sampainya di kantor Tasya langsung pergi ke ruangan Brian dengan membawa materai dan juga bolpoin miliknya.
"permisi tuan,"ucap Tasya .
"sejak kapan kamu memindahkan meja kamu yang di sini ke ruangan yang sebelumnya?,"tanya Brian dengan nada kesal.
"saya disuruh oleh mbak-mbak staf waktu itu" .
"mbak mbak siapa kamu yang jelas dong kalau bicara?".
"saya tidak tahu namanya Tuan saya hanya disuruh saja".
"dan kamu menurutinya?".
"iya Tuan karena menurut saya alasannya tepat,beliau mengatakan kalau saya di sini terus nanti jika ditemu oleh Nona Angeline maka saya yang akan disalahkan, Ya sudah saya pindah saja".
"Halah Ya sudahlah, pindah topik, kamu sudah bawa materai dan juga pulpennya?".
"sudah tuan".
Brian memberikan kertas yang berada di dalam map berwarna merah,dan sebelum itu Brian menempelkan materai yang dibawa Tasya .
Tasya langsung membuka map tersebut dan di dalamnya berisi sebuah surat perjanjian.
-*-
SURAT PERJANJIAN PRANIKAH
tidak boleh ikut campur dalam urusan masing-masing.
2.tidak boleh sampai ada yang jatuh cinta.
dilarang mengatur satu sama lain.
harus selalu terlihat harmonis di depan semua orang termasuk keluarga.
harus pulang tepat waktu dan tidak boleh membantah.
6.rahasiakan pernikahan di depan orang-orang yang tidak tahu tentang pernikahan ini.
dilarang tidur bersama, jika ada salah satu yang tidur duluan dengan yang satunya, maka orang itu wajib dihukum sesuai permintaan si pemenang.
Dengan adanya surat ini saya "Brian arselio Wijaya", dan juga "Kania Natasha Gardana", mengaku setuju atas semua yang ada di atas, jika ada salah satu yang melanggar, atau salah satu yang tidak terima, maka orang itu wajib dihukum.
jika tidak terima dengan perjanjian ini,maka yang tidak terima harus mengatakan dan meyakinkan kepada pihak keluarga atas alasannya tidak menerima pernikahan, tapi dengan catatan tidak boleh sampai mengatakan kalau tidak mau menikah akibat surat perjanjian.
karena surat perjanjian ini bersifat pribadi hanya diketahui oleh kedua orang di atas, dan kalau sampai salah satu melanggar dan memberitahu kepada orang lain tentang perjanjian ini, orang itu wajib membayar denda sebesar 235 juta.
-*-
("yang bener aja gue harus ngebayar 235 juta,kalau gue nggak setuju gue harus bilang gitu sama mama papa, Lah terus gue bilang apa, kan gue nggak pernah nolak permintaan dari mereka,"ucapnya dalam hati).
"bagaimana Tasya apakah kamu setuju untuk tanda tangan,atau kamu memilih untuk mengucapkan kepada kedua orang tuaku dan juga orang tuamu mengenai dirimu yang tidak mau dijodohkan?,"tanya Brian dengan tatapan mata mengejek
"saya setuju, saya akan langsung menandatangani surat perjanjian ini, tapi jika nantinya tuan yang kalah,berarti tuan yang harus menjelaskan semuanya kepada kedua orang tua saya dan juga kedua orang tuan, dan Tuhanlah yang akan membayar uang itu kepada saya,"jawab Tasya yang juga melihat dengan tatapan menantang.
Brian dan Tasya sama-sama berjabat tangan dan mereka tersenyum satu sama lain,dan tiba waktunya Brian untuk pergi meeting bersama dengan klien yang sangat penting, Tasya juga ikut bersama dengan Brian, untuk kali ini Brian lah yang membawa dokumennya.
"selamat siang tuan, selamat datang,"sambil mengulurkan tangan, dan juga disambut oleh seseorang yang di depannya.
"Tuan Brian... anda tambah lama tambah gagah ya, oh ya ini siapa, kok tumben sekali bawa wanita ke sini apa ini calon Tuan Brian?,"tanya Liam.
"Ya seperti itulah Tuan, oh ya perkenalkan ini namanya Tasya, dia sekretaris pribadi saya sekaligus calon istri saya,"ucap Brian dengan lembut.
"saya tidak menyangka kalau anda memiliki selera yang bagus juga ya Tuan, selamat siang nona Wijaya,"jawab Liam sambil menyapa Tasya dan mengulurkan tangannya, Tasya menerima uluran tangan itu dan juga tersenyum kepada Liam.
mereka semua pun masuk ke dalam ruangan dan mulai meeting bersama, di situ yang menjelaskan sesama asisten jadi Brian tidak usah menjelaskan sama sekali mengenai kontraknya, tinggal Tasya saja yang menjelaskan di depan .
Brian memberikan dokumen yang sudah dipegangnya dari tadi, dan Tasya membuka dokumen itu sembari tersenyum.
("anjir..., dokumen apaan nih, ini kan yang tadi ditandatangani sama gue, kok bawa yang ini sih, dia ngeh atau enggak sih atau dia emang sengaja buat ngerjain gue aja?,"ucapnya sendiri dalam hati).
Tasya lagi-lagi tersenyum dan ia bingung harus mengucapkan apa, iya tersenyum kepada Bryan dan membuka sedikit dokumen yang diberikannya.
"Ada apa Tasya, apakah ada yang tidak beres?,"tanya Brian dengan naik turunkan alisnya dan tersenyum jahil.
Tasya menarik nafasnya dalam-dalam dan juga menghembuskannya dengan perlahan.
"jadi begini Tuan Liam dan juga asisten Tuan Liam, saya akan menjelaskan tentang sistem kontrak dari perusahaan kami.
kami tidak mau memberikan batasan atau apapun yang bisa memberatkan anda, kami hanya memberikan beberapa persyaratan yang harus anda tepati atau lebih tepatnya Anda lakukan.
dan mengenai persyaratan yang sangat dibilang pribadi ini saya tidak bisa langsung mengatakannya, saya akan langsung memberikan kontrak saya agar bisa ditandatangani oleh anda, dan Anda bisa melihat sendiri.
karena saya tidak terlalu yakin kalau di ruangan ini benar-benar tidak bisa didengar oleh orang lain selain kita yang berada di dalam,demi mengurangi kemungkinan untuk bocornya kontrak saya akan langsung memberikan ini kepada Anda,"jawab Tasya dengan sopan dan hendak memberikan map berwarna merah itu.
Brian terlihat panik karena ia tahu kalau map merah itu berisi surat perjanjian rupanya surat kontrak antara perusahaannya dan juga perusahaan Tuan Liam.
"begini Tuan Liam,bukannya saya tidak mau memberikan surat perjanjian ini kepada Anda, tapi lebih baik nanti saya kirimkan lewat email dulu,nanti jika anda kurang setuju dengan salah satu persyaratan yang saya ajukan kepada anda anda bisa langsung mengatakan kepada saya.
jadi saya bisa langsung mengubahnya daripada sistem kertas seperti ini, dan untuk mengubahnya pasti akan memerlukan waktu yang lama, apakah anda berkenan untuk saya kirimkan lewat email saja,"ucap Brian yang mencari alasan.
"oh bagus juga rencana kamu,Ya sudah nanti saya akan melihatnya lewat email saja biar saya juga bisa mempelajari sistem kontrak yang anda buatkan untuk saya dan Nona Tasya juga tadi mengatakan kalau perjanjian ini tidak memberatkan pihak saya.
jika nanti saya tidak setuju dengan salah satu persyaratan apakah boleh saya mengajukan untuk banding persyaratan ini?".
"boleh Tuan sangat boleh".
Tuan Liam tersenyum dan menganggukan kepalanya lalu Tuan Liam langsung pamitan dan pergi.
Tasya dan Bryan sama-sama tersenyum sinis dan menatap kepergian Tuan Liam.
🌺💫🌺
Oke Guys terima kasih buat yang sudah baca, selamat membaca:) .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments