...Jonathan dan Rani berusaha memperbaiki protofon milik pleton 2 sambil terus berusaha berkomunikasi dengan markas militer terdekat. Namun setelah beberapa kali mencobanya protofon tersebut masih belum bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan pihak manapun. Setelah Jonathan selesai mencoba protofon dan hendak pergi ke ruang utama markas mereka Jonathan bertemu dengan Resa yang baru saja potong rambut ditemani oleh Deby....
“Jo, bagaimana penampilanku? Bagus bukan?” tanya Resa sambil tersenyum penuh percaya diri menatap Jonathan.
“Iya, lumayan.” jawab Jonathan ragu - ragu.
“Kamu terlihat jelek.” lanjut Jonathan sedikit berbisik tapi masih terdengar oleh Resa.
“Apa kamu mau aku pukul?” tanya Resa kesal yang membuat Jonathan langsung mundur beberapa langkah.
“Sudah waktunya untuk pemungutan suara, ayo kita pergi!” ajak Jonathan berusaha mengalihkan pembicaraan sambil langsung pergi ke arah ruang utama markas mereka.
“Apakah semua orang memiliki seseorang kecuali aku?” tanya Deby kepada dirinya sendiri ketika melihat Resa yang berjalan mengejar Jonathan.
... Setiap malam semua siswa pleton 2 mengadakan pemungutan suara untuk memutuskan apakah mereka akan tetap bertahan menjalankan operasi pembersihan atau memutuskan untuk pulang. Setelah semua siswa menentukan pilihannya mereka semua langsung memasukannya ke dalam kotak suara untuk diumumkan kepada semuanya oleh Jihan dan Julian. Setelah semua suara diumumkan di hadapan semua siswa pleton 2 keputusan mereka kembali bertahan untuk menjalankan operasi pembersihan sama seperti hari - hari sebelumnya....
... Hasil tersebut kembali membuat perdebatan antara pihak yang ingin pulang dengan pihak yang ingin tetap bertahan apapun alasannya. Namun mereka semua sepakat untuk tidak mempertanyakan dan membahas hal itu termasuk pilihan dari masing - masing orang. Meskipun ada dua pendapat tapi mereka semua sepakat untuk mengikuti pendapat mayoritas agar mereka bisa terus bergerak dalam satu kesatuan seperti yang diminta oleh Lintang....
“Apapun keputusan yang kalian ambil, aku akan tetap menjalankan operasi pembersihan sekalipun hanya aku seorang diri menggunakan belati milikku.” kata Naga yang langsung membuat semua orang melihat ke arahnya.
“Naga apa kamu sudah gila? Aku tahu diantara kami semua kamu adalah yang terbaik dalam membunuh para bola alien, tapi jika kamu pergi seorang diri kamu bisa mati juga.” kata Raka sambil menatap Naga kesal.
“Bagiku itu lebih baik daripada aku harus pulang sementara dunia luar masih berbahaya.” jawab Naga santai sambil melihat ke arah teman - temannya.
“Apa kamu tidak memikirkan keluargamu Naga?” tanya Hana keheranan.
“Justru karena aku memikirkan keluargaku terutama kakak perempuanku makanya aku ingin memusnahkan semua bola alien yang ada agar kakakku bisa aman dalam menjalani kehidupannya.” jawab Naga penuh percaya diri yang membuat semua orang termenung mendengarnya.
“Sebaiknya kamu jangan berpikir untuk pergi seorang diri Naga, kita akan sama - sama berjuang melewati semua ini agar kita semua bisa kembali hidup normal dan aman seperti sedia kala.” kata Jihan sambil menatap Naga penuh harap.
“Baiklah untuk malam ini cukup, pleton 2 silahkan tidur dan jangan lupa yang bertugas jaga malam!” lanjut Jihan membubarkan teman - temannya untuk segera tidur.
... Setelah membubarkan diri teman - teman Naga yang ingin pulang masih merengek dan mengeluh agar bisa segera pulang. Sementara teman - teman yang lain berusaha menghibur dan menenangkan teman - teman yang sibuk mengeluh serta merengek. Saat hendak tidur Nara teringat Naga yang sempat kesakitan ketika dirinya menepuk pundak Naga....
... Nara sangat yakin bahwa Naga terluka dan merasakan sakit ketika dia menepuk pundaknya sehingga Nara memutuskan untuk menemui Naga. Nara yang sudah tahu dan beberapa kali memperhatikan Naga pada malam hari tahu dimana keberadaan Naga pada malam itu. Nara langsung pergi ke tempat Naga berada sambil membawa kotak medis untuk mengobati luka dipunggung Naga....
“Naga, apa aku mengganggumu?” tanya Nara yang sempat membuat Naga terkejut.
“Tidak sama sekali Nara, ada apa?” tanya Naga balik yang membuat Nara berjalan menghampiri Naga.
“Sudah lama aku mengetahui bahwa kamu suka berolahraga ringan ataupun mencari waktu sendirian sebelum tidur. Namun baru kali ini aku memutuskan untuk menghampiri kamu karena sebelumnya aku khawatir kamu akan merasa terganggu atas kehadiranku.” jawab Nara sambil tersenyum menatap Naga.
“Apa yang kamu lakukan Nara?” tanya Naga terkejut sambil menahan tangan Nara yang hendak membuka baju Naga.
“Cepat lepaskan bajumu!” pinta Nara yang terus berusaha membuka baju Naga tapi selalu Naga tahan sambil berusaha menghindari Nara.
“Kenapa tiba - tiba kamu memintaku membuka baju Nara?” kata Naga sambil terus menahan tangan Nara agar tidak membuka baju Naga.
“Aku tahu punggungmu terluka, jadi cepatlah berbaring dan buka bajumu agar aku bisa mengobati lukamu!” pinta Nara lemah lembut penuh perhatian.
“Ah baiklah.” jawab Naga yang langsung tengkurap dan membuka sedikit bajunya dari bawah agar terlihat punggung Naga yang terluka.
... Nara langsung mengobati luka di punggung Naga dengan penuh kelembutan dan menutupnya dengan plester berukuran besar agar bisa menutupi seluruh lukanya. Nara terkejut ketika secara tidak sengaja melihat beberapa luka di tubuh ramping dan atletis Naga yang membuat Naga langsung merapihkan bajunya agar menutupi seluruh bagian tubuhnya kembali. Nara menatap Naga dengan penuh tanya tapi memutuskan untuk tidak membahas hal itu karena mungkin Naga juga tidak ingin menceritakan hal tersebut kepada orang lain....
... Keesokan paginya Jihan mengumumkan pleton 2 yang bertugas hari itu sebagai tim penyerbu, tim pencari serta tim penjaga basecamp mereka ketika mereka sedang berkumpul dan bersiap memulai aktivitas rutin mereka. Tim penyerbu terdiri dari Julian, Teguh, Raka, Jonathan, Resa, Yuna, Rani, dan Jihan sementara tim pencari terdiri dari Ilham, Yoshua, Kevin, Charlie, Deby, Vivi, Nara, dan Naga. Sarah, Diki, dan Hana akan bertugas untuk menjaga basecamp selama tim penyerbu dan tim pencari menjalankan tugasnya....
...Mendengar pembagian tim pada pagi itu membuat beberapa siswa bertanya -tanya terutama tentang Naga yang menjadi bagian dari tim pencari bukan tim penyerbu. Namunn Jihan melanjutkan penjelasan tugas bagi masing - masing tim yakni tim penyerbu akan pergi ke sebuah penjara yang tidak jauh dari markas mereka saat ini untuk mencari peralatan komunikasi yang mungkin ada di dalam penjara sambil mengatasi para bola alien yang berhasil terdeteksi oleh detektor bola alien. Sementara tim pencari akan pergi ke rumah sakit untuk mengambil persediaan obat - obatan dan persediaan lain yang dibutuhkan....
“Jihan kenapa Naga tiba - tiba ditugaskan menjadi tim pencari?” tanya Rani penasaran.
“Naga sudah menjadi tim penyerbu sejak aku menjadi komandan pleton 2 dan kita semua tahu bagaimana kerja keras Naga sebagai tim penyerbu. Untuk kali ini aku berpikir sebaiknya Naga beristirahat sejenak dan bergabung bersama tim pencari terlebih dahulu. Tidak apa kan Naga?” jawab Jihan sambil bertanya kepada Naga.
“Tidak masalah.” jawab Naga santai.
“Aku setuju.” jawab Nara tiba - tiba yang membuat semuanya terkejut.
“Punggung Naga sedang terluka jika terus bergerak dalam tim penyerbu lukanya mungkin akan membesar dan semakin parah.” lanjut Nara cemas sambil menatap Naga penuh perhatian.
“Benarkah? Kenapa kamu tidak bilang kemarin?” tanya Deby cemas.
“Tidak apa Deby, itu hanya luka goresan.” jawab Naga sambil tersenyum santai.
“Kamu bilang luka menganga hanya luka goresan?” tanya Nara cemas sambil menatap Naga penuh perhatian.
“Hmm itu sebelum kamu obati, setelah kamu obati lukanya sudah kamu tutup dengan plester kan?” tanya Naga berdalih yang menatap Nara sambil tersenyum.
... Semua siswa dari pleton 2 mulai bergerak sesuai dengan tugas tim mereka masing - masing. Tim penyerbu sudah berada di depan pintu penjara dan mereka langsung masuk sambil memeriksa area sekitar dengan seksama dan penuh kewaspadaan. Setelah memastikan tidak ada bola alien di sekitar area penjara mereka semua langsung berpencar untuk mencari alat komunikasi yang mungkin di miliki oleh penjara tersebut....
... Mereka terus mencari setiap sudut penjara dengan seksama tapi tidak kunjung menemukan alat komunikasi di area penjara tersebut. Ketika sedang mencari - cari alat komunikasi tiba - tiba mereka semua mendengar suara benturan besi seolah - olah ada seseorang yang memukul sebuah besi secara terus menerus. Mereka semua langsung berkumpul kembali dan menyadari bahwa suara yang mereka dengar saat ini merupakan sinyal darurat permintaan tolong....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments