Ketika aku tiba di kebun nenek tetangga bernama Maria, aku melihat bahwa rumah tersebut sedang dalam keadaan kacau. Rumput di halaman tidak terurus dan banyak tanaman yang layu. Aku memutuskan untuk segera memulai membersihkan kebun nenek tersebut.
“Apa kau Nak Prince?" tanya Nenek Maria, penglihatannya sudah kurang jelas sehingga dia tidak tahu perubahan diriku, tapi dia masih bisa mengenali suaraku.
"Ya, aku ingin membersihkan kebun Anda, Nenek Maria," jawabku sambil tersenyum.
Nenek Maria mengangguk senang. "Terima kasih, Nak Prince. Aku tidak bisa melakukan semua ini sendirian karena umurku yang sudah tua."
Aku pun memakai sarung tangan taman dan mengambil sebilah parang untuk memangkas rumput yang terlalu tinggi. Aku juga membersihkan daun-daun yang sudah kering di sekitar tanaman. Setelah membersihkan halaman, aku keliling kebun untuk memeriksa kondisi tanaman.
Aku menyadari bahwa beberapa tanaman tidak mendapatkan cukup air karena saluran irigasi yang tersumbat oleh dedaunan dan sampah. Aku membutuhkan alat untuk membersihkan saluran irigasi. Sementara itu, aku juga melakukan pemangkasan pada beberapa pohon yang sudah tua dan merusak struktur di sekitar kebun.
Setelah membersihkan saluran irigasi, aku melanjutkan dengan memberi pupuk pada tanaman yang membutuhkan. Aku juga menyiram tanaman dengan air untuk memastikan mereka mendapatkan cukup kelembaban. Aku membantu nenek untuk mengatur jadwal penyiraman dan pemupukan agar tanaman tetap sehat.
Saat aku sedang bekerja, tetangga yang lain mulai melihat perubahan yang terjadi di kebun nenek Maria. Mereka mulai ikut membantu dan mendukung upaya perbaikan kebun. Beberapa warga bahkan menyumbangkan bibit tanaman dan benih untuk ditanam di kebun nenek Maria.
"Nak, jarang ada anak muda yang mau membantu pekerjaan kotor seperti ini," kata Nenek Maria.
"Saya senang bisa membantu nenek. Pekerjaan ini memang terlihat kotor dan berat, tapi rasanya sangat memuaskan ketika melihat hasilnya,” jawabku sambil tersenyum.
Nenek Maria mengangguk mengerti dan mengambil wadah berisi air dingin untukku. "Nak, ambil ini untuk kamu. Kamu pasti haus setelah bekerja keras seperti ini,” ucapnya dengan penuh kebaikan hati.
“Terima kasih, Nenek Maria. Anda selalu perhatian dan baik padaku,” balasku sambil menerima wadah berisi air dingin dari nenek Maria.
Kami berdua duduk di teras sambil menikmati semilir angin sore. Aku melihat sekitar, takjub dengan hasil kerja keras kami. Halaman rumah nenek Maria sekarang bersih dan rapi, dengan tanaman-tanaman yang segar dan indah.
"Nenek, saya percaya bahwa membantu sesama adalah tugas setiap orang. Tanpa adanya bantuan dan dukungan dari orang-orang di sekitar, hidup akan terasa berat. Karena itu, saya senang bisa membantu Anda,” kataku dengan tulus.
Nenek Maria tersenyum penuh kasih sayang. "Anak muda sepertimu adalah harapan bagi masa depan negeri ini. Jangan pernah berhenti untuk membantu sesama, Nak Prince. Sama seperti yang kau katakan tadi, hidup bukanlah tentang diri sendiri, tetapi tentang bagaimana kita juga bisa memberi manfaat bagi orang lain."
Kami duduk bersama dan berbicara tentang berbagai hal. Nenek bercerita tentang masa mudanya, tentang pengalaman hidupnya yang penuh liku-liku, dan bagaimana dia bersyukur atas setiap pengalaman itu karena membentuk dirinya menjadi sosok yang lebih kuat dan bijaksana.
Sambil mendengarkan cerita nenek tersebut, aku merasa terinspirasi dan termotivasi. Hidup memang tidak selalu mudah, namun dengan kekuatan pikiran yang positif dan semangat untuk membantu sesama, kita dapat menghadapinya dengan tegar dan sukses.
Aku senang setelah pekerjaannya selesai, halaman rumah nenek Maria sekarang terlihat begitu indah dan bersih.
"Nak Prince, terima kasih atas semua bantuannya. Kamu benar-benar anak yang luar biasa,” ucap nenek Maria dengan raut wajah yang penuh rasa terima kasih.
"Sama-sama, Nek. Saya senang bisa membantu,” jawabku sambil tersenyum.
Kami berpelukan erat sebagai tanda persahabatan dan kerjasama kami. Perasaan bahagia dan kepuasan memenuhi hatiku karena telah memberikan manfaat bagi orang lain.
Pagi esok harinya, ketika aku sedang duduk di teras rumah, nenek tetangga ini datang lagi dengan membawa pancake yang dia buat sendiri. Dia menyajikannya dengan segelas teh hangat.
"Ini sebagai tanda terima kasihku atas semua bantuannya kemarin, Nak Prince. Semoga pancake ini bisa membuat hari-harimu menjadi lebih manis,” ucapnya sambil tersenyum.
Aku merasa terharu dengan tindakan nenek Maria yang begitu baik hati dan penuh perhatian. Kami duduk bersama sambil menikmati pancake dan teh hangat yang lezat.
Setelah makan, sebelum pulang nenek Maria berkata "Nak Prince, jangan pernah berhenti memberikan bantuan dan kasih sayangmu kepada orang lain. Kamu adalah cahaya kebaikan di dunia ini."
Malam harinya, Night mengatakan agar aku segera memeriksa media sosial. Aku terkejut karena ada seseorang mengambil gambar ketika aku membantu Nenek Maria.
Aku melihat komentar dan pujian dari orang-orang di media sosial pada postingan tersebut. Mereka mengapresiasi perbuatan baikku dan mengatakan bahwa dunia perlu lebih banyak orang seperti aku.
Hal ini membuatku merasa hangat di dalam hati. Aku tidak melakukan itu untuk dipuji atau mendapat pujian, tetapi melihat bahwa perbuatan kecilku bisa membuat perbedaan bagi kehidupan orang lain, membuatku merasa bahagia dan puas.
Setelah membaca komentar-komentar tersebut, aku kembali berkonsentrasi pada tugas berikutnya. Kali ini, Night memintaku untuk membantu anak-anak di panti asuhan. Aku merasa semakin gembira karena memiliki kesempatan untuk memberikan kebahagiaan kepada mereka yang membutuhkannya.
Dengan semangat dan tekad yang baru, aku segera mengunjungi panti asuhan untuk memulai misi membantu anak-anak. Ketika tiba di panti tersebut, aku disambut dengan senyuman ceria dari para anak-anak yang tinggal di sana.
Hal pertama yang aku lakukan adalah mengadakan sesi baca cerita. Aku membawa beberapa buku cerita yang menarik dan duduk bersama anak-anak untuk membacakan ceritanya. Mereka sangat antusias dan takjub dengan ceritanya, mengikuti setiap kata yang aku ucapkan dengan penuh perhatian.
Setelah itu, aku merencanakan kegiatan menarik lainnya seperti memainkan permainan tradisional, mengadakan sesi melukis, dan bahkan mengajarkan mereka beberapa keterampilan dasar seperti memasak. Anak-anak sangat senang dan bersemangat mengikuti kegiatan-kegiatan itu.
Selama berinteraksi dengan anak-anak itu, aku merasakan keceriaan dan rasa bahagia yang muncul dari mereka. Mereka lupa sejenak tentang kesulitan dan kekurangan yang mereka hadapi dan menikmati momen bersama-sama.
Setelah sehari penuh dengan kegiatan yang menyenangkan, aku merasa puas dan bangga dengan apa yang telah aku lakukan untuk anak-anak di panti asuhan tersebut. Melihat senyum dan riang gembira di wajah mereka, membuatku yakin bahwa sedikit usaha dan perhatian dapat membuat perbedaan besar dalam kehidupan seseorang.
Setelah semua tugas hari ini selesai, tiba-tiba aku mendapat panggilan dari produser film dan memintaku untuk segera menemuinya. Dengan hati senang, aku pun segera berangkat untuk menemuinya.
Namun, saat pertemuan dengan produser tersebut, aku merasakan ketegangan yang terasa di udara. Produser itu duduk di depanku dengan wajah serius, membuatku semakin gugup.
"Saya sudah melihat audisimu,” katanya dengan suara tegas. "Kamu memiliki potensi untuk menjadi aktor laga yang baik. Tapi ada beberapa hal yang perlu kita diskusikan."
Aku mengangguk gugup, menunggu untuk mendengar apa yang akan dia katakan selanjutnya. Produser itu melanjutkan, "Selama audisi, ada beberapa adegan yang kurang begitu meyakinkan. Kamu harus bisa menunjukkan energi dan kekuatan yang lebih besar dalam aksi-aksi tersebut."
Aku memahami kritikannya. Memang, aku masih memiliki banyak hal yang perlu diperbaiki dalam hal kekuatan dan ekspresi fisik dalam adegan-adegan laga. Namun, aku sudah siap untuk belajar dan berusaha lebih keras.
Produser tersebut melanjutkan. "Selain itu, aku juga ingin melihat lebih banyak kerja sama tim dari pihakmu. Bagaimanapun, seorang aktor itu tidak hanya bekerja sendiri, tetapi juga harus bisa bekerjasama dengan tim produksi dan pemain lainnya. Kamu harus bisa menyesuaikan diri dengan dinamika kerja di dalam sebuah film."
Aku mengangguk sekali lagi, menyadari pentingnya kerja sama dalam industri film. Aku berjanji pada diriku sendiri untuk bekerja lebih keras dalam hal ini dan menunjukkan kemampuanku dalam kerja sama tim.
"Sekarang mengenai hasil audisimu,” kata produser itu akhirnya. "Aku memutuskan untuk memberikanmu peran dalam film ini. Kamu beruntung karena ini adalah kesempatan besar untuk membuktikan dirimu sebagai seorang aktor pendatang."
Aku terkejut mendengar berita itu. Hatiku berbunga-bunga dan aku merasa terharu. Setelah begitu banyak usaha yang aku lakukan, akhirnya aku mendapatkan kesempatan emas ini.
Produser itu kemudian memberikan beberapa instruksi tambahan dan daftar jadwal syuting. Aku mencatat semuanya dengan saksama, siap untuk memulai perannya dalam film ini.
Ketika aku keluar dari pertemuan itu, senyum bahagia terpancar dari wajahku. Aku merasa semakin termotivasi untuk terus berusaha maksimal dan membuktikan bahwa aku pantas mendapatkan peran ini.
Selain itu, aku senang karena produser film bernama James tersebut adalah produser film yang cukup terkenal dan sangat dihormati dalam industri film. Aku tahu bahwa bekerja dengan produser seperti dia akan memberiku pengalaman yang berharga dan kesempatan untuk belajar lebih banyak.
Aku menghargai instruksi tambahan yang diberikan olehnya. Hal ini menunjukkan bahwa dia peduli dengan detail dan ingin memastikan bahwa film tersebut akan menjadi yang terbaik. Aku melakukan catatan dengan saksama untuk memastikan bahwa aku memahami semua instruksi dan jadwal syuting yang diberikan.
Selain itu, menerima daftar jadwal syuting membuatku semakin mengantisipasi minggu-minggu mendatang. Aku tahu bahwa menjadi bagian dari film ini akan menjadi tantangan yang menarik, tetapi aku sangat siap untuk melakukannya. Aku akan memberikan yang terbaik, baik saat di depan kamera maupun di belakang layar.
Dengan senyum yang tak bisa aku tahan, aku meninggalkan pertemuan tersebut dengan penuh semangat. Aku tahu bahwa peran ini akan menjadi batu loncatan besar dalam karirku, dan aku tidak sabar untuk memulai syuting dan menunjukkan kepada dunia apa yang saya bisa lakukan.
Aku juga sadar perjalananku sebagai aktor memang masih panjang, tapi aku yakin dengan kerja keras dan tekad yang kuat, aku akan mencapai puncak kesuksesanku. Aku siap untuk menunjukkan kepada dunia bahwa aku adalah aktor laga yang hebat dan aku tak sabar untuk memulai pengambilan gambarnya.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Dark
ck hanya sedikit orang yang baik dan tulus ke gitu
2023-08-29
0
Cokies🐇
bener
2023-08-18
0
Souma Kazuya
Heroine belum muncul ya thor
2023-08-06
0