Akh badan ku terasa hancur semuanya, untuk berdiri saja aku hampir tidak mampu! Kami sangat kurang beruntung kali ini. Kami hanya ingin menaikkan beberapa level dan memulai latihan kordinasi namun ketika memasuki bagian dalam gua ini kami malah bertemu dengan monster bertingkat Vice-Captain.
kalian bertanya seberapa kuat kah monster itu? Yang pasti monster itu sangat kuat, jika kalian melihatnya secara langsung mungkin efek samping yang kalian terima adalah serangan jantung, hipertensi, kaki bergetar hebat, jantung berdebar debar, gula darah naik dan yang paling penting kencing di celana.
"Apa kau tidak punya suatu rencana rambut putih? Jika kita cuma berdiam sama saja dengan menyambut kematian!"
"Aku juga tau itu, badan bongsor!"
Aku akhirnya berdiri dan mengambil sikap bertarung. Mata ku dan mata skull berseker itu saling beradu layaknya duel ala orang - orang wild west dulu kala.
Aku bersiap untuk bertarung, begitu juga dengan skull berseker itu yang dari tadi mengamati setiap inci pergerakan ku.
Aku membuat kuda - kuda menyerang dan langsung melesat ke arah depan, namun sebelum aku sampai ke tempat Skull Berseker itu aku langsung berbalik arah kembali dan lari sekuat tenaga.
"Semuanya ayo lari selamatkan diri kalian!!"
"Eeeehhh?"
Mereka semua tercengang dengan aksiku kali ini dan seakan sulit mempercayainya. Berpikirlah orang bodoh mana yang melawan monster tingkat Vice-Captain dengan kondisi diri yang sangat kritis. Apakah itu kau Patrick?
"Kak Archie bodoh!"
"Dasar sok pamer!"
"Archie bodoh!"
"Rambut putih sialan!"
Itu yang kudengar sepanjang jalan, mereka menghina dan menghardik diriku yang malang ini. Namun mau bagaimana lagi memang kondisi yang membuat kami harus mundur terlebih dahulu.
"Kalian boleh menghina diriku sepuasnya namun kita harus mundur ke tempat aman terlebih dahulu dan memulihkan luka kita"
"Bodoh!" Ucap mereka bersamaan.
Setelah lama berlari akhirnya kami sampai ke tempat kami beristirahat tadi. Kami memulihkan tenaga dan HP kami terlebih dahulu sebelum kembali melawan Skull Berseker itu.
"Kuharap kau mati saja rambut putih!"
"Aku terpaksa melakukan itu badan bongsor! Itu situasi darurat"
"Sudahlah sekarang apa yang harus kita lakukan apa kita akan mengalahkan monster tingkat Vice-Captain itu? Atau kita kabur saja dari sini?"
Pertanyaan Lynch ada benarnya juga. Jika kami bisa mengalahkan Skull Berseker itu, ada kemungkinan bahwa party kami akan naik level dan ada item drop dari membunuh monster tingkat Vice-Captain yang akan sangat berharga. Namun resikonya juga tidak main-main, monster itu sangatlah sulit untuk ditaklukkan dan ada kemungkinan juga bahwa kami akan disapu bersih.
Dan jika kami memilih untuk kabur dari sini kami semua selamat, namun kami melewatkan kesempatan emas untuk mendapatkan item berharga dari monster tingkat tinggi.
Roarrrrrr!!!
Sial! Belum selesai kami berdiskusi, monster itu berhasil menemukan kami. Aku sangat kagum dengan kecanggihan AI di game ini. Eh tunggu sebentar, ini bukan saatnya untuk mengagumi teknologi game ini.
"Nampaknya kita tidak punya banyak pilihan guys! Apa masih ada HP Potion dalam inventori kalian?"
Satu persatu mengeluarkan Potion dari inventori mereka, akan tetapi hanya Willy yang tidak mengeluarkan potion. Nampaknya dia sudah kehabisan potion.
"Willy ambil ini!" Aku melemparkan Potion terakhir ku kepada Willy. Dia nampak kaget sehingga Potion ku tadi hampir jatuh ke tanah. Ya ampun untung saja tidak pecah.
"Eh apa maksudnya ini kak?" Tanya si Willy yang masih kebingungan.
Aku hanya memberikan senyuman kepada Willy dan melangkah maju untuk menghadapi Skull Berseker itu. Ya ampun aku seperti pemeran dari light novel yang dulu sering ku baca.
"Oi rambut putih jangan bilang kau akan melawannya sendirian!"
"Oi Archie!"
Astaga mereka memang sahabatku, mereka benar benar peduli denganku walaupun ini di dalam game. Aku akan melawannya sendirian meskipun aku mati dan mendapatkan pinalti berupa penurunan level, hal itu tidak menjadi masalah besar. Aku masih bisa leveling dengan kecepatan dewa namun jika teman-temanku ikut membantu mereka bisa mati dan untuk menaikkan level kembali akan sangat susah.
Tanpa sadar aku sudah berhadapan dengan Skull Berseker itu, kalau dilihat dari dekat ternyata seram juga.
"Oh jadi kau siap mengantarkan nyawamu rupanya"
Heh ternyata Undead ini bisa bicara rupanya, apa kah itu kau Momongga-sama? Eh tunggu sebentar siapa itu Momongga?
"Bersiaplah menyambut kematian mu!"
"Tidak semudah itu Fernandez! Uraaaa!"
Aku mengaktifkan skill Air Step dan Armament. aku langsung melesat dengan kecepatan tinggi menuju ke arah Skull Berseker itu. Seketika Murasame ku berbenturan dengan pedang raksasa milik monster itu, karena benturan ini sangat besar hingga akhirnya membuat ledakan besar.
tling tlang
Suara pedang kami beradu dengan merdu, jika beradu kekuatan aku sudah pasti kalah, namun untung saja Skull Berseker itu hanya punya kekuatan yang berlebih tapi minim kecepatan, situasi ini agak menguntungkan ku yang mempunyai kecepatan di atas rata -rata dan efek dari skill Air Step yang menambah movement speedku semakin membuatku mudah.
[-1000] critical strike [-500] [-1300] critical strike. Beberapa kali seranganku mengenai titik vitalnya, namun HP nya masih menunjukkan angka 65% sial seberapa tangguhnya monster ini? HP-ku saja sudah sangat terkuras hingga mencapai 33%.
tringg!
Ketika aku tengah bersiap untuk menyerang kembali, sebuah serangan hampir saja mengenai diriku namun hal itu sempat diblokir oleh perisai eh tunggu sebentar perisai? sejak kapan aku punya perisai?
"Dasar kau rambut putih, kau mau pamer kekuatanmu disini hah! aku tau kau sudah mendekati batasmu jadi biarkan kami menahan monster ini terlebih dahulu, ayo sini kau makhluk jelek!"
Dia menggunakan skill taunt ke monster itu dia benar - benar bodoh tapi jika tidak bodoh bukan rick namanya.
"Kak Archie ini potionnya, Willy pikir kak Archie lebih membutuhkan ini sekarang. Lebih baik kakak istirahat sebentar biar kami yang menahannya sampai tenaga kakak pulih"
Akh manisnya, aku yang tadi bersikap seperti pahlawan malah ditolong oleh orang yang ingin ku tolong hedeh. Aku mengambil potion yang diberikan oleh Willy dan langsung meminumnya.
Kurang lebih setengah jam aku memulihkan tenagaku, sambil mengamati teman - temanku yang tengah menahan monster itu. Aku tidak menyangka mereka mampu menahan monster tingkat Vice-Captain itu. Bar HP monster itu sudah mencapai 55% sejak aku beristirahat tadi, sekarang saatnya pembalasan.
"Kalian semua mundurlah! biar aku yang menghabiskan monster sialan ini. Kalian sudah mencapai batas kalian!"
"Baik!"
Alright monster sialan bersiaplah untuk mati!
...................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
Regilius
oh tidak Ferguso!
2022-05-10
1
Regilius
seketika menjadi Joseph, skill ampuh yang dimiliki semua orang Nigerandayo!!!!!
2022-05-10
0
Lord of darknes
mc nya sering melamun kek orang tolol
tidak tidak terlihat seperti pernah jadi top player di game lain
tidak terlihat seperti epic job malah kek normal job
#kukira suhu ternyata cupu
2021-11-05
0