BAB 3
Menjelang malam hari setelah sholat Maghrib,aku dan mas indra kembali membicarakan perihal rumah kontrakan mana yang akan kami sewa nanti nya,karna ada beberapa rumah kontrakan yang kami lihat selama satu bulan ini.
Banyak sekali hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam kami menentukan rumah kontrakan mana yang akan kami sewa..pekerjaan mas indra yang selalu berpindah-pindah lokasi membuat kami juga terpaksa harus mengikuti kemana mas indra di tempatkan oleh kantor nya.
Maya :" jadi rumah yang mana yang cocok untuk kita tempati nanti pah,setelah kita pindah dari sini ?"
Mas Indra :" menurut mama sendiri,cocok nya dengan rumah yang mana?kalau aku sih ikut aja lah.rumah yang mana aku cocok- cocok aja."
Maya :" yang murah dan nyaman sih mau nya,seperti di rumah ini."
Mas indra :" iya dong harus nyaman dan kalau bisa murah."
***
Belum selesai pembicaraan kami mengenai rumah yang akan kami sewa,,tiba-tiba ponsel ku bunyi ternyata itu panggilan telepon dari ibu ku yang menanyakan kabar cucu nya....maklum sebulan ini aku,mas indra dan Evan belum sempat main ke rumah ibu lagi karena harus mencari rumah kontrakan..mungkin ibu ku sudah kangen banget pengen ketemu dan main sama cucu nya.
Tidak terasa sudah hampir 2 jam aku dan ibu ngobrol melalui ponsel,,lalu akhir nya aku pamit kepada ibu dan mematikan sambungan telpon ku..dan aku lihat jam di ponsel menunjuk kan pukul 21.00 malam.sudah waktu nya Evan masuk kamar dan tidur.
Sementara mas indra masih sibuk dengan berkas-berkas pekerjaan dari kantor nya..karna besok Senin ada rapat yang harus di hadiri nya jadi malam ini dia menyiapkan materi yang akan di bahas pada rapat esok hari.
***
Menjelang tengah malam tepat nya jam 12 malam aku terbangun karna kaget mendengar suara tangisan Evan yang sangat kencang dan tidak mau berhenti...mas indra yang berada di ruang tengah pun langsung kaget dan buru-buru masuk ke dalam kamar untuk melihat apa yang terjadi sama Evan..lampu kamar di nyalakan oleh mas indra,,anak ku tiba-tiba saja menangis terus menerus tidak mau berhenti.aku panik karna Evan tidak pernah seperti ini sebelum nya.mas indra mencoba menanyakan kepadaku apa yang terjadi.
Mas indra :" Evan kenapa mah ?"
Maya :" aku juga gak tau pah,,tiba-tiba saja Evan nangis sekencang-kencang nya seperti merasa kesakitan dan gak mau berhenti nangis nya."
lalu mas indra segera menggendong Evan dan membawa nya ke luar kamar menuju ruang tengah,,seketika aku dan mas indra kaget karena evan teriak-teriak dan menangis sambil menunjuk ke pintu minta keluar rumah tengah malam..jelas saja aku dan mas indra tidak menuruti kemauan Evan untuk keluar rumah karna ini sudah tengah malam.Dan yang lebih aneh nya lagi..suara tangisan dan jeritan Evan seperti suara perempuan dewasa yang sedang marah-marah dengan logat daerah yang tidak jelas...sepertinya dia tidak mau berada di dalam rumah dan ingin keluar dari rumah ini.
aku berfikir apa mungkin ada makhluk halus yang mengikuti kami sampai ke rumah,karna kami sebulan ini keluar masuk rumah-rumah kontrakan kosong.
aku merasa ada hal gaib yang mengganggu anak ku...
***
Tidak tega melihat anak ku yang sepertinya kesakitan aku pun ikut menangis dan mengucapkan ayat ayat quran semampu yang aku bisa baca..lalu mengusapkan air wudhu ke wajah Evan..sudah hampir satu jam Evan menangis terus menerus sambil menjerit-jerit...sementara aku lihat mas indra berbicara sendiri.
Mas indra :" tolong jangan ganggu anak saya, siapapun ini..sudah berbeda alam nya ya..pergi saja silahkan jangan diam di sini...bukan tempat nya di sini."
Dan aneh nya setelah mas indra berbicara seperti itu seketika tangisan Evan mulai mereda..kemudian anak ku mulai berhenti menangis dan tertidur kembali...astagfirullah apa yang sebenar nya terjadi sama Evan,,jantung ku berdegup kencang sekali dan seluruh badan ku terasa lemas melihat kejadian yang baru saja aku,mas indra dan Evan alami malam ini. Aku Serasa tidak percaya mengalami hal seperti ini terjadi pada keluarga ku. Baru kali ini aku melihat sendiri kejadian seperti ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments