PART 16

Baru saja Mawar berhenti menangis, tiba-tiba Rangga berteriak memanggilnya. Bi Odah pun buru-buru menyuruh Mawar segera pergi ke kamar Rangga. Karena bi Odah juga tidak tega kalau sampai Mawar dimarahi lagi oleh Rangga. Mawar pun bergegas pergi ke kamar Rangga.

Sesampainya di sana, dengan berusaha menyembunyikan kekesalannya, Mawar tetap berusaha merawat Rangga sebaik mungkin.

"Ada apa den?"

"Aku lapar, ambilkan aku makan lagi. Tapi sebelumnya, kamu harus minta maaf dulu sama saya,"

Mawar menarik nafas panjang, karena dadanya masih terasa sesak menahan rasa kesalnya. Tapi dia harus tetap meminta maaf dengan Rangga, demi mempertahankan pekerjaan nya.

"Iya den, maaf,"

"Ulangi, kamu tidak tulus meminta maaf,"

"Iya den Rangga, saya minta maaf, saya tau saya salah. Saya janji tidak akan mengulangi lagi kesalahan saya. Sekali lagi saya minta maaf den Rangga," ucap Mawar, dengan menahan rasa kesalnya.

"Ya, baguslah kamu mau minta maaf. Baru kamu, yang sampai merendahkan diri seperti ini, hanya demi uang. Mungkin kalau yang lain sudah angkat kaki dari sini,"

Kata-kata Rangga begitu menusuk sampai ke dalam hati Mawar, sampai dia tidak bisa berkata-kata lagi. Dan dengan air matanya yang berlinang, dia berlari keluar meninggalkan Rangga. Rangga yang tidak terima Mawar pergi begitu saja, berteriak memanggilnya. Namun Mawar tidak memperdulikannya.

"Mawar! mau kemana kamu, aku belum selesai bicara. Mawar!"

Rangga sangat marah, karena Mawar tetap tidak memperdulikannya.

Mawar kembali ke kamar, dengan air matanya yang kembali berlinang. Bi Odah yang masih didalam kamar pun langsung memeluknya.

"Mawar nyerah bi, Mawar sudah gak sanggup lagi bi, Mawar akan pulang besok pagi. Lebih baik Mawar menikah dengan Juragan, daripada Mawar harus merasakan sakit hati, setiap menit, bahkan setiap detik,"

"Yang sabar mawar, bibi juga tidak bisa berbuat apa-apa. Den Rangga memang sangat keterlaluan. Tenanglah sayang, bibi memelukmu,"

Tiba-tiba terdengar suara Rangga memanggil bi Odah, bi Odah pun melepaskan pelukannya dan bergegas ke kamar Rangga.

"Sebentar ya Mawar, bibi ke sana dulu,"

"Iya bi,"

Mawar pun kasihan melihat bibinya harus setengah berlari menuju kamar Rangga, karena kalau sampai telat, Rangga pasti akan memarahinya.

Sesampainya di kamar Rangga.

"Ada apa den? ada yang bisa saya bantu?" tanya bi Odah.

"Duduklah bi, saya mau tanya, apa yang membuat Mawar terus berusaha bertahan bekerja di sini, meski aku sudah sering memarahinya?" tanya Rangga.

Sambil meneteskan air mata, bi Odah menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada Mawar, sampai dia harus bekerja sebagai Art di rumah ini. Begitu berat beban yang harus ditanggung oleh Mawar, satu-satunya tulang punggung saat ini di keluarga pak Arifin.

Rangga menghela nafas panjang, dia tidak menyangka dibalik wajah Mawar yang ceria itu, tersimpan duka dan penderitaan yang sangat mendalam. Ternyata selama ini dia salah menilai Mawar, dia pikir Mawar seperti gadis pada umumnya, yang hanya mementingkan uang dan kesempurnaan. Namun sebaliknya, Mawar mengutamakan keluarganya, ketimbang dirinya. Dia tidak gengsi bekerja sebagai Art supaya bisa menyelamatkan keluarganya dari kesengsaraan.

"Dan katanya, dia besok mau pulang den. Dia memutuskan menikah dengan Juragan Dahlan, untuk melunasi semua hutang keluarganya. Karena dia sudah tidak sanggup bekerja di sini,"

Rangga sangat terkejut mendengar keputusan Mawar. Setelah dia tau penderitaan Mawar, dia jadi merasa kasihan dengan Mawar. Dan sepertinya dia juga tidak setuju kalau Mawar berhenti bekerja, entah apa alasannya. Tidak ada yang tau. Dia mengatakan kepada bi Odah kalau dia akan membayar hutangnya Mawar, tapi dengan satu syarat, dia harus tetap bekerja di sini, sebagai perawatnya. Dia juga akan mencoba merubah sikapnya.

"Aku ingin jawaban langsung darinya, jadi suruh dia menemui ku sebelum aku berubah pikiran,"

"Baik den, nanti akan saya sampaikan pada Mawar,"

Bi Odah sangat bingung dengan perkataan Rangga, tapi sepertinya Rangga serius dengan ucapannya. Dan bi Odah juga tidak tau, apakah Mawar mau menuruti perkataan Rangga atau tidak.

Terpopuler

Comments

Lukman Hakim

Lukman Hakim

baik juga kamu rangga...

2023-06-05

1

рaᷱyͥmͩeꙷnͣᴛ⁰³🇮🇩

рaᷱyͥmͩeꙷnͣᴛ⁰³🇮🇩

makanya rubah sifat marah-marah kamu itu, Rangga. Kin sebel lah.

2023-05-22

1

рaᷱyͥmͩeꙷnͣᴛ⁰³🇮🇩

рaᷱyͥmͩeꙷnͣᴛ⁰³🇮🇩

Serba salah juga ya, jadi ikutan sedih juga. Rangga kebangetan deh, gak pernah ngerasain jadi orang kesusahan uang ya.

2023-05-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!