Keesokan harinya.
Setelah keributan yang terjadi semalam, kini seisi ibukota kekaisaran kembali dibuat heboh ketika kabar mengenai eksekusi mati terhadap seorang pembunuh bayaran menyebar.
Para penduduk yang merasa penasaran berbondong-bondong mendatangi tempat diadakannya eksekusi, dan hanya dalam sekejap tempat itu sudah dipenuhi oleh para penduduk.
"Hormat kami, yang mulia" ujar semua orang ketika sang kaisar naik ke atas panggung eksekusi.
"Kalian semua tentu sudah mengetahui tentang keributan yang terjadi semalam. Dan hari ini, aku akan memberikan hukuman mati pada pembuat onar itu."
Tidak lama berselang, seorang pria bertopeng dengan kondisi tangan terikat di belakang punggung, digiring oleh beberapa prajurit menaiki panggung eksekusi tersebut.
Seketika itu juga, suasana di tempat itu langsung menjadi heboh, tidak ada seorangpun dari mereka yang hadir di sana tidak melontarkan sumpah-serapah pada pria bertopeng.
Para penduduk baru berhenti bicara ketika sang kaisar mengangkat tangannya.
"Eksekusi ini akan menjadi awal dari kemusnahan kelompok pembunuh bayaran yang telah meneror kita selama ini."
"Hidup yang mulia kaisar!" ujar semua penduduk yang hadir di sana.
Setelah menyelesaikan ucapannya, sang kaisar kemudian kembali ke tempat duduknya. "Jalankan eksekusinya!" ujarnya memberi perintah.
Pria berbadan kekar yang juga memakai topeng dan membawa pedang besar naik ke atas panggung, dia adalah algojo yang akan mengeksekusi mati pembunuh bayaran tersebut.
Sang algojo kemudian mengangkat pedang besarnya. "Hidup yang mulia kaisar!" ujarnya, lalu menebas leher pembunuh bayaran itu.
Suasana di tempat itu menjadi sangat hening untuk beberapa saat, tapi tidak lama setelah itu berubah menjadi ramai karena sorak-sorai para penduduk kekaisaran.
Disisi lain.
"Tidak salah lagi, itu adalah Sun Xiang" gumam Lei Huo yang sedang menyamar ditengah-tengah keramaian.
Alasan Lei Huo berada di sana bukan untuk menyelamatkan Sun Xiang, melainkan untuk memastikan bahwa orang yang dieksekusi mati itu adalah Sun Xiang.
Walaupun tidak melihat wajahnya secara langsung, tapi Lei Huo sangat yakin kalau orang itu adalah Sun Xiang, karena orang itu memiliki ciri-ciri yang sama dengan Sun Xiang.
"Sekarang aku hanya perlu melaporkan masalah ini pada tetua" gumam Lei Huo, lalu meninggalkan tempat itu.
***
Hari-hari berlalu, kabar mengenai kematian Sun Xiang telah sampai ke telinga ketua asosiasi dan karena masalah ini, misi terpaksa dihentikan untuk sementara waktu.
Bukan karena takut keberadaan mereka terekspos oleh pihak kekaisaran, tapi karena ketua asosiasi ingin memastikan apakah Sun Xiang benar-benar mati dalam menjalankan misi.
"Tetua ketiga, apa kau yakin bocah itu benar-benar gagal menjalankan misi?"
"Entahlah, aku sendiri tidak terlalu yakin dengan semua ini" jawab tetua ketika.
"Alasannya?"
"Aku sudah melatih dan mengawasi mereka semua selama lima tahun, jadi aku tahu seperti apa mereka, khususnya Sun Xiang."
"Meski pada akhirnya nanti mereka juga akan menemui kematian, tapi menurutku, bocah itu bukan sosok yang mudah dikalahkan."
Tetua ketiga telah mengamati perkembangan semua anak didiknya selama lima tahun, dan diantara semua muridnya, Sun Xiang adalah murid paling berbakat.
Walaupun tingkatan-nya sama dengan murid-murid yang lain, tapi kemampuan bertarungnya melebihi mereka semua, karena itulah dia tidak percaya ketika mendengar kabar itu.
"Kalau begitu, kita harus menyelidiki masalah ini" sahut ketua asosiasi.
"Lalu, bagaimana dengan misinya, ketua?"
"Misinya akan ditunda sampai masalah ini selesai. Lagipula, kita tidak mungkin bisa bergerak bebas untuk beberapa waktu ke depan."
"Baik, ketua!"
Tetua ketiga kemudian mengumpulkan beberapa anggota asosiasi, lalu memerintahkan mereka pergi ke ibukota kekaisaran, guna untuk menyelidiki kematian Sun Xiang.
Proses penyelidikan itu-pun berlangsung selama beberapa hari, dan akhirnya mereka menemukan fakta bahwa orang yang dieksekusi di ibukota kekaisaran bukanlah Sun Xiang.
Ketua asosiasi benar-benar marah setelah mendengar kabar itu, begitupun dengan tetua ketiga, ia merasa telah dibodohi dan dikhianati oleh murid kebanggaannya.
Setelah itu, ketua asosiasi Bulan Darah menetapkan Sun Xiang sebagai seorang pengkhianat, tidak hanya itu saja, ketua asosiasi juga menurunkan perintah untuk memburunya.
Untuk menghindari pihak kekaisaran, ketua asosiasi membagi anggotanya menjadi beberapa kelompok, lalu meminta mereka untuk menyebar ke seluruh penjuru kekaisaran.
Selain menghindari pihak kekaisaran, pembagian ini juga akan mempermudah mereka dalam mencari keberadaan Sun Xiang yang entah ada dimana.
Sementara itu.
Setelah berhasil menjalankan rencananya, Sun Xiang langsung bergegas meninggalkan ibukota kekaisaran, dan saat ini ia sedang dalam perjalanan menuju perbatasan.
Pada awalnya Sun Xiang hanya ingin bersembunyi di suatu tempat di kekaisaran Bei, tapi pikirannya berubah dan memutuskan untuk meninggalkan kekaisaran.
Hanya dengan meninggalkan kekaisaran Bei barulah ia bisa merasa aman, dan hanya dengan meninggalkan kekaisaran Bei, barulah ia memiliki waktu untuk memperkuat diri.
Meski sudah berhasil melarikan diri dari genggaman asosiasi Bulan Darah, tapi bukan berarti rencananya juga sudah berakhir, justru ini adalah permulaan dari semuanya.
Rencana Sun Xiang yang sebenarnya adalah menghancurkan asosiasi Bulan Darah, agar kedepannya nanti tidak ada lagi anak-anak yang mengalami siksaan seperti yang ia alami.
***
Setelah menempuh perjalanan selama berminggu-minggu, Sun Xiang akhirnya tiba di wilayah perbatasan, dan hanya butuh beberapa langkah lagi untuk meninggalkan kekaisaran.
"Apa tujuanmu datang ke sini?" tanya prajurit itu.
"Memangnya apa lagi? Tentu saja ingin meninggalkan kekaisaran ini" jawab Sun Xiang.
"Apa alasannya?"
"Tidak ada alasan khusus, aku hanya merasa muak tinggal di sini."
"Bocah! Hati-hati dengan ucapanmu, karena kau bisa saja kehilangan kepala jika sembarangan bicara" sahut salah seorang prajurit.
"Aku tidak bicara sembarangan, karena memang itulah faktanya!"
"Bocah! Apa kau mata-mata dari kekaisaran Zhong?"
"Aku lahir dan dibesarkan di sini, jadi bagaimana mungkin aku menjadi mata-mata kekaisaran Zhong" jawab Sun Xiang.
"Tangkap bocah sialan ini!"
"Sudah kuduga, semua ini tidak akan berjalan dengan mulus" gumam Sun Xiang, lalu melesat maju menghadapi para prajurit tersebut.
Walaupun tidak menggunakan pedang, namun Sun Xiang tidak merasa kesulitan sedikitpun saat menghadapi mereka, bahkan ia bisa menghindari serangan mereka dengan mudah.
"Mati kau, bocah sialan!"
Sun Xiang menghindari serangan prajurit tersebut sembari mengaliri tangan kanannya dengan energi spiritual, lalu setelahnya, ia mendaratkan serangan pada prajurit tersebut.
Pukulan Sun Xiang membuat prajurit itu terlempar hingga beberapa meter, kemudian Sun Xiang melompat ke udara dan meraih pedang yang terlepas dari genggaman prajurit tersebut.
Setelah itu, Sun Xiang bergerak dengan kecepatan tinggi dan mulai membantai beberapa prajurit yang tersisa.
Slash!
Slash!
Hanya dalam hitungan detik, beberapa prajurit yang tersisa telah terkapar tak bernyawa di tanah, mereka semua meninggal dengan kondisi kepala yang terpenggal.
"Aku tidak bisa berlama-lama di sini" gumam Sun Xiang, kemudian melesat melewati gerbang perbatasan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
lanjut
2024-05-20
0
Senthot Haryantogawi
lanjut up👍
2023-11-09
0
Mantap 👍👍👍
2023-11-04
0