Bab 5 - Penasaran

...****************...

(Pov David)

Aku menelfon asisten pribadi ku untuk kali ini menggantikan posisiku menghadapi klien. "Bay, Gantikan dulu aku untuk menemui klien pagi ini di lokasi \*\*\*\*. " Ujarku langsung mengatakan niatku saat penggilan mulai terhubung.

"Ah kamu selalu begitu Vid! Aku kan lagi ngerjain proyek yg kamu minta kemarin. kamu sendiri juga yg bilang kalau siang ini sudah harus rampung!" Bentak Bayu di sambungan. Aku memutar bola mata ku dengan malas. Inilah akibat kalau merekrut orang kepercayaan dari sahabat sendiri.

"Bisa atau tidak nya, aku tidak mau tahu, yg penting tetap hadiri rapat seperti yg aku minta! Saat ini aku sedang mengalami kecelakaan brengsek!" Aku mengamuk pada asisten sekaligus sahabat ku.

"Hah? Dimana kamu sekarang? Aku akan kesana."

"what the hell Bay! Aku suruh kamu menghadiri rapat! Bukan menemuiku!" Geram ku kembali memaki Bayu. Tanpa menunggu dan menjawab pertanyaannya, aku langsung mematikan sambungan telfon dengan nya. Aku tahu dia akan tetap mengikuti mau ku, walaupun ia marah-marah begitu. Lalu tak lama kemudian, aku mendengar laju kendaraan mengarah padaku.

"Maaf Tuan, menunggu lama. Inikan mobil yg akan kami derek?" Tanya petugas derek mobil yg aku pesan.

"Ya benar! Bawa mobilku ke bengkel kalian. Nanti orang suruhan ku akan datang kesana."

"Baiklah tuan."

...****************...

Saat ini aku sudah berada di dalam taxi online yg baru saja aku pesan untuk menuju sekolah SMA PERSADA, sekolah yg baru-baru ini berada di dalam nauganku. Tetapi aku tidak ingin siapapun mengetahui aku lah direktur disana. Aku mempercayai itu semua pada orang suruhan ku yg aku pekerjakan di UKS sekolah itu. Ia adalah salah satu perawat rumah sakit di kota ini, awalnya ia menolak ajakanku untuk memata-matai gerak gerik para guru maupun kepala sekolah. Namun karena permintaan ku yg memaksa dan juga bayaran yg tidak sedikit, akhirnya ia mau menerima perintahku.

Hanya dia yg tahu apa kedudukan ku di sekolah itu. Selama ini semua guru bahkan kepala sekolah mengira aku hanya donatur baru yg ikut berpartisipasi.

Tibalah aku di perkarangan sekolah tersebut. Aku turun dan bersiap untuk menemui orang suruhan ku. Namun tanpa aku duga sebelumnya, Ibu Ziva yg selalu menjadi rival ku di bisnis ada di sekolah milikku. Aku menyapa nya ramah. Namun seperti biasa itu hanyalah sandiwara antara kami berdua. lalu kemudian, yg menarik atensi ku adalah. Anak yg menabrakku pagi tadi, ada bersama wanita tua itu.

Sontak aku harus memikirkan bagaimana cara membuat wanita tua itu malu tanpa sengaja. Aku dengan lantang mengatakan tidak akan meminta gadis itu mengganti rugi apapun padaku. Walau sebenarnya aku sudah mengatakan ini jauh dari sebelumnya aku tahu dia anak dari rivalku. Tetap saja, aku ingin membuat harga diri wanita sok berkuasa itu jatuh di depan banyak orang.

Benar saja, hati ku bersorak gembira saat dia mati-matian ingin mengganti rugi atas apa yg telah dilakukan anaknya padaku. Tanpa memperdulikan dirinya. Aku terus melangkah masuk ke dalam ruangan yg ada orang suruhanku.

...****************...

"Kenapa melamun!" Tanya ku pada orang suruhan ku yg bernama Ibu Susi. Ia terlonjak karena terkejut akan kehadiranku yg tiba-tiba.

"David! Kamu bisa membuat Ibu mati mendadak tahu tidak!" Ucap nya menatapku kesal. Aku tidak perduli, aku terkekeh mengejek. Aku dan Ibu Susi memang sudah terbilang dekat. Dia sudah seperti ibuku sendiri. karena kerjaan ini yg ia lakukan untukku bukanlah yg pertama kali, ia kerap aku pindahkan kemana pun yg aku mau.

"Haha maafkan aku Bu. Ada apa? Apakah ada yg mencurigakan?"

"Tidak. Kalau soal sekolah ini tidak ada, hanya tadi Ibu sedang merawat satu siswi baru disini. Baru saja datang malah keruangan ini. Ia terluka dan wajahnya pucat sekali. Dan lagi.. Yg membuat Ibu heran adalah, perut dan pinggang anak itu begitu lebam David, seperti habis terkena benda keras atau..."

"Di pukul?" Tebak ku sudah mengerti arah pikiran Ibu Susi. Seketika Bu Susi mengangguk antusias.

"Apa anak itu datang bersama wanita paruh baya dengan setelan baju kantor?"

"Bukan. Dia datang bersama temannya yg bernama Mita. Lalu setelah nya baru di jemput oleh orang yg kamu sebutkan tadi. Kok kamu tahu? kamu kenal dengan mereka?"

"Tadi aku melihat mereka di pintu menuju gerbang. Aku mengenal Ibu nya, dia adalah rival ku di bisnis. Dan anak itu, dia yg menabrak ku pagi tadi" Jelas ku yg membuat Bu Susi menutup mulut nya karena terkejut.

"Anak itu sepertinya parah Vid! Apakah kalian tabrakan nya begitu parah?"

"Tidak. Yg aku tahu dia hanya tersungkur, dan tidak ada kemungkinan yg bisa membuat perut nya lebam Bu. Aku yakin itu."

"lalu kenapa perut anak itu begitu, Ibu sudah menyarankan Ibu Ziva untuk membawa putrinya ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut."

Aku hanya menarik nafas dalam lalu membuangnya perlahan. entah mengapa, aku menjadi ingin tahu bagaimana keadaan anak itu sekarang.

...****************...

BERSAMBUNG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!