Satu minggu Kayla mengurung diri di Apartemennya dan keluar hanya saat membeli bahan makanan, selama satu minggu itu Dia isi dengan bermalas - malasan sambil merawat tubuh dan merilekskan pikiran yang bertahun - tahun tidak pernah merasakan ketenangan.
"Sepertinya aku harus mulai menyusun rencana untuk membuat alur cerita yang berbeda." Ucap Kayla sambil menyeruput cokelat hangat sambil menikmati pemandangan kota di malam hari di balkon apartemennya.
Kayla berencana untuk mencari pekerjaan di tempat yang lebih besar dari milik keluarga Atmaja. Dia memperhatikan beberapa gedung perkantoran yang tidak jauh dari apartemen, lalu Kayla menyunggingkan senyum mengembang, "ah aku seharusnya bekerja di tempat yang lebih di atas dari Atmaja walaupun butuh waktu lama tapi saat mereka melihatku di sana pasti seru."
Kayla akan segera memulai perang pembuktiannya, ada beberapa perusahaan yang bersaing dengan Atmaja group tapi dia lebih tertarik untuk bergabung dengan perusahaan milik keluarga Adhitama yang termasuk dalam jajaran keluarga terkaya di dunia novel ini.
"Pasti Keluarga Atmaja akan syok dan mengutukku," Kayla tertawa membayangkan jika rencananya berhasil entah bagaimana keluarga Atmaja menatapnya. Matanya pun terasa berat, Kayla menutup pintu balkon menyimpan gelas bekas minuman cokelatnya di atas nakas dan dia membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur.
"Selamat malam Kayla." gumamnya pada diri sendiri.
Tanpa Kayla tau, seseorang Pria sedang tersenyum geli sedari tadi karena mendengar ucapan dari gadis tetangga apartemennya itu.
"Aku memang tidak tau kenapa kau ingin bersebrangan dengan keluargamu, tapi apapun itu aku akan membantumu, akan ku perbaiki kesalahanku di masa lalu."
Keesokan paginya Kayla sudah terlihat rapih, kemarin sore dia sudah mempersiapkan surat lamaran kerja. Sesuai rencana dia akan melamar di Atha Groups, entah kebetulan atau apalah saat Kayla pulang berbelanja di supermarket dia mendengar Pak Bagus membicarakan soal lowongan pekerjaan di Atha Group pusat yang sedang membutuhkan sekretaris dan dia langsung membuat surat lamaran.
Dengan mengendarai sepeda motornya, Kayla pergi ke Perusahaan Atha Group pusat yang letaknya tidak jauh dari Apartemennya.
Kayla menghampiri resepsionis yang menyapanya dengan ramah.
"Selamat pagi Mbak, ada yang bisa saya bantu?" tanya resepsionis bernama Tika.
"Begini Mbak, saya dengar jika perusahaan Atha Group sedang membuka lowongan untuk posisi sekretaris." Ucap Kayla.
"Sebentar ya Mbak," Tika menghubungi Asisten pemilik perusahaan dan menanyakan perihal informasi lowongan pekerjaan sekretaris. "Mbak..."
"Kayla." kata Kayla memberitahukan namanya.
"Mbak silahkan naik ke lantai sepuluh karena Pak CEO langsung yang akan melakukan interview."
"Terima kasih." jawab Kayla, dia pun berjalan menuju lift yang akan mengantarnya ke lantai sepuluh.
Di lantai sepuluh Kayla bertemu dengan Rafli Asisten pemilik perusahaan yang kebetulan baru keluar dari ruangannya.
"Selamat pagi Pak." sapa Kayla.
"Pagi." jawab Rafli, "kamu yang mau melamar pekerjaan sekretaris?" tanyanya.
Kayla mengangguk, "betul Pak."
"Kita ke ruang CEO, karena beliau yang akan meng interview kamu." kata Rafli berjalan terlebih dahulu ke ruangan CEO.
Kayla pun berjalan mengikuti Rafli dan dia merasa sedikit aneh karena tidak ada pelamar lain di lantai itu, atau mungkin dia datang terlalu pagi?
Rafli mengetuk pintu terlebih dahulu hingga terdengar suara dari dal yang menyuruh untuk masuk.
Rafli menoleh pada Kayla, "silahkan masuk."
"Iya Pak." Kayla merasa kagum melihat ruangan pimpinan Utama Group yang begitu tertata dengan rapih dan kaca yang besar yang memperlihatkan gedung - gedung di sekitarnya.
"Tuan, saya datang bersama pelamar yang anda minta." ucap Rafli memberitahukan.
Kayla memperhatikan pria yang sejak tadi berkutat dengan laptop yang ada di hadapannya nampak melepaskan kaca mata yang tadi membingkai wajahnya.
Tatapan mereka bertemu namun Kayla langsung menunduk karena tatapan yang begitu mengintimidasi dirinya.
"Kalau begitu saya permisi tuan." kata Rafli undur diri.
Kayla berdiri dengan kikuk karena sejak tadi Pemimpin perusahaan Utama Group itu menatap padanya.
"Silahkan duduk." Kata Pria itu menunjuk kursi yang ada di hadapannya.
"Ah,.. terima kasih." ucap Kayla sambil duduk.
"Nama anda?"
"Kayla Pak, Kayla putri." jawab Kayla.
"Saya bukan bapak kamu." gumam pria itu.
"Apa Pak?" tanya Kayla yang tidak terlalu jelas mendengar gumaman Pria di hadapannya ini.
"Jangan panggil saya Pak." kata Pria itu.
"Baik pa.. eh tuan." ralat Kayla.
"Kamu tau nama saya?" tanya Pria itu lagi.
Kayla menggelengkan kepalanya, "tidak."
"Kamu datang melamar pekerjaan kemari tanpa tau pada siapa kamu akan bekerja?" tanya sang pimpinan tidak percaya.
"Maaf tuan." Kayla menundukkan kepalanya merutuki kebodohannya yang lupa dengan nama pimpinan Utama Group.
"Dengar baik - baik nama saya AKHTAR ADHITAMA."
"Akhtar Adhitama." ulang Kayla.
"Mana CV kamu?" tanya Akhtar.
Kayla menyerahkan map yang sudah ia siapkan.
Akhtar melihat CV milik Kayla, "Kamu kuliah bukan jurusan sekretaris tapi melamar jadi sekretaris?"
"Itu karena mencari pekerjaan yang sesuai dengan jurusan agak susah." jawab Kayla asal.
"Lagi pula di sini juga hanya buka lowongan sekretaris saja." kata Akhtar datar, "Baik kamu di terima dan kamu bekerja mulai hari ini."
Kayla hanya melongo mendengar perkataan Pimpinan Utama Group yang tadi dia dengar saat di lobby memiliki sikap yang selektif dalam mencari karyawan untuk perusahaannya dan tidak ada interview yang menegangkan.
Akhtar melihat Kayla yang seperti melamun, "Kamu keberatan?"
"Tidak Pak eh Tuan." Kayla merutuki kebodohannya yang kurang konsentrasi.
Akhtar menghubungi Rafli untuk keruangannya dan meminta asistennya itu menunjukkan di mana tempat Kayla.
Sebelum pergi tidak lupa berterima kasih kepada Akhtar karena menerimanya bekerja di perusahaan Utama Group.
Rafli menunjukkan meja yang ada tepat di hadapan ruangan CEO yang baru disiapkan tadi pagi.
"Ini meja kamu." tunjuk Rafli, "di dalam iPad ini sudah ada jadwal meeting penting dan semuanya pelajari dengan baik." ucapnya ambil menyerahkan iPad yang ada di tangannya pada Kayla.
"Jika ada yang mau saya tanyakan bagaimana Pak?" tanya Kayla.
"Saya ada di ruangan sebelah dan jangan panggil saya pak." Ucap Rafli.
"Terus?"
"Nama saya Rafli." Kata Rafli yang baru memperkenalkan diri.
"Iya Mas Rafli, saya Kayla." ucap Kayla.
Mereka tidak tau jika Akhtar sedang memperhatikan interaksi antara Asisten dan sekretaris nya yang baru lewat laptopnya, "Rafli, kau harus di beri pelajaran karena sok akrab dengan sekretaris ku."
Sementara Rafli tiba - tiba merasa bulu kuduknya merinding seperti ada yang memperhatikannya dan dia teringat jika tadi malam cctv di pasang menghadap meja sekretaris.
"Sepertinya saya harus kembali ke ruangan saya banyak pekerjaan yang menunggu." kata Rafli bergegas meninggalkan Kayla sebelum Tuannya marah besar.
Kayla menggelengkan kepalanya melihat perubahan raut wajah Rafli yang seperti orang yang ketakutan entah ada apa, Kayla duduk di kursinya dan membuka iPad yang di berikan Rafli tadi dan mulai melihat jadwal sang atasan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Ayu Dani
suka suka suka suka
2024-10-06
1