Kota Yunji, kekaisaran Zhong.
"Tunjukkan tanda pengenal mu!" ujar prajurit penjaga gerbang kota.
"Maaf, aku kehilangan semua barang ku saat dalam perjalanan menuju ke sini" jawab Sun Xiang.
Prajurit itu mengamati penampilan Sun Xiang dari ujung kepala hingga ujung kakinya, meski tidak ingin percaya tapi penampilannya yang compang-camping sangat meyakinkan.
"Apa kau dirampok oleh bandit?"
Sun Xiang mengangguk, "aku cukup beruntung karena berhasil meloloskan diri dari mereka."
"Baiklah, aku akan mengizinkan-mu masuk ke kota ini, tapi kau harus menjalani pemeriksaan terlebih dahulu."
"Tidak masalah" sahut Sun Xiang.
Sun Xiang menurut dengan patuh dan tidak memberikan perlawanan sedikitpun, karena saat ini ia benar-benar lelah dan tidak memiliki tenaga untuk bertarung.
"Tunggu di sini, sebentar lagi komandan akan datang menemui-mu" ucap prajurit itu, kemudian meninggalkan Sun Xiang sendirian.
Tidak lama berselang, seorang pria paruh baya yang mengenakan zirah berwarna perak masuk ke ruangan itu, dia adalah komandan pasukan yang menjaga keamanan kota Yunji.
Sang komandan berjalan mengelilingi Sun Xiang sembari mengamati penampilannya, lalu menghentikan langkahnya setelah berada tepat di hadapan Sun Xiang.
"Siapa namamu?" tanya sang komandan.
Sun Xiang mengangkat wajahnya, kemudian menatap mata komandan tersebut sembari memperkenalkan dirinya. "Namaku Sun Xiang."
"Darimana kau berasal?" sang komandan mengajukan pertanyaan kedua dengan tatapan tajam.
"Desa terpencil di wilayah perbatasan." Sun Xiang menjawab dengan santai, bahkan tidak terlihat gugup sedikitpun.
"Apa tujuanmu datang ke kota ini?"
"Aku hanya anak yatim-piatu dan miskin, jadi kupikir aku bisa mengubah hidupku dengan datang ke kota" jawab Sun Xiang.
"Lalu, apa yang telah menimpamu hingga membuat penampilanmu mirip dengan seorang pengemis?"
Masih seperti sebelumnya, tanpa ada rasa keraguan sedikitpun, Sun Xiang menceritakan apa yang telah terjadi padanya, tapi semua itu hanyalah karangan belaka.
Peristiwa perampokan yang diceritakan oleh Sun Xiang memang benar adanya, tapi dia bukanlah korban dalam perampokan, melainkan pelaku perampokan itu sendiri.
"Bagaimana dengan yang lainnya? Apakah mereka selamat?"
Sun Xiang menggeleng pelan, "tidak ada seorangpun yang selamat selain diriku" jawabnya.
"Dan jika komandan tidak percaya, anda bisa mengutus para prajurit untuk memeriksa mayat mereka di hutan."
"Memang itulah yang ingin kulakukan dan untuk sementara waktu, kau akan ditahan di tempat ini."
"Baik, komandan!"
Setelah itu, komandan pasukan memerintahkan beberapa pasukannya untuk ke hutan, guna untuk memastikan cerita yang disampaikan oleh Sun Xiang padanya.
Atas perintah dari sang komandan, sejumlah pasukan kemudian masuk ke hutan dan benar saja, mereka benar-benar menemukan sejumlah mayat di sana.
Dengan adanya bukti itu, Sun Xiang kemudian dibebaskan dan diizinkan untuk tinggal di kota Yunji, dengan syarat ia harus membuat tanda pengenal yang baru.
***
Beberapa minggu kemudian.
Demi untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari, Sun Xiang memutuskan untuk bekerja sebagai seorang pelayan di salah satu restoran yang cukup ternama di kota Yunji.
Sampai saat ini, kehidupannya berjalan dengan normal dan baik-baik saja, namun yang namanya kehidupan tidak selamanya berjalan sesuai seperti yang diinginkan.
Sun Xiang yang sedang tergesa-gesa membawa pesanan, tanpa sengaja menumpahkan makanan yang dibawanya dan mengenai salah seorang pengunjung restoran.
"Tuan, aku benar-benar minta maaf" ucap Sun Xiang.
"Apa kau pikir semua ini akan selesai hanya dengan minta maaf?!"
"Lalu, apa yang harus kulakukan, tuan?"
"Berlututlah, bersihkan kakiku dengan lidahmu!"
"Tuan, permintaan anda sudah keterlaluan." sahut Sun Xiang yang masih berusaha untuk sabar.
Plak!
Pemuda itu berdiri dan langsung mendaratkan tamparan di pipi Sun Xiang, suaranya sangat keras dan berhasil menarik perhatian semua pengunjung restoran.
"Sampah sepertimu seharusnya tidak membantah perkataan-ku. Berlutut dan jilat kakiku sekarang juga!"
Bugh!
Sun Xiang yang sudah tidak bisa menahan emosinya melayangkan pukulannya, pemuda itupun dibuat terlempar hingga menabrak meja pengunjung lain.
"Sampah sialan! Apa kau sudah bosan hidup?!"
Rekan-rekan pemuda yang dipukul Sun Xiang tidak tinggal diam, mereka semua berdiri dari tempat duduknya dan langsung melayangkan serangan pada Sun Xiang.
Suasana di ruangan menjadi kacau, pengunjung yang tidak ingin terlibat bergegas meninggalkan restoran, namun ada juga yang masih tetap tinggal untuk menyaksikan pertarungan.
"Apa kau hanya bisa menghindar!" ujar salah seorang pemuda.
"Tentu saja tidak!" sahut Sun Xiang sembari menghindari serangan pemuda tersebut.
Setelah berhasil menghindari serangan, Sun Xiang langsung melesatkan pukulan dan mendarat tepat di tubuh pemuda itu, kemudian ia berputar dan melayangkan tendangan ke pemuda lainnya.
"Keparat sialan! Kau tidak akan ku ampuni lagi!"
Para pemuda itu mengeluarkan pedang mereka dari sarungnya, lalu mereka mengaliri pedang mereka dengan energi spiritual dan membuat bilahnya memancarkan cahaya.
"Sampah, bersiaplah untuk mati!"
"Hentikan!" ujar seseorang yang baru saja memasuki restoran, dia adalah komandan pasukan keamanan.
"Komandan" sapa Sun Xiang, namun hanya ditanggapi dengan anggukan pelan oleh sang komandan.
"Kalian bertiga, selagi aku masih sabar sebaiknya kalian pergi dari sini!" ujar sang komandan.
"Cihh... Kali ini kau beruntung, tapi tidak lain kali!" ujar salah seorang dari mereka, kemudian pergi meninggalkan restoran bersama kedua rekannya.
"Sun Xiang, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya komandan pasukan setelah ketiga pemuda itu meninggalkan restoran.
Sun Xiang kemudian menjelaskan apa yang terjadi sembari membereskan sisa kekacauan, selain itu ia juga berterima kasih pada sang komandan karena sudah menyelamatkan-nya.
"Lain kali, kau harus lebih berhati-hati" ucap sang komandan.
"Akan kuingat!"
"Baiklah, aku akan melanjutkan tugasku" sahut komandan pasukan, kemudian meninggalkan restoran.
Tidak lama setelah sang komandan meninggalkan restoran itu, pemilik restoran serta pelayan lainnya akhirnya keluar dari persembunyian dan menghampiri Sun Xiang.
Pemilik restoran memarahi Sun Xiang karena kekacauan yang ia sebabkan membuat pelanggannya pergi. Selain itu, sang pemilik restoran juga langsung memecat Sun Xiang.
"Sial! Gara-gara mereka aku kehilangan pekerjaan!"
Pada awalnya Sun Xiang ingin melupakan masalah ini, namun karena sekarang ia dipecat dari pekerjaannya, iapun memutuskan untuk membunuh ketiga pemuda itu.
Selain itu, Sun Xiang juga yakin jika mereka tidak akan diam saja dan daripada membiarkan masalah itu semakin membesar, akan lebih baik jika ia selesaikan hingga tuntas.
Karena tidak memiliki senjata, Sun Xiang kemudian mencuri sebilah pisau dari dapur restoran, lalu meninggalkan tempat itu untuk mencari ketiga pemuda yang sebelumnya.
"Ternyata kalian bersembunyi di sini" ucap Sun Xiang setelah menemukan ketiga pemuda tersebut.
"Oh, bukanlah kau sampah yang di restoran?"
"Benar! Aku adalah sampah yang akan merenggut nyawa kalian!"
"Hahahaha! Justru kaulah yang mengantarkan nyawa pada kami!" ujar salah seorang dari mereka, lalu melesat maju menyerang Sun Xiang.
Sun Xiang menghindari serangan pemuda itu dengan mudah, pada saat yang hampir bersamaan, Sun Xiang juga melayangkan serangannya pada pemuda tersebut.
Slash!
Arkhhhh!
Tebasan yang dilancarkan oleh Sun Xiang berhasil memotong tangan kanan pemuda itu, namun sayangnya, pisau dapur yang ia gunakan langsung hancur setelahnya.
Kualitas pisau dapur tentunya tidak sebanding dengan senjata para kultivator, karena itulah pisau dapur tersebut langsung hancur setelah dialiri dengan energi spiritual.
Sun Xiang membuang gagang pisau dapur tersebut, kemudian meraih pedang milik pemuda yang menyerangnya. Lalu setelah itu, Sun Xiang memenggal kepala pemuda tersebut.
"Sekarang giliran kalian!" ujar Sun Xiang.
Kedua pemuda itu mengeluarkan pedang mereka dari sarungnya, lalu mengaliri pedang itu dengan energi spiritual, kemudian mereka melesat maju dan menyerang Sun Xiang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
josss gandos
2024-05-20
0
Senthot Haryantogawi
up
2023-11-09
0
Seru dan menarik
2023-11-04
0