Kayla menatap sendu mobil yang membawa kakeknya pulang ke kota B, ingin rasanya dia ikut dan melupakan balas dendamnya.
"Andai orang tua si Kayla ga sombong dan nyebelin pasti aku bisa ikut kakek." gerutu Kayla.
Akhtar yang baru datang dari luarpun menatap heran pada sekretaris nya itu yang ngoceh tidak jelas.
Kayla yang merasa di perhatikan menatap penuh tanya pada Akhtar, "Apa?"
"Kurang uang jajan?" tanya Akhtar berniat menggoda Kayla.
Kayla memutar bola matanya malas, "Iya, pengen shopping uang ga ada." jawabnya asal.
"ck... bonus kemarin kurang?"
"Ya."
Akhtar memberikan belanjaan yang dia bawa pada Kayla.
"Ini apa?" tanya Kayla tidak mengerti.
"Untuk bekal sarapan besok, aku sudah transfer lima juta." jawab Akhtar sambil meninggalkan Kayla dan masuk ke dalam lift.
Kayla benar - benar kesal dan ingin melempar belanjaan yang di berikan Akhtar tapi lumayan lah lima juta cukup buat dia jalan hari ini di tambah uang jajan dari sang kakek.
"Biarlah, aku mau seneng - seneng sampai malam."
Kayla menyimpan belanjaan dari Akhtar diatas meja dapur, dia membereskan apartemennya terlebih dahulu sebelum jalan karena Kayla memutuskan untuk jalan - jalan di malam hari saja karena cuaca belakangan ini sangat mendukung untuk dia tidak keluar di siang hari. Setelah magrib dia pun pergi ke festival jajanan Nusantara yang ada di mall yang tak jauh dari apartemennya, malam ini dia tidak akan berhemat dulu karena di dunia nyata dia jarang pergi ke tempat seperti ini.
Kesan pertama Kayla sangat menyesal karena selama ini dia bekerja terus untuk mengumpulkan pundi - pundi uang dan tidak pernah memanjakan mata dan perutnya selama ini, padahal banyak tempat yang bisa dia kunjungi hanya untuk menyegarkan otaknya yang selalu berkutat dengan kerja dan kerja.
Kayla mendekati stand yang menjual batagor, malam ini dia akan menghindari makan nasi tapi membeli jajanan sepuasnya dan sekenyangnya.
Setelah seporsi batagor dia dapatkan Kayla tertarik untuk membeli ceker mercon, dia pun membelinya dan tak lupa Kayla membeli air mineral juga lemon tea.
Kayla duduk di tempat yang di sediakan untuk para pengunjung di sana, "Selamat menikmati." ucapnya pada diri sendiri.
Kayla pun menikmati makanan yang di belinya dan sejenak dia bisa melupakan kekesalannya pada Bosnya yang menyebalkan itu.
"Sepertinya kau sedang memikirkan Aku." ucap seseorang yang datang dan langsung duduk di hadapan Kayla.
Kayla yang sedang memakan ceker mercon terkejut dan tersedak membuat matanya memerah karena rasa pedas dari ceker mercon itu.
Akhtar berpindah duduk di sebelah Kayla, dia memberikan minuman yang di meja sambil menepuk pelan punggung Kayla.
"Makanya kalau makan pelan - pelan."
"Tuan ngagetin saya." jawab Kayla dengan nada ketus.
"Maaf."
Kayla menatap tajam pada pria yang ada di hadapannya, "Tumben anda ada di sini."
"Bosan di rumah terus." jawab Akhtar sambil memakan batagor Kayla yang masih banyak.
"ini kan makanan saya." Kata Kayla protes.
Akhtar terus memakan batagor itu, "aku traktir setelah ini."
"Sepuasnya aku ya." kata Kayla yang tak lagi formal.
Akhtar yang senang Kayla tak lagi formal langsung mengangguk setuju.
Kayla pun mendorong batagor yang masih ada ke hadapan Akhtar, "silahkan."
"Terima kasih."
Mereka melanjutkan kulineran dan mencoba beberapa makanan yang menarik menurut mereka, tidak semua stand makanan bisa mereka kunjungi karena waktu semakin malam dan besok hari kerja membuat mereka tak bisa berlama - lama disana.
...****************...
Kayla langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur akibat begitu banyak makanan yang dia makan membuatnya kekenyangan.
Dia tersenyum mengingat saat Akhtar yang ikutan makan jajanan yang dia beli, Kayla memegang pipinya yang terasa memanas.
"Ga, ga mungkin aku suka sama bos penindas itu." Kayla menggeleng gelengkan kepalanya, "walaupun aku harus menggunakan kesempatan ini untuk membuat dia ada di pihakku tapi akan rumit jika aku jatuh cinta."
"Aku ga mau jatuh cinta dulu sampai apa yang ku rencanakan berhasil." katanya lagi.
...****************...
"Tidak mungkin." ucap Bryan tidak percaya jika Kayla dengan dengan Akhtar yang merupakan temannya.
"ini fakta sayang." Kata Amira yang memotret kebersamaan Akhtar dan Kayla ketika dia tidak sengaja melihat mereka di festival jajanan Nusantara yang dia kunjungi kemarin.
"Tidak mungkin Akhtar menyukai Kayla begitu saja." Bryan masih belum yakin.
"Itu mungkin, pantas dia memutuskan untuk mengakhiri pertunangan kalian karena dia dapat yang lebih dari kamu." kata Amira.
Bryan mengepalkan tangannya, "Dia pasti hanya memanfaatkan Akhtar saja, Kayla ingin balas dendam padaku karena tak pernah merespon perasaannya."
Amira tersenyum melihat Bryan kesal pada Kayla, dia tidak akan membiarkan Akhtar di miliki oleh Kayla karena sudah lama Amira mengincar Akhtar yang lebih sukses dan kaya dari pada Bryan dan Kaysar. Baginya kedua pria itu hanya selingan disaat dia belum mendapatkan Akhtar.
Bryan mengambil ponselnya dan mencari nama Akhtar di sana.
[ Hallo Assalamualaikum ]
"Waalaikumsalam, Apa kabar Tar?" sapa Bryan.
[ Alhamdulillah baik, tumben nih telepon ]
"Ga boleh nih telepon?"
[ Tumben aja, kan udah Lo sibuk Mulu ]
"Ya, namanya juga orang baru, Lo sibuk ga?" tanya Bryan.
[ Engga juga, paling periksa kerjaan kemarin ]
"Gua otw ya, main ke perusahaan Lo."
[ Ya gua tunggu ]
"Ok, Assalamualaikum."
[ Waalaikumsalam ]
Bryan menyimpan ponselnya ke dalam saku celananya.
"Kamu mau ke perusahaan Akhtar?" tanya Amira yang memiliki kesempatan untuk mengenal lebih dekat Akhtar.
"Iya, sekalian peringatan dia supaya ga Deket - Deket sama Kayla." ucap Bryan yang beranjak dari tempat duduknya.
"Aku ikut ya." pinta Amira dengan manja.
"Ya sudah, ayo."
Bryan dan Amira pun pergi meninggalkan kantornya untuk Menemui Akhtar di perusahaan pria itu.
Namun sebelum pergi pria itu berpesan pada sekertaris nya jika dia keluar sebentar jika ada yang mencarinya.
Bryan dan Amira tidak tau kalau saat ini Akhtar sangat menantikan mereka berdua apalagi saat bertemu dengan wanita yang kini sedang duduk manis dan bekerja dengan serius di depan ruangannya.
Akhtar tersenyum melihat ekspresi Kayla yang tengah serius memeriksa file yang tadi Rafli berikan pada sekretarisnya itu.
Dia berharap Kayla tidak pernah tau jika dia memasang cctv kecil yang mengarah padanya, karena kalau ketahuan dia akan kehilangan wanita itu untuk kedua kalinya dan dia tidak mau itu semua terjadi.
"Sebentar lagi Kayla, tunggu saja saat itu pasti akan tiba dan jalan ceritanya akan berubah." ucap Akhtar tanpa mengalihkan perhatiannya pada laptop yang menampilkan Kayla.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments