Setelah persiapan gue langsung menghampiri bibi yang berada di dapur .
"Bi..."
"Iya neng"
"Udah siap bi"
"Uda neng ini" bibi menyodorkan bekal yang berisi bubur .
"Makasi bi, aku dulu an " kata gue yang langsung pergi dari dapur .
"Ih eneng sekarang mulai deket lagi sama den Marcell" kata bibi yang menggoda gue . Sepertinya pipi gue jadi kemerahan karena menahan senyumann
"Ih bibi bisa aja "
"Iya neng deh marchell sebenernya baik neng ." Kata bibi yang mengakui bahwa marchell sebenarnya orang yang baik .
"Iya bi memang benar Marchell orang baik . Doain Marcell cerpet sembuh ya Bi..Raisa kangen diganggu Marcel" kata gue yang mendadak jadi galau.
"Iya neng semoga den Marcell segera diberi kesembuhan dan juga kesehatan lagi seperti semula"
"Iya bi semoga aja , bi aku pamit dulu an ya . "
"Hati hati neng" kata bibi .
***
Sesampainya dirumah sakit .
Gue menelusuri lorong rumah sakit dengan sangat bergembira harapan besar gue marchell bisa sadar kembali hari ini.
Entah kenapa hati kecil gue mengatakan bahwa hari ini marchell bakalan sadar dari koma nya . Gue ga sabar menyaksikan marchell bisa melawan penyakit nya itu . Dan gue yakin banget Marchell bakalan sadar .
Setelah Lo sadar gue janji bakalan jadi temen yang baik buat Lo sell . Temen yang Nerima Lo apa ada nya , gue janji itu sell.
Tapi sepertinya harapan gue mustahil, gue yang dari tadi senyum akhirnya memudar dengan sendiri nya langkah kaki gue juga sangat pelan ketika perlahan masuk kedalam ruangan Marchell .
Gue menatap sekeliling ruangan Marcell,
Ruangan Marchell sudah dipenuhi keluarga dan juga dokter dan suster raut wajah mereka juga mengatakan bahwa marchell tidak dalam keadaan baik baik saja . Padangan mereka semuanya tertuju kearah ku yang baru saja datang dan Mereka menatap gue dengan tatapan aneh
Gue semakin penasaran , apa yang terjadi sebenarnya
Akhirnya gue memberanikan diri untuk bertanya kepada mamahnya marchell.
"Tante..." Kata gue yang berjalan perlahan menghampiri mamah nya Marsell yang sedang bersedih.
"Tann.. marchell gapapa kan?" Tanya gue menyakinkan bahwa semuanya baik baik saja . Tante hanya geleng geleng kepela sambil meneteskan air mata dari tadi . Semua orang yang berada diruang menatap gue dengan tatapan aneh sekali gue ngerasa ga nyaman dilihat in seperti ini , gue penasaran banget apa yang sebenarnya terjadi sama marchell dan kenapa alat alat yang dipasang sudah dicopot dengan perawat yang berbeda diruangan ini.
"Bang mic marchell gapapa kan?" Tanya gue lagi .
Bang mic terdiam sesaat lalu menghela nafas sebentar.
Lalu berkata,
"Marchell Uda ga ada sa , iklas in ya hmm"
DEG
"HA?APA?" gue buru buru menghampiri bankar Marsel dan mengecek apakah marchell bener bener Uda gada? Gue masih ga percaya dengan semuanya ini marchell beneran gada ? Mimpi gue jadi..jadi kenyataan?
Gak gak gak mungkin
Ga mungkin ini terjadi.
"Bang mic bercanda kan? Haha pasti bercanda?" Kata gue yang masih ragu dengan ucapan bang mic.
Gue menatap tubuh Marchell yang sangat pucat itu lalu perlahan aku menghampiri bankar Marsel.
"Sell bangun sell . Lo pasti bercanda kan sell , ga lucu bercanda Lo sell , sell bangun" kata gue yang terus-menerus menggoyang goyangkan badan marchell dan berharap Marchell bisa sadar kembali .
"Sell bangun sell , gue disini ada buat Lo"
Hiks hiks hiks .
"Udalah sa sabar aja ya iklasin Marchell . Marchell Uda gak ngerasain sakit lagi Sekarang harusnya kita berterima kasih sama tuhan . Karena tuhan sayang ke marchell"
Hiks hiks hiks
Bang mic langsung memeluk tubuh gue . Kejadian ini seperti yang gue impikan tadi ternyata bakalan menjadi kenyataan, gue ga nyangka padahal gue yakin seratus persen bahwa marchell bakalan sadar kembali ternyata engga.
Hiks hiks hiks
"Saaa.."
"Saaa.."
Ruangan yang tadinya isi tangisan sekarang menjadi hening.
"Marchell?" Panggil gue karena gue mendengar panggilan lirih dari marchell. Semua yang ada diruang an menatap gue dengan heran karena gue seperti menyahut panggilan dari marchell.
"Sa.."
"Marchell?"
"Marchell ini gue Raisa" .
"Uda sa..jangan halu , iklasin Marchell ya" kata Tante
"Iya sa"
"Tapi bang gue denger suara panggilan dari marchell"
"Udah udah"
"Iya sa . Sabar ya" .
"Engga tadi gue beneran denger suara Marcell manggil nama gue bang".
"Saa.."
"Marchell Lo masih hidup kan?" Tanya gue memastikan lagi . Karena gue bener bener denger dengan jelas suara marchell . Tapi marchell masih saja terdiam dan tetap memejamkan mata .
"Uhuk uhuk uhuk"
"Marchell!!!"
"Hah Marchell".
"Dok anak saya dok . Dia sadar lagi"
Semua ruangan langsung panik karena mendengar suara batuk marchell. Tapi kondisi marchell masih memejamkan mata . Dokter dan suster segera bertindak dan mulai memasangkan alat pernapasan kembali untuk Marchell.
Tangisan gue akhirnya menjadi senyuman ketika melihat marchell hidup kembali.
"Bang Marchell bang" kata gue yang hampir tidak percaya dengan semua ini. Bang mic juga tersenyum kearah gue dan langsung merangkul tubuh gue .
"Berkat Lo sa . Makasi" kata bang mic
Gue hanya membalas dengan senyuman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments