Bab 13

Alvaro berjalan menyusuri koridor hotel tersebut dengan berhati-hati, siapa tahu masih ada komplotan gangster anak buahnya Alex disana. Kemudian dia pun masuk ke dalam lift menuju basemen.

"Hhhh.... sepertinya mereka semua sudah pergi." Alvaro sangat bernafas lega, dia menepuk-nepuk dadanya.

Namun, Alvaro dibuat terkejut ketika dia baru tiba di basemen hotel untuk menemui Gleen dan Danu, ternyata kedua rekannya tidak berada di dalam mobil, "Kemana mereka?"

Matanya beredar mencari keberadaan Danu dan Gleen di basemen sana.

Alvaro melihat ada selembar kertas di dashboard mobil tersebut, Alvaro segera meraih surat tersebut dan membacanya. Ternyata surat itu berisi ancaman untuk Alvaro, rupanya Danu dan Gleen dibawa secara paksa oleh para gangster suruhannya Alex. Setelah mereka dihajar babak belur oleh para gangster tersebut.

...Jika kamu ingin kedua temanmu selamat, kamu harus datang sekarang ini juga ke markas kami. Siapkan uang 1 miliyar! Dan jangan pernah lapor polisi!...

Alvaro menghela nafas, pantas saja keempat puluh gangster itu pergi, ternyata mereka berhasil membawa Gleen dan Danu. Dua lawan empat puluh orang, tentu saja kedua temannya akan kalah.

Selain itu, para gangster juga memanfaatkan situasi ini untuk memerasnya karena mungkin tahu bahwa pekerjaan Alvaro pasti bayarannya cukup tinggi.

"Hm sepertinya mereka ingin bermain denganku." gumam Alvaro, kemudian dia pun menyeringai licik.

Walaupun Alvaro dan kedua rekannya baru 5 tahun saling mengenal, tapi rasa solidaritas mereka sangat tinggi. Perbedaan sifat dan latar belakang mereka membuat mereka saling melengkapi satu sama lain. Alvaro yang sangat fokus dengan pekerjaannya, Gleen yang sering tebar pesona, dan Danu yang bisa memiliki keahlian yang tidak gampang untuk ditiru.

Alvaro, pria berusia 28 tahun itu adalah seorang pria yang menyedihkan karena dulu telah dibutakan oleh cinta, sampai rela mengorbankan mimpinya demi wanita tak berperasaan seperti Bianca. Padahal jika seandainya dia menjadi polisi, mungkin karirnya akan cemerlang, berkat instingnya sebagai seorang detektif yang sangat tajam.

Gleen, pria berusia 27 tahun itu adalah seorang mantan pencuri, selain pencuri, dia juga seorang mantan playboy yang pandai merayu dan mencuri hati para korban untuk diperas olehnya. Bakatnya cukup berguna untuk mengelabui para target, dan Alvaro bisa sedikit mempelajari bakat yang Gleen punya untuk mengelabui target.

Dan Danu, pria berusia 28 tahun itu adalah seorang hancker, dulu dia memanfaatkan bakatnya untuk membobol situs perusahaan agar mendapatkan banyak uang, selain hancker, Danu juga bisa merakit bom, mungkin karena dulu pernah bergabung dengan sekelompok mafia.

Alvaro segera mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, dia harus menyelamatkan kedua rekannya, sepertinya Alex sangat marah, karena Alvaro dan kedua rekannya telah mengusik hidupnya, sehingga kasus korupsi yang Alex lakukan telah sampai ke tangan polisi.

Alex adalah calon walikota yang dulunya seorang mantan pejabat daerah, dia sering main perempuan dan memberikan fasilitas mewah untuk selingkuhannya, itu semua dari hasil korupsi.

Alvaro telah tiba di sebuah markas, dia terlihat sedang membawa sebuah koper, dia berjalan dengan santai masuk ke dalam markas tersebut.

Alvaro tertegun ketika melihat banyaknya jumlah para gangster disana, mungkin ada sekitar 60 orang. Bayangkan saja jika dia harus melawan mereka dengan jumlah sebanyak itu, satu lawan enam puluh orang, sangat mustahil untuk bisa menang.

"Al!" ucap Danu dan Gleen hampir bersamaan, mereka berdua sedang terduduk dengan kondisi tangan dan kaki mereka diikat sebuah tali, dengan posisi saling membelakangi. Wajah mereka telah babak belur. Pastinya sebelum mereka di bawa ke markas, mereka sempat melawan dulu, sayangnya mereka kalah jumlah.

Ketua gangster menodongkan pistol ke arah Alvaro, dia tertawa keras. "Hahaha... dasar detektif bodoh, ternyata mudah juga untuk menipumu. Apakah kamu tahu bahwa tidak ada satu orangpun yang bisa keluar dari sini dalam kondisi hidup-hidup?"

"Lalu dimana Alex?" tanya Alvaro, dia mencoba untuk bersikap tenang.

"Dia sedang menjalani pemeriksaan di kantor polisi, itu semua gara-gara ulahmu. Padahal kamu cukup tutup mulut saja, ini semua bukan urusanmu." ucap sang ketua gangster.

"Tentu saja itu adalah urusanku, dia mencuri uang rakyat untuk bersenang-senang dengan banyak wanita. Itu sangat merugikan." Alvaro terlihat begitu santai, padahal ketua gangster itu sedang menodongkan pistol ke arahnya.

Ketua gangster itu merebut koper dari tangan Alvaro, dia memerintahkan anak buah disampingnya untuk mengecek jumlah uang di dalam koper tersebut. "Cepat hitung jumlah uangnya!"

"Baik bos." Gangster berkepala botak tersebut segera membuka koper, betapa terkejutnya dia saat melihat isi di dalam koper tersebut, ternyata isinya adalah sebuah bom.

Saking kagetnya, gangster berkepala botak tersebut melempar koper ke lantai, terlihat jelas waktu di bom menunjukkan waktu tersisa 2 menit lagi.

Tiitt...

Tiitt...

Titt...

Kini terdengar begitu jelas bunyi bom tersebut.

"Boommm!" semua yang ada disana berteriak ketakutan. Sampai banyak yang berlarian berhamburan dari markas untuk menyelamatkan diri.

Alvaro menendang tangan ketua gangster yang masih menodongkan pistol padanya, sehingga pistol tersebut terlempar cukup jauh ke lantai.

Ketua gangster kini hanya tinggal sendirian, karena semua anak buahnya malah pergi, meninggalkannya begitu saja, lebih mementingkan menyelamatkan nyawa mereka sendiri dari pada membantunya untuk melawan Alvaro.

Terjadi perkelahian sengit diantara Alvaro dan ketua gangster itu. Keduanya sama-sama kuat, sehingga membuat mereka babak belur. Tapi tetap saja Alvaro kalah body, pria itu badannya begitu besar dan sangat tinggi. Sehingga dapat mengangkat tubuh Alvaro, membantingkan tubuh Alvaro ke lantai.

Bruukk...

Alvaro sedikit meringis merasakan punggungnya seakan remuk, padahal luka di punggungnya belum sembuh, dia memang sering terluka dalam menjalankan misinya.

Waktu bom menunjukkan 40 detik lagi.

Alvaro berusaha untuk bangkit, dia berlari kencang, naik ke atas kursi, lalu loncat ke atas, memberikan tendangan keras ke arah kepala ketua gangster tersebut.

Bugh...

Sang ketua gangster merasakan kepalanya pening, seakan seperti banyak burung kecil berterbangan dan berputar-putar diatas kepalanya.

Sementara Danu dan Gleen sedang sibuk membuka tali yang mengikat mereka dengan pecahan kaca, mungkin kaca bekas botol minuman para gangster disana. Sehingga mereka akhirnya terlepas.

"Ah akhirnya lepas juga." Danu sangat merasa lega. Begitupun Gleen.

Ketua gangster kaget ketika melihat waktu di bom tersebut menunjukkan waktu tersisa tinggal satu detik lagi, dia tak memiliki banyak waktu untuk berlari, sehingga dia segera tiarap. Jantungnya sangat dag dig dug takut tubuhnya hancur oleh bom tersebut.

Titt...

Titt..

Tiitt...

Waktu telah menunjukkan 0 detik.

Sehingga bom tersebut berbunyi, "Teng... tong... teng... waktu telah menunjukkan jam 12 siang."

Ketua gangster nampak melongo, rupanya dia telah ditipu oleh Alvaro, ternyata bom tersebut hanyalah sebuah bom mainan, bukan bom sungguhan.

"Sial!" Ketua gangster tersebut mengumpat.

Sayangnya dia tak bisa bangun karena Alvaro keburu duduk di atas punggungnya dan memborgol tangannya. "Kamu tidak akan bisa melarikan diri, sebentar lagi akan ada polisi datang kesini." Alvaro berkata seperti itu sambil menepuk pundak ketua gangster.

Kemudian Alvaro mengedipkan matanya kepada Danu, ternyata bom mainan buatan Danu ada manfaatnya juga.

Danu hanya tersenyum, dia merasa lega dalam situasi genting seperti ini, karyanya bisa bermanfaat juga.

Dalam melawan musuh, bukan hanya harus bisa menggunakan otot untuk menaklukkan mereka, tapi juga harus bisa menggunakan otak cerdas untuk mengelabui mereka, tanpa perlu mengeluarkan banyak tenaga.

Dan trik seperti ini sering Alvaro dan teamnya gunakan untuk melawan para gangster ataupun mafia yang tentu saja jumlah mereka sangat banyak, sementara mereka hanya berjumlah tiga orang.

Alvaro sang detektif, Gleen sang penipu ulung, dan Danu sang hacker. Walaupun keahlian mereka berbeda, tapi sebuah kolaborasi yang sangat epic dan luar biasa.

Terpopuler

Comments

Siti Nadiyah

Siti Nadiyah

udh degdeg'n...ujung2'y ngakakkkk🤭😁

2024-05-05

0

XuZhan

XuZhan

😂😂

2024-05-02

0

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

bunyi bom ting teng tong🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2024-03-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!