Bab 4. Perusahaan para Vampire

Perusahaan yang dibangun oleh para vampire untuk mengelola makanan dan didistribusikan kepada kaum vampir sudah terkelola dengan baik selama beberapa puluh tahun belakangan ini. Para vampire sudah tidak perlu untuk berburu atau membunuh manusia dan hewan sebagai santapan. Justru mereka akan membayar orang-orang yang mau mendonorkan darah di perusahaan itu dan nantinya dikelola menjadi makanan di dalam botol-botol seperti red wine yang nantinya akan didistribusikan ke semua kaum vampire menurut dengan kasta yang ada.

Pada umumnya kasta pertama yang menjadi vampir dengan pekerjaan penting dan menghasilkan uang cukup banyak sebagai pendonor tetap keuangan di perusahaan itu mendapatkan ‘Red Wine’ dengan kualitas yang sangat bagus dan biasanya mengambil golongan darah A. Tentunya semua orang yang melakukan donor di perusahaan dan mendapatkan bayaran adalah orang-orang yang bersih, tidak memiliki penyakit bawaan, dalam kondisi sehat dan darah yang diambil adalah yang terbaik.

“Seharusnya sejak awal kita menjalankan bisnis seperti ini. Mungkin kaum kita tidak akan diburu oleh manusia yang terobsesi dengan vampir seperti Van Helsong,” ucap Tuan Stanly sambil menghisap cerutu tubola yang terkenal di zaman lampau.

“Iya, benar! Andai saja sejak dahulu kita semua menyadari kalau bisnis seperti ini justru lebih menguntungkan bagi kaum kita. Namun tak apa setidaknya kita bisa menjalani hari-hari dengan tenang di tengah hiruk pikuk manusia tanpa takut untuk dibasmi atau dibunuh.” Rekan kerja Tuan Stanly bernama Andrew duduk di samping Tuan Stanly dan meneguk ‘Red Wine’ dengan es batu.

“Benar, Andrew. Oh iya, bagaimana soal pembahasan kemarin? Apakah kamu benar-benar berminat untuk menjadi suami Irene, putriku?”

“Tuan Stanly, meski aku berminat sekalipun belum tentu Irene akan menyetujui. Aku akan fokus membantu mengembangkan perusahaan ini saja. Kemarin ada perwakilan dari kaum luar negeri ingin bergabung dengan perusahaan ini.”

“Benarkah? Mereka dari negara mana?”

“Eropa. Mereka menempuh perjalanan cukup jauh untuk sampai di sini dan ingin mempelajari bagaimana sistem pengelolaan perusahaan ini atau meminta kita bekerja sama dan membuka perusahaan yang sama di Eropa. Menurutku ini sangat menguntungkan bagi kita, Tuan Stanly. Selain mendapatkan uang perjanjian kerja, kita juga akan mendapat beberapa persen dari pasokan donatur mereka.”

“Pintar sekali kau, Andrew! Mengembangkan perusahaan dengan baik demi melestarikan kaum kita dan juga demi kejayaan Vampire di Singapura!”

Tuan Stanly merasa kalau Andrew sangat cocok menjadi menantu untuk menikah dengan Irene. Andrew tersenyum saat dipuji oleh Tuan Stanly. Tentunya karena Andrew berharap bisa mendapatkan kepercayaan Keluarga Stanly dan akhirnya bisa mempersunting Irene Stanly sebagai salah satu Vampire dengan kasta tinggi. Tujuan Andrew untuk menjadi bagian dari Keluarga Stanly semakin dekat. Selain Irene memang memesona bagi Andrew, Vampire licik itu ingin menguasai perusahaan penghasil makanan bagi para Vampire itu.

***

Sejak awal, Jacob Stanly sebagai anak tertua Keluarga Stanly tidak menyukai adanya Andrew di perusahaan tersebut. Namun ide berlian dan juga keberanian Andrew membuat semua dewan kaum vampir mempercayai lelaki itu sebagai salah satu pengelola perusahaan makanan vampir yang menghasilkan botol-botol dengan sebutan ‘Red Wine’ padahal berisi darah manusia yang mereka beli melalui donor darah.

Jacob Stanly sudah sejak pertama melihat vampir pindahan dari Eropa itu sebagai suatu ancaman. Bukan Vampire asli Singapura dan menembus para dewan hingga mendapatkan jabatan bagus, sungguh luar biasa. Meski Jacob sudah mendapatkan tawaran mengurus perusahaan, dia menolak dan memilih menjadi chef ternama di sebuah restoran bintang lima. Bukan hanya kekayaan yang didapat Jacob, kemasyhuran dan juga popularitas dalam genggaman Jacob saat ini.

Jacob yang mencurigai Andrew selalu mengamati gerak gerik Vampire pendatang itu. Baru sepuluh tahun Andrew tinggal di Singapura, sepertinya sangat cepat bagi dewan para Vampire Singapura untuk menerima Andrew menjadi bagian mereka. Bahkan memberikan jabatan penting bagi Andrew yang entah diusir atau kabur dari Rumania. Jacob masih mencari tahu sebenarnya apa yang terjadi terhadap Andrew. Meski para dewan perwakilan kaum Vampire menganggap Andrew merupakan keturunan murni dari Rumania, tetap saja Jacob masih menaruh curiga yang besar kepada lelaki itu.

Biasanya Jacob mempunyai feeling yang tepat. Bukan hanya soal mendaftar kepribadian manusia atau vampir, pun juga memprediksi saham serta beberapa hal yang berkaitan dengan keuangan. Maka dari itu Jacob tidak bisa dipandang sebelah mata oleh dewan kaum vampir. Meski mereka tahu kelakuan Jacob Stanly sangat buruk dengan gemar meniduri para wanita manusia, tetap saja hal buruk itu tertutup oleh banyaknya kemampuan Jacob.

Kedua orang tua Jacob sebenarnya sudah tahu kalau putranya sering bermain api, tetapi tetap saja Jacob mempunyai seribu satu alasan untuk menyanggah apa saja yang dikatakan kedua orang tuanya. Jacob memang pandai dan tidak mau diatur-atur oleh orang tuanya, maupun orang yang berada di kerjaannya. Semua merasa tak apa asal Jacob bekerja dengan baik.

Hari itu, Jacob pulang ke rumah kediaman Keluarga Stanly dan bertemu dengan mamanya yang saat ini sedang bingung memikirkan Irene Stanly. Langsung saja Nyonya Stanly menceritakan apa yang dia pikirkan tentang Irene kepada Jacob.

“Jacob, kamu pulang lebih awal? Biasanya kamu jarang ke sini.”

“Iya, Ma. Ingin pulang terlebih dahulu lihat kondisi kalian. Ada apa, Ma? Sepertinya ada yang membuat gusar?”

“Ini ... Adikmu tadi makan siang dengan seorang laki-laki dan manusia. Orang itu merupakan CEO Perusahaan Lionel Mard. Apakah kamu berpikir seperti apa yang Mama pikirkan?”

Jacob tersenyum menatap mamanya yang terlalu khawatir menanggapi hal itu. “Tenang saja, Ma. Itu hanya makan siang biasa, apalagi Irene merupakan seorang idol. Pasti banyak orang yang menyukai Irene dan ingin mendapatkan kesempatan khusus untuk makan bersamanya. Tak perlu khawatir, Ma.”

“Bagaimana kalau adikmu jatuh cinta? Kamu tahu kaum Vampire hanya jatuh cinta sekali untuk selamanya. Mama tidak mau adikmu menderita!”

Sepertinya kali ini Nyonya Stanly terlalu berlebihan pada putrinya. Atau justru ini adalah firasat? Jacob langsung menanggapi hal itu. “Tak mungkin, Ma! Andrew yang sama-sama Vampire saja ditolak oleh Irene apalagi manusia. Mama ini menggelikan. Lalu kenapa Mama tidak khawatir padaku yang setiap hari kencan dengan wanita?! Ha ... Ha ... Ha ....”

Jacob pun menepuk pundak mamanya tiga kali dan pergi meninggalkan wanita itu duduk sendirian. Jacob berpikir kalau mamanya keterlaluan dengan menganggap makan siang sebagai hal yang harus diwaspadai. Padahal apa yang Jacob lakukan lebih dari sekedar makan bersama, bahkan terkadang lelaki itu justru ingin melahap wanita yang sedang dia gagahi dengan artian sesungguhnya. Menghisap darah lewat urat nadi atau bagian leher sungguh menyenangkan sepertinya. Jacob merindukan masa lalu yang menegangkan itu.

****

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

mamanya irene kayaknya tidak setuju dkt manusia,,,,lanjutkan thor.....

2023-04-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!