Bab 6. Jacob Sang Penakluk

Vegas Chris dan Flo Steew. Irene tidak mau mereka khawatir dengan kondisi saat ini karena isu yang beredar di berita.

Irene Stanly mengirimkan pesan pada Vegas Chris : Aku baik-baik saja. Aku bersama bodyguard, jadi kamu tak perlu khawatir. Soal berita itu, kamu tak perlu cemas karena aku akan berhati-hati. Apalagi aku berada di keramaian karena pekerjaanku bernyanyi sebagai idola.

Irene Stanly mengirimkan pesan pada manajernya : Tenang saja. Aku dan keluargaku sudah sampai di rumah. Ini aku sedang beristirahat untuk persiapan besok berangkat pagi, bukan? Tenang Flo, aku baik-baik saja.

Irene tersenyum menatap pesan dari Vegas yang menjadi lelaki pertama dekat dengan Irene. Sebagai penyanyi terkenal, Irene pasti memiliki banyak penggemar tetapi baru kali ini dia membuka hati untuk dekat dengan Vegas. Saat ini Irene belum mengetahui apa yang dia rasakan. Perasaan aneh saat Vegas menghubungi dan juga saat bertemu langsung.

“Entah kenapa aku selalu memikirkan pria itu sejak pertama kali kami bertemu di sebuah acara bincang-bincang. Tapi aku yakin Vegas bukan orang jahat dan dia spesial.” Irene menutup matanya meskipun Vampir tidak terbiasa tidur di malam hari. Irene hanya ingin membayangkan apa yang akan terjadi besok.

Sementara itu, Jacob pergi ke restoran. Dia bekerja sebagai Koki dan terkadang bekerja shift malam. Pria itu tidak mau ambil pusing dengan perdebatan itu. Lagi pula, dia tidak merasa melakukan apa yang dituduhkan kepadanya. Jacob Vampire yang tidak peduli dengan kata-kata negatif lainnya. Jacob lebih fokus pada apa yang ingin dia lakukan.

“Mengapa aku harus takut dan repot untuk bertindak? Aku tidak peduli dengan kasus itu karena aku yakin itu ada hubungannya dengan Vampir baru itu. Selain itu, mengapa semua dewan percaya bahwa Vampir berasal dari Rumania. Bagaimana jika Andrew ternyata adalah Vampir jahat? Mereka terlalu ceroboh. Pilih seseorang yang bukan asli dari sini.”

Jacob tetap memprotes meski dia hanya berbicara sendiri. Dia terlihat sombong sehingga banyak Vampir yang tidak menyukainya. Padahal Keluarga Stanly adalah Vampir dengan kasta tinggi di sana. Hanya saja Jacob kurang sopan santun sehingga para Vampir lain tidak menyukainya. Apalagi sifat buruk Jacob yang suka meniduri wanita di luar sana menjadi perbincangan para vampire.

Jacob telah tiba di restoran. Dia segera mengenakan celemek hitam dan topi koki. “Jacob, sudah ada antrean untuk pesanan ini. Mengapa kamu terlambat?” Kepala dapur malam itu bertanya pada Jacob yang tidak seperti biasanya.

“Maaf pak. Aku terlambat karena urusan keluarga yang penting.” Jacob langsung berangkat kerja seperti biasa tanpa memedulikan kitchen leader yang sudah menegurnya tadi.

Masakan Jacob selalu lebih unggul dari Koki lainnya di dapur. Oleh karena itu, setiap shift bersama Jacob, para Chef lainnya selalu berusaha mencuri ilmu. Namun sayangnya tidak dan tidak ada satu pun koki yang berhasil mendapatkan resep rahasia Jacob.

Jacob selalu mendapat pujian dari pembeli makan malam. Restoran mewah ini selalu ramai dan orang harus melakukan reservasi terlebih dahulu untuk menikmati makanan di sana. Setiap kali Jacob masuk kerja, reservasi restoran selalu penuh dari awal hingga akhir. Seolah-olah pembeli kecanduan masakan Jacob yang lezat. Hal itulah yang membuat Jacob selalu menjadi chef favorit di restoran tersebut. Hanya sedikit orang yang suka mengeluh tentang sifat Jacob yang terkadang buruk dan pemarah. Tapi semua itu tidak berarti apa-apa karena Jacob seperti jantung restoran itu. Tanpa Jacob, restoran itu sepi. Tak pelak, seburuk apa pun kelakuan Jacob akan ditoleransi oleh pemilik restoran dan membuat chef lain kesal. Asisten koki juga kesal dengan Jacob yang terkadang berbicara kasar.

Setelah shift malam hampir selesai, para koki senior bergosip tentang Jacob. Jacob masih di dapur membereskan semua peralatan yang digunakannya, meski ada asisten chef yang siap membersihkan. Jacob jarang mempercayai manusia karena sesuatu yang buruk terjadi saat dia bekerja di sebuah restoran lima puluh tahun yang lalu. Jacob pernah ketahuan bahwa dirinya adalah Vampir dan hampir terbunuh karena asisten koki mengungkapkan tentang rahasia Jacob yang takut sinar matahari langsung.

“Tidak ada gunanya dikritik dengan cara apa pun, orang itu tidak akan peduli. Pemilik restoran telah mengatakan bahwa pria itu adalah jantung dari restoran ini. Jelas bahwa dia semakin besar kepala dan bekerja sesuka hatinya.”

“Yah, itu benar. Aku juga tidak suka pria itu. Perilakunya selangit.”

Koki senior yang bekerja sebelum Jacob bekerja di restoran tersebut mulai mengeluhkan kebijakan pemilik restoran yang selalu membela Jacob. Mereka merasa tidak ada keadilan bagi senior bahkan pemilik restoran selalu mengutamakan Jacob walaupun ia tahu Jacob salah. Tentu saja, kecemburuan sosial semakin menjadi-jadi apalagi Jacob memiliki banyak penggemar wanita kaya dan cantik karena menyukai masakan dan ketampanan Jacob.

“Tidak perlu membicarakan aku, apalagi masih di lingkungan restoran. Telingaku tajam seperti kelinci. Aku tidak ingin mengotori tanganku dengan memukul mulut busuk kalian!”

Jacob tiba-tiba lewat di antara para senior yang sedang bergosip tentang dirinya. Tentu hal itu mengejutkan dan membuat para senior waspada. Mereka takut Jacob akan mencari muka dengan mengatakan kepada pemilik restoran bahwa mereka akan mendapat masalah apalagi dipecat. Koki ternama sekalipun jika mendapat gelar jelek dan dipecat, pasti akan sulit mendapat pekerjaan lagi.

“Jacob! Tunggu sebentar, jangan salah paham!” Salah satu koki senior mengejar Jacob yang telah selesai bekerja dan hendak pergi sebelum matahari terbit di dini hari. Jacob sama sekali tidak menoleh ke belakang dan berjalan cepat.

Jacob menghilang tepat saat jalan berkabut saat dia melompat tinggi agar tidak diikuti lagi. Dia pergi ke apartemen di mana seorang wanita cantik dan muda sedang menunggunya. Ya, kekasih Jacob yang entah nomor keberapa. Banyak wanita muda dan menawan rela tubuhnya disentuh oleh Jacob. Bahkan mereka selalu ketagihan untuk kembali berhubungan dengan si hot Jacob. Jacob sebagai Vampir memiliki kekuatan lebih dari manusia biasa. Itulah rahasia kekuatan Jacob. Bahkan semua Vampir mengetahui kebobrokan Jacob terhadap manusia. Tapi mereka membiarkannya selama Jacob tidak menghisap darah para wanita atau mengubahnya menjadi Vampir.

Jacob membuka pintu apartemennya dan menemukan tiga wanita di sana menunggunya. Awalnya Jacob terkejut dan mengira mereka akan menjadi musuh atau bertengkar karena mereka berebut waktu dengan Jacob. Namun, ketika salah satu dari ketiga wanita itu berdiri dan berkata, Jacob sangat senang. “Jacob… kami tidak peduli siapa yang ada di hatimu, yang jelas di sini… kami ingin menikmati waktu yang sama denganmu.” Bisikan lembut wanita itu menambah kegembiraan di benak Jacob. Pria Vampir itu jelas tidak menolak, malah dianggap sebagai penguji adrenalin.

"Jangan menggodaku. Aku sangat haus akan sentuhan. Hari ini benar-benar buruk bagiku."

****

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***