendela tersebut. Di dalam kamar Ana ada dua kasur, dan kasur yang ditempati Ana berada di bawah jendela dengan kunci yang rusak.

Terpopuler

Comments

Chuu

Chuu

penasaran

2023-11-15

0

oddee

oddee

Serius, ceritanya bikin aku baper

2023-08-29

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!