Di jodohkan

Brian ikut dengan sang ibu untuk pergi ke cafe, karena Lulu mengatakan kalau dia hanya sebentar saja pergi ke cafe bersama dengan papanya .

"boleh nggak sih Bun, kalau bunda berangkatnya sama papa aja, soalnya sebentar lagi Brian ada janji sama orang lain,dan lagi kan ada apa-apa yang bisa nganterin bunda, kenapa nggak papa aja?,"ucap Brian dengan malas.

"tapi kan bunda maunya sama kamu,lagian kapan lagi coba kamu bisa berangkat bareng bunda dan papa, please mau ya, bunda pengen banget dianterin kamu, udah lama loh bunda nggak diantar ke mana-mana sama kamu,"Jawab lulu yang juga memelas.

"Ya udah deh iya aku ikutin apa kata bunda, oh ya papa mana Bun?".

"papa kamu udah ada di mobil kamu duluan dari tadi, soalnya bunda disuruh nunjukin kamu biar kamunya mau, kamu mau kan".

Brian menganggukan kepala dan mereka berdua pun keluar lalu pergi bersama menuju ke cafe yang sudah dijanjikan oleh mereka untuk bertemu dengan keluarga Tasya.

"selamat datang,"siapa Laila ketika bertemu dengan keluarga Brian.

"Laila pasti kamu udah nunggunya lama banget ya, Maaf ya tadi agak riweh di rumah,"Jawab Lulu.

"ya nggak apa-apa kali... kita juga di sininya baru datang kok,"jawab Laila.

mereka semua mulai duduk bersama di meja makan tersebut, dan ngobrol-ngobrol santai, tapi semakin lama obrolan itu semakin serius.

"Tasya kamu sebentar lagi lulus sekolah kan?,"tanya Lulu.

"i- iyah tante,"jawab Tasya sambil menunduk.

"kamu mau lanjut ke mana, mau kuliah, bekerja, atau kamu mau melakukan hal-hal yang lain?".

"masih belum tahu tante".

semua menganggukan kepala bersama-sama, dan di situ tiba-tiba Agam menyela pembicaraan.

"daripada terus basa-basi lebih baik kita mulai saja intinya,"ucap Agam.

"papah...,"ucap dulu sambil menyenggol suaminya.

"ada apa pah , bunda?,"tanya Brian.

"ini anu -

"sudah sudah, jadi begini brainly kami berniat untuk menjodohkan mu dengan Tasya,"jawab Agam.

Tasya dan Bryan sama-sama mengerikan dahinya mereka benar-benar tidak tahu kalau hal ini akan terjadi kepada mereka, dan tidak ada pemberitahuan sama sekali mengenai hal ini sebelumnya.

"pahhh Apa maksud papah?,"tanya Brian sambil melihat ke arah ayahnya.

"iya Mah, Apa maksud dari om Agam?,"tanya Tasya kepada sang ibu.

"oke oke biar bunda yang jelasin semuanya, sayang..., kalian berdua dijodohkan,kalian akan dipersatukan dalam ikatan pernikahan,"Jawab Lulu.

"kenapa harus kita?,"tanya Brian.

"iya Mama kenapa harus kita?,"tanya Tasya kepada sang ibu.

"begini sayang biar bunda jelaskan yah, ini semua adalah perjanjian mama kamu , Mama kamu dulu mengatakan kalau seandainya dia memiliki anak laki-laki, dan Laila memiliki anak perempuan, makam jika usia si perempuan itu sudah menginjak di 18 tahun mereka berdua akan dinikahkan.

entah saat itu anak-anak sedang memiliki hubungan dengan siapa, atau memiliki ikatan dengan siapa, mereka berdua harus tetap dijodohkan,"Jawab Lulu dengan gugup.

"tapi kenapa bunda, apakah jika kita tidak menuruti perkataan mamah, kita tidak bisa, aku tidak mau bunda, aku masih ingin bekerja,"jawab Brian.

"tidak ada yang melarangmu setelah menikah itu bekerja Sayang,malah kamu memiliki kewajiban untuk bekerja agar bisa menafkahi istrimu, kamu mau kan nggak mengikuti amanah dari mamah kamu?,"tanya Lulu.

"Tapi bunda... Mama saja tidak pernah memikirkan aku, kenapa aku harus memikirkan mama, apakah dia sekarang mengingatku,jadi kenapa aku harus menuruti perkataan Mama, bunda?".

"bunda hanya menuruti amanah dari mamah kamu sayang, jika bunda tidak menurutinya, bunda takut suatu saat nanti ketika Mama kamu datang, dia akan menyalahkan bunda karena tidak mengikuti amanahnya".

"kenapa ini harus terjadi padaku, aku tidak mau dijodohkan,mau itu amanah atau apapun aku tetap tidak mau dijodohkan, mau siapapun yang menyuruhku, entah mamah kan nunggu sendiri atau bundaku seorang ibu tiri, aku tidak mau mengikuti arahan ini".

Lulu langsung terdiam,jantungnya berdegup dengan kencang ketika Brian mengatakannya sebagai ibu tiri, karena selama ini Brian tidak pernah meninggikan suaranya dan juga mengatakan kalau Lulu adalah ibu tirinya.

sedangkan Tasya yang melihat itu hanya bisa terdiam, dan ia menatap ke arah brain.

"maaf tuan bisakah kita bicara sebentar?,"tanya Tasya dengan sopan.

"siapa kamu, saya tidak mau berbicara denganmu saya masih ada urusan dengan bunda dan juga papa,"bentak Brian.

"sebentar saja, saya tidak akan mengganggu Anda lagi jika Anda mau mengikuti saya sebentar, tidak sampai setengah jam hanya 5 menit atau 10 menit".

Brian menghembuskan nafasnya dengan kasar dan ia pun ikut bersama dengan Tasya menuju ke mobil milik Brian.

"ada apa?,"tanya Brian dengan kesal.

"saya tahu kalau Tuan tidak mau dijodohkan dengan saya, bahkan saya pun tidak mau dijodohkan dengan tuan, tapi tetap ini adalah perjodohan, dan yang menjodohkan kita itu adalah ibu kandung anda sendiri.

Anda tak seharusnya berkata kasar kepada tante Lulu, meskipun dia bukan ibu kandung tuan, tapi dia tetaplah orang yang sangat baik".

"tahu apa kamu tentang saya, kamu jangan ikut campur soal saya ya,kamu tidak tahu apa-apa tentang saya jadi diamlah,saya tidak mau dijodohkan dengan kamu bahkan kamu tahu sendiri siapa orang yang saya cintai".

"dan saya juga tidak mau dijodohkan dengan Tuan, karena saya tahu Tuan tidaklah baik untuk saya,tapi Tante Lulu sangat mengenal Tuan bahkan dia yang merawat tuan dari kecil,apakah dengan sepantas itu Tuan mengatakan hal yang sangat buruk seperti tadi.

terserah Tuan mau atau tidak dijodohkan,saya pun juga tidak peduli soal perjodohan ini, Tapi tolong pikirkan perasaan orang lain, seorang ibu yang sudah merawat tuan dari kecil, seenaknya anda katakan sebagai ibu tiri.

walaupun mungkin itu memang adanya, tapi apakah pantas jika Anda mengatakan hal yang seperti itu, saya tidak akan ikut campur masalah ini, saya cuman mau mengingatkan kepada tuan, jika tidak ada tante Lulu mungkin tuan sekarang juga tidak bisa terawat dengan baik seperti ini".

Tasya langsung masuk ke dalam dan meninggalkan Brian di situ sendirian.

"tahu apa dia tentangku, kenapa dia seperti itu, seenaknya saja dia mengatakan hal konyol seperti itu,"ucapnya dengan kesal dan hampir membanting handphonenya.

tapi ketika ia melihat wallpaper hp-nya yang terdapat foto keluarga kecil, agam ,lulu , kenzo dan dirinya.

"atau sebenarnya memang aku yang salah, aku benar-benar terkutuk, aku mengucapkan hal yang buruk kepada bunda yang jelas-jelas sangat baik padaku".

Brian merutuki dirinya sendiri dan ia tidak keluar sama sekali dari mobil, bahkan ketika kedua orang tuanya sudah datang ia tak mengatakan sepatah kata pun, hingga mereka pun pulang.

🌺💫🌺

Oke Guys terima kasih buat yang sudah baca, selamat membaca:)

Episodes
1 Si paling telat
2 ke cafe
3 awal bertemu
4 tugas magang
5 salah faham
6 bos nyebelin
7 obat nyamuk
8 pacar sewa
9 Pergi bersama
10 tak seperti yang dipikirkan
11 Ngobrol santai
12 pertemuan yang tak terduga
13 tamu spesial
14 Di jodohkan
15 setuju
16 surat perjanjian
17 Cerita lama
18 Penentuan hari baik
19 Pernikahan
20 Menjadi korban
21 Bertemu pacar
22 pengobat rindu
23 Tugas sekolah
24 Menginap
25 Perubahan
26 Mulai terbiasa
27 Luka baru
28 Pesan terakhir
29 Mulai nyaman
30 Rencana licik
31 Tamu
32 Bulan madu
33 Pertemuan tak di sengaja
34 hal yang diinginkan
35 Ragu
36 Demam
37 Ponsl
38 Sekolah
39 Berubah baik
40 Tamu Kesayangan
41 Pemilik
42 Fiona
43 Bahagia
44 Jalan jalan
45 Ikut ke kantor
46 Cemburu
47 Anak baru
48 Gagal malam indah
49 Bayi besar
50 Pdkt ortu
51 Sepupu
52 Hilang
53 Merampas
54 Muka dua
55 Kotak merah
56 Sekongkol
57 Permintaan maaf
58 Tukang kompor
59 Bala bantuan
60 Tantangan
61 Di jemput
62 Ikut campur
63 Memakai gaun pernikahan
64 Mengambil Raport
65 Mencari kesempatan
66 Tak sengaja
67 Sakit Yang aneh
68 Ke kantor
69 karyawan baru
70 Menunggu pulang
71 Bertamu
72 Bayi besar
73 Perubahan aneh
74 eksperimen
75 kejujuran
76 Kabar bahagia
77 Kembali ke tanah air
78 menghindar
79 permuan yang tak disengaja
80 Bingung
81 Bertamu
82 Ngidam
83 Ke kantor
84 Keluarga bahagia
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Si paling telat
2
ke cafe
3
awal bertemu
4
tugas magang
5
salah faham
6
bos nyebelin
7
obat nyamuk
8
pacar sewa
9
Pergi bersama
10
tak seperti yang dipikirkan
11
Ngobrol santai
12
pertemuan yang tak terduga
13
tamu spesial
14
Di jodohkan
15
setuju
16
surat perjanjian
17
Cerita lama
18
Penentuan hari baik
19
Pernikahan
20
Menjadi korban
21
Bertemu pacar
22
pengobat rindu
23
Tugas sekolah
24
Menginap
25
Perubahan
26
Mulai terbiasa
27
Luka baru
28
Pesan terakhir
29
Mulai nyaman
30
Rencana licik
31
Tamu
32
Bulan madu
33
Pertemuan tak di sengaja
34
hal yang diinginkan
35
Ragu
36
Demam
37
Ponsl
38
Sekolah
39
Berubah baik
40
Tamu Kesayangan
41
Pemilik
42
Fiona
43
Bahagia
44
Jalan jalan
45
Ikut ke kantor
46
Cemburu
47
Anak baru
48
Gagal malam indah
49
Bayi besar
50
Pdkt ortu
51
Sepupu
52
Hilang
53
Merampas
54
Muka dua
55
Kotak merah
56
Sekongkol
57
Permintaan maaf
58
Tukang kompor
59
Bala bantuan
60
Tantangan
61
Di jemput
62
Ikut campur
63
Memakai gaun pernikahan
64
Mengambil Raport
65
Mencari kesempatan
66
Tak sengaja
67
Sakit Yang aneh
68
Ke kantor
69
karyawan baru
70
Menunggu pulang
71
Bertamu
72
Bayi besar
73
Perubahan aneh
74
eksperimen
75
kejujuran
76
Kabar bahagia
77
Kembali ke tanah air
78
menghindar
79
permuan yang tak disengaja
80
Bingung
81
Bertamu
82
Ngidam
83
Ke kantor
84
Keluarga bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!