Terlihat sanji sedang berlatih di depan halaman rumahnya.
Ayahnya memperhatikan dari kejauhan.
" luo sanji .. Kemarilah sebentar.." ayahnya sambil melambaikan tangan.
" ada apa ayah.. Apa ayah perlu bantuanku..? " tanya sanji.
" Tidak nak.. Ayah perhatikan beberapa hari ini kamu giat sekali berlatih cakra .. Biasanya kamu tidak begini, sampai lupa makan..! Kau lihat ibumu sudah memasak makanan untukmu tapi kamu belum menyentuhnya sama sekali.. Apakah ada sesuatu yang membuatmu seperti ini..?" tanya ayah sanji merasa penasaran.
Sanji menundukan kepala, lalu air mata berjatuhan ke ke lantai.
Ayah sanji memegang kedua pundak anaknya itu dengan lembut berkata.
"sanji.. Seorang lelaki hebat tidak pernah menyembunyikan perasaannya..jika itu baik maka ucapkan baik, dan jika itu buruk maka ucapkan buruk.. Di dunia kultivasi spiritual , yang kuat adalah orang yang punya pendirian yang tak tergoyahkan.. Jika membohongi diri sendiri, sama dengan membuat hatimu lemah, jika hatimu lemah sama dengan membuat tubuhmu lemah.." ucap ayah sanji.
Sanji menatap ayahnya lalu memeluk ayahnya dengan erat sambil menangis dengan keras.
setelah itu sanji duduk dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
" ayahh.. Apakah ayah pernah membuat guru ayah terluka..? Tanya luo sanji.
sontak ayah sanji menjewer kuping sanji.
" anak bodoh.. Apa kau menyerang gurumu sendiri ..?"
" aduh.. Sakit ayahh.. Tolong Dengarkan aku dulu.. Aduhhh sakiiiit.." ujar sanji.
" baiklah .. coba jelaskan saja jangan berbelit-belit biar ayah tidak salah paham.. " ucap ayah sanji sambil melepaskan kuping sanji yang sudah memerah.
Sanjipun menceritakan semua kejadian di hutan monster bersama guru dan murid-murid lain di waktu itu.
" nah begitu kejadiannya ayah.." sanji menjelaskan.
" sebenarnya itu bukan salahmu sanji, karena pada dasarnya, sudah menjadi kewajiban guru untuk menjaga muridnya.. Meskipun itu sampai membuat gurumu terluka.. yang salah adalah kenapa manusia bergantung pada bola cakra dari monster spiritual untuk menjadi kuat.. Sehingga mau tidak mau antara monster spiritual dan manusia akan selamanya saling membunuh jika bertemu.." ucap ayahnya dengan tegas.
" baik ayah.. Aku mengerti.." jawab luo sanji.
" sanji apa kau mau berburu monster roh dengan ayah ? Tanya ayah sanji.
" tapi ayah .. Ayahkan hanya tingkat cakra agung level 10.. Dan ayah hanya punya dua bola cakra apakah tidak berbahaya jika kita kesana hanya berdua..?" tanya sanji karena takut terjadi sesuatu kepada ayahnya.
" kemarilah sanji.. Ikut ayah ke gudang belakang rumah.." melangkah menuju suatu ruang.
" wahhh .. Ayah tempat apa ini..? Aku baru tahu di gudang kita ada ruang bawah tanah.." ucap sanji sambil melihat kanan kiri.
" sanji.. ambilah pedang itu ayah berikan pedang ini untukmu, tolong kau jaga baik-baik, karena pedang ini pemberian turun temurun dari nenek moyang keluarga kita,, dulu kakekmu yang memberikan pedang ini pada ayah.." ucap ayah sanji.
sanji meraih pedang yang tertancap di sebuah batu berbentuk kepala naga, namun dia kesulitan untuk mengambilnya.
" aaaaaaa...kenapa tidak bisa di cabut..mungkin karena pedang ini sudah sangat usang, material besinya pasti sudah melebur dan menyatu dengan batu ini, jika tercabut pun mungkin akan patah.. " gumam sanji dalam hati.
" ayah pedang ini sudah rusak, mungkin tidak akan berguna untukku.. Lagian pedang ini tersangkut, aku tidak sangkup mencabutnya ayah.." ucap sanji mengeluh.
" hahaha.. Anak bodoh.. Coba kau keluarkan bola cakra bawaan lahirmu lalu masukan ke dalam pedang, kemudian kau cabut pedang itu.." ucap ayahnya sambil tertawa.
Sanji mengeluarkan cakra lalu muncul seekor naga emas, kemudian perlahan sanji masukan cakranya ke tangan kanan sehingga munculah bola cakra berwarna emas.
sanji mengarahkan bola itu ke dalam pedang yang usang dan rusak tersebut, lalu mencabut pedang itu.
"hiiiiaaaaaaaahh.." sanji berteriak sekuat tenaga mencabut pedang itu.
" ahirnya pedang ini berhasil ku cabut ayah.." ucap sanji.
" bagus sanji kau tidak mengecewakan ayah.." ucap ayah sanji merasa senang.
" ayah kenapa pedang yang rusak ini di berikan kepadaku, memangnya apa keistimewaan pedang ini sampai nenek moyang kita mewariskan nya ayah..? " sanji bertanya-tanya.
" salurkan energi cakra mu kedalam pedang itu, agar pedang itu mengenali pemilik barunya.. "
Sanji pun mengalirkan cakra kedalam pedang, dan seketika pedang itu bergetar dan lepas dari genggaman sanji, pedang itu berputar dengan cepat lalu terjadi ledakan cakra dari pedang itu sampai sanji terpental dan betapa kagetnya sanji saat melihat pedang usang tadi , berubah menjadi pedang besar yang sangat indah.
" apaa..!! Ayah lihat pedangku berubah menjadi pedang yang bagus.. Hore.. Ahirnya aku punya senjata yang bagus.. Trima kasih ayah.." ucap sanji.
" hahahaha.. Anak bodoh.. Tadi kau tidak mau karena pedang ini usang dan rusak, tapi sekarang kau malah kegirangan karena pedang ini sudah berubah ke wujud aslinya.. Hahahaha.. " ucap ayahnya yang senang melihat putranya tidak sedih lagi.
" sanji.. Pedang ini dulu nya adalah milik pemimpin Dewa yang bernama dewa Yuta.. Kekuatan nya sangat mengerikan terutama jurus pedang naga emas dan jurus ribuan pedang.. Dewa mana pun akan takut jika berhadapan satu lawan satu dengan Dewa Yuta, kemudian pedang itu di wariskan kepada anaknya yaitu Dewa Arya.. Dahulu kala di dunia dewa ada seekor raja naga yang meninggalkan hutan di dunia dewa, naga itu pergi ke dunia manusia dan tinggal di sana selama ratusan tahun dan memiliki anak dari seekor ular , lalu kemudian anak dari naga itu mengajarkan kultivasi cakra dewa kepada semua hewan yang ada di hutan, hewan hutan berubah jadi monster spiritual yang kita kenal sekarang.. Setelah itu Dewa Yuta menyadari ada energi cakra dewa yang sangat besar di dunia manusia.. Lalu dewa Yuta mengutus anak nya yang bernama Dewa arya, dewa arya pun bergegas turun ke dunia dan betapa kaget nya dia melihat banyak sekali manusia yang di bunuh oleh monster spiritual, lalu Dewa Arya memutuskan untuk mengajari manusia cara kultivasi Dewa yang menggunakan monster spiritual sebagai cara menembus kultivasi, hingga beberapa ratus tahun kemudian, manusia biasa berubah menjadi sangat kuat bahkan bisa menjadi dewa..lalu Dewa Arya senang karena bisa mengurangi jumlah monster spiritual agar seimbang dengan pertumbuhan manusia.. Tapi kesenangan itu tidak bertahan lama, karena raja Naga murka lalu bertarung mati-matian dengan Dewa arya, tapi pertempuran di menangkan Dewa arya, kemudian naga itu di segel di dalam pedang milik dewa arya, tetapi akibat dari pertarungan itu, Dewa Arya terluka parah hingga jatuh ke sebuah gunung, dewa arya di temukan dan di rawat oleh sebuah keluarga manusia yang tinggal di gunung itu.. Dewa arya menyembunyikan identitasnya sebagai dewa karena dirasa tidak perlu..selama tinggal di sana dewa arya sangat senang dengan perlakuan keluarga itu, terutama pada seorang wanita cantik yang bernama luo lingyun.. Setelah beberapa lama Dewa arya menikahi luo lingyun dan melahirkan anak yang bernama asura.. Asura tumbuh menjadi orang yang hebat dan membanggakan ayahnya yaitu Dewa arya.. Tak berselang lama segel dari pedang dewa arya retak dan raja naga berhasil keluar.. Pertempuran terjadi lagi dan naga di segel lagi, tetapi Dewa arya kehilangan seluruh cakra dan terluka sangat parah, di tambah luka yang dulu terbuka lagi... Dewa arya pulang menemui luo lingyun , dan membawa seluruh keluarga berkumpul di ruang bawah tanah di belakang rumah luo lingyun,, lalu Dewa arya mengatakan yang sebenarnya bahwa dia adalah dewa dan saat itu sedang sekarat.. Di saat trahirnya Dewa Arya menyegel seluruh kekuatannya di pedang nya agar naga yang tersegel akan selamanya tersegel bersama cakra dewa arya.. Lalu dewa arya memberikan pedang itu kepada anaknya yaitu Asura, setelah itu Dewa Arya meninggal dan membuat asura sangat sedih dan kesal, lalu membuat Asura menjadi orang yang pemarah dan kejam bahkan Asura membantai beberapa Naga di hutan monster .. Lalu asura menjadi Dewa pengganti dewa neraka dan memiliki dua pedang, yaitu pedang neraka dan pedang Naga dari Dewa Arya..setelah itu asura memiliki anak dan mewariskan pedang naga kepada seluruh keturunan asura yaitu keluarga Luo hingga saat ini, dan asura hanya memegang pedang neraka miliknya.." ujar ayah sanji.
" jadi ayah.. Apakah pedang ini yang ayah maksud sebagai pedang naga dari Dewa Arya ?” tanya sanji.
Ayah sanji tersenyum dan mengangguk.
Sanji termenung dan bicara dalam hatinya.. " jadi ini pedang legenda yang sering di bicarakan oleh para dewa perang di dunia dewa..!! Bahkan pemimpin dewa yang sekarang pun masih sering membicarakan nya.. Tak ku sangka aku bisa memilikinya.. Hihihi betapa terkejutnya nanti para dewa itu jika aku bawa pedang ini ke dunia dewa setelah berhasil memecahkan segel pembatas alam.." sanji tersenyum-senyum sendiri.
Sanji dan ayahnya berangkat memburu monster spiritual di dalam hutan.
" sanji ..monster spiritual apa yang kau inginkan..?" tanya ayahnya.
" ayah.. Aku ingin membalaskan dendam guruku pada monster spiritual yang aku ceritakan tadi.. " jawab sanji merasa kesal.
Setelah berjalan berjam-jam, ahirnya sanji dan ayahnya sampai di sarang monster spiriual ular kepala Tiga.
" kurang ajar.. Bocah .. masih berani datang lagi kemari.. Apa kau belum puas melihat gurumu ku lukai, siapa lagi yang kau bawa untuk ku lukai bocah..haha.. Kebetulan aku sangat lapar.. Biar ku makan saja kau dan juga dia.." ucap ular itu sambil tertawa.
" heii ular buruk rupa.. aku sengaja datang kesini untuk membunuhmu dan kujadikan bola cakra yang ke 2..bersiaplah.." ucap sanji sambil mengeluarkan cakra naga emas dan memasukan bola cakra pertama ke pedang nya.
" tidakk.. Tahu diri.. Bocaaahhh.. " ular itu menyerang dengan segel cakra berwarna merah dan melontarkan bola cakra yang besar ke arah sanji.
" hhiiiiaaaaaaaacchhh.." sanji menangkis serangan itu hanya dengan pedang nya saja.
" apaaa...!!, monster spiritual ular itu kaget dan merasa heran.
" bagaimana mungkin dia menangkis seranganku hanya dengan sebuah pedang.. Bahkan Tingkat cakra master pun akan kesulitan menahan serangan itu..tapi kenapa bocah yang hanya memiliki kultivasi tingkat pejuang saja bisa menangkis nya.. Ini tidak masuk akal.. " ucap ular itu dalam hati.
" hahaha .. Ular jelek.. kenapa diam.. Kau sekarang takut kan kepadaku.. Hihihi..!" ejek sanji kepada ular itu.
" hheeemmp.. Bocah sebenarnya pedang apa itu.. Kenapa baru kali ini aku melihat pedang yang kuat seperti itu..? Tanya ular itu penasaran.
" hei.. ular busuk.. Kau tidak pantas mengetahui pedang apa ini.. Cukup kau rasakan saja kekuatan nya..!! Hiiiiiaaaaaaaaaaattttz ..! " sanji menebas ular itu dengan satu serangan saja.
Monster spiritual ular kepala tiga itu terkapar tak berdaya.
" bo.. Bocah.. " ucap ular itu lalu menutup mata untuk selamanya.
Luo sanji sangat senang, lalu dia segera bersila di depan jasad ular kepala tiga itu dan langsung menyerap bola cakra dari ular itu.
Sementara itu ayah sanji sangat cemas menunggu sanji tersadar dari kultivasi nya.
Setelah menjelang dua hari, sanji pun terbangun dengan kekuatan yang luar biasa dan menerobos tingkat cakra agung level 2.
" syukurlah kau tidak apa-apa sanji, ayah sangat hawatir.. Katakan apa kau berhasil..? Tanya ayah sanji.
" tentu saja ayah.. Sekarang aku kultivator tingkat cakra agung level 2.." ucap sanji dengan bangga.
" apa.. Kenapa bisa lompat 2 level..!!" Ayah nya terkejut.
" memang nya kenapa ayah.." tanya sanji.
" setiap kultivator yang menyerap bola cakra monster , hanya akan melompat ke level satu, belum pernah ada yang melompat dua level sekaligus.. " jawab ayah sanji.
" sudahlahh.. Ayo.. Kita saja sanji.." ayah sanji menambahkan.
# sekolah beladiri kota tianmen #
" sanji kemana .. kenapa belum masuk ke kelas, padahal sudah mau di mulai.." yun xi melirik ke kanan dan kiri mencari sanji yang belum datang ke sekolah.
" selamat pagi anak-anak.. " ucap guru Qin chen yang baru masuk ke kelas.
" hari ini ada kabar gembira untuk kita semua.." ucap guru chen sambil tersenyum.
" wahh ada apa guru..? " tanya seorang murid.
" iya.. Ada kabar apa guru chen..?" tanya murid-murid lain.
"lihatlah siapa yang datang.." ucap guru chen sambil membuka pintu untuk seseorang.
" halo anak-anak.. Apa kabar kalian.. Hehe..?" sapa guru Tang yu.
Sontak semua murid menghampiri lalu memeluk guru Tang yu yang sudah sembuh dari luka nya.
" guruu.. Guruuu.. Guruu.. Tang yu.. " ucap semua anak sambil terus memeluk guru tang yu.
" sudah .. Sudahh.. Jangan berlebihan anak-anak cepat duduk kembali.. " ucap guru Qin chen merasa cemburu karena anak-anak lebih menyayangi guru Tang yu ketimbang dirinya.
" hahahahaha.. Sepertinya kau cemburu guru chen.." ucap guru tang yu sambil meledek guru Qin chen.
" hahaha.. Aku ini guru hebat.. Tidak perlu merasa cemburu.." ucap guru Qin chen sambil tersenyum malu.
Tak berselang lama, luo sanji pun masuk dengan terengah-engah.
" hahhh.. Hahh... aduh cape sekalii.. Maaf aku terlambat.." ucap luo sanji sambil membungkukan badan nya karena kelelahan.
" sssaaaannnnjiiiiii..." guru chen berteriak marah.
sanji pun melihat ke arah gurunya karena ketakutan, tetapi betapa terkejutnya saji saat melihat di belakang guru chen ada guru tang yu.
Seketika luo sanji berlari lalu memeluk guru tang yu sambil menangis di pelukan gurunya itu.
" aaa .. Guruu.. Maafkan aku.. aaa.. Guru.." sanji menangis tersedu-sedu.
" sudah.. Sudah.. Sanji..aku tidak apa-apa..kau jangan menangis lagi.." ucap guru sanji sambil tersenyum.
" benarkah.. Guru..baik-baik saja..?" tanya sanji sambil melihat mata gurunya.
Guru tang yu berjalan ke samping lalu mengeluarkan energi cakra.
" lihatkan aku sudah sembuh..hahaha.." guru tang yu tertawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
aa_kardi
lanjuttt thorr
2023-09-08
2
calliga
Up
2023-07-14
3