...****************...
(Pov Sarah)
Akibat skandal kepala sekolah di tempat ku belajar terkuak, kini semua siswa dan siswi hanya wara-wiri kesana dan kemari. Ada yg sedang main basket, ada juga yg tengah bersantai di kantin sekolah. Dan posisi ku saat ini, tengah duduk di bawah pohon rindang di belakang kelas ku. Aku sendirian karena tengah menunggu Mita membelikan minuman dan juga beberapa cemilan untuk kami makan di bawah pohon ini.
Tidak banyak anak yg nongkrong disini, karena tempatnya tersembunyi di balik kelas. Akan tetapi aku merasa ini lah tempat yg cocok untuk ku. Mita sebagai sahabatku hanya bisa mengikuti diriku yg introvert ini. Karena jika tidak mengikuti, maka ia tidak ada teman untuk kesana kemari.
"Taraaaa!!!! Ini dia makanannya nyonya!" Sarkas Mira padaku. Ia masih setengah berlari saat mengucapkan hal itu. Aku hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkahnya.
"Minimal sampai dan duduk dulu disini, baru bisa ngomong begitu. Kamu ini ya! Kalau jatuh bagaimana?!" Tegasku memperingati sahabatku. Namun Mita dengan cueknya malah hanya terkekeh saja sambil duduk di sebelahku.
"Ini buat aku, ini buat kamu. Silahkaaannnn...." Ucapnya menyodorkan minuman vanila kesukaanku, dan dia minuman coklat yg selalu menjadi favorit nya sejak lama. Dengan antusias aku pun ikut meminum yg telah di sodorkan nya padaku.
"Rah... Kamu sadar tidak, kalau tadi Bu Susi itu terkejut saat aku bertanya dia kok bisa tahu kebiasaan pak David." Tanya Mita di sela-sela minumnya.
"He-em. Aku juga lihat tadi."
"Hmmm seperti ada yg aneh deh yakan?"
"Mungkin begitu, tapi kan itu bukan urusan kita. Sudahlah, kenapa kamu jadi kepikiran."
"Heeiii bestie! Kamu itu kan calon masa depannya Tuan Muda David Mahendra! Heloooww!!!" Tegas Mita yg seketika membuatku tersedak-sedak kesakitan.
"Uhuukkk!!! Uhuukk! Sialan kamu ya! Uuhhuuukkk!!!"
"Eh eh aduh ini ini nih minum air mineral aku dulu saja!" Panik Mita menyodorkan ku air mineral miliknya yg ada di dalam tas.
Aku tenggak air itu hingga habis tak bersisa. Aku mengelus tenggorokan ku sembari menutup mata. Setelah lega, barulah aku menatap tajam ke arah sahabatku.
"Eh? Apa?" Heran Mita melihatku yg melotot.
"Aku hampir mati, kamu tanya kenapa?"
"Ha? Aku kan kasi air mineral sama kamu tadi." Jawabnya gugup.
"Aku tersedak karena ucapan asalan kamu tadi tahu tidak!!! Iiisss Mitaaaaa!!! Menyebalkan." Kesalku membuang pandang dan kembali meminum minuman vanila ku yg tertunda.
"Hhahaha maaf.... Di amin kan saja kenapa sih Rah. Toh Pak David itu ganteng banget. Terus tajir melintir."
"Aku masih anak SMA kelas 1 Mitaaa... Lah Pak David, dia udah tua."
"Ha? Tua? Dia masih umur 20 ke tas deh Rah.."
"Ya, 29 tahun kan? Itu kan 20 ke atas juga namanya, sudahlah, kamu jangan bahas dia. Buat apa kita bahas orang lain sih." Jawabku mulai kesal dengan pembahasan ini.
"Enggak! Pak David belum segitu."
"Stop! Makan aja ini." Ucapku memotong ucapan Mita dengan menyodorkan cemilan kering ke mulutnya.
...****************...
(Pov David)
"Lu tuh udah hilang akal atau bagaimana sih Vid! Jelas-jelas tadi tuh masih di lingkungan sekolah, berani-beraninya lo main tahap-tahapan sama tuh bocah!" Bayu mendengkus kesal pada boss nya itu. Akan tetapi David malah sedang tersenyum-senyum kecil membayangkan kejadian tadi. Ia memegang pipi serta bibirnya secara terus menerus, seolah jari-jari itu sedang mencari jejak jari sang gadis.
"Woy brooo!!! Jatuh cinta lo!" Bentak Bayu tidak habis pikir dengan kelakuan boss nya.
"Diamlah! Lo kendarakan saja kendaraan mewah gue ini ke kantor! Berisik banget!" Tandasku melirik kesal pada Bayu. Tentu Bayu hanya semakin menggerutu tidak jelas. Bukan kata-kata nya yg tidak jelas, namun karena pikiran ku tidak fokus padanya, maka ucapan Bayu hanya lah seperti angin ribut yg tidak perlu untuk di hiraukan.
...****************...
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments