02. Hari Yang Begitu Berat

Jam 06:30 Ikhsan sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Bukan untuk belajar kembali menjadi siswa, tetapi sekerang dia menjadi guru. Ikhsan bukan guru tetap. Statusnya hanya sebagai salah satu guru honorer di sekolah itu.

Ikhsan mengajar di bidang yang paling dia sukai, dia mengajar pelajaran bahasa Inggris dan Sastra Indonesia. Jam mengajarnya cukup rileks yang akhirnya membuat dia bisa membagi waktunya untuk kuliah dan mengajar.

Ikhsan memiliki etos kerja yang sangat tinggi. Dia mempunyai prinsip selama dia masih bisa mengerjakan sesuatu itu maka dia akan selalu berusaha menyelesaikan pekerjaannya.

Tetapi karena etos kerjanya itulah ada beberapa guru tetap maupun yang sama - sama honorer seperti tidak menyukai Ikhsan. Ditambah juga sifatnya yang terkesan cuek dengan keadaan dan juga lebih sering diam, semakin membuat orang-orang yang jengkel melihatnya malah semakin jengkel.

Seperti biasanya Ikhsan mengajar penuh semangat. Dia membuat pelajaran yang dianggap sulit oleh anak - anak SMA menjadi lebih mudah. Dia mengajar dengan metode yang sangat menarik bagi murid-muridnya, ditambah dengan sikapnya yang ramah terhadap muridnya semakin membuat para muridnya menjadikan Ikhsan sebagai orang yang paling disukai mereka.

Setelah mengajar, Ikhsan istirahat makan siang di kantin. Seperti biasanya dia hanya memesan 1 mangkuk mie rebus plus air es. Dia menganggap pesanannya ini sudah yang paling mewah. Saat ingin menyantap mie rebusnya, meja Ikhsan di hampiri oleh beberapa anak didiknya.

Salah satu yang menjadi perhatian adalah si Willy. Willy adalah salah satu siswi tercantik yang ada di sekolah. Walaupun dia masih kelas 10 tetapi pesonanya mampu membius kakak kakak kelasnya.

Perawakannya yang tidak terlalu tinggi namun proposional ditambah rias wajahnya yang cantik natural ditambah dengan rambut panjang terurai berwarna hitam yang semakin menambah kecantikannya adalah pesona dari siswi ini.

Banyak murid murid dari kelas 10 hingga kelas 12 berlomba untuk menaklukkan hati Willy. Tetapi mereka segera mundur ketika mengetahui sifat Willy yang terkesan tertutup dan anggun dalam hal apapun membuat semangat para siswa tadi menciut. Mereka merasa tidak mungkin untuk menaklukkan Willy dan akhirnya mereka menyerah.

Hanya Ikhsan yang mampu menaklukkan si Willy. Terlepas dari statusnya sebagai guru, dia selalu bisa membuat si Willy tersenyum tulus hingga tertawa lepas. Hal inilah juga yang membuat Willy nyaman dengan gurunya itu. Kadang dia juga sering bercerita tentang masalahnya tanpa ada satupun rahasia. Willy sangat mempercayai gurunya itu bahkan dia meanggap Ikhsan sudah seperti kakaknya sendiri.

Dari itu juga kadang para anak didik Ikhsan sering menjodohkan mereka berdua. Hal ini sedikit membuat Willy terganggu akan tetapi Ikhsan memperlakukannya sangat bijak. Dia hanya tersenyum dan berkata untuk menyuruh mereka belajar yang giat. Hanya itu yang dilakukannya tetapi hal simpel itu juga yang membuat keadaan menjadi terkendali.

"Kami boleh duduk disini kan kak?" Ucap salah satu siswi

"Boleh saja, silahkan"

"Ih, kakak kok makan mie rebus lagi sih. Itu kan gak baik buat kesehatan kakak!" Willy mulai menceramahi sang guru itu. Tetapi Ikhsan hanya mengatakan oh untuk menanggapi perkataan Willy. Sontak hal ini membuat siswi yang lain tertawa.

"Ih kakak humfpp" Willy kesal atas sikap gurunya itu.

"Eh kak, kakak tau Cyrus Online?" Tanya salah satu siswi yang bernama Sara

"Hmmm tau yang lagi tren itu kan?"

"Ya yang itu, kakak main juga kalo main kita main barsema Yo kak!" Ajak si Sarah

"Hmmm kakak tidak main game itu, tidak ada waktu buat main"

Memang setelah perilisan game Cyrus Online banyak sekali orang-orang yang langsung beli dan memainkan game itu hingga menjadi trending di seluruh dunia.

Mendengar guru mereka yang tak memainkan game itu membuat mereka hanya bisa tertunduk lesu sambil memandangi si guru dengan tatapan kecewa.

"Hei apa - apaan kalian ini. Jangan bilang kalian semua main game itu?"

"Ya kami semua memang main game itu" ucap si Willy

"Bahkan kami membentuk party" Sara menambahkan

"Kakak tidak menduga sama sekali. Kakak pikir itu hanya membuat para laki - laki bergairah untuk main game itu tetapi ternyata kaum perempuan juga memainkannya ya"

"Ini saatnya emansipasi wanita kak, hahahaha" dengan mudahnya si Sara mengatakan itu dan tertawa begitu lepas.

"Tapi kenapa kakak tidak memainkan game itu, sebelumnya kakak pernah main game pendahulu Cyrus Online kan? Tas yang kakak sering pakai itu tulisannya kalo gak salah Calcalas Online kan?"

"Hmmm iya ternyata kamu tau juga ya Sar"

"Dulu sewaktu aku masih SMP. Pacar aku sering cerita ka tentang Calcalas Online dan dia sangat bersemangat ketika menceritakan party legendaris yang selalu menaklukkan misi - misi sulit. Kalo gak salah nama party nya Ayo Minum Kopi".

Ikhsan langsung tersedak ketika Sarah menyebutkan nama party itu. Party itu adalah party legendaris di game Calcalas Online. Semua orang di game itu tahu seberapa hebatnya party itu. Bahkan para guild besar tidak berani macam macam dengan para party itu. Dan salah satu orang dari party itu adalah si Ikhsan.

"Apa kakak baik saja?" Tanya si Willy dengan wajah yang cemas.

"Tidak, tidak apa. Kau tau banyak ya Sar"

"Hehehe"

Setelah pembicaraan singkat itu mereka kembali ke kelas untuk mempersiapkan diri kembali belajar. Ikhsan yang sudah ingin menuju kelas tiba tiba mendapatkan panggilan dari salah satu guru honorer.

"Emm Ikhsan ditunggu oleh bapak kepala sekolah di ruangan beliau"

"Oh iya terimakasih atas infonya"

Setelah itu Ikhsan menuju ke ruangan kepala sekolah. Di dalam hatinya Ikhsan merasa sangat senang, karena mungkin saja kepala sekolah memanggilnya untuk mengangkatnya sebagai guru tetap. Karena baktinya yang sudah 3 tahun lamanya.

Ikhsan akhirnya sampai didepan ruangan kepala sekolah. Dia mengetuk pintu dan segera masuk ke dalam ruangan. Setelah masuk ke ruangan kepala sekolah, Ikhsan duduk di kursi sambil menunggu beliau.

"Oh nak Ikhsan bagaimana kabarmu?"

"Aku baik baik saja pak, apa bapa memanggil saya?" Ikhsan langsung menuju to the point karena memang saat ini dia harusnya berada di kelas untuk mengajar.

"Oh iya aku memanggilmu untuk memberikan ini!" Sambil memberikan sebuah amplop berwarna coklat ke Ikhsan.

"Apa ini pak?"

"Itu gajimu selama 6 bulan terakhir ini"

"Ah, terimakasih banyak pak"

"Ya sama sama dan satu hal lagi mulai esok kau sudah dibebas tugaskan"

"Maksudnya pak?"

"Mulai esok kau sudah tidak mengajar disini lagi, terimakasih atas kerja kerasmu selama 3 tahun ini"

Ikhsan terdiam sesaat sebelum menjawab pertanyaan kepala sekolah tadi. Dengan senyum agak kecut, Ikhsan menjabat tangan pak kepala sekolah dan meninggalkan ruangan beliau dengan perasaan hampa. Pekerjaan yang sangat dia inginkan semenjak bangku SMA, harus dia tinggalkan mulai esok. Perasaan senang karena berharap mendapatkan surat rekomendasi untuk menjadi guru tetap, berganti dengan kesedihan karena harus meninggalkan pekerjaannya itu.

Ikhsan mencoba tetap tegar karena akan masuk ke kelas yang dia wakili untuk terakhir kalinya. Semua murid sudah menunggunya sejak awal tadi. Walaupun masih diliputi rasa sesak, Ikhsan tetap profesional dalam bekerja.

Hingga akhirnya bel tanda pulang pun akhirnya berbunyi. Ikhsan mencoba membuat dirinya tegar dan dia mulai memberitahukan kepada murid-muridnya tentang suatu kebenaran.

"Teman - teman semua hari ini adalah hari terakhir kakak mengajar kalian"

Seluruh kelas tiba - tiba senyap. Mereka yang awalnya asik dengan kegiatan mereka sendiri tiba tiba terdiam oleh sebuah kalimat tadi.

"Jangan bercanda ih kakak!" Ucap Willy dengan ketus. Disahuti oleh beberapa murid murid yang lainnya.

"Kakak tidak bercanda, esok kakak sudah tidak mengajar kalian lagi karena kontrak kakak di sekolah ini sudah berakhir esok dan pihak sekolah tidak memperpanjang kontraknya"

Seketika tangis pecah di dalam kelas itu. Mereka semua menangis sejadi-jadinya mendengar berita ini, jika bisa mereka memilih mungkin mereka akan memilih tidak ingin mengetahui kabar ini. Ikhsan yang juga melihat kejadian ini hampir saja tidak bisa membendung kesedihannya.

"Hei hei sudahlah jangan menangis lagi, ini bukan akhir dari segalanya kan?"

"Kakak!!" Seluruh murid perempuan mendekat ke arah Ikhsan seakan mereka tidak ingin melepas guru kesayangan mereka itu.

Begitu juga dengan para murid laki - laki, mereka terlihat tersedu di belakang.

"Sudahlah setiap pertemuan itu pasti ada yang namanya perpisahan"

"Tapi kan kak"

"Husst tidak ada tapi tapian ayo kalian semua senyum ini bukan akhir"

"Daripada sedih terus mendingan kita foto bareng aja biar ada kenang kenangan" Ujar salah satu murid laki laki

Akhirnya mereka memulai sesi foto bersama untuk pertama dan terakhir kalinya. Sehabis foto bersama itu semua murid mengucapkan terimakasih kepada Ikhsan karena sudah bersabar dengan mereka selama 1 tahun ini. Menurut Ikhsan selama mengajar di SMA itu hanya kelas inilah yang membuatnya berkesan.

Satu per satu murid memberikan salam terakhir kepada Ikhsan dan terakhir si Willy. Willy masih terlihat sedih.

"Hei Willy masih sedih aja, kalau sedih begini bisa gak cantik lagi Lo" goda Ikhsan sembari bermaksud menghiburnya.

"Hihihi apaan sih kak" dia tertawa kecil dan terlihat sangat anggun. Nampaknya Ikhsan berhasil menghiburnya namun juga ia terjebak oleh obat biusnya si Willy.

"Terimakasih ya kak atas pelajaran kakak selama ini"

"Iya sama-sama kamu semangat terus ya belajarnya"

"Hihihi iya kak, eh anu kak aku boleh ikut pulang sama kakak?"

"Eh kenapa kamu gak dijemput ya Wil?"

"Iya kak, si Sara sudah ninggalin aku kak" wajahnya sangat cantik ketika dia cemberut. Akh aku bisa jatuh cinta bila berlama - lama disini.

Ikhsan akhirnya mengiyakan permintaannya si Willy. Motor yang ditumpangi Ikhsan melesat meninggalkan sekolah yang mungkin hanya tinggal kenangan ini.

Hampir 20 menit akhirnya mereka sampai di rumah Willy. Dia mengungkapkan terimakasih sebelum melesat meninggalkan Ikhsan. Ikhsan langsung saja menuju ke rumahnya yang mungkin beberapa kilometer dari sini. Selama 15 menit berkendara akhirnya Ikhsan sampai di rumah.

Ikhsan langsung mandi lalu menyiapkan makan malam. Selama menyantap makan malam dia membuka handphone jadulnya. Ikhsan melihat foto foto tadi dan air matanya tak terasa menetes. Dia merasakan sekali bagaimana kehilangan seorang murid yang telah dia anggap keluarganya sendiri.

Ikhsan merasa sangat lelah karena memikirkan hal itu. Diapun beranjak ke tempat tidur dan seperti biasanya diriku tidak bisa tidur sebelum memikirkan sesuatu.

"Akh mau kerja apa lagi ya" gumamnya dan hingga akhirnya dia tertidur untuk menyambut hari esok.

Terpopuler

Comments

jangan kepo

jangan kepo

astaga kenapa Rasanya ingin ******** Ke kepala sekolah ya 🤭

2022-07-24

1

Ned

Ned

a

2022-04-27

0

Aslan

Aslan

gak mau nanya alasan dikeluarkannya karena apa?

2022-04-24

0

lihat semua
Episodes
1 01. The Beginning
2 02. Hari Yang Begitu Berat
3 03. Solusi Yang Aneh
4 04. Animusgear
5 05. Masuk Ke Dunia Virtual
6 06. Murasame
7 07. Novice Yang Mengerikan
8 08. Pertarungan Pertama di Dunia Virtual
9 09. Dunia Yang Baru
10 10. City of Thousand River
11 11. Informasi Yang Berharga
12 12. Sebuah Pengakuan
13 13. Grey Tunnnel
14 14. Skull Berseker
15 15. Skull Berseker vs D. Archie
16 16. Serangan Yang Mematikan
17 17. Pengumuman Besar
18 18. Hari Yang Begitu Berat Lainnya
19 19. Bualan Willy
20 20. Sunny Cloud
21 21. Carikan Aku Bahan
22 22. Salika Forest
23 23. Momen-Momen
24 24. Otenta-Mitsuyo
25 25. Dungeon Day
26 26. Re-Unite
27 27. Aggresi Red Scorpion I
28 28. Aggresi Red Scorpion II
29 29. Nebula
30 30. Negosisasi
31 31. Intervensi
32 32. Hard Mode
33 33. Kelompok Archie Beraksi
34 34. Lindbur Wolf
35 35. Pembantaian Rogue Wolf
36 36. Combo Trinity
37 37. Serigala Besar Itu Akhirnya Jatuh
38 38. Berita Besar!
39 39. Tentang Kelompok Legendaris
40 40. Masa Lalu Archie
41 41. Pertarungan Mereka Belum Berakhir
42 42. Battle Still Continue
43 43. Red Crazy Monkey
44 44. Pertarungan Yang Berat Sebelah
45 45. Kejadian Normal
46 46. Momen Diatas Motor Gado-Gado
47 47. Peristiwa Alun-Alun
48 48. Bawahan Iblis Ketamakan
49 49. Class Baru
50 50. Meet
51 51. Peristiwa 250 Tahun Yang Lalu
52 52. Kota Ishavil dan Koboi Fedora
53 53. Sedikit Cerita Dari Lavindior
54 54. Nebula Menuju Ishavil
55 55. Taruhan
56 56. Ronin Yang Absurd vs Koboi Kebon Belakang
57 57. Rutland
58 58. Venus
59 59. Ini Bukan Perpisahan Kan?
60 60. Perjalanan Ke Nilfelin
61 61. Kecemasan
62 62. Bad Situation
63 Chapter 63: Green Commander, Lusirele Gysselylth
64 Chapter 64: D. Archie vs Lusirele
65 Chapter 65: Aku Hanyalah Manusia Biasa Yang Tak Sengaja Lewat, Ingat Itu!
66 Chapter 66: Awal Dari Semua Masalah
67 Chapter 67: Momo-Chan
68 Chapter 68: Apakah 1 Jaket Lusuh Setara Dengan 2 Pedang?
69 Chapter 69: Elemental Absorber
70 Chapter 70: Pemandangan Yang Membuat Sakit
71 Chapter 71. Sampah
72 Chapter 72. Desa Baikal
73 Chapter 73: Panglima Beruang
74 Chapter 74: Banteng Yang Mengerikan
75 Chapter 75: Menuju Pulau Kadap
76 Chapter 76: Pulau Kadap
77 Chapter 77: Vayline
78 Chapter 78: Ace Of Spades
79 Chapter 79: Ratu Nightborne
80 Chapter 80: Kisah Masa Lalu
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 85
88 Chapter 86
89 Chapter 87
90 Chapter 88
91 Chapter 89
92 Chapter 90
93 Chapter 91
94 Chapter 92
95 Chapter 93
96 Chapter 94
97 Chapter 95: Kekacauan Ace Of Spade
98 Chapter 96: Kembali ke Ishavil
99 Chapter 97: Perjalanan Baru Menanti
100 Chapter 98: 2 Pemula
101 Chapter 99: Misi Mencari Daging Ayam
102 Chapter 100: Yang Tak Termaafkan
103 Chapter 101: Awal Hari
104 Chapter 102: Mencoba Hal Baru
105 Chapter 103: Aksi Pertama Sang Mage Pemula
106 Chapter 104: Heart of Kindness
107 Chapter 105: Desa Spezia
108 Chapter 106: Misphita
109 Chapter 107: Melihat Dari Sisi Yang Lain
110 Chapter 108: Kebenaran Itu Terlalu Dingin
111 Chapter 109: Aktivitas Yang Membosankan
112 Chapter 110: Si Uban Kembali
113 Chapter 111: Satu Persinggahan
114 Chapter 112: Kehebohan Di Market
115 Chapter 113: Sauce?
116 Chapter 114: Red Dragon Empire
117 Chapter 115: Berkah Sungai Ogir
118 Chapter 116: Pertarungan di Sungai Ogir (I)
119 Chapter 117: Pertempuran di Sungai Ogir (II)
120 Chapter 118: Royal Insignia
121 Chapter 119: Menuju Ke Wilayah Diane
122 Chapter 120: Lembah Ingatan dan Rahasia Diane
123 Chapter 121: Rencana Diane
124 Chapter 122: Appleford
125 Chapter 123: Undercover
126 Chapter 124: Rahasia Terungkap
127 Chapter 125: Menuju Mallorca
128 Chapter 126: A Long Way to the Darkness
129 Chapter 127: Pesta Sebelum Pertandingan
130 Chapter 128: Keputusan
131 Episode 129: Mereka Yang Tak Takut Akan Apapun
132 Chapter 130: Keributan Di Dalam Guild
133 Chapter 131: Pertandingan
134 Chapter 132: Aksi Sang Cleric
135 Chapter 133: Api Yang Membara
136 Chapter 134: Assassin vs Fighter
137 Chapter 135: Runtuhnya Ace of Spade
138 Chapter 136: Black Assassin versus Orang Terkuat di Re Estize Empire
139 Chapter 137: Tak Pernah Memperdulikan Apapun Bahkan Debu!
140 Chapter 138: Iron Fist
141 Chapter 139: Fase Semi Final
142 Chapter 140: Park dan Dilemanya
143 Chapter 141: Spears Master
144 Chapter 142: Duel Yang Merepotkan
145 Chapter 143: Duel Penentuan
146 Chapter 144: Duel Penentuan Bagian Akhir
147 Chapter 145: Kekacauan Di Koloseum
148 Chapter 146: Rumah Baru
149 Chapter 147: Rapat Tingkat Sedang
150 Chapter 148: Del Comte
151 Chapter 149: Seth In Action
152 Chapter 150: Urusan Dengan Nebula Re-Estize Empire
153 Chapter 151: Kembali ke Narannas
154 Chapter 152: Berkeliling Nilfelin
155 Chapter 153: Brog Slump
156 Chapter 154: Wivern dan Wyrm
157 Chapter 155: Makam Kuno
158 Chapter 156: Kekuatan Untuk Menegakkan Keadilan, Mungkin?
159 Chapter 157
160 Chapter 158
161 Chapter 159
162 Chapter 160
163 Chapter 161
164 Chapter 162
165 Chapter 163
166 Chapter 164
167 Chapter 165
168 Chapter 166: Pertempuran di El Paso (Bagian I)
169 Chapter 167: Pertempuran di El Paso (Bagian II)
170 Chapter 168: Pertempuran di El-Paso (Bagian III)
171 Chapter 169: Pertempuran di El-Paso (Bagian IV)
172 Chapter 170: Masa Lalu Escobar
173 Chapter 171: Archie vs Escobar
174 Chapter 172: Melawan Iblis dengan Iblis
175 Chapter 173: Kekuatan Iblis
176 Chapter 174: Setelah Pertempuran El-Paso
177 Chapter 175: Perbincangan Ringan Antara Si Pengembara dan Sang Penguasa
178 Chapter 176: Keadaan Red Dragon Empire Yang Tidak Mereka Ketahui
179 Chapter 177: Singkat....Hanya Itu
180 Chapter 178: Sebuah Hadiah
181 Chapter 179: Sosok Itu Kembali Muncul Dihadapannya
182 Chapter 180: Menuju White Dragon Empire
183 Chapter 181: Kenyataan Pahit di White Dragon Empire
184 Chapter 182: Pelindung Duggarum
185 Chapter 183: Bertemu Pemimpin Dwarven
186 Chapter 184: Keputusan Sulit
187 Chapter 185: Dua Mutiara Yang Berkilauan
188 Chapter 186: Kedatangan Dua Mutiara dan Berita Keberhasilan
189 Chapter 187: Terperangkap!
190 Chapter 188: Atlas Gauntlet
191 Chapter 189: Gadis Bunga dan Salju
192 Chapter 190: Penyihir Berambut Perak
193 Chapter 191: Mighty Guardian
194 Chapter 192: Yang Tertawa Terakhir
195 Chapter 193: Penyihir Berambut Perak dan Pendekar Pembunuh Naga
196 Chapter 194: Duel Dua Samurai
197 Chapter 195: Hari Penantian
198 Pengumuman Tentang Cyrus Online Book-2
Episodes

Updated 198 Episodes

1
01. The Beginning
2
02. Hari Yang Begitu Berat
3
03. Solusi Yang Aneh
4
04. Animusgear
5
05. Masuk Ke Dunia Virtual
6
06. Murasame
7
07. Novice Yang Mengerikan
8
08. Pertarungan Pertama di Dunia Virtual
9
09. Dunia Yang Baru
10
10. City of Thousand River
11
11. Informasi Yang Berharga
12
12. Sebuah Pengakuan
13
13. Grey Tunnnel
14
14. Skull Berseker
15
15. Skull Berseker vs D. Archie
16
16. Serangan Yang Mematikan
17
17. Pengumuman Besar
18
18. Hari Yang Begitu Berat Lainnya
19
19. Bualan Willy
20
20. Sunny Cloud
21
21. Carikan Aku Bahan
22
22. Salika Forest
23
23. Momen-Momen
24
24. Otenta-Mitsuyo
25
25. Dungeon Day
26
26. Re-Unite
27
27. Aggresi Red Scorpion I
28
28. Aggresi Red Scorpion II
29
29. Nebula
30
30. Negosisasi
31
31. Intervensi
32
32. Hard Mode
33
33. Kelompok Archie Beraksi
34
34. Lindbur Wolf
35
35. Pembantaian Rogue Wolf
36
36. Combo Trinity
37
37. Serigala Besar Itu Akhirnya Jatuh
38
38. Berita Besar!
39
39. Tentang Kelompok Legendaris
40
40. Masa Lalu Archie
41
41. Pertarungan Mereka Belum Berakhir
42
42. Battle Still Continue
43
43. Red Crazy Monkey
44
44. Pertarungan Yang Berat Sebelah
45
45. Kejadian Normal
46
46. Momen Diatas Motor Gado-Gado
47
47. Peristiwa Alun-Alun
48
48. Bawahan Iblis Ketamakan
49
49. Class Baru
50
50. Meet
51
51. Peristiwa 250 Tahun Yang Lalu
52
52. Kota Ishavil dan Koboi Fedora
53
53. Sedikit Cerita Dari Lavindior
54
54. Nebula Menuju Ishavil
55
55. Taruhan
56
56. Ronin Yang Absurd vs Koboi Kebon Belakang
57
57. Rutland
58
58. Venus
59
59. Ini Bukan Perpisahan Kan?
60
60. Perjalanan Ke Nilfelin
61
61. Kecemasan
62
62. Bad Situation
63
Chapter 63: Green Commander, Lusirele Gysselylth
64
Chapter 64: D. Archie vs Lusirele
65
Chapter 65: Aku Hanyalah Manusia Biasa Yang Tak Sengaja Lewat, Ingat Itu!
66
Chapter 66: Awal Dari Semua Masalah
67
Chapter 67: Momo-Chan
68
Chapter 68: Apakah 1 Jaket Lusuh Setara Dengan 2 Pedang?
69
Chapter 69: Elemental Absorber
70
Chapter 70: Pemandangan Yang Membuat Sakit
71
Chapter 71. Sampah
72
Chapter 72. Desa Baikal
73
Chapter 73: Panglima Beruang
74
Chapter 74: Banteng Yang Mengerikan
75
Chapter 75: Menuju Pulau Kadap
76
Chapter 76: Pulau Kadap
77
Chapter 77: Vayline
78
Chapter 78: Ace Of Spades
79
Chapter 79: Ratu Nightborne
80
Chapter 80: Kisah Masa Lalu
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 85
88
Chapter 86
89
Chapter 87
90
Chapter 88
91
Chapter 89
92
Chapter 90
93
Chapter 91
94
Chapter 92
95
Chapter 93
96
Chapter 94
97
Chapter 95: Kekacauan Ace Of Spade
98
Chapter 96: Kembali ke Ishavil
99
Chapter 97: Perjalanan Baru Menanti
100
Chapter 98: 2 Pemula
101
Chapter 99: Misi Mencari Daging Ayam
102
Chapter 100: Yang Tak Termaafkan
103
Chapter 101: Awal Hari
104
Chapter 102: Mencoba Hal Baru
105
Chapter 103: Aksi Pertama Sang Mage Pemula
106
Chapter 104: Heart of Kindness
107
Chapter 105: Desa Spezia
108
Chapter 106: Misphita
109
Chapter 107: Melihat Dari Sisi Yang Lain
110
Chapter 108: Kebenaran Itu Terlalu Dingin
111
Chapter 109: Aktivitas Yang Membosankan
112
Chapter 110: Si Uban Kembali
113
Chapter 111: Satu Persinggahan
114
Chapter 112: Kehebohan Di Market
115
Chapter 113: Sauce?
116
Chapter 114: Red Dragon Empire
117
Chapter 115: Berkah Sungai Ogir
118
Chapter 116: Pertarungan di Sungai Ogir (I)
119
Chapter 117: Pertempuran di Sungai Ogir (II)
120
Chapter 118: Royal Insignia
121
Chapter 119: Menuju Ke Wilayah Diane
122
Chapter 120: Lembah Ingatan dan Rahasia Diane
123
Chapter 121: Rencana Diane
124
Chapter 122: Appleford
125
Chapter 123: Undercover
126
Chapter 124: Rahasia Terungkap
127
Chapter 125: Menuju Mallorca
128
Chapter 126: A Long Way to the Darkness
129
Chapter 127: Pesta Sebelum Pertandingan
130
Chapter 128: Keputusan
131
Episode 129: Mereka Yang Tak Takut Akan Apapun
132
Chapter 130: Keributan Di Dalam Guild
133
Chapter 131: Pertandingan
134
Chapter 132: Aksi Sang Cleric
135
Chapter 133: Api Yang Membara
136
Chapter 134: Assassin vs Fighter
137
Chapter 135: Runtuhnya Ace of Spade
138
Chapter 136: Black Assassin versus Orang Terkuat di Re Estize Empire
139
Chapter 137: Tak Pernah Memperdulikan Apapun Bahkan Debu!
140
Chapter 138: Iron Fist
141
Chapter 139: Fase Semi Final
142
Chapter 140: Park dan Dilemanya
143
Chapter 141: Spears Master
144
Chapter 142: Duel Yang Merepotkan
145
Chapter 143: Duel Penentuan
146
Chapter 144: Duel Penentuan Bagian Akhir
147
Chapter 145: Kekacauan Di Koloseum
148
Chapter 146: Rumah Baru
149
Chapter 147: Rapat Tingkat Sedang
150
Chapter 148: Del Comte
151
Chapter 149: Seth In Action
152
Chapter 150: Urusan Dengan Nebula Re-Estize Empire
153
Chapter 151: Kembali ke Narannas
154
Chapter 152: Berkeliling Nilfelin
155
Chapter 153: Brog Slump
156
Chapter 154: Wivern dan Wyrm
157
Chapter 155: Makam Kuno
158
Chapter 156: Kekuatan Untuk Menegakkan Keadilan, Mungkin?
159
Chapter 157
160
Chapter 158
161
Chapter 159
162
Chapter 160
163
Chapter 161
164
Chapter 162
165
Chapter 163
166
Chapter 164
167
Chapter 165
168
Chapter 166: Pertempuran di El Paso (Bagian I)
169
Chapter 167: Pertempuran di El Paso (Bagian II)
170
Chapter 168: Pertempuran di El-Paso (Bagian III)
171
Chapter 169: Pertempuran di El-Paso (Bagian IV)
172
Chapter 170: Masa Lalu Escobar
173
Chapter 171: Archie vs Escobar
174
Chapter 172: Melawan Iblis dengan Iblis
175
Chapter 173: Kekuatan Iblis
176
Chapter 174: Setelah Pertempuran El-Paso
177
Chapter 175: Perbincangan Ringan Antara Si Pengembara dan Sang Penguasa
178
Chapter 176: Keadaan Red Dragon Empire Yang Tidak Mereka Ketahui
179
Chapter 177: Singkat....Hanya Itu
180
Chapter 178: Sebuah Hadiah
181
Chapter 179: Sosok Itu Kembali Muncul Dihadapannya
182
Chapter 180: Menuju White Dragon Empire
183
Chapter 181: Kenyataan Pahit di White Dragon Empire
184
Chapter 182: Pelindung Duggarum
185
Chapter 183: Bertemu Pemimpin Dwarven
186
Chapter 184: Keputusan Sulit
187
Chapter 185: Dua Mutiara Yang Berkilauan
188
Chapter 186: Kedatangan Dua Mutiara dan Berita Keberhasilan
189
Chapter 187: Terperangkap!
190
Chapter 188: Atlas Gauntlet
191
Chapter 189: Gadis Bunga dan Salju
192
Chapter 190: Penyihir Berambut Perak
193
Chapter 191: Mighty Guardian
194
Chapter 192: Yang Tertawa Terakhir
195
Chapter 193: Penyihir Berambut Perak dan Pendekar Pembunuh Naga
196
Chapter 194: Duel Dua Samurai
197
Chapter 195: Hari Penantian
198
Pengumuman Tentang Cyrus Online Book-2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!