Curhat

BAB 4

Setelah kejadian tadi aku tidak bisa memejamkan mata sama sekali,padahal badan ku sudah terasa sangat-sangat lelah..kaki dan tangan ku masih terasa lemas jika mengingat kejadian itu..ku lihat mas indra sudah terlelap di samping Evan,,mungkin karna lelah menyiapkan materi untuk rapat sampai jam 12 malam di tambah lagi ada kejadian yang aneh semalam...

Alarm di ponsel ku berbunyi menandakan ini sudah jam 4 pagi,,mengharuskan aku untuk melaksanakan sholat subuh sekaligus menyiapkan sarapan untuk mas indra sebelum dia berangkat ke kantor nanti.

Sebelum membangunkan mas indra untuk melaksanakan sholat....sejenak aku memperhatikan anak ku yang masih terlelap...pulas sekali tidur nya tidak gelisah juga seperti tidak merasakan kejadian aneh tadi malam.

Setelah itu baru lah aku membangunkan suami ku untuk sholat subuh...

Maya :" pah,sudah subuh bangun sholat dulu."

mas indra :" iya jam berapa ini ya."

Maya :" sudah setengah 5, ayo sholat."

Lalu mas indra bangun dan bergegas melaksanakan sholat subuh..dan aku melanjutkan aktifitas ku membuat kan sarapan dan menyiapkan segala sesuatu nya untuk mas indra berangkat kerja.

***

Selesai sarapan mas indra langsung bergegas berangkat ke kantor..dan aku kembali ke kamar karena anak ku terbangun..seperti biasa anak ku bangun mandi lalu sarapan..Alhamdulillah anak ku terlihat baik-baik saja seperti tidak ada hal aneh yang mengganggu nya tadi malam.

Setelah melakukan rutinitas ku hari ini..saat nya aku bersantai sejenak sambil membuka ponsel...kemudian aku teringat ibu ku dan ingin sekali ku ceritakan kejadian semalam kepada ibu.

Sambil menemani Evan bermain dengan Lego nya...aku mencoba menelpon ibu..dan akhir nya aku ceritakan semua kejadian aneh itu kepada ibu ku...setelah mendengar semua cerita ku, ibu merasa heran dan menyuruh ku untuk menjaga Evan dengan baik...jangan lalai. dan sudah pasti aku menuruti nasihat ibu.

Menjelang sore saat nya mas indra pulang dari kantor..sesampai nya mas indra di rumah aku langsung menanyakan mengenai keputusan jadi pindah atau tidak nya mas indra ke cabang baru.

Maya :" gimana pah,apa kamu jadi pindah ke kantor baru?"

mas indra :" iya jadi mah,awal bulan ini aku sudah mulai mengawasi Cabang yang baru."

Maya :" awal bulan ini. berarti besok dong pah?"

berarti kita pindah rumah juga?"

mas indra :" iya kita pindah rumah juga besok."

Astaga agak repot juga ya kalau harus pindah rumah dadakan begini..tapi ya sudah lah mau bagaimana lagi...tapi rumah yang mana yang akan kami tempati nanti,itu yang masih jadi perdebatan ku dengan mas indra.

Sembari menunggu mas indra selesai mandi dan makan,aku mencicil untuk merapihkan sedikit-sedikit barang kami untuk pindah rumah besok.Ternyata setelah aku perhatikan banyak juga barang kami,dan sungguh melelahkan sekali setiap kali pindahan rumah seperti ini.

***

Menjelang Maghrib aku,Evan dan mas indra duduk santai di ruang tengah sambil membahas rumah yang akan kita tempati nanti.Dari beberapa rumah kontrakan yang sudah kami lihat ternyata mas indra lebih berminat untuk pindah ke rumah tingkat berlantai dua itu,dengan alasan jarak nya yang lebih dekat ke tempat kerja dan rumah itu cukup luas untuk menampung barang-barang kami yang lumayan banyak ini.terlebih lagi harga sewa nya yang murah yang menjadi pertimbangan paling utama suami ku untuk memilih rumah berlantai dua itu.

Dan akhir nya mas indra menghubungi kembali ibu bidan pemilik rumah kontrakan tersebut.setelah nego dengan harga 800 ribu rupiah kami pun sepakat untuk pindah ke rumah itu.walaupun aku merasa kurang sreg jika harus menempati rumah sebesar itu karna aku berfikir bagaimana aku bisa mengurus rumah besar itu sendirian,menyapu pel bersih-bersih,hadeh butuh ekstra tenaga sepertinya..

***

Keesokan hari nya menjelang malam sepulang nya mas indra dari kantor kami pun bersiap pindah rumah.sengaja kami pindah malam-malam agar mas indra tidak perlu absen kerja..semua barang sudah naik ke atas truk yang akan membawa barang pindahan kami.pembayaran sewa rumah pun sudah di transfer oleh mas indra jadi kami tinggal datang dan masuk saja ke rumah itu...sementara ibu bidan pemilik rumah sudah menunggu kami di sana untuk memberikan kunci rumah nya.

Sesampai nya di rumah kontrakan yang baru,ternyata benar saja si ibu pemilik rumah sudah berada di sana dari siang hari karna beliau membersihkan dan merapihkan kembali rumah itu bersama dengan dua pekerja nya.rumah itu menjadi terlihat berbeda dari sebelum nya,lebih bersih dan tidak berbau pengap lagi.tapi tetap saja ada hawa yang membuat ku tidak sreg untuk masuk ke dalam nya.setelah itu ibu pemilik rumah menyerahkan kunci rumah nya kepada suami ku lalu berpamitan karna ada urusan lain nya.

Setelah semua barang di bawa masuk ke dalam rumah..aku langsung merapihkan sedikit barang agar kami bisa segera beristirahat..Malam perdana tidur di rumah kontrakan baru tidak ada hal aneh yang terjadi semua normal-normal saja...walaupun sebenarnya aku merasa setiap berjalan di dalam rumah besar itu seperti ada yang mengawasi dari sudut-sudut ruangan..

aku berusaha berpikir positive mungkin aku hanya terbawa perasaan takut ku saja..

***

di setiap dinding aku pasang ayat-ayat Qur'an dan tulisan kaligrafi agar lebih adem di pandang mata.dan aku merasa jadi lebih tenang aja.aku juga meminta mas indra untuk memasang lampu ukuran besar agar terlihat terang benderang.Tidak terpikirkan oleh ku sebelumnya di saat mas indra nanti berangkat ke kantor dan aku hanya berdua saja dengan anak ku,sudah pasti akan terasa lebih sepi lagi di dalam rumah sebesar ini.

Keesokan hari nya saat suami ku sudah akan berangkat beraktivitas kantor...aku mulai membuka-buka kembali jualan online ku di ponsel..sudah berapa hari ini aku tidak aktif berjualan online karna harus mengurusi pindahan rumah..

Di saat aku membuka orderan pesanan online ku tiba-tiba saja Evan,anak ku berlari keluar masuk dari satu kamar ke kamar yang lain nya sambil sesekali menengok ke belakang dan tertawa seperti ada yang sedang mengejar dan mengajak nya bermain..kemudian dia membongkar dan mengeluarkan semua mainan nya dari dalam box mainan...aku mendekati Evan dan memperhatikan gerak gerik Evan yang menurut ku aneh..

Tapi aku hanya diam dan melihat saja, aku penasaran dengan perilaku Evan yang tidak seperti biasa nya ini...Dan yang membuat jantung ku berdegup sangat kencang saat aku mendengar Evan berbicara sendiri Sambil menoleh ke samping nya..

Evan :" ini buat kamu.ayo kita main."

Sambil menyodorkan sejumlah mainan nya ke samping,seolah-olah ada yang sedang duduk di sebelah nya menemani dia bermain.

Sontak saja aku kaget mendengar Evan berbicara sendiri seperti itu..ini tidak masuk di akal langsung saja aku bawa Evan keluar dari kamar tadi,,ku gendong anak ku lalu ku duduk kan dia di ruang tamu..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!