Episode 10

Saat ini, aku tiba-tiba teringat masa lalu. Satu-satunya saudaraku memilih untuk pergi karena keluarga kami miskin. Lalu, ayahku meninggal dan ibuku jatuh sakit. Namun, kakakku, selain tidak hadir di pemakaman ayah kami, dia juga tidak peduli dengan ibu yang jatuh sakit.

Akhirnya, aku berjuang sendiri untuk mencari biaya berobat dan kehidupanku sehari-hari. Segala pekerjaan aku lakukan, dari mencuci piring hingga menjahit baju untuk tetangga. Aku juga mengambil pekerjaan tambahan sebagai pelayan di kafe.

Namun, ibuku akhirnya meninggal karena aku tidak bisa mengumpulkan biaya untuk operasi, padahal aku juga sudah menjual rumah kami.

Sebenarnya, aku sempat meminta bantuan kakakku dan memohon padanya untuk meminjamkan uang untuk biaya rumah sakit. Namun, dia tidak peduli dan mengatakan bahwa dia sudah memutuskan hubungan keluarga dengan kami.

Padahal, dia seharusnya memiliki sedikit hati nurani, walau bagaimana pun, ayah dan ibu adalah orang tua yang sudah melahirkan dan membesarkannya. Dia seharusnya merasa berterima kasih dan menghormati mereka. Walau mungkin ada perbedaan pendapat atau konflik di antara mereka, dia harus menghargai hubungan keluarganya.

Seorang anak seharusnya memiliki hati nurani dan bertanggung jawab terhadap orang tua mereka. Mereka telah berkorban begitu banyak untuk memberikan dia kehidupan yang baik.

Meski orang tua tidak sempurna, hal itu bukan alasan untuk tidak memiliki hati nurani terhadap mereka. Setiap orang memiliki kekurangan dan kesalahan dalam hidup. Menghargai orang tua adalah tanda penghargaan dan rasa syukur atas segala yang telah mereka berikan.

Selain itu, sekarang dia sudah punya banyak uang karena sudah menjadi pengusaha yang sukses. Jadi, seharusnya tidak masalah hanya mengeluarkan sedikit uang untuk membantu keluarganya.

Di sini, aku semakin membencinya dan akan membalasnya suatu hari nanti. Dia benar-benar telah lupa siapa yang selama ini membiayainya kuliah dan akhirnya bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus, sampai dia menjadi pengusaha sukses sekarang ini.

Ketika aku tengah berduka dan terpuruk, aku bertemu seorang gadis bernama Maya. Maya selalu membantuku dalam kesulitan dan memberikanku sedikit uang untuk membeli makanan untukku. Dia juga selalu memberiku dorongan dan motivasi dalam hidup.

Ketika aku benar-benar putus asa, Maya memberitahuku tentang sebuah organisasi amal yang membantu orang-orang yang kesulitan, terutama yang tidak memiliki tempat tinggal.

Aku akhirnya mencoba menghubungi mereka dan mereka membantuku dengan memberikan tempat tinggal sementara, makanan, dan juga pekerjaan di tempat mereka.

Saat itu aku merasa bersyukur karena aku akhirnya menemukan keluarga baru dan mendapat kesempatan untuk memulai hidup yang baru. Dan aku sangat berterima kasih pada Maya yang telah menjadi sahabat baik bagiku. Meskipun kehilangan ibuku sangat menyakitkan, tetapi aku selalu berusaha untuk bangkit dan memulai hidup dengan lebih baik.

Hari ini, setelah aku menjadi aktor terkenal, aku tak sengaja bertemu lagi dengan Maya. Namun, gadis ini pasti sudah tidak mengenaliku karena penampilanku sudah berubah.

“Prince, aku adalah penggemar beratmu. Bolehkah aku meminta foto bersamamu?" kata Maya padaku.

“Baiklah," jawabku.

Dia mengambil kamera dan kami berpose untuk foto. Setelah selesai, Maya mengucapkan terima kasih atas kesempatan untuk berfoto denganku.

“Aku tahu kamu sibuk, tapi bisakah kita mampir untuk makan siang bersama?" tanya Maya.

"Baiklah, aku bisa meluangkan waktu sebentar untuk makan siang bersama," jawabku.

Kami pun pergi ke sebuah restoran dekat lokasi tersebut. Saat kami duduk di restoran, kami mulai berbincang-bincang tentang musik, kehidupan, dan minat kami yang sama terhadap seni. Maya sangat antusias mendengarkan ceritaku saat memerankan beberapa film dan ikut kompetisi bernyanyi.

Ketika makanan kami tiba, kami menikmati hidangan bersama sambil terus melanjutkan percakapan yang mengalir dengan lancar. Maya memberitahuku bahwa dia juga merupakan seorang musisi dan bercita-cita menjadi sepertiku suatu hari nanti.

Aku merasa terhormat bahwa Maya mengagumiku dan kami bisa menikmati waktu bersama. Aku mengingatkannya bahwa apapun yang dia dambakan, dia harus terus berlatih dan mengikuti hasratnya dalam musik.

Setelah makan siang selesai, aku menawarkan Maya untuk mengunjungi studio jika dia ingin melihat proses pembuatan musik. Dia sangat bersemangat dengan tawaran tersebut dan kami berjanji untuk mengatur waktu untuk kunjungan itu nanti.

Maya adalah gadis yang cantik, senyumannya manis, dan berwajah menawan. Rambutnya hitam panjang mengalir indah, sering diikat dengan pita cantik agar terlihat lebih girly. Matanya berkilau seperti permata, dengan bulu mata lentik yang membuatnya terlihat lebih mempesona.

Pipinya yang merona memberikan sentuhan muda dan segar di wajahnya. Bibirnya yang merah muda sering kali disorot oleh senyumannya yang tak pernah pudar. Maya memiliki penampilan yang selalu menarik perhatian, baik saat ia mengenakan busana kasual sehari-hari ataupun saat berpakaian formal.

Gadis cantik ini memang memiliki daya tarik secara alami, namun yang membuatnya semakin memukau adalah kepribadiannya yang ramah dan sopan, meskipun sekarang aku tahu semua itu palsu.

Sebenarnya, sebelumnya aku pernah berpikir bahwa Maya sama seperti gadis lainnya dan aku sedikit membencinya.

Namun, seiring berjalannya waktu, aku mulai melihat sisi lain dari Maya yang membuatku terpesona. Dia selalu mampu memberikan senyuman dan kehangatan kepada siapa saja yang berada di sekitarnya. Maya juga sangat peduli dengan orang lain dan selalu siap membantu jika ada yang membutuhkan.

Kecantikan fisiknya hanya menjadi bonus atas kepribadiannya yang luar biasa. Maya memiliki sikap rendah hati dan selalu bersikap adil terhadap semua orang. Dia tidak pernah merasa lebih unggul atau merendahkan orang lain.

Ketika aku melihat Maya bertindak dengan baik pada orang lain, aku menjadi semakin takjub. Aku menyadari bahwa kecantikan sejati ada dalam hatinya, bukan hanya di wujud fisiknya. Ternyata, penampilannya hanya sebatas ketertarikan awal, sedangkan karakter dan sikapnya yang membuat hatiku benar-benar terpikat.

Dalam proses mengenal Maya lebih dalam, aku pun semakin memahami bahwa kecantikan yang sesungguhnya adalah ketulusan dan kebaikan dari dalam hati. Tidak peduli seberapa cantik seseorang secara fisik, hanya mereka yang memiliki hati yang baik yang bisa menyentuh jiwa dan membuat orang lain merasa istimewa.

Mengingat betapa indahnya kepribadian Maya, aku menyadari bahwa rasa benci yang aku rasakan sebenarnya hanya iri karena aku belum bisa menjadi seperti dia. Aku pun berjanji pada diriku sendiri untuk belajar dari contoh yang dia berikan dan menjadi orang yang lebih baik.

Kini, aku tidak hanya melihat penampilan Maya, tetapi juga siapa dia sebenarnya di dalam hatinya. Aku beruntung memiliki kesempatan untuk mengenalnya dan semakin dekat dengan sosok yang luar biasa ini.

Keesokan harinya, Maya dan aku melangkah masuk ke studio dengan rasa antusias yang menggebu-gebu. Aroma khas ruangan yang penuh dengan instrumen musik dan peralatan rekaman membuat kami semakin bersemangat.

Aku mengajak Maya berkeliling studio dan menjelaskan setiap peralatan yang ada di sana. Dari keyboard, drum set, gitar, hingga mikrofon dan peralatan rekaman yang canggih. Mata Maya berbinar-binar melihat studio yang penuh dengan alat musik ini.

Sambil berkeliling, aku pun memberikan Maya kesempatan untuk mencoba dan memainkan beberapa instrumen. Maya dengan penuh semangat mengambil gitar dan memainkannya dengan begitu lancar. Aku tidak bisa menyembunyikan kagum terhadap bakat alami yang dimiliki Maya dalam bermusik.

“Kamu sangat berbakat," pujiku merasa kagum.

Maya tersenyum kecut sambil bermain gitar dengan lincah. "Terima kasih, tapi sebenarnya aku hanya belajar beberapa tahun yang lalu dan tidak berlatih terlalu sering." Suara musik dari gitarnya memang indah dan mengalun dengan lembut.

"Aku tidak bisa mempercayai itu," aku mengakui. "Kamu sangat menguasai permainan gitar. Kamu pasti sering berlatih secara teratur."

Maya menggelengkan kepala. "Aku hanya memainkannya saat punya waktu luang atau ketika ada acara keluarga. Tapi aku senang bahwa kamu menyukai permainanku."

"Benar-benar luar biasa," aku melongo. "Kamu juga memiliki kedalaman emosi dalam cara memainkan gitar. Rasanya seperti musik itu mampu mengungkapkan perasaanmu secara lebih dalam."

Maya tersenyum malu. "Aku senang kamu bisa merasakan itu. Aku selalu berusaha untuk mengungkapkan perasaanku melalui musik. Bagiku, itu adalah bentuk ekspresi yang paling kuat."

Kami berjalan melanjutkan perjalanan kami sambil terus mengobrol dan tertawa. Aku masih terpesona dengan kepiawaian Maya dalam bermusik. Ini memberiku inspirasi untuk lebih menghargai seni musik dan mencoba untuk mengembangkan bakatku sendiri di bidang tersebut.

Setelah Maya mencoba beberapa instrumen musik, kami beralih ke ruangan rekaman. Di sana, aku menunjukkan bagaimana proses pembuatan lagu dilakukan, mulai dari penulisan lirik, aransemen, hingga rekaman vokal dan pengeditan suara. Maya tampak sangat terpesona dengan seluruh proses tersebut.

Selama kami berada di studio, aku tidak hanya memberikan Maya pengetahuan tentang proses pembuatan musik, tetapi juga memberikan dia semangat untuk terus mengikuti hasratnya dalam bermusik. Aku merasa terhormat bahwa seseorang seperti Maya yang memiliki bakat musik yang luar biasa mengagumi dan mendengarkan saranku.

“Terima kasih, Prince. Aku senang telah menghabiskan waktu bersamamu hari ini," ucap Maya ketika kami akan berpisah.

Melihat Maya akan pergi, tiba-tiba aku merasa tidak rela dan mencoba menahannya.

“K-kamu kenapa, Prince?" tanya Maya terkejut ketika aku menyudutkannya ke tembok sehingga wajah kami saling berhadapan.

Aku menatap Maya dengan intens, mata kami saling terkunci. Hatiku berdebar kencang, ketegangan memenuhi udara di antara kami. Aku mencoba mengumpulkan keberanian untuk mengungkapkan perasaanku yang selama ini terpendam.

"Maya, sejak pertama kali aku bertemu denganmu, hatiku telah berubah. Aku merasa seperti ada ikatan yang kuat antara kita," bisikku dengan lembut.

Wajah Maya terlihat terkejut dan bingung. Aku bisa melihat keraguan di matanya saat mencoba mencerna kata-kataku. Dia menggigit bibirnya dengan cemas, mencari kata-kata yang tepat untuk merespons.

Namun, aku tidak sabar dan kemudian mencium bibirnya sehingga dia terkejut. Sensasi itu begitu menyenangkan dan menggetarkan. Bibirnya yang lembut dan hangat membuatku merasa seperti di surga. Aku merasakan kebahagiaan dan kepuasan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.

Namun, setelah beberapa saat, Maya menghentikan ciuman itu dengan lembut. Dia menatapku penuh perasaan campur aduk di matanya.

"Aku perlu waktu untuk memikirkan semua ini," ucapnya dengan suara lirih, tetapi suara itu bergetar dengan kebingungan dan ketidakpastian.

Kami berdiri di sana, saling menatap dalam keheningan yang tegang. Aku bisa melihat kebingungan yang jelas terpancar dari ekspresi wajah Maya, dan hatiku merasa berat karena ketidakpastian yang kami alami. Meskipun aku ingin meminta dia untuk tetap tinggal, aku bisa merasakan bahwa dia benar-benar membutuhkan waktu untuk memikirkan semuanya.

"Aku mengerti," kataku dengan suara yang gemetar sedikit. "Ambillah waktu yang kamu butuhkan. Aku akan selalu ada untukmu, Maya."

Maya mengangguk pelan, dan tanpa berkata apa-apa lagi, dia berbalik dan pergi meninggalkanku. Aku mencoba menahan diri untuk tidak mengejarnya, karena aku tahu bahwa saat ini dia membutuhkan ruang dan waktu untuk memilah pikirannya sendiri.

Lima hari berlalu sejak pertemuan itu, dan aku merasa gelisah setiap menitnya. Pikiranku terus terpaku pada Maya, berharap dia baik-baik saja dan menemukan kejelasan dalam hatinya. Setiap kali ponselku berdering, hatiku berdegup kencang dalam harapan bahwa itu adalah Maya, memberi tahu bahwa dia telah membuat keputusan.

Namun, hari-hari terus berlalu dan tidak ada kabar dari Maya. Aku mencoba meneleponnya beberapa kali, tetapi panggilanku hanya sampai ke kotak suaranya. Aku mengiriminya pesan juga, tetapi hanya mendapatkan balasan singkat dan ketidakjelasan.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Akari

Akari

awas jatuh cinta!

2023-08-19

0

✨Princess Of Light✨

✨Princess Of Light✨

oleh karena itu, belajarlah dari kesalahan orang tua. orang tua menikah dalam keadaan miskin lalu mempunyai anak, apalagi banyak. ya jangan dicontoh

2023-08-12

0

✨Princess Of Light✨

✨Princess Of Light✨

tydac semua kakak begitu ygy

2023-08-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!