Bab. 8
"Siapa nama kamu?" tanya guru baru itu kepada Ara.
"Ara," jawab Ara singkat dan jelas. Tanpa berniat untuk menatap ke arah guru baru mereka.
"Kamu?" guru baru itu menyentuh bahu Citra dengan penggaris kayu yang dia bawa saat ini.
"Citra, Pak," Jawab Citra.
Guru itu mengangguk mengerti. "Tetap seperti itu sampai mata pelajaran saya selesai," ujarnya seraya berjalan menuju meja kerjanya.
"Jika ada yang melanggar peraturan di jam pelajaran saya, kalian akan sama seperti mereka. Saya juga akan mengurangi nilai kalian," ucap guru itu yang kini menghadap ke arah para muridnya. "Perkenalkan, nama saya Hirotaka Ardhani Rayyansyah "
"Panggilnya apa, Pak?" sela salah satu siswi yang terlihat sangat tidak sabaran sama sekali.
Membuat Hiro, sapaan akrab guru tersebut harus menekan rasa sabarnya. 'Maklumi Ro, masih hari pertama. Lo dulu juga kayak mereka. Malah lebih parah.' batin Hiro memperingati dirinya sendiri.
"Pak Hiro? Atau Pak Taka?" sahut yang lain. Terlihat sangat centil sekali nafs bicaranya.
"Gimana kalau Sayang saja, Pak?"
Pertanyaan kali ini bukan dari para siswi, melainkan dari salah satu siswa yang terlihat lemah gemulai. Membuat Hiro semakin bergidik ngeri melihatnya. Kok ya ada cowok modelan seperti itu. Namun, Hiro tetap menjaga ekspresi wajah datarnya. Ia harus bisa membangun karakter yang sempat di ajarkan oleh pakdhe-nya.
Brak!
Dengan wajah gaharnya, Hiro menggebrak meja. Sampai-sampai membuat suasana di dalam kelas langsung hening.
"Sudah saya bilang dari arah awal, patuhi peraturan saya, atau keluar dari kelas sekarang juga." tegas Hiro yang tidak suka muridnya itu bersikap tidak sopan kepada dirinya.
Kali ini benar-benar tidak ada yang berani lagi menyahut atau menyela ucapan Hiro. Guru baru itu sudah menunjukkan powernya yang juga tidak main-main dalam bercakap saja.
***
"Gila aja gue disuruh dua jam full sama itu guru sinting!" rutuk Ara begitu kesal. Tangannya sembari memijat kakinya yang terasa pegal karena disuruh berdiri selama dua jam tanpa dikasih istirahat sebentar. Guru nggak punya hati, memang. "Lagian ini tuh salah lo. Kenapa gue juga kena!"
Sangking kesalnya dengan gadis di sampingnya, Ara memukul paha Citra yang juga tengah memijat kakinya sendiri.
"Ya maaf, Ra. Lagi pula aku heran, kok kita selalu kena hukum ya jika ada guru baru? Perasaan tadi juga amak-anak melanggar beberapa kali sebelum guru itu marah. Tapi mereka nggak kesentuh," sahut Citra merasa heran.
Kenapa hanya mereka berdua yang sering kena getahnya. Padahal teman-temannya yang lain juga melakukan hal tersebut. Bahkan ada yang lebih parah. Akan tetapi sikap mereka di abaikan begitu saja. Membuat mereka. Semakin melunjak, menurut Citra.
"Mungkin karena lo terlalu mencolok, kali. Makanya jadi sasarannya dia," balas Ara malas. Namun perkataan nya itu sungguh menyentuh Citra.
"Kebalik kali, Ra. Kamu yang cantiknya paripurna, body kek gitarnya Afrika, siapa coba yang nggak terpana sama kamu. Mungkin pak Hiro juga gitu kali ke kamu, Ra. Cuma caranya aja yang beda," celetuk Citra seenaknya sendiri membuat sebuah kesimpulan.
Sudah merasakan kakinya yang pegal, terus di tambah mendengar ucapan Citra yang nggak masuk akal sama sekali. Ara benar-benar sedang di uji imannya oleh sahabatnya sendiri.
Cetak!
Dengan rasa gemas sekaligus geram, Ara menjitak kening Citra hingga gadis itu mengaduh serta menatapnya kesal.
"Kalau gue seperti apa yang lo omongin, lalu kenapa sampai saat ini gue masih aja jomblo, Citra Hazelint? Mana ada cowok yang mau deketin gue? Hmm?" tanya Ara penuh rasa geram.
Sementara Citra meringis. Benar juga apa yang dikatakan oleh Ara. Dia sampai sekarang masih aja jomblo. Padahal Ara mempunyai modal yang lebih lebih malah. Tidak seperti dirinya yang cupu.
"Mungkin karena kamu dari keluarga ningrat kali, Ra," sahut Citra. Lalu gadis itu seperti tengah mengingat sesuatu. "Eh, tunggu tunggu tunggu, Ra! Kamu kan dari keluarga Rayyansyah, terus pak Hiro tadi juga keluarga Rayyansyah. Berarti kalian ...."
Citra tidak jadi melanjutkan kalimatnya di saat melihat anggukan dari Ara.
"Dia sepupu gue. Anaknya Om Zack," jawab Ara memperjelas praduga yang ada di dalam benak Citra saat ini. "Adiknya Papa Rio."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
trysceria
2024-05-08
0
❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳
oalah Omnya Ara berarti itu si Hiro. saudaraan sama Ryuga. 🤣🤣
auuk aahh pusing aku sama asal usul mereka membingungkan wkwwkwk
2024-03-29
1
M akhwan Firjatullah
tepok jidat lah ternyata salah orang...ini mah buntut nya Mimi sila
2023-12-03
0