Chapter 13: Ujian Terakhir

Di akhir tahun, saat semuanya mulai memasuki tahap akhir, Alex merasa tegang dan penuh tantangan. Ujian akhir menanti di hadapannya, sebuah ujian yang akan menentukan apakah dia akan lulus dan melangkah ke masa depan yang telah dia impikan. Semua kerja keras, keringat, dan perjuangan yang telah dia lakukan selama ini akan diuji dalam waktu yang singkat. 

Alex tahu bahwa ini adalah saat yang tidak bisa dianggap enteng. Dia merasa tanggung jawab yang besar terletak di pundaknya, dan itu memaksa dirinya untuk berfokus dan berusaha semaksimal mungkin. Dia menghabiskan banyak malam belajar di perpustakaan, memeriksa catatan-catatan yang telah dia buat sepanjang tahun. Meskipun ada momen ketika rasa lelah mulai menyergap, tekadnya yang kuat membuatnya terus maju. 

Mia selalu berada di sisinya, memberikan dukungan dan semangat. Dia tahu betapa pentingnya ujian ini bagi Alex, dan dia tidak ragu untuk memberikan kata-kata penuh semangat setiap kali dia melihat Alex merasa cemas. "Kamu bisa, Alex. Aku tahu kamu sudah bekerja keras. Percayalah pada dirimu sendiri." 

Namun, meskipun dukungan dari Mia sangat berarti, Alex masih merasa gugup. Dia merasa seperti semua harapan dan impian masa depannya bergantung pada hasil ujian ini. Mereka akan mengubah arah hidupnya, dan pemikiran tentang itu membuat hatinya berdegup lebih cepat. 

Saat hari ujian akhirnya tiba, suasana tegang terasa di seluruh kampus. Alex memasuki ruang ujian dengan hati yang berdebar kencang. Dia melihat sekeliling, melihat wajah-wajah teman sekelasnya yang juga tampak tegang. Namun, dia mencoba untuk tetap tenang dan berkonsentrasi pada soal-soal yang ada di hadapannya. 

Jam-jam dalam ujian berlalu dengan cepat. Alex berusaha menjawab setiap pertanyaan dengan cermat, menerapkan semua yang telah dia pelajari. Dia merasa seolah dunia di dalam ruangan itu hanya berputar di sekitarnya dan soal demi soal diselesaikannya dengan tekun. 

Setelah ujian selesai, Alex merasa campuran antara lega dan ketidakpastian. Dia tahu bahwa dia telah memberikan yang terbaik, tetapi masih ada keraguan tentang apakah itu cukup. Setelah keluar dari ruangan ujian, dia bertemu dengan Mia di luar dan dia bisa melihat raut wajahnya yang penuh harap. 

"Bagaimana perasaanmu?" tanya Mia dengan cemas. 

Alex tersenyum lembut. "Sulit untuk dibilang, tapi aku sudah mencoba yang terbaik." 

Mereka berjalan pulang bersama, berbicara tentang ujian dan berbagai hal lainnya untuk mengalihkan pikiran Alex dari rasa gugupnya. Mia memberikan dukungan dan keyakinan, mengingatkannya bahwa hasil ujian bukanlah segalanya dan masa depan masih penuh peluang. 

Hari-hari berlalu, dan hasil ujian semakin mendekat. Alex dan Mia menunggu dengan hati yang berdebar-debar. Setiap kali mereka berbicara tentang hal lain, mata mereka tak sadar selalu beralih ke arah kalender. Dan akhirnya, hari pengumuman tiba. 

Di balik layar laptop, Alex dan Mia duduk berdampingan, menggenggam tangan satu sama lain. Mereka mengklik tautan yang membawa mereka pada hasil ujian yang begitu dinanti-nantikan. Detik-detik berlalu perlahan, dan akhirnya, hasil itu muncul di layar. 

Alex menutup matanya sejenak, mencoba meredam detakan jantungnya yang kian cepat. Mia menahan napas, tangannya semakin erat menggenggam tangan Alex. Dan ketika Alex membuka matanya, senyum besar terukir di wajahnya. 

"Dapat lulus dengan nilai sangat baik," ucap Alex, suaranya penuh kegembiraan. 

Mia merasa hatinya melonjak kegirangan. Dia memeluk Alex dengan erat, merasakan tanggapan gembira yang begitu besar dari hatinya. Mereka berdua tertawa dan merayakan keberhasilan Alex. Semua perjuangan, kerja keras, dan usaha yang telah dia berikan selama ini telah membuahkan hasil yang membanggakan. 

Di tengah canda tawa, mereka merasakan beban yang telah hilang. Ujian akhir telah selesai, dan sekarang Alex bisa melangkah maju dengan percaya diri ke masa depan yang cerah. Mia melihat wajah Alex yang berbinar-binar, dan dia merasa begitu bangga dan bahagia atas pencapaian kekasihnya. 

Dalam kebahagiaan ini, mereka merangkul satu sama lain, tangan mereka tergenggam erat. Ujian terakhir ini bukan hanya tentang kelulusan akademis, tetapi juga tentang ujian dalam hubungan mereka. Dan hasilnya membuktikan bahwa mereka bisa mengatasi segala tantangan bersama, seiring langkah mereka menuju masa depan yang penuh harapan.

Mia sangat bangga melihat keberhasilan Alex dalam ujian akhir tersebut. Selama proses persiapan ujian, dia telah menjadi pendukung yang setia. Dan sekarang, dengan hasil yang begitu memuaskan, dia merasa senang dan puas akan hasil kerja keras mereka berdua.

Setelah pengumuman hasil ujian, Mia berusaha memberikan dukungan moril dan akademis yang lebih besar kepada Alex. Dia mengajak Alex untuk merayakan pencapaian mereka dengan makan malam di restoran favorit mereka. "Kita berdua sudah melewati begitu banyak, dan kita pantas merayakannya," ucap Mia dengan senyum.

Saat mereka duduk di restoran, suasana hangat dan akrab memenuhi udara di sekitar mereka. Mia memandang Alex dengan mata penuh kebanggaan. "Kamu tahu, Alex, aku melihat betapa kerasnya kamu bekerja selama ini. Kamu benar-benar telah memberikan yang terbaik." 

Alex tersenyum tulus. "Aku nggak akan bisa sampai sini tanpa dukunganmu, Mia. Kamu memberiku semangat dan motivasi untuk terus maju." 

Mia mengangguk. "Dan kamu juga memberiku semangat, Alex. Hubungan kita ini saling memberi dukungan dan inspirasi." 

Selain memberikan dukungan moril, Mia juga membantu Alex dalam hal akademis. Mereka mulai saling belajar bersama, membagi pengetahuan dan pandangan mereka tentang berbagai materi pelajaran. Mia membantu Alex dalam hal-hal yang mungkin dia kesulitan, dan sebaliknya. Kerjasama mereka dalam belajar semakin mempererat ikatan mereka. 

Tidak hanya dalam akademis, Mia juga memberikan dukungan dalam berbagai aspek kehidupan Alex. Ketika Alex merasa lelah atau cemas, Mia selalu ada di sampingnya, memberikan kata-kata penuh semangat dan dorongan untuk tetap maju. Dia menjadi tempat yang aman bagi Alex untuk berbagi perasaan dan pikiran, tanpa takut dihakimi atau diabaikan. 

Dalam perjalanannya menuju kelulusan, Alex merasakan betapa beruntungnya dia memiliki seseorang seperti Mia di sisinya. Kehadirannya telah memberikan warna dan kekuatan baru dalam hidupnya. Dan Mia, dengan sepenuh hati, melihat bahwa dia juga tumbuh dan belajar banyak dari hubungan mereka.

Mia merasa bangga bahwa dia dapat memberikan dukungan moril dan akademis yang besar bagi Alex. Ini adalah cara dia menunjukkan betapa dia peduli dan menghargai keberhasilan dan perjuangan Alex. Dalam setiap langkah yang diambil Alex, Mia selalu ada untuk mendukung, mendorong, dan merayakan. 

Seiring waktu berlalu, Alex semakin yakin bahwa dia dan Mia adalah tim yang tak terpisahkan. Keduanya tumbuh bersama, membangun hubungan yang kuat dan bermakna. Kehadiran Mia bukan hanya sebagai kekasih, tetapi juga sebagai teman, pendukung, dan mitra dalam menghadapi segala tantangan dan meraih mimpi-mimpi mereka. 

Dalam perjalanan mereka bersama, dukungan moril dan akademis yang besar dari Mia telah membantu Alex menjadi lebih baik. Dan melalui setiap perjuangan, kebahagiaan, dan pencapaian, mereka menyadari bahwa hubungan ini adalah anugerah yang tak ternilai.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!