"Sekarang Pergilah, aku tidak punya waktu untuk Berdebat denganmu di sini," ucap Zaenal dengan nada tegas.
"oke..Kamu yang memintanya," balas Gevariel dengan santai. Ia mengeluarkan ponselnya dan menemukan kartu nama Amel.
Saat Gevariel hendak menelepon, Zaenal mencibir sambil berkata, "hahaha, orang-orang yang tidak tahu pasti mengira kamu adalah bos besar. Tapi nyatanya, hidupmu penuh dengan penderitaan? Sayang sekali, kamu bahkan tidak menyadari bahwa istrimu dan Rio telah berselingkuh selama ini! Aku melihat mereka beberapa kali, istrimu dan Rio berbelanja bersama dengan begitu intim. Atau mungkin kamu menikmatinya?hahah" cibir Zaenal.
Di sisi lain, Johan menghela nafas dan berkata, "Zaenal, jangan keterlaluan!"
Zaenal melirik keduanya dan mencibir, "Kalian berdua bilang akan keluar dari sini, jadi keluarlah sekarang!"
"Tapi berikan kami uang, berikan gaji kami!" Johan menjadi sedikit cemas melihat Zaenal hendak pergi. karena Johan tidak mengetahui jika sekarang Gevariel telah memiliki banyak uang, jadi dia mengira jika Saat ini Gevariel sedang menggertak Zaenal dengan pura-pura menelfon seseorang.
Panggilan telepon terhubung, dan suara ceria Amel terdengar dari seberang, "Halo,Tuan Gevariel!"
"Bagaimana kamu tahu itu aku?" tanya Gevariel tanpa sadar.
"Aku tidak memberikan nomor teleponku begitu saja. Setiap orang yang memiliki nomor teleponku akan tercatat di Hp saya, Nomor kamu adalah nomor yang tidak dikenal, jadi tidak sulit untuk menebaknya," jelas Amel dengan sabar.
Gevariel heran mendengarnya, lalu berkata, "Amel, kamu bilang sebelumnya bahwa jika saya membutuhkan sesuatu, saya bisa meneleponmu dan Bank IBC akan membantu saya menyelesaikannya, bukan?"
"Iya," jawab Amel, "Apakah kamu sedang menghadapi masalah?"
Gevariel menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Apakah kamu tahu tentang proyek real estat Permata Harmoni yang sedang dikembangkan? Saya bekerja di sana dan melihat iklan Bank IBC di sana."
"Proyek real estat itu dikembangkan oleh bank kami. Apakah kamu sedang mengalami masalah di sana?" tanya Amel dengan sabar.
"iya, ada seorang kontraktor di sini dia menindas para pekerja, menahan gaji saya dan rekan kerja saya, dan tidak mau membayarnya..." Gevariel melirik Zaenal yang tidak jauh dari situ.
"Apakah hal itu benar?" Suara Amel menjadi sedikit dingin, "oke aku akan menanganinya.."
"Baiklah, tunggu sebentar, berikan aku lima menit!" Setelah Amel selesai berbicara, dia menutup teleponnya dengan cepat.
Gevariel menyipitkan matanya, menatap Zaenal yang berdiri tidak jauh darinya, dan berbisik, "Apakah seperi ini rasanya menjadi orang kaya dan berkuasa?" Zaenal dan Johan, tentu saja, tidak tahu siapa yang Gevariel telepon atau apa yang Gevariel katakan.
Zaenal mendorong Johan yang tampak cemas dan mengutuk, "Jangan menggangguku di sini. Sialan, mulai sekarang, kalian berdua harus pergi dari sini. Jangan menghalangi langkahku!"
Dia menatap Gevariel dengan pandangan jijik dan berkata, "hee, kamu sudah menelepon? Mengapa aku tidak melihat perubahan apa pun setelah kamu melakukan pangilan? Dasar dua orang tak berguna!"
Setelah mengeluarkan kata-kata tersebut, dia berbalik dan berjalan menuju area konstruksi.
Wajah Johan tampak suram, dia mendekati Gevariel, sambil tersenyum sinis, dan berkata, "Gevariel, kamu terlihat seperti orang kaya sekarang. Dia menahan gaji kita, dan sekarang kamu terlibat konflik dengannya. Aku khawatir kita tidak akan bisa mendapatkan gaji kita sekarang,"
Dengan pandangan khawatir, dia menambahkan, "Hei, Ella masih menunggu uang untuk melakukan kemoterapinya bulan ini..."
Gevariel tersenyum sambil mengangguk, "Tidak apa-apa. Amel akan segera memberinya pelajaran!"
"Hah?" Johan membeku sejenak, lalu menggelengkan kepalanya, tidak memperhatikan kata-kata Gevariel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Terus...
2023-07-31
0