... Malam hari setelah pemungutan suara Kevin, Diki, Raka, Charlie, Jonathan, dan Yoshua saling bertukar cerita sambil mengobrol santai. Tiba - tiba Charlie bercerita bahwa dirinya menyukai Nara dan berencana akan menyatakan cintanya kepada Nara malam ini juga. Seketika Kevin, Diki, Raka, Jonathan dan Yoshua terkejut mendangar hal itu tapi Charlie berpikir bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk menyatakan perasaanya kepada Nara....
... Tanpa basa basi Charlie langsung pergi ke asrama wanita untuk bertemu dan berbicara dengan Nara empat mata. Kebetulan saat itu Nara sudah kembali setelah mengobati luka di punggung Naga sehingga Nara langsung pergi menemui Charlie. Kevin dan Diki yang penasaran dengan aksi Charlie mengendap - endap mengamati Charlie yang sedang berbicara dengan Nara dari balik meja....
“Apa yang ingin kamu bicarakan denganku Charlie?” tanya Nara ramah sambil menatap Charlie yang berdiri hadapannya ketika mereka sedang berduaan.
“Apa yang harus aku lakukan agar bisa menembak lebih baik lagi?” tanya Charlie gugup sambil menatap Nara.
... Charlie yang gugup akhirnya malah menanyakan cara menembak kepada Nara bukan menyatakan perasaannya. Mendengar hal itu Nara berpikir Charlie bisa bertanya kepada Naga ataupun Julian yang juga hebat dalam hal menembak. Namun Nara dan Charlie tahu bahwa Naga sedang tidak ada di asrama pria lalu Charlie berdalih bahwa Julian sudah tidur sehingga dirinya tidak mau membangunkan Julian....
... Akhirnya Nara mengatakan bahwa dirinya bisa menembak dengan akurat dalam keadaan tenang dan tidak gugup. Charlie yang sudah mengetahui hal tersebut hanya tersenyum sambil mengangguk paham karena kegugupannya hingga dirinya berpikir untuk mengakhiri percakapan mereka. Ketika Charlie sedang berjalan perlahan menuju asrama tiba - tiba dia berubah pikiran dan tidak ingin melewatkan kesempatan yang telah berhasil dia buat untuk menyatakan perasaannya kepada Nara....
“Nara tunggu!” panggil Charlie kembali yang berubah pikiran.
“Ketika kita kembali ke sekolah saat perang ini berakhir, maukah kamu menjadi pacarku?” tanya Charlie sambil tersenyum penuh percaya diri menatap Nara yang membuat Nara terkejut.
“Kenapa?” tanya Nara kebingungan.
“Ketika kamu pindah ke sekolah kami dan masuk ke kelasku saat kelas 11, sejak saat itu aku menyukaimu.” jawab Charlie sambil tersenyum menatap Nara.
“Hoo begitu rupanya.” kata Nara yang canggung sekaligus kebingungan memberikan jawaban kepada Charlie.
“Aku tidak memintamu untuk segera berpacaran denganku, aku hanya ingin mengungkapkannya saja saat ini.” kata Charlie sambil tersenyum menatap Nara.
“Hmm aku ...” kata Nara yang hendak mengatakan sesuatu tapi langsung dipotong oleh Charlie.
“Kamu tidak perlu menjawabku sekarang, aku mengerti jika kamu kebingungan karena aku tiba - tiba menyatakan perasaanku dalam situasi seperti ini. Silahkan pikirkan dahulu sebelum menjawab, tapi aku harap kamu tidak membuatku menunggu terlalu lama.” kata Charlie sambil tersenyum ramah menatap Nara.
“Ah maaf aku mengganggu kalian berdua.” kata Naga yang tiba - tiba datang ke ruangan tersebut dan terkejut ketika melihat Nara dan Charlie yang sedang mengobrol.
“Tidak apa Naga, kami sudah selesai.” jawab Nara sambil tersenyum manis menatap Naga yang membuat Charlie melihat ke arah Naga menyadari perasaan Nara kepada Naga.
“Apa kamu memerlukan sesuatu?” tanya Nara memastikan.
“Aku hanya hendak mengambil botol minumku.” jawab Naga yang langsung mengambil botol minumannya.
“Hoo begitu, kalau begitu aku kembali ke asrama!” pamit Nara sambil menatap Charlie dan Naga bergantian lalu pergi kembali ke asrama wanita.
...
... Ketika semua anggota tim pencari sedang berjalan kaki menuju rumah sakit Kevin sering memperhatikan Nara dan mengingat momen ketika dirinya sedang melihat Charlie menyatakan perasaannya kepada Nara. Terlebih saat sikap Charlie yang sedang membantu Sarah membuat Nara melihat ke arah mereka sambil tersenyum bangga yang membuat Kevin berpikir kesempatan dirinya untuk memiliki Nara mungkin sudah hilang. Namun beberapa saat kemudian Nara melihat ke arah Naga yang membuat Kevin sadar mungkin kemarin ketika Charlie memotong perkataan Nara, Nara ingin mengatakan bahwa dirinya menyukai Naga....
... Kevin juga mulai menyadari bahwa setelah kepergian Lintang hubungan Naga dan Nara semakin dekat satu sama lain. Kemarin malam Kevin juga melihat senyuman manis Nara ketika Naga tiba - tiba datang dan pagi tadi Nara terlihat begitu perhatian kepada Naga. Kevin langsung yakin bahwa sepertinya Nara memang menyukai Naga dan kesempatan untuk dirinya sudah benar - benar hilang....
... Tidak lama kemudian tim pencari tiba di rumah sakit yang menjadi tujuan mereka. Setelah memastikan area rumah sakit bebas dari bola alien mereka semua langsung berpencar mencari persediaan obat dan persediaan lainnya yang mungkin mereka butuhkan. Nara yang sedang mencari selimut dan seprai bersama Kevin membicarakan tentang rasa penasarannya dengan keadaan kota lain karena selama ini mereka belum bertemu dengan siapapun dan belum mendengar kabar apapun karena protofon mereka dalam keadaan rusak....
...
... Tim penyerbu sepakat untuk memeriksa suara sinyal darurat yang mereka dengar. Mereka semua berjalan bersama ke arah sumber suara hingga membawa mereka melewati lorong gelap menuju ruangan isolasi penjara tersebut. Ketika mereka semua tiba di depan pintu ruangan isolasi suara sinyal darurat permintaan tolong semakin jelas terdengar....
... Meskipun Raka tidak ingin pergi tapi teman - temannya memaksa Raka untuk ikut bersama mereka memeriksa setiap ruangan isolasi yang ada di depan mereka. Ketika Raka sedang memeriksa satu persatu ruangan isolasi tiba - tiba ada salah satu narapidana yang menarik Raka dan langsung mengunci leher raka. Sontak hal itu membuat semua teman - temannya terkejut dan mengarahkan senjata api mereka masing - masing ke arah narapidana tersebut....
... Julian dan Teguh langsung membantu Raka agar terlepas dari kuncian sang narapidana. Mendengar suara keributan tersebut membuat narapidana yang berada di ruangan isolasi lainnya memunculkan dirinya sambil meminta untuk segera di bebaskan dari sel mereka. Melihat adanya beberapa narapidana di blok ruangan isolasi membuat tim penyerbu langsung mundur untuk berdiskusi terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan....
... Jonathan yang tahu bahwa pada masa perang para penjahat kelas teri di bebaskan sementara para penjahat kelas kakap di pindahkan menduga bahwa mereka yang berada di ruangan isolasi merupakan para penjahat kelas kakap. Mendengar hal tersebut semua anggota tim penyerbu langsung ketakutan dan berpikir untuk meninggalkan mereka tetap berada di sel mereka masing - masing. Namun akhirnya mereka semua sepakat untuk memberi makanan dan minuman kepada semua narapidana yang ada di ruangan isolasi tanpa mengeluarkan mereka....
... Ketika para narapidana sedang makan dan minum mereka bertanya kepada tim penyerbu karena mereka melihat tim penyerbu tampak masih muda tapi sudah membawa senjata api. Tim penyerbu menceritakan bahwa dunia luar saat ini sedang berperang yang membuat para narapidana terkejut karena mereka berpikir perang yang dimaksud adalah peperangan antar manusia. Para narapidana menunjukan tempat ruang sipir berada dan meminta tim penyerbu untuk membebaskan mereka tapi Jihan dengan tegas menolak permintaan mereka....
... Yuna yang melihat salah satu narapidana belum makan dan minum di salah satu sel fokus memberikan makanan serta minuman kepada narapidana tersebut hingga akhirnya narapidana tersebut bisa makan dan minum. Sang narapidana memberikan foto ibunya dan meminta Yuna untuk menghubungi ibunya memastikan keadaan ibunya baik - baik saja. Narapidana tersebut juga meminta Yuna mengatakan kepada ibunya bahwa dirinya hidup bahagia dan sehat agar sang ibu tidak mengkhawatirkannya karena dia menyayangi ibunya....
... Jihan berdalih akan segera kembali dan melaporkan situasi di penjara tersebut dan meminta para narapidana untuk menunggu sampai saat itu. Para narapidana tahu bahwa itu sebuah kebohongan dan membuat mereka marah yang mengatakan bahwa tim penyerbu tidak berbeda dengan mereka karena tim penyerbu bermaksud membunuh para narapidana dengan tidak membebaskan mereka. Tim penyerbu merasa bersalah telah berbohong dan meninggalkan para narapidana tapi disisi lain mereka juga kebingungan tentang tindakan yang harus mereka ambil....
... Akhirnya tim penyerbu memutuskan untuk fokus mencari alat komunikasi dan peralatan lainnya yang mungkin mereka butuhkan sehingga mereka kembali berpencar mencari di setiap sudut penjara. Yuna yang merasa iba kepada narapidana yang meminta bantuan kepadanya untuk menghubungi ibunya diam - diam membawa kunci pintu sel isolasi dan membukanya tanpa sepengetahun tim penyerbu lainnya. Rupanya sang narapidana tersebut membohongi Yuna dan langsung mendorong Yuna ke dinding hingga membuat Yuna berteriak karena terkejut....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments