6

" uGH ... "

Terdengar rintihan dari mulut rama. Aya menahan nafas lagi. Tida lama kemudian rama mengerjabkan matanya. Nampak menyesuaikan cahaya yang masuk.

Di depan nya ia langsung di suguhi wajah aya yang tertutup oleh cadar. Dan di tangan gadis itu sedang memegang kapas dan juga bool alkohol.

Seketika rama langsung terbangun, mengakibatkan luka di perut yang sudah di perban tadi sedikit mengeluarkan darah lagi.

" eh . . Harus nya jangan bangun tiba - tiba, kan jadi nya berdarah lagi, " cemberut aya. Rama nampak kikuk, ia menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. rama berdeham sehingga aya menatap mata rama.

" kamu yang udah rawat luka ku ?" tanya Rama to the point. Nada yang terkesan datar dan maskulin menggelitik pendengaran aya.

' astagfirullah, nyebut atuh ya,' batin aya mengusir pikiran liar nya. Selama ini aya memang terbiasa dengan bapak - bapak atau pemuda - pemuda yang bekerja di sawah abah nya. tapi masih dengan batas yang wajar. Baru saat ini aya sangat dekat dengan lawan jenis selain abah nya. Itupun juga terpaksa karena sang pemuda terluka.

" ehm iy.. iya, maaf sebelum nya saya lancang, soalnya kamu teh jatuh pingsan di depan rumahku, " jelas aya.

Rama baru sadar, jika dari kemarin ia memang kurang beristirahat, di tambah ia terluka dan mengeluarkan darah yang tidak sedikit pula.

Rama mencoba untuk menetralkan prasangka buruknya. Dalam hati nya berkecamuk, ia sungguh berpikir jika gadis polos yang berada di depan nya ini hanyalah berpura - pura.

" berapa yang kamu minta ?" tanya rama blak - blak an.

Aya mengernyit, apa maksud pria di depan nya ini. Apa yang di butuhkan oleh aya ? Sedangkan ia hanya menolong saja. Perlahan aya mulai mengerti, sikap dingin rama, dan sekarang pria itu bertanya kepada nya tentang apa yang ia minta. Bukankah artinya rama sedang mencurigai nya ?

" maaf sebelum nya, saya hanya menolong anda, tidak ada maksud apa pun. " tolak aya masih dengan nada lembut.

" haah, sudah jangan berpura - pura lugu. Bukan kah kamu tertarik dengan wajahku ?" tuduh rama tidak sepenuhnya salah.

Aya semakin tertegun. Memang ia akui ia sebagai gadis remaja tentu tertarik kepada wajah rupawan yang berada di depan nya. Tetapi ia elas mengingat pesan abah dan umma nya untuk selalu menundukkan kepala pada lawan jenis apalagi yang bukan mahram nya. Entah aya ingin tertawa atau menangis saat mendengar kepercayaan diri rama. Hilang sudah rasa tertarik aya terhadap pria di depan nya ini.

" maaf ya, saya hanya ingin menolong. Tidak bermaksud meminta apa pun kepada anda. Lagipula ini rumah saya, dan saya alhamdulillah tidak kekurangan apapun, " kata aya dengan sedikit meninggikan suara nya karena kesal.

' astagfirullah ,, astagfirullah, maafin aya ya allah, ' batin nya dalam hati.

rama bahkan sampai tertegun. Karena baru kali ini ia merasa di tolak oleh wanita. Rama terbiasa dengan wanita yang selalu mendekat ke arah nya. Dan ia pikir gadis di depan nya juga sama. Memanfaatkan keadaan karena telah menolong rama. Dan lagi ia sempat melihat jika gadis ini sempat merona saat bertatapan dengan nya.

" dan jika anda bahkan sudah memiliki energi untuk marah - marah dan menuduh saya dnegan tidak jelas, itu berarti anda sudah sehat dan kuat untuk segera beranjak dari rumah saya, " kata aya tega.

Rama mengernyitkan dahi nya. Ia baru saja di usir ? Seorang rama maheswari di usir oleh gadis kecil ? Oh sungguh rama bertaruh, ika sampai keempat saudaranya tahu kejadian ini, mereka akan tertawa terbahak - bahak !.

" maksud mu kamu mengusirku ? " tanya rama meyakinkan.

" ya, silahkan pergi dari sini. Tidak perlu berterima kasih dan mengganti biaya perban. Saya SANGAT IKHLAS !" sarkas aya dengan mata yang melotot. Entah bagaimana ekspresi keseluruhan wajahnya, karena rama hanya bisa melihat bola mata gadis itu yang tengah melotot tetapi tidak menyeramkan.

Jantung rama berdesir saat ia menatap lekat manik mata hijau yang menenangkan itu. Ia menggelengkan kepala mengusir sekelebat rasa aneh yang tiba - tiba muncul di pikiran nya.

" maaf dan terima kas ... "

BRAK

CEKLEK

💨💨💨

Aric yang masih menunggui zul dan juga revan nampak mondar mandir sambil sesekali terlihat mengotak atik ponsel nya dan tengah menghubungi seseorang tapi tak kunjung di angkat juga.

zain yang sedang makan mie ayam pun terganggu dengan sikap aric yang nampak cemas dan khawatir.

" bisa kah lo duduk diam tanpa mondar andir seperti itu ?" sarkas zain yang sudah tidak tahan melihat sikap aric.

Aric menoleh ke arah zain yang mengerucutkan bibir nya. Hanya sekilas dan kembali ke aktifitas awal nya, yakni mondar mandir lagi. Zain menghembuskan nafas kasar. Ia mendekat ke arah aric dan dengan keras menarik aric untuk duduk ke sofa tempat nya makan juga.

Aric terkejut namun tidak sempat memberontak dan akhirnya terseret duduk di sofa. Ia mendelik ke arah zain yang hanya mengendikkan bahu nya.

" coba cerita pada gue, ada pa a?" tanya zain lagi. Aric meloloskan nafas nya. I mencoba tenang dan mencoba berbagi ke gundahan nya kepada zain.

" rama belum ngasih kabar, " ucap aric kemudian. Zain hanya melongo mendengar alasan yang di katakan oleh aric.

" ha ha ha " tawa Zain kemudian. Ia bahkan sampai memeluk perutnya yang mendadak kaku karena tertawa terlalu keras. Aric meninju pelan bahu zain. Ia geram karena respon zain malah menertawakan diri nya.

" apa yang lo tertawakan ?!" hardik aric dengan mengendalikan intonasi nya agar tidak terlalu tinggi agar tidak menggangu zul dan juag revan.

" lo mikirin rama yang ahli beladiri ? Oh ayolah ric, kita berempat ngelawan rama aja belum tentu menang, " kta zain yang memang benar. Dalam kondisi yang fir, rama akan sangat sulit untuk di kalahkan.

" tapi dia tadi belum beristirahat sejak tahu jika zul dan revan di serang oleh geng leon, " jelas aric.

" lalu dari tadi ia belum memberikan kabar kalau dia sudah sampai rumah atau belom. Ponselnya tidak bisa di hubungi. Rama idak pernah mematikan ponsel nya. Paling hanya akan men silent dan akan menghubungi kembali jika ia sudah sampai rumah. Ini juga sudah hampir 3 jam ia berangkat untuk pulang, seharusnya ia sudah mengabari ! " lanjut aric.

Zain mulai diam setuju dengan apa yang di kata kan oleh aric. Tiba - tiba perasaan tidak enak menelusup ke hati zain.

" coba lacak posisi terakhir ponsel rama !! " tiba - tiba zain terlintas ide tersebut. Aric menepuk dahi nya pelan. Bagaimana ia bisa melupakan cara yang satu itu ?.

Segera ia menuju naka samping ranjang zul dan mengambil laptop yang selalu zul pakai untuk urusan per hacker annya.

Sedikit banyak aric, zain dan juga revan di ajari ilmu hacker jika hanya sekedar melacak orang. Kini aric tengah mengotak atik laptop zul untuk melacak keberadaan ponsel rama.

" SHIIITTT "

Terpopuler

Comments

Tegar

Tegar

katay tor tolong di priksa lg

2023-09-15

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 141 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!