Hari-hari berlalu dengan indah bagi Alex dan Mia. Keyakinan mereka pada takdir dan perasaan mereka yang semakin dalam telah menguatkan hubungan mereka. Semua momen yang mereka bagi bersama-sama menjadi bagian dari cerita cinta yang semakin berharga.
Saat akhir tahun sekolah semakin dekat, persiapan untuk pesta akhir tahun menjadi fokus utama. Semua siswa sibuk merencanakan pakaian dan tampilan mereka untuk malam spesial tersebut. Namun, Alex memiliki rencana yang lebih besar di dalam pikirannya.
Di malam pesta akhir tahun, suasana penuh semangat dan kegembiraan. Alex dan Mia datang dengan pakaian terbaik mereka, saling tersenyum dan saling memberi dukungan. Ketika mereka tiba di gedung pesta, suasana semakin hidup dengan musik dan tawa.
Namun, Alex memiliki sesuatu yang ingin dia lakukan di malam ini. Dia telah merencanakan sebuah kejutan yang akan membuat malam itu tak terlupakan. Ketika waktu yang tepat tiba, dia mendekati panggung yang telah disiapkan di tengah-tengah gedung.
Dengan hati yang berdebar, Alex mengambil mikrofon dan berdiri di depan semua orang. Mata Mia yang dipenuhi keheranan menatapnya dengan heran. Dengan suara yang gemetar tapi penuh keyakinan, Alex mulai berbicara.
"Selamat malam, teman-teman sekolah. Malam ini, aku ingin membagikan sesuatu yang spesial." Alex melanjutkan dengan suara yang semakin mantap. "Kalian mungkin tahu bahwa aku adalah seseorang yang suka mengajukan pertanyaan, suka mencari jawaban di antara barisan kata-kata. Tapi ada satu pertanyaan yang selalu membuatku merasa canggung dan tak bisa dijawab dengan kata-kata."
Mata Mia melongo, tak percaya akan apa yang dia dengar. Alex melanjutkan, "Mia, aku tidak tahu bagaimana cara mengungkapkannya dengan kata-kata, tetapi aku ingin kamu tahu bahwa perasaanku padamu begitu kuat dan tulus. Aku ingin membagikan pesan ini dengan semua orang di sini malam ini."
Pada saat itu, layar besar di panggung mulai menampilkan proyeksi. Kata-kata muncul dengan indah di layar, membentuk kalimat-kalimat yang merangkai perasaan Alex kepada Mia. Kata-kata itu memancar dengan kehangatan, dan mata Mia berkaca-kaca saat dia membaca setiap kata.
Alex melanjutkan dengan penuh perasaan, "Mia, aku ingin kamu tahu bahwa kamu adalah cahaya dalam hidupku. Kamu mengajarkan aku arti keberanian dan kebahagiaan. Kamu adalah teman, sahabat, dan seseorang yang telah merubah hidupku."
Dengan getaran hati yang tak tergambarkan, Alex mengakhiri kata-katanya dengan kata-kata yang membuat semua orang terharu, "Mia, akankah kamu menjadi pacarku?"
Mia menutup mulut dengan tangannya, air mata kebahagiaan meluncur di pipinya. Tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar, dia menatap mata Alex yang penuh harapan. Dia tidak perlu berkata-kata. Senyumannya yang tak terlupakan adalah jawaban yang Alex butuhkan.
Di hadapan semua orang yang hadir, di bawah sorotan lampu dan sorak-sorai teman-teman mereka, Alex dan Mia merasakan momen yang penuh makna. Mereka tahu bahwa malam itu adalah awal dari babak baru dalam hubungan mereka, dan pernyataan cinta publik ini akan menjadi kenangan indah yang tidak akan pernah terlupakan.
Pernyataan cinta publik Alex masih terdengar dalam telinga Mia seperti melodi indah. Setiap kali ia mengingat momen itu, hatinya berdesir bahagia. Mia merasa seperti dalam mimpinya yang paling manis, di mana cinta sejati menjadi kenyataan.
Beberapa hari setelah pernyataan cinta itu, Mia duduk di sudut perpustakaan dengan senyuman yang tak bisa dihilangkan dari wajahnya. Alex sedang sibuk di meja lain, tetapi mereka masih merasakan kehadiran satu sama lain di ruangan itu.
Saat Mia tenggelam dalam pikirannya, tiba-tiba ada selembar kertas yang terjatuh di depannya. Mia melirik sekeliling, mencari tahu siapa yang mungkin telah menjatuhkannya. Saat ia melihat kertas tersebut, terdapat sebuah pesan singkat:
"Apakah aku bisa duduk di sampingmu?"
Mia mengangkat kepala dan melihat Alex berdiri di depannya dengan senyuman lembut. Hatinya berdebar kencang saat ia mengangguk dan memberi isyarat bahwa Alex bisa duduk.
"Hey," sapa Alex dengan lembut saat ia duduk di samping Mia.
Hati Mia berdegup lebih kencang. Matanya terkunci pada mata Alex yang hangat. "Hai," jawabnya dengan suara lembut.
"Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan," kata Alex perlahan, matanya masih terkunci pada mata Mia.
Mia merasa dadanya berdesir lebih cepat lagi. Ia merasa seolah-olah waktu berhenti dan hanya mereka berdua yang ada di dalam ruangan itu. "Apa itu?" tanyanya, suaranya hampir serak karena gugup.
Alex mengambil nafas dalam-dalam sebelum berkata, "Aku ingin kamu tahu bahwa setiap kata yang aku ucapkan pada saat pernyataan cinta itu adalah tulus dari lubuk hatiku. Aku tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya, dan aku ingin menghabiskan setiap momen bersamamu."
Mia merasa matanya berkaca-kaca mendengar kata-kata Alex yang tulus. Ia tidak pernah membayangkan bahwa seseorang bisa mengungkapkan perasaan dengan begitu tulus dan jujur. Hatinya hangat oleh kehangatan kata-kata itu.
"Alex," ucap Mia dengan suara lembut, "aku juga ingin kamu tahu bahwa aku merasakan hal yang sama. Pernyataan cintamu, itu membuatku tersentuh dengan cara yang tidak bisa kubayangkan sebelumnya."
Alex menatap Mia dengan mata penuh harapan. "Aku sangat bahagia mendengarnya, Mia. Ini seperti beban besar yang telah terangkat dari pundakku."
Sorot mata mereka bertemu dalam senyuman yang tak terucapkan, dan di antara mereka terjalin ikatan yang semakin erat. Mia merasa sungguh beruntung telah menemukan seseorang seperti Alex, yang memiliki keberanian untuk mengungkapkan perasaannya dengan tulus dan mendalam.
Alex meraih tangan Mia dengan lembut, tatapannya penuh ketulusan. "Aku ingin kita menjalani hubungan ini dengan kejujuran dan ketulusan. Kita akan berbagi semua perasaan, baik suka maupun duka, dan kita akan saling mendukung tanpa ragu."
Mia mengangguk penuh setuju, matanya bersinar penuh keyakinan. "Aku juga, Alex. Aku ingin kita tumbuh bersama, belajar satu sama lain, dan saling mengerti dalam setiap aspek kehidupan kita."
Seiring waktu berlalu, Alex dan Mia semakin menyatu. Mereka belajar satu sama lain dengan cermat, menemukan keunikan dan kelebihan yang membuat masing-masing begitu istimewa. Setiap hari adalah petualangan baru dalam hubungan mereka, di mana mereka berdua memberikan dukungan, kehangatan, dan cinta.
Semua rahasia mereka terbuka, tak ada yang tersembunyi. Setiap perasaan, harapan, dan impian diungkapkan dengan tulus. Mia merasa bahwa dalam kehadiran Alex, ia telah menemukan seorang teman sejati, seseorang yang tak hanya dia cintai, tapi juga seseorang yang selalu ada di sampingnya dalam setiap langkah yang diambil.
Di perpustakaan yang pernah menjadi tempat pertemuan pertama mereka, di bawah cahaya yang lembut, Alex dan Mia menghabiskan banyak waktu bersama. Mereka tertawa bersama, berbagi cerita-cerita tentang masa lalu dan impian masa depan. Di kafe sekolah, mereka duduk berdua sambil menikmati secangkir kopi, membahas tentang kehidupan, ilmu pengetahuan, dan semua hal di antara keduanya.
Setiap momen yang mereka bagi bersama menjadi begitu berharga. Mereka tidak hanya tumbuh sebagai pasangan, tapi juga sebagai individu yang lebih baik. Bersama, mereka menemukan arti dari mendukung, menghargai, dan berbagi dalam sebuah hubungan yang penuh makna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments