Episode 2

Namaku adalah Prince Xander. Ketika aku pergi keluar, orang-orang terpana melihat penampilanku yang luar biasa. Mereka tidak dapat menyembunyikan kekaguman mereka saat mereka melihatku berjalan dengan percaya diri. Orang-orang berdesakan di sekitarku ingin melihat lebih dekat perubahan drastis ini.

Wanita-wanita memandangiku dengan pandangan terpesona, tersenyum, dan menunjukkan minat mereka. Beberapa dari mereka bahkan melambaikan tangannya, berharap aku akan memperhatikan mereka.

Sementara itu, beberapa pria merasa terintimidasi oleh penampilanku yang mengagumkan.

Aku berjalan dengan langkah tegap dan wajah bercahaya, menikmati setiap momen perhatian dan pujian yang aku terima. Kehidupan yang dulu biasa-biasa saja, tiba-tiba berubah menjadi semarak dan menggairahkan.

Setibanya di sebuah kafe, ketika aku duduk di meja, pelayan-pelayan hanya bisa menatapku dengan tatapan takjub. Merekapun berlomba-lomba untuk melayani setiap permintaanku dengan senyum manis di wajah mereka.

Kemampuanku untuk menarik perhatian orang-orang tidak hanya terbatas pada penampilanku yang baru. Aku juga merasa diriku menjadi lebih percaya diri dan karismatik. Aku menggunakan kepercayaan diri ini untuk memerintah perhatian orang-orang, menginspirasi mereka dengan perkataan dan tindakan positif.

Lebih dari sekedar penampilan luar aku benar-benar merasa bahwa perubahan ini adalah tentang menjadi versi terbaik dari diriku sendiri. Aku merasa kuat dan termotivasi untuk mengejar mimpi dan tujuan hidupku.

Namun di tengah semua perhatian dan pujian yang ku terima, aku tidak melupakan nilai-nilai yang sebenarnya. Aku tidak menggunakan penampilanku yang baru ini untuk berlaku sombong atau meremehkan orang lain. Aku tetap rendah hati dan berusaha menjadi orang yang baik dan peduli pada orang lain.

Kemudian, aku kembali berjalan dengan anggun dan percaya diri melintasi keramaian kota. Setiap langkahku penuh dengan ketenangan dan misteri, menarik perhatian banyak mata yang terpesona oleh kehadiranku.

Tak lama kemudian, seorang pria muda berpakaian rapi dan tersenyum lebar mendekatiku. "Maaf, apakah kamu sudah bergabung dengan sebuah agensi?" tanyanya dengan penuh antusiasme.

Aku menatapnya dengan tatapan penuh teka-teki. "Agensi apa yang Anda maksud?" tanyaku dengan nada tegas namun tetap memikat.

Pria itu mengeluarkan kartu nama dan memberikannya padaku. "Saya Martin, agensi kami mengkhususkan diri dalam menemukan orang-orang yang berpotensi untuk tampil dalam iklan, film, atau acara televisi. Kami percaya bahwa penampilanmu yang unik dan misterius dapat menjadi daya tarik yang sangat menarik bagi kliennya,” jelas Martin sambil tersenyum entah menggoda atau memuji.

Aku memandang kartu nama Martin dan melihat alamat serta kontak agensinya tercetak dengan jelas di sana. Menilai kepercayaan dirinya dan niat baiknya, aku memutuskan untuk berpikir serius tentang tawarannya.

"Ini menarik. Saya akan mempertimbangkannya secara serius. Apa langkah selanjutnya?" tanyaku sambil merapatkan diri padanya.

Martin melepaskan senyumannya. "Jika Anda berminat, kami akan mengatur pertemuan di kantor agensi kami untuk membahas detailnya lebih lanjut. Kami ingin melihat dan mengevaluasi kemampuan Anda dalam berpose dan beraksi. Jika Anda diterima, kami akan membantu Anda menjalani karier yang sukses di dunia hiburan."

Aku mengikuti Martin ke kantornya, merasakan semakin dekatnya pencapaian karier yang kudambakan. Setiba di sana, agensi menawarkan banyak peluang menarik mulai dari menjadi model iklan hingga berperan dalam film-film terkenal.

Aku tergoda oleh peluang-peluang itu. Setelah melihat-lihat secara lebih detail, aku tertarik pada satu peran dalam film aksi besar yang sedang diproduksi oleh sutradara terkenal. Ini bisa menjadi langkah besar untuk mengangkat karierku ke depannya. Aku segera memberi tahu Martin tentang minatku pada peran ini.

“Pilihan yang bagus, Prince,” ucapnya.

Ternyata Martin juga merasa peran ini cocok untukku. Dia meminta beberapa informasi tambahan mengenai film tersebut, seperti jadwal syuting dan kru produksi yang terlibat. Agen kami memberikan semua informasi yang diperlukan dan mengatur pertemuan dengan sutradara untuk membahas kemungkinan audisi.

Di hari pertemuan itu, aku merasa gugup namun tetap bersemangat. Sutradara itu ternyata sangat ramah dan terkesan dengan penampilanku. Dia memberiku naskah untuk dibaca dan aku ingin memberikan yang terbaik dari diriku dalam audisi.

Aku memasuki ruangan audisi dengan perasaan tegang. Di depanku terdapat seorang panel juri yang siap mengamati dan mengevaluasi penampilanku. Aku mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan diri sebelum mulai membaca naskah.

Dengan setengah hati yang berdebar, aku mulai membuka mulutku untuk mengucapkan kata-kata yang telah aku pelajari dengan sungguh-sungguh. Aku mencoba menghidupkan karakter yang ditulis dalam naskah, berusaha menyampaikan emosi dan memahami motivasi di balik setiap kata yang terucap.

Aku mengabaikan ketegangan yang ada dan larut dalam dunia karakter yang ingin aku perankan. Aku menyampaikan dialog dengan intonasi yang tepat, mengekspresikan emosi dengan tampak nyata. Setiap kalimat yang keluar dari mulutku adalah hasil dari banyak latihan dan penelitian karakter yang aku lakukan sebelumnya.

Sementara aku membaca, aku melihat panel juri memberikan perhatian penuh padaku. Beberapa dari mereka mencatat detail-detail penting tentang penampilanku. Aku bisa merasakan energi dan kehadiran mereka di ruangan itu, hal ini semakin menguatkan konsentrasi dan semangatku.

Setelah selesai membaca naskah, aku mengucapkan terima kasih dan memberikan senyuman yang penuh harap kepada panel juri. Mereka memberikan tepuk tangan sederhana sebagai tanda apresiasi mereka. Aku tahu bahwa audisi ini adalah kesempatan emas untuk menunjukkan kemampuanku dan aku merasa telah memberikan yang terbaik dari diriku.

Aku meninggalkan ruangan audisi dengan perasaan campur aduk di dalam hati. Tapi aku tahu bahwa aku telah berjuang dengan sungguh-sungguh dan menampilkan yang terbaik dari diriku. Aku berharap bahwa aku telah meninggalkan kesan yang kuat pada panel juri dan membuka jalan untuk mendapatkan peran yang aku impikan.

Meskipun hasilnya masih belum diketahui aku puas dengan upaya yang aku lakukan. Aku berjanji pada diriku sendiri untuk terus belajar dan berkembang sebagai seorang yang selalu siap memberikan yang terbaik dalam setiap kesempatan yang datang.

Setiba di rumahku, kucing itu duduk dengan anggun di ambang pintu, menatapku dengan sepasang mata hijau yang tajam. Tubuhnya yang kecil dan berbulu hitam terlihat berkilau di bawah sinar matahari sore.

"Ah, selamat datang kembali manusia,” kata Night dengan suara lembut namun penuh kebijaksanaan.

“Kamu benar-benar berbakat, manusia. Aku yakin kau akan berhasil,” kata Night dengan puas.

“Terima kasih, Night. Kekuatanmu benar-benar membantuku untuk percaya pada diriku sendiri,” ucapku dengan penuh rasa syukur.

Kucing hitam itu tersenyum, kemudian beranjak dari ambang pintu dan mendekatiku.

“Sekarang adalah waktunya untukmu menjalankan tugas, yaitu membantu nenek tua tetangga kita.”

Aku menatap Night dengan wajah bingung. "Hal apa yang dapat aku lakukan untuk membantu nenek tua tetangga kita?" tanyaku pada Night.

Night menjawab dengan serius "Nenek tua itu butuh bantuan dengan kebunnya. Beberapa hari terakhir ini, dia tampak lelah dan tidak mampu merawat tanamannya dengan baik. Sebagai tetangga barunya, tugasmu adalah membantu merawat dan membersihkan kebun nenek itu."

Aku tersenyum senang dengan tugas yang diberikan kepadaku. Aku suka melakukan kegiatan di luar ruangan dan berkebun adalah salah satu hobiku. Aku menganggukkan kepala dan berkata, "Tentu aku akan dengan senang hati membantu nenek itu dengan kebunnya. Kapan aku bisa mulai?"

Night melambaikan ekornya dan berkata, "Mulailah besok pagi. Nenek itu biasanya terjaga pagi-pagi dan dia akan senang melihatmu datang untuk membantunya. Jangan lupa membawa peralatanmu!"

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Dark

Dark

bagus lanjutlah 🤾🤾🤾

2023-08-29

0

Maya●●●

Maya●●●

mampir lagi kak. jangan lupa mmpir balik

2023-08-27

0

Cokies🐇

Cokies🐇

baguss 👍

2023-08-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!