...Para bola alien mulai menyerang yang membuat para siswa berlarian tanpa arah sedangkan para tentara langsung menembaki para bola alien satu persatu. Jumlah bola alien yang sangat banyak membuat para tentara gugur satu persatu dan siswa yang sedang berlarian mulai tertangkap serta dibunuh satu persatu. Naga yang melihat hal itu langsung menembaki para bola alien seorang diri dari dekat pintu masuk gedung sekolah mereka....
“Cepat masuk ke kelas!” teriak Naga yang membuat beberapa siswa di dekatnya langsung masuk ke kelas mereka masing - masing.
... Para siswa berlarian panik yang membuat para bola alien lebih mudah menangkap serta membunuh para siswa. Di tengah suasana kacau balau karena para siswa yang berlarian panik bola lain dari langit kembali jatuh ke tengah lapangan sekolah Naga. Hal itu membuat jumlah korban para siswa semakin banyak dan membuat mereka yang berusaha berlari masuk ke dalam gedung sekolah semakin kesulitan hingga mencari jalan ataupun cara lain untuk bertahan hidup....
“Sadarlah! Cepat pergi ke kelas kalian!” pinta Bima kepada Nara dan Yuna agar mereka berdua bisa segera pergi ke kelas 12-2.
... Ketika semakin banyak siswa dan tentara yang berguguran salah satu bola besar dilangit kembali terjatuh menghantam salah satu sisi gedung sekolah tempat para tentara menembaki para bola alien. Ketika Bima sedang menyelamatkan siswa kelas 12-2 tiba - tiba ada bola alien yang menyerang Wilman salah satu siswa kelas 12-2 hingga tewas. Charlie yang melihat Wilman tewas di depan matanya terdiam mematung beberapa saat hingga akhirnya tersadarkan oleh Bima yang memaksa Charlie untuk pergi ke kelasnya dengan cara berteriak....
... Di tengah pelariannya Nara memutuskan untuk memungut senjata api yang ada lalu menembak beberapa bola alien hingga berhasil menyelamatkan beberapa temannya dari kelas 12-2. Bola - bola lain dari langit semakin banyak yang berjatuhan di sekitar sekolah Naga membuat serangan bola alien semakin banyak. Naga terus menembaki para bola alien yang ada di sekitar sekolah memberikan kesempatan teman - temannya untuk berlari masuk ke dalam gedung sekolah mereka....
... Ketika Vivi hendak berlari masuk ke dalam gedung sekolah tiba - tiba salah satu bola besar di langit terjatuh tepat di depan pintu masuk gedung sekolah. Beruntung Julian berhasil mendorong Vivi ke dalam gedung sekolah terlebih dahulu sehingga mereka berdua selamat tapi Vivi mengalami luka di bagian perutnya akibat tertusuk pecahan batuan. Setelah semua siswa kelas 12-2 berada di dalam gedung sekolah mereka semua kompak menutup dan mengganjal pintu masuk gedung sekolah mereka dengan peralatan yang mereka temukan lalu berlari ke arah kelas mereka....
“Kalian baik - baik saja?” tanya Lintang ketika baru membuka pintu kelas 12-2.
“Cepat ambil perlengkapan kalian!” pinta Lintang ramah.
“Cepat ambil perlengkapan kalian!” pinta Lintang lantang ketika beberapa siswa kelas 12-2 tidak sanggup bergerak karena ketakutan.
... Naga yang sejak awal menembaki para bola alien berjalan santai sambil mengisi ulang senjata api yang dia bawa. Lintang dan Bima terkejut melihat Naga yang sangat profesional tapi bukan waktu yang tepat untuk membicarakan hal itu karena mereka perlu fokus mempersiapkan seluruh siswa kelas 12-2. Semua siswa kelas 12-2 langsung memakai perlengkapan tempur mereka masing - masing sambil memegang senjata api mereka masing - masing lengkap dengan beberapa megazine yang mereka bawa....
... Setelah semuanya siap mereka semua bergerak secara tim menuju pintu keluar gedung sekolah mereka yang terletak di sisi lainnya. Lintang dan Bima mengamati lingkungan sekitar mereka untuk menyiapkan rencana pelarian mereka menggunakan dua truk yang tersedia. Meskipun banyak siswa kelas 12-2 yang ketakutan tapi mereka tetap saling menjaga dan berjuang bersama untuk bisa selamat dari serangan bola alien ke sekolah mereka....
“Nara, Julian tolong beri kami tembakan perlingdungan!” pinta Lintang tegas sambil menatap Nara dan Julian yang dijawab anggukan oleh mereka berdua kompak.
... Tidak lama setelah itu Lintang dan Bima langsung menembaki para bola alien yang mereka lihat satu persatu. Nara dan Julian ikut menembaki para bola alien untuk melindungi Lintang, Bima beserta semua teman - teman sekelasnya. Naga bersama yang lainnya mulai keluar berlari ke arah truk yang tersedia dan beberapa diantara mereka juga mulai membantu Nara, Julian, Lintang serta Bima....
“Tidak, aku tidak ingin pergi, aku ingin menemui ibuku!” teriak Sarah yang tak kuasa menahan rasa takutnya ketika bola - bola besar yang berada di langit terus berjatuhan.
... Semua teman - teman kelas 12-2 yang ada di truk depan Sarah meneriaki Sarah agar segera naik yang membuat Sarah semakin panik dan ketakutan. Sampai akhirnya Bima meminta Julian untuk menggendong Sarah agar segera naik ke atas truk secara paksa. Sementara Bima terus menembaki para bola alien sambil bergerak mendekati truk yang hendak dikemudikan oleh Lintang....
... Dina yang berusaha menaiki truk terpeleset hingga membuat kakinya terkilir tidak mampu untuk bangkit. Namun dengan segenap kekuatannya dia berusaha untuk menggapai tangan teman - temannya agar bisa segera ikut naik truk saat truk mulai berjalan dikemudikan oleh Lintang. Ketika Dina hampir berhasil menggapai tangan Jihan tiba - tiba sebuah bola alien menyergap Dina hingga membuat Dina tewas seketika....
... Jihan yang melihat Dina tewas langsung berusaha turun kembali dari truk tapi dicegah oleh teman - teman lain dari truk yang sama. Lintang yang juga hendak turun dari kursi kemudi ditahan oleh Bima dan diminta untuk terus mengemudikan truk karena bisa mengakibatkan mereka semua tewas. Naga terus menembaki para bola alien hingga Bima bisa naik ke atas truk dan Lintang berhasil membawa mereka keluar dari area sekolah mereka....
...
... Truk 2 yang berisi Naga, Nara, Jihan, Yoshua, Ilham, Diki, Resa, Yuna, Hana, Lintang, dan Bima tiba terlebih dahulu di markas militer terdekat dari sekolah mereka. Setibanya disana mereka tidak melihat truk 1 yang berangkat terlebih dahulu dan melihat siswa - siswa dari sekolah lainnya yang juga baru tiba. Lintang dan Bima mengajak seluruh siswa kelas 12-2 untuk pergi ke tenda yang telah disediakan untuk kelas mereka....
... Di tengah perjalanan menuju tenda kelas 12-2 mereka melihat banyak mayat yang sedang dipersiapkan untuk pemakamannya. Mayat - mayat tersebut terdiri dari militer dan para siswa yang gugur diserang oleh para bola alien. Nara, Jihan, Hana, dan yang lainnya hanya bisa terdiam membisu ketakutan melihat mayat - mayat tersebut sambil memikirkan teman - temannya yang berada di truk 1....
“Mulai saat ini tetaplah disini sampai menerima perintah selanjutnya!” pinta Lintang tegas sambil melihat siswa kelas 12-2 dari truk 2 yang sedang beristirahat di tenda kelas mereka.
“Bagaimana dengan teman - teman kami yang lainnya?” tanya Jihan memastikan.
“Kami belum mendengar kabar dari mereka.” jawab Lintang tegar yang membuat semuanya terkejut.
“Belum ada kabar? Bukankah seharusnya mereka sudah tiba disini!” protes Diki cemas sambil menatap Lintang dan Bima.
“Jangan khawatir, mereka akan baik - baik saja! Kita tunggu sebentar lagi!” pinta Bima lemah lembut.
“Sampai kapan? Seharusnya biarkan kami pergi ketika kami mau pergi!” protes Ilham kesal sambil menatap Lintang.
“Cukup Ilham! Jika bukan karena mereka kita belum tentu bisa selamat sampai di tempat ini!” pinta Jihan sambil memegang tangan kanan Ilham.
“Letnan, tolong pastikan teman - teman kami tiba dengan selamat! Aku mohon!” pinta Jihan sambil menatap Lintang penuh harap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments