9

" maaf saya menginterupsi, apa kah jika saya menikahi aya, ia akan tetap di suruh pergi dari kampung ini ?" kata rama menginterupsi.

Bukan hanya aya yang menoleh ke arah rama, tapi semua warga dan juga pak rt menatap rama dengan tatapan tidak bertanya dan bertanya - tanya.

" apa - apaan mak..."

" jadi bagaimana pak Rt ? Jika saya menikahi aya, apakah ia akan tetap di usir meskipun memang kami tida melakukan apa - apa ?" tanya rama lagi memotong sanggahan aya yang nampak sangat keberatan. Rama menatap aya dan mengedipkan mata nya. Aya semakin di buatnya kebingungan dan juga ia merasa malu.

" jika bang ... "

" rama, nama saya rama maheswari, " potong rama saat melihat pak Rt yang nampak kesulitan utuk memanggilnya apa.

" baik, bang rama. Jika bang rama memang ingin menikahi neng aya, maka kami tidak akan mengusir neng aya dari kampung ini, " mantap pak Rt. Pasal nya sebenarnya ia juga tidak setuju jika aya di usir. Bagaimana pun ia juga sangat tahu bagaimana pergaulan aya selama ini. Dan juga ia merasa segan dengan kebaikan mendiang abah aya yang selama ini sering ikut menyumbangkan sebagian harta nya untuk membenahi sarana kampung.

Rama mengangguk puas. Ia nampak menganggukkan kepala nya. Ia sama sekali tidak mengindahkan aya yang nampak ingin protes dengan keputusan yang di ambil oleh rama scara sepihak.

" baiklah jika begitu pak, saya akan menikahi aya malam ini juga. Atau saya harus menunggu besok pagi ? Karena tidak mungkin petugas KUA masih buka pada jam segini ?" tanya rama.

" tidak perlu khawatir bang rama, kebetulan sekali ada penghulu di kampung ini. Abang dn neng aya sebaik nya menyiap kan beberapa keperluan nya saja. sebagai syarat. Biar besok bisa langsung di buatkan surat nikah nya, " jelas pak Rt panjang lebar.

Rama mengangguk. Pak Rt dan beberapa warga segera menyingkir dari sana. Mereka akan menyiapkan ijab dadakan yang akan di laksanakan malam ini juga.

Meninggalkan aya dan rama yang sedang bergelut dengan pikiran masing - masing. Rama ingin menghubungi para sahabat nya. Namun ia baru ingat ika ponsel na tidak ada di saku jaket nya. Ia bahkan baru ingat jika ia tidak sempat mengabari aric ataupun zain jika ia sempat di Serang geng LION COBRA.

Aya yang sadar jika sekarang ia sedang berdua saja dengan rama segera menggeplak pelan lengan rama.

" auuuwhh" keluh rama yang kaget dengan pukulan ringan dari aya. Ia menoleh ke arah gadis kecil yang sedang cemberut it.

' astagfirullah, malah semakin menambah keimutan nya' batin rama.

" apa kenapa malah memukulku ?" protes rama . Aya memutar bola mata nya malas mendengar nada tidak berdosa yang di keluarkan rama.

" apa maksud nya akan menikahi ku ! Kita hanya orang asing, " geram aya yang tidak habis pikir dengan rama.

" apa salah nya ? Kamu jadi tidak akan di usir jika saya menikahi kamu, " jawab rama dengan enteng." tapi kita bahkan tidak kenal satu ama lain " tambah aya.

" oh, kenalkan, saya rama maheswari, " jawab rama. Aya semakin mendengus.

" hei, bukan itu maksud ku ! Kita hanya orang asing yang bertemu secara tidak sengaja. "

" sebenar nya apa yang ingin kamu katakan ?" tanya rama yang melihat aya terkesan berbelit - belit dengan ucapan nya.

" pernikahan bukan hanya sebuah permainan, " kata aya dengan masih ber nada tinggi.

" saya tahu, saya tidak sedang mempermainkan pernikahan, " ucap rama. Melihat aya yang marah - marah seperti ini malah membuat aya semakin menarik di mata rama.

Bayangkan saja, ada gadis yang ingin di nikahi nya tetapi malah menolak dengan keras. Bukan kah itu hal langka yang ia alami selama ini. Mengingat jika banyak wanita yang bahkan mengejar rama dan ingin menyerahkan tubuhnya secara suka rela.

" TAPI AKU HANYA INGIN PERNIKAHAN KU SEKALI SEUMUR HIDUP !!" teriak aya yang akhirnya menyampaikan maksud nya.

Aya tentu saja hanya ingin menikah dengan pria yang mencintai nya. Sedangkan dengan rama ? Ia tidak yakin, mengingat pria ini sempat dingin terhadap nya.

Ia juga memimpikan kehidupan pernikahan nya berjalan dengan benar. Rama ia temukan tengah terluka, dalam pikiran nya pasti identitas rama bukan lah sesederhana itu.

Rama yang mendengar alasan aya, tiba - tiba mengulum senyum nya diam - dim. Ternyata gadis ini memiliki prinsip yang sama dengan diri nya.

Entah apa yang ia rasakan, tetapi di hati nya seperti ada yang mendorong untuk menjadikan aya sebagai milik nya.

Rama sadar, jika ia memiliki banyak musuh dalam kehidupan nya. Apalagi ia adalah pemimpin geng yang cukup terkenal di negara ini. Belum lagi banyak nya persaingan bisnis yang akan bisa mengancam keselamatan hidup nya.

Tapi ia tertarik dengan sosok aya yang baru pertama kali ia kenal. Bahkan ia belum melihat seperti apa rpa di balik kain bernama cadar itu.

Tatapan mata aya yang terlihat meneduhkan sekaligus ada rasa kesepian di dalam sana membuat rama ingin sekali merengkuh pemilik mata teduh itu ke dalam pelukannya.

Hei, jangan katakan jik rama jatuh cinta pada pandangan pertama kepada aya.

" hei, tenang, saya juga memiliki prinsip yang sama. Saya hanya akan menikah sekali seumur hidup. Bud saya pernah bilang untuk selalu memuliakan satu wanita yang berarti di hidup saya, " jelas rama dengan nada lembut. Aya sempat terharu mendengar nada lembut yang keluar dari mulut rama.

' tapi aku belum tentu berarti untuk mu, dan jika suatu saat nanti kamu menemukan wanita lain yang kamu sukai, bagaimana dengan ku, " cicit aya dengan wajah yang merona.

Rama sekali lagi ingin tertawa mendengar pertanyaan lugu dari gadis di depan nya. Bukan nya tai ia sudah bilang jika ia hanya akan menempatkan satu wanita di hati nya? Dan itu sudah berarti jika hanya istri nya kelak yang menempati hati nya. Hanya istri nya !.

" dengar, saya tahu pernikahan ini begitu mendadak, pertemuan kita juga begitu singkat bahkan saya sampai saat ini belum mengetahui nama mu, tapi saya berjanji, saya akan mencoba mengenalmu, saya akan berusaha untuk mencintai mu tapi kamu juga harus belajar untuk menerim dan mencintai ku bagaimana dan siapapun saya kelak, bisa ?" tanya rama. Aya dilema saat ini. Ia nampak sangat kebingungan. Di satu sisi ia tidak mau di usir dari kampung yang merupakan tempat banyak kenangan dengan mendiang abah dan ambu nya. Tetapi di sisi lain ia harus menikah dengan seorang pria yaang baru saja ia selamatkan. Sayang nya lagi pria itu sempat bersikap dingin terhadap nya.

" jadi bagaimana ? Apa keputusan mu ?" tanya rama sekali lagi.

Sifat yang sangat bukan rama sekali karena ia bisa bertanya sekali lagi apalagi pada lawan jenis nya.

Rama terkadang merasa bingung dengan reaksi tubuhnya saat berhadapan dengan seorang aya.

Ia yang begitu sadis terhadap lawan jenisnya karena memiliki trauma kepada sosok gadis yang bermuka polos, tapi saat berhadapan dengan biar bola mata aya, seakan ia terhipnotis begitu saja. Sejenak ia melupakan rasa benci nya terhadap wania.

" baiklah, aku bersedia, " ucap aya pasrah. Ia akan menerima konsekuensi nya menikah dengan seorang rama maheswari.

" keputusan tepat, jadi siapa nama mu ?" tanya rama dengan senyum tipis di wajah tampan nya.

" RAHYANA APRISKA " jawab aya singkat.

Rama mengangguk dan tidak merasa tersinggung sedikitpun.

" nah aya, bolehkan saya pinjam ponsel mu untuk menghubungi saudaraku ? Seperti nya ponselku terjatuh saat saya terluka tadi, " pinta rama. Aya mengangguk dan segera mengambil ponsel yang cukup tua jika di bandingkan dengan ponsel keluaran terbaru.

' aku akan membeli kan ponsel baru jika sudah menikah nanti, ' tekad rama saat melihat perwujudan ponsel aya.

Rama segera mengetikkan sederet nomor yang ia hapal di luar kepala, nomor ponsel aric.

TUT...

📞 :" halo, "

" halo, assalamualaikum, aric, ini saya, rama"

📞 :" ....."

" ya saya baik - baik saja, saya ada di suatu tempat saat ini, "

📞 :" .... "

" nanti saya jelaskan. Saya ingin mengabari jika saya akan menikah "

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***