"Buka matamu!"
Sun Xiang tersentak kaget dan langsung membuka matanya, seketika itu juga tatapan matanya langsung tertuju pada sosok ular putih raksasa yang berada tepat di depannya.
Selain ukurannya yang sangat besar, ular putih itu juga memancarkan hawa mengerikan dari tubuhnya, sehingga membuat Sun Xiang langsung diselimuti oleh rasa takut.
"A-apa yang kau inginkan?" Sun Xiang memberanikan diri untuk bertanya pada sosok ular putih itu.
"Bukan apa yang kuinginkan, tapi apa yang kau inginkan?"
"Apa maksudmu?"
"Sederhananya, aku ingin menawarkan sesuatu padamu, jadi apa yang kau inginkan dariku?"
Sun Xiang diam sembari memikirkan perkataan ular putih, tawaran yang ia berikan cukup menarik, namun Sun Xiang tidak bisa percaya sepenuhnya pada ular itu.
"Apa syaratnya?" tanya Sun Xiang yang langsung memahami maksud ular putih.
"Hahahaha! Sepertinya kau tidak sebodoh yang kupikirkan" sahut ular putih.
"Tapi kau tidak perlu khawatir, karena aku tidak menginginkan apapun darimu" lanjutnya.
"Itu tidak mungkin!" ujar Sun Xiang, ia tentunya tidak percaya pada perkataan ular putih.
"Kau benar, tapi yang kukatakan bukanlah kebohongan apalagi omong kosong."
Ular putih itu kemudian menjelaskan bahwa dirinya yang saat ini hanyalah serpihan jiwa, sementara raga atau tubuhnya sudah lama lenyap sejak seratus tahun yang lalu.
Dan karena sudah ratusan tahun lamanya, serpihan jiwanya saat ini juga mulai melemah secara perlahan, dan hanya tinggal menunggu waktu sampai jiwanya lenyap.
Sebab itulah dirinya sudah tidak menginginkan dan mengharapkan apapun lagi, karena keinginan dan harapan itu telah lenyap bersama dengan raganya dahulu.
Satu-satunya hal yang ia inginkan saat ini hanyalah menemukan seseorang yang pantas untuk mendapatkan kekuatannya, agar serpihan jiwa yang ia tinggalkan tidak lenyap begitu saja.
"Bagaimana? Apa kau tertarik untuk memiliki kekuatan-ku?" tanya ular putih, namun Sun Xiang hanya diam dan tidak mengatakan apapun.
"Jika kau bersedia, kau hanya perlu mengambil permata ini. Tapi jika tidak, kau bisa pergi dan meninggalkannya di sini."
"Selain itu, aku juga akan memberikan hadiah untukmu, tapi hadiah itu hanya bisa kau ambil jika dirimu menerima tawaranku."
Tidak lama berselang, tubuh ular putih mulai berubah menjadi butiran cahaya, hingga akhirnya sosok ular putih raksasa itu benar-benar lenyap dari pandangan Sun Xiang.
Setelah semua butiran cahaya itu lenyap dari pandangan matanya, tatapan mata Sun Xiang langsung tertuju pada sebuah permata yang memancarkan cahaya terang di depannya.
Perasaan Sun Xiang menjadi kacau, instingnya mengatakan bahwa dirinya harus mengambil permata itu, namun hatinya masih merasa ragu pada perkataan ular putih.
"Hahh... Aku harus bertaruh" gumamnya, lalu meraih permata tersebut.
Ketika tangan Sun Xiang bersentuhan dengan permata sebesar ujung ibu jari itu, cahaya terang yang terpancar dari permata tersebut langsung menyelimuti seluruh tubuhnya.
Pada saat yang bersamaan, energi dalam jumlah yang sangat besar mengalir deras ke dalam dirinya, seketika itu juga, tingkat kultivasi Sun Xiang langsung meningkat drastis.
Hanya dalam hitungan menit, tingkat kultivasi Sun Xiang yang awalnya hanya berada di ranah Spirit Master level lima, langsung meningkat hingga ke level sembilan.
Selain meningkatkan level kultivasinya, energi dari permata itu juga mengeluarkan kotoran dan racun dalam darahnya, sehingga peredaran darahnya menjadi lebih lancar.
Tidak hanya itu saja, energi dari permata itu juga membuat tulang dan tubuh Sun Xiang menjadi lebih kuat dari sebelumnya, begitupun dengan organ tubuhnya.
***
Beberapa hari kemudian.
Woshh!
Hawa membunuh yang sangat pekat terpancar dari dalam jurang dan menyebar ke segala arah, dalam sekejap, suasana di pinggir jurang langsung berubah mencekam.
Tidak lama berselang, sosok bayangan hitam melesat keluar dari dalam jurang tersebut, kemudian sosok itu mendarat di salah satu dahan pohon yang tidak terlalu jauh dari jurang.
Sosok bayangan hitam itu tidak lain adalah Sun Xiang, dia akhirnya membuka mata setelah terkapar tidak sadarkan diri selama beberapa hari di dasar jurang tersebut.
"Ular putih itu ternyata tidak berbohong" gumam Sun Xiang.
Ketika terbangun, Sun Xiang menemukan dirinya dalam keadaan baik-baik saja, ia tidak hanya mendapatkan kekuatan, tapi semua luka yang dialaminya juga telah sembuh total.
"Ini benar-benar luar biasa, bahkan tangan kananku pun telah utuh seperti sediakala."
"Eh, benda apa ini?" gumam Sun Xiang, ia baru menyadari bahwa tangan kanannya sedang menggenggam sesuatu berwarna putih.
"Apa ini sebuah taring? Tapi, hewan apa yang memiliki taring sebesar ini?"
Benda putih dan keras dalam genggaman tangan Sun Xiang itu memang menyerupai sebuah taring, namun ukurannya sangatlah besar untuk ukuran sebuah taring hewan.
Karena perasaan, Sun Xiang kemudian mengalirkan energi spiritual dalam jumlah banyak kedalam benda itu, dan bukannya hancur, benda itu malah merespon energinya.
"Jangan-jangan benda ini adalah hadiah yang dimaksud oleh ular itu?"
Melihat respon yang diberikan oleh benda itu saat dialiri dengan energi spiritual, Sun Xiang pun menjadi yakin bahwa benda itu adalah hadiah pemberian ular putih.
Dan walaupun terlihat seperti taring biasa, namun sejatinya benda di tangannya itu jauh lebih keras dan lebih kuat dibandingkan dengan taring biasa pada umumnya.
"Sepertinya dia ingin aku membuat senjata dengan benda ini" gumam Sun Xiang. Setelah itu, ia beranjak pergi meninggalkan tempat tersebut.
***
Beberapa hari kemudian, di kota Yunji.
"Komandan, apa anda punya waktu?"
"Sun Xiang, darimana saja kau? Sudah lama aku tidak melihatmu di kota ini" sahut komandan pasukan penjaga keamanan.
"Aku hanya sibuk bekerja."
"Baguslah! Aku doakan agar hidupmu bisa berubah. Jadi, apa yang ingin kau sampaikan padaku?" tanya sang komandan.
Sun Xiang mengeluarkan salah satu lencana milik pemuda yang ia bunuh sebelumnya. "Apa komandan mengenal lencana ini?" tanya Sun Xiang.
Sang komandan meraih lencana itu dan memeriksanya, kemudian mengangguk pelan. Ia tentu saja mengetahuinya, karena lencana itu milik sekte yang cukup ternama.
"Ini milik sekte Halilintar Langit. Tapi bagaimana kau bisa mendapatkannya?"
"Aku menemukannya saat dalam perjalanan pulang" jawab Sun Xiang.
"Syukurlah, aku pikir kau terlibat masalah dengan murid sekte itu" sahut sang komandan.
"Tidak, aku tidak memiliki keberanian untuk menyinggung mereka."
"Baguslah, kalau begitu biar aku saja yang menyimpannya, agar tidak terjadi kesalahpahaman."
"Baik komandan" sahut Sun Xiang, kemudian pergi meninggalkan tempat itu.
Berkat informasi yang disampaikan oleh sang komandan pasukan penjaga keamanan kota Yunji, Sun Xiang akhirnya mengetahui dengan siapa ia berurusan.
Dan sekarang, Sun Xiang hanya perlu menyusun rencana untuk melancarkan balas dendam-nya, karena bagaimanapun juga, murid-murid sekte itu hampir membuatnya mati.
Sejak meninggalkan asosiasi Bulan Darah, Sun Xiang tidak ada niatan untuk menjadi pembunuh, tapi bukan berarti Sun Xiang akan diam saja ketika tertimpa suatu masalah.
"Sekte Halilintar Langit, kalian akan menerima akibatnya!" ujar Sun Xiang dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
lanjut
2024-05-20
0
Nice
2023-11-04
0